Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kingmaestro1Avatar border
TS
kingmaestro1
MEREKA ADA DI SEKITAR KITA
PROLOG

Halo kembali lagi bareng gue Ari, Matahari Senja. Pada bagian ini gue terlebih dahulu mau nyapa para kaskuser yang selama ini udah mantengin thread gue, gue minta maaf jika ada beberapa thread yang ngegantung. Bukan maksud gue buat kalian ngerasa diketangin tapi karna beberapa faktor yang pada akhirnya ngebuat gue mutusin untuk kaga lanjut lagi nulis, salah satunya tidak adanya izin dari pihak-pihak terkait.
Kali ini gue hadir kembali buat nyeritain pengalaman gue sewaktu gue kerja di proyek land clearing (pembukaan lahan) sebagai helper alat berat. Dimana tugas gue adalah merawat alat berat yang kebetulan saat itu gue mendapatkan Excavator sebagai armada perang, dan menjaga alat tersebut setelah selesai beroperasi. Tak jarang alat itu terparkir di dalam hutan dan terpisah dari kelompok.
Namanya hutan, tentu saja bukan hanya hewan buas, primata, dan hewan yang di kategorikan ke dalam hewan tidak buas. Tak jarang makhluk halus pun ikut tinggal di sana. Dalam penulisan thread ini gue bakal bahasa frontal terhadap menyebutan makhluk-makhluk tak kasat mata itu, tidak seperti di thread sebelumnya.
Seperti biasa, dalam thread ini tidak ada paksaan kepada pembaca untuk mempercayai apakah thread ini real atau fiktif, dan gue berharap di thread ini para pembaca bisa bersikap bijak dan menganggap ini hanyalah media sharing bukan untuk tes ilmu ataupun pamer ilmu dengan mengirimkan sesuatu ke gue, seperti thread sebelumnya.
Sebelum gue lanjut, gue mau ngucapin banyak terima kasih kepada para pembaca yang udah, like, komen dan share thread gue sebelumnya yaitu "KACAMATA SI ANAK INDIGO EDISI KKN" sehingga thread itu sempat menjadi Hot Thread dan pada akhirnya di unggah di youtube channel BRIZ (BERITA MISTIZ).
Selamat membaca dan sekali lagi gue berharap pembaca semua bisa bijak dalam membaca dan berkomentar di sini.
[INDEX]
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
PART 8
PART 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21: Sena's POV
Part 22
Diubah oleh kingmaestro1 28-07-2024 15:15
itkgid
ardian76
bebyzha
bebyzha dan 12 lainnya memberi reputasi
11
6.6K
151
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
kingmaestro1Avatar border
TS
kingmaestro1
#3
BAB 2
Setelah makan dan berbincang sebentar kami pun menuju lokasi proyek berada, ternyata gue kaga langsung di bawa ke lokasi alat di parkirkan melainkan ke sebuah rumah yang menjadi base camp para operator, pimpro, mandor, tukang masak, mekanik (mesin dan las) dan supir. Begitu mobil berhenti di samping rumah, gue pun di ajak masuk ke camp tersebut guna beristirahat. Sebagai info teman yang menjemput gue itu adalah seorang mandor pengawas kerja alat berat tersebut.
Begitu kaki gue memasuki camp tersebut hawa aneh langsung menerpa gue yang menyebabkan rasa kaga nyaman mulai menyeruak menghinggapi gue. Namun, perasaan kaga nyaman itu segera gue tepis demi melihat uluran tangan dari seorang pria berusia sekita 37 tahun, pria inilah yang bakal jadi operato gue kelak.
Gue sambut uluran tangan itu dan mengatur air muka seramah mungkin seraya memperkenalkan diri.
"Gue Ari bang, Matahari Senja"
"Widih keren ya nama lu, pasti lahir sore nih, ya kan?" katanya sambil tersenyum
"Hehehe iya bang, orang tua gue addict banget sama yg berbau matahari" gue jawab dengan suara seramah mungkin.
"Ya sudah, barang-barangnya taruh di situ aja dulu, habis itu mandi, kalau mau makan ya makan di dapur, kalo mau istirahat ya istirahat kita besok belum kerja cuma ngebengkel aja, jadi siapin stamina lu ya" katanya seraya berjalan menuju sofa yang ada di depan televisi.
Gue segera menaruh barang bawaan, mengeluarkan handuk dan perlengkapan mandi dari dalam tas setelahnya gue berjalan menuju kamar mandi sambil menyapa dan bersalaman dengan orang-orang yang ada di dalam camp tersebut. Setelah mandi gue memutuskan untuk nimbrung bareng abang-abang operator yang sedang duduk di teras. Sebagai penderita insomnia, gue kaga bisa tidur di bawah jam dua belas, meski lelah mendera tubuh ini.
"Helper baru ya bang?" tanya seorang operator yang keliatan berusia sekitar 29 tahun.
"Iya bang" jawab gue sambil tersenyum.
"Sebelumnya kerja apa bang?" tanya pria yang sedang merhatiin burung peliharaan yang ada di dalam sangkarnya.
"Kerja di perusahaan bang, buruh juga" jawab gue sekedarnya.
"Lah, kok mau bang jadi helper gini, kerjanya panas-panasan, tidur di alat, belepotan greas kalo lagi mispot, kotor-kotoran kalo lagi bengkel" tanya pria yang lainnya.
"Yah, namanya cari pengalaman bang" jawab gue singkat.
Yah, gue emang bukan orang yang bisa berbicara panjang kali lebar bagi alas, inilah sebab kenapa gue sering di bilang cuek dan judes oleh orang lain. Padahal gue orangnya baik, rajin menabung dan tidak sombong hahaha. Cukup lama kami ngobrol ngalor ngidul sampe kaga kerasa waktu udah nunjukin pukul dua belas lewat lima belas menit, gue pun pamit tidur kepada mereka semua.
Pukul 04:30 wib gue terjaga dari tidur karena mendengar suara dari atas seng, gue berpikir bahwa itu adalah tanda dari Allah untuk membangunkan gue, sebab sebelum tidur gue selalu meminta lewat do'a agar di bangunkan sebelum waktu shubuh masuk, hal ini tentu lebih efektif dibandingkan menggunakan alarm handphone ataupun jam beker. Sebagaimana biasanya yang gue lakuin selama ini, gue pun segera bangkit menuju kamar mandi guna sikat gigi, mandi lalu berwudhu dan mendirikan shalat malam.
Sesampainya di dapur gue ngeliat seorang perempuan berusia sekitar 48 tahun yang bernama mbok Sina, beliau bekerja sebagai tukang masak yang tentunya bertugas memasak makanan untuk kami semua, baik yang ada di camp maupun yang ada di alat sana. Sedikit aneh gue liat mbok Sina pagi ini, tidak seperti kemarin malam yang begitu ramah menyambut gue dan menanyakan semua keperluan gue. Pagi ini mbok Sina keliatan pucat dan hanya diam melakukan aktivitasnya bahkan ketika gue sapa beliau hanya diam saja.
Gue kaga ambil pusing dan segera masuk ke kamar mandi, gue berpikir mungkin mbok Sina masih mengantuk karena menurut cerita beliau, beliau sudah bangun dari jam 2:30 dini hari guna mempersiapkan makanan dan kebutuhan lainnya. Setelah berwudhu gue pun bermaksud keluar dari kamar mandi, namun sungguh aneh, pintu yang hanya bisa di kunci dari dalam itu kaga bisa terbuka meski gue udah ngebuka kuncinya. Gue menggedor pintu itu dan sedikit berteriak.
"Mbok Sina ojo usil toh, aku arep shalat iki" gue menggunakan bahasa jawa kasar karna meski sama-sama orang jawa, mbok Sina tidak paham bahasa halus karena beliau sudah terlalu lama berada di pulau sumatera ini.
Kaga ada sahutan dari luar, dan anehnya gue kaga denger aktivitas memasak dari dapur, seakan-akan gue berada di dalam ruangan kedap suara. Kaga mau berlama-lama di dalam kamar mandi yang bakal buat gue kehilangan waktu untuk shalat tahajjud, gue melafadzan surah Al-fatihah, Al-Ikhlas, An-nass dan Al-falaq di dalam hati.
Dan keanehan kembali gue rasain, yaitu pada saat gue sentuh gagang pintu yang semula terasa dingin menjadi panas setelah gue lafadzkan surah-surah tadi, dan akhirnya pintu terbuka, begitu pintu terbuka gue segera di sambut oleh suara mbok Sina.
"Oalah koe toh le seng ndek ceding, kok yo suwi tenan, bar ngopo tah? Kok di celuki yo ora nyaut" protes wanita paruh baya itu.
"Ra kerungu mbok" jawab ku sedikit ketus. Ya gue kesel banget bukannya merasa bersalah tapi beliau malah protes seperti itu, kan dia sendiri yang mungkin ngerjain gue. Waktu itu gue sama sekali kaga berpikir bahwa yang barusan menjalihin gue tersebut bisa saja bukan manusia, mungkin karna perasaan takut kehilangan waktu shalat tahajjud ngebuat otak gue mati dalam mencerna beberapa hal.
To be continued.....
MFriza85
itkgid
bebyzha
bebyzha dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup