gaygeneAvatar border
TS
gaygene
Unhas Soal Meluluskan Disertasi Terawan: Kita Mengharapkan Penjelasan Dari MKEK IDI


Terkini.id, Jakarta – Universitas Hasanuddin (Unhas) akhirnya menanggapi kabar yang beredar mengenai kelulusan disertasi milik Terawan tentang terapi cuci otaknya tersebut.

Menurut Humas Unhas Ishak Rahman meminta kepada Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) menjelaskan siapa saja pihak yang menekan para pembimbing disertasi Terawan saat itu.

“Terkait hal ini, kita justru mengharapkan penjelasan dari MKEK IDI,”  kata Ishak dilansir dari halaman CNN Indonesia pada Selasa 5 April 2022.

Namun Ishak tidak ingin memberikan komentar lebih jauh mengenai hal ini.

Sebelumnya MKEK IDI menduga para pembimbing Terawan ditekan agar bisa meluluskan disertasi mengenai terapi cuci otak tersebut.

Menurut anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy tidak mungkin para pembimbing tidak tahu mengenai adanya kekurangan dalam disertasi terapi cuci otak itu.

Sehingga mengakibatkan muncul anggapan bahwa disertasi Terawan bisa lolos karena adanya tekanan dari luar oleh pihak tertentu.

“Karena sebetulnya mereka tahu sejak semula weakness ini, cuma mereka terpaksa mengiyakannya karena konon ada tekanan eksternal yang saya sama sekali juga bentuknya apa,” ujar Rianto, Senin 4 April 2022.

Terapi cuci otak terawan diberi nama metode Intra-Arterial heparin Flushing (IAHF) yang memiliki tujuan untuk memodifikasi Digital Subtraction Angiography (DSA).

IDI memutuskan untuk memberhentikan mantan Menteri Kesehatan tersebut dalam Muktamar ke-31 di Aceh.

Pemberhentian tersebut akan dilakukan IDI dan memiliki jangka waktu 28 hari hari kerja.

Artikel ini telah tayang di Makassar.terkini.id dengan judul "Unhas Soal Meluluskan Disertasi Terawan: Kita Justru Mengharapkan Penjelasan Dari MKEK IDI", Klik untuk baca: https://makassar.terkini.id/unhas-soal-meluluskan-disertasi-terawan-kita-justru-mengharapkan-penjelasan-dari-mkek-idi/.
Penulis : Indah
Publish : 6 Apr 2022 11:10



------------------------------
Kalau baca pendapat mprof dari berita di sini https://www.kaskus.co.id/show_post/6...36606ea922c583

Eike dapat kesan daptar masalah terraone:

Teknik aihf Klo ga salah sih ya cyyynn kayak diberita selang dimasukin dari kaki tembus sampai ke kepala terus obat heparin dikeluarin dikit dikit

Masalahnya kata prof di berita itu heparin ga bisa bongkar sumbatan bekuan darah cuma mencegah, kalau bongkar ada obat yang lain dan itu juga mempan kalau baru kebentuk bekuannya

Masalah kedua kata prof ntu diberita tingkat keberhasilan harus bisa diukur bukan rasanya rasanya doang, misal dari yg awalnya ga bisa bangun jadi bisa gerakin kaki, bukan rasanya lebih baik, karena 'lebih baik' ga bisa diukur

Masalahnya yang ketiga kata mprof ntu jumlah sampel penelitian cuma 75 orang doang dan gak ada grup pembanding atawa kontrol, jadi penelitiannya aja udah salah, tapi bisa lolos karena tekanan luar kata berita

Masalah ke empat kata mprof di berita itu teknik buat pemeriksaan pembuluh darah otak jadi teknik yang aslinya pakai obat kontras biar di foto keliatan tuh cabang cabang pembuluh darahnya, si teraone malah gantin kontras pakai heparin tadi n balik lagi ke masalah no 1-3

Dari berita kesinpulannya Gak etis lah tarik 60-130 jetong buat yang beginian


Silahkan berantem emoticon-Nyepi
Diubah oleh gaygene 06-04-2022 04:42
galuhsuda
kaiharis
samsol...
samsol... dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
marvelrtAvatar border
marvelrt
#12
coba di periksa balik

siapa di balik IDI yg berkuasa ngatur2 ilmu kedokteran yg mana yg bisa dipakek kalo banyak duitnnya

mana yg tidak menguntungkan harus diberangus, pecat, dll
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
Tutup