untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.2K
11.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
prabuanomAvatar border
prabuanom
#3702
Membalik response

Ketika sedang sakit, saya dihealing oleh temen dr aliran prana. Saat itu saya bilang, fisiknya dah enak bang. Tapi saya masih sering merasa anxiety. Ketakutan yg sangat. Jawaban dari beliau membuat saya heran. "Bagus itu, kalo keluar maka saatnya kita bersihkan".

Disini terutama orang yg punya pemikiran full positiv. Atau maniac positiv, mereka akan gelisah ketika ada perasaan negagif, takut, emosi, gelisah muncul. Mereka akan segera berusaha untuk switch ke arah positiv. Pd ahirnya menghadirkan sipat baru, yaitu "takut pd ketakutan" atau "takut pada kenegatifan".

Disisi lain, dialiran hawai dan aliran prana atau aliran2 yg fokusnya pd membersihkan, hal ini justru bagus. Karena munculnya rasa negatif adalah saat tepat untuk di bersihkan. Konon bagi mereka, menguber rasa negatif itu susah. Karena mereka sering ngumpet. Maka saat terang bulan pertengahan bulan, atau saat ada masalah, biasanya mereka bahagia. Karena saat itu emosi kacau dan semua negatif ini keluar. Seperti tikus pd keluar dr sarang. Saat itulah maka pembersihan efektif dijalankan.

Hal ini sungguh mind blowing buat saya. Karena saya sama seperti yg lain. Yg prinsipnya ya strugle, atau bertahan. Tidak pernah ke pikiran kalo ya hal negatif, ujian, cobaan, ya disapu aja dibuang semua. Knapa harus bertahan merasakan. Unik kan?

Karena itu saya selalu merasa bahwa semua ada polaritasnya. Ada yg mengajarkan kudu bertahan, ada polaritasnya yg mengajarkan dilepas aja. Ngapain ditahan2. Ada yg mengajarkan untuk ditekan. Ada polaritasnya yg mengajarkan untuk dibuang.

Karena itu saya selalu melihat bahwa cara itu macam2. Ga mesti cuma satu yg benar. Kalo dr sisi agama, gus baha pernah cerita. Ada wali yg banyak ibadah berdoa. Meminta petunjuk, mana teman saya di sorga nanti yg sederajad dengan saya. Ditunjukan, orang tidur dan dicap pemalas. Lho kok ini, masa wali kerjaannya ibadah disamakan dengan orang tidur.

Ternyata orang tidur itu jg wali. Dia wali karena tidur dan menghindari maksiat. Sama jg ada wali yg sampai ke derajad tinggi gara gara istri cerewet. Kita ga pernah mengetahui jalur mana yg cocok buat kita. Tp jangan mempersempit pandangan bahwa hanya "satu jalan" saja yg benar. Ingat, semua ada polaritasnya. Ada kebalikannya, dan mereka sederajad.

Jd penasaran, kira kira ada gak polaritas dr lelaku yg susah disupra. Ada, ketanegara dr singosari melakukannya. Tp pertanyaannya, apakah kita mampu? Hehehee

Selamat membolak balikan pandangan kita sendiri. Itu sangat nikmat.
IGetMyPain
SunInTheDark
Near28
Near28 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup