kiocatra919Avatar border
TS
kiocatra919
PANEMBAHAN KLERO
Diubah oleh kiocatra919 15-04-2022 19:47
0
3.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kiocatra919Avatar border
TS
kiocatra919
#25
Panembahan Klero 14
Suatu sore gondrong datang bawa vario pemberian pak pujo geyer, sambil tertawa karena kloningan miliknya dipasang platnya....

Sesaat gondrong duduk dilantai teras rumah kontrakanku dan memecahkan aqua di situ...

Kemudian makan kacang hijau dari tuan guru dan mencoba ilmu barunya itu...

"coba cek ratu siluman di lereng merbabu sana " kataku...
"sebelah mana selo ?"
" ya kanan trus sebelum jurang situ..."
"weh, siluman dengan anak buah berbentuk ular "
"iya coba tanya disana udah masuk agama islam belum ?"
"uwis, katanya kamu yang islamkan...."
"woooo...."
"dia satu satunya yang tidak berbentuk ular "
" dia manusia bawah tubuhnya ular..."
"enggak kaki itu..." kata gondrong protes...
" aslinya ular...itu tipuan saja..."
"weh bertaring dia..."
" iya, ayu ya ?"
"ooooraa ah..."
"kalo dialam sana ya ayulah, jangan diukur manusia kalo gitu..."
"wooo" gondrong mangut mangut...
Sekarang pindah ke alun alun situ...
Cek apakah ada jin bersorban bernama karim...
"enggak ada..."
"lho... Kamu geser kemana ?"
"di taman blakang kantor pos...disitu kok, digubug situ..."
"ada glemboh ?"
"buto ?"
" iya, tapi badannya harimau ?"
"ada "
"nah itu yang makan kodamnya bos ayam ketika nempel di sesar kmaren"
"lho awake kok kecil yo ?"
"dia bisa membesar kok...kalo lagi makan..."
" wooo ...."
"iku coba ke bengkulu sana, coba cek raja harimau namanya tengku rahman..."
"iya"
"siapa yang mengislamkan ?"
"kamu, tapi sebelumnya dah islam.."
"iya, dulu milik ulama disana dan kemudian saya islamkan"
"siiip siiip, kok bisa ya?"
"ya embuh dulu....hehehe"
"sekarang kemana lagi ?"
" itu digunung arjuna malang sana temui harimau kodamnya brawijaya"
"siapa namanya ?"
"walah embuh ,wis lali jenenge..."
"weh akih, ada hubungan dengan prabu siliwangi..."
"iya, tapi prabu siliwangi kodam harimaunya lebih sedikit "
"iya..."
"coba ke ngawi batas nganjuk sana "
"di hutan hutan ?"
"iya..."
"siapa namanya...kenalan sana ?"
"ora takon aku..."
"namanya buto gigis disitu.."
"wo gigis tapi gingsul ya ?"
" iya, yang lainnya gigis..."
,"0oooo gitu to..."
" makanya itu sisi sisi ghaib yang tersimpan di tanah jawa"
" woooo paham paham...."

"jangan kamu tertipu ghaib karena ghaib itu ra ana duite, ora marai sugih..."
"iya mas, paham...cuman ini ilmu baru bagiku.."
"sudah jangan tertipu ilmu ghaib, ora ana duite, kerja saja dan doa, sholat dan usaha...,"
"iya mas..."

Note :
Dalam Kitab Sapta Pudjangga dan juga Primbon Djayabaya karya R. Ng Ronggowarsito, Ki Tuwu ahli sejarah Kediri menjelaskan, konon setelah merasa cukup berguru kepada Syaikh Syamsuddin Al-Wasil, Prabu Jayabaya bercerita tentang kondisi tanah Jawa saat masih kosong hingga kiamat kubro. Cerita itu ditulis dalam Kitab Musasar yang menjadi babon buku Jangka Jayabaya.

"Menurut apa yang diceritakan dalam kitab tersebut, pada suatu hari Sri Sultan Al gabah seorang raja di Pusrah (Persi) sebelah utara dari tanah arab, termasuk dalam lingkungan Turkei Azie, tiba-tiba menerima perintah gaib untuk mengisi tanah yang masih kosong," kata Ki Tuwu
Sultan kemudian memerintahkan seorang menterinya untuk mencari di mana keberadaan tanah yang masih kosong dan belum ada penduduk manusia tersebut.
Menteri kemudian mengumpulkan para nahkoda yang berpengalaman untuk ditanya. Hingga akhirnya dapat keterangan bahwa di sebelah timur laut Hindustan yang berjarak kira-kira perjalanan 40 hari dan 40 malam berlayar, ada sebuah pulau panjang dan mempunyai lebih kurang 20 gunung tinggi dan dikelilingi ratusan bukit beraneka warnanya. Pulau tersebut masih sunyi dan belum berpenghuni.

"Atas apa yang didapatkan informasi tersebut sang menteri kemudian melaporkan kepada Sultan Al Gabah dan oleh sultan disambut dengan gembira. Kemudian sultan memerintahkan untuk mempersiapkan 20.000 orang dengan dilengkapi senjata dan perlengkapan kehidupan secukupnya yang selanjutnya mereka dikirim ke pulau Jawa untuk dijadikan bibit manusia di pulau tersebut," ujarnya.

Setelah berlayar selama 40 hari dan 40 malam, akhirnya rombongan besar ini mendarat di kaki Gunung Kendeng ( masuk eks Karesidenan Surakarta). Menurut penanggalan Rum waktu itu adalah tahun 437.

Waktu rombongan pertama memasuki tanah Jawa ini keadaan pulau Jawa masih sangat sunyi dan angker. "Dari 20.000 pendatang itu yang rencananya dibuat bibit manusia di tanah Jawa akhirnya hanya tersisa 20 orang saja masih hidup. Sisannya mati karena penyakit dan dimakan oleh binatang. Zaman itu menurut ramalan Jayabaya dinamakan zaman Sangkala atau zaman merajalelannya penyakit dan binatang buas."

Sebanyak 20 orang tersisa itu kemudian kembali ke Persia dan melaporkan kejadian kepada Sultan. "Selain sedih Sultan juga marah dan kemudian mengumpulkan pendeta sakti untuk membuat tumbal dan jimat untuk menantang para jin, setan dan demit di Jawa agar pulau tersebut bisa didiami,"

Selanjutnya Sultan kembali mengirimkan 20.000 orang lagi dari golongan bangsa Keling, Kandi dan lain-lain. Mereka dibagi menjadi 20 rombongan "Masing-masing kelompok ini dipimpin oleh Sing Linangkung Ngusmanadji, seorang pendeta sakti dari Bani Israel untuk menjelaskan kias kepada tanah Jawa. Waktu itu menurut penanggalan Rum jatuh pada bulan Tasrinki 444,"

Setibanya di tanah Jawa, Sing Linangkung Ngusmanadji segera menanam tumbal dan jimat di empat penjuru arah mata angin, serta lagi di bagian tengah. Tak lama kemudian turun hujan yang luar biasa hebatnya seperti akan kiamat.

"Dalam kitab-kitab kuno dampak cuaca yang seperti kiamat itu karena para jin, setan dan demit yang tadinya penuh mendiami pulau Jawa tidak tahan dan melarikan diri ke lautan," ujarnya.

Setelah berhasil mereka mulai mendiami tanah Jawa dan bercocok tanam dengan bibit yang telah mereka bawa dari Persia. Menurut Ramalan Jangka Jayabaya, tanah Jawa sejak diisi manusia yang kedua kalinya ini hingga tiba saat kiamat kubro akan mengalami 2100 tahun surya atau 2163 tahun candra.

Tempo 2100 tahun surya ini dapat dibagi menjadi Trikali atau tiga periode zaman besar yang masing-masing terdiri dari 700 tahun surya. "Dan di setiap periode zaman besar tadi terbagi menjadi Sapto Maloko yang berarti zaman kecil. Dimana masing-masing zaman kecil terdiri dari 100 tahun surya hingga 7 x 100 (700) tahun surya dikali 3 sama dengan (2100) tahun surya."

Nah dari catatan itu pahamlah bahwa jawa adalah tanah angker dan akan tetap angker sampai akhir jaman, siapa kianat dia kuwalat....

A‘udzu bi wajhillahil karimi wa bi kalimatillahit tammatillati la yujawizuhunna barrun wa la fajirun min syarri ma yanzzilu minassama’i, wa min syarri ma ya‘ruju fiha, wa min syarri ma dzara’a fil ardhi, wa min syarri ma yakhruju minha, wa min fitanillaili wannahari, wa min thawariqillaili wannahari, illa thariqan yathruqu bi khairin, ya rahman.

Artinya: Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

0