Mengapa Klero yang dipilih ?
Klero terdapat monumen berupa candi batu..
Hanya itu ?
Bukan hanya itu, disitu terdapat pusaran energi dasyat menuju langit...
Bukan hanya manusia spiritual yang rebutan, tapi juga demit jin seluman...
Kamu tau kenapa ?
Setiap makhluk punya hak yang sama pada Tuhan...

Pagi itu aku dibangunkan istriku untuk menjemput pak mat dan mengajaknya mencari jejak harta warisan istri yang dicuri tetangga sebelah rumah, bukan suudzon tapi manusia itu kelewatan sudah...

Pak mat tak jemput dan menuju ke desa ngantru...
Selepasnya diajak mimpin doa ruwahan, ruwahan adalah kirim doa sebelum bulan puasa besok ini...

Wah, ora islami ya...
Salah...
Mendoakan orang tua yang tlah mati sebelum romadhon itu baik dan masalah dalil, aku wegah padu dan berdebat, biar aku jalani aja kisah ini...

Sampai dirumah pak mat mengajak sowan ke leluhurku, maka aku dan kawanku fajar serta istriku menuju gemolong disana ada desa bernama petingan itulah desa leluhurku dari jalur ibuku...

Sesampainya disana kulihat rumah simbahku yang ternyata tlah rata dengan tanah...
Antara sedih dan masqul...
Sejarah tlah dilupakan cucu beliau...

"aku merasakan ada getaran disini ?" kata pak mat..
"dimana ?" tanyaku...
"disini...semacam sisa ruh manusia...hem...disini..." pak mat mulai mencari cari dan menuju ke arah timur...
"ini...heeem...ini" kata pak mat menunjuk sebuah batu ceper bekas pondasi rumah simbahku...
"weh, apik iki mas ?" tiba tiba fajar datang dari arah blakang dan nyletuk...
" trus piye iki ?" kata fajar lagi..
"angkat nek kuat..." perintah pak mat lagi...
Fajar menarik batu itu tapi tak kuat...
"sudah sudah....nanti kalo kemarau saja, kalo hujan memang kayak di lem batu itu..."
"itu apa sih?" tanyaku penasaran...
"itu batu paseban, ya tempat orang dilantik jadi raja jawa..."
"wasiiiik...aku minta satu sebelahnya boleh pak ?" tanya fajar merajuk kayak anak kecil...
" ya jupuk wae nek kuat..."
Kemudian fajar menarik narik batuan itu tapi malah tambah berat...
" wis wis sesuk wae,..." pak mat ngasih instruksi pindah tempat, dan kulihat istriku ketakutan...
Semacam melihat hal mistis disekitar situ...
Tiba tiba pak mat memberi instruksi...
"Mana tanah milikmu..."
" disana , dihutan jati kecil tengah sawah itu..."
"ayo kesana..." dan kami berempat ke lokasi itu...
" eh, sebentar" pak mat seperti memastikan indera ke enamnya...
"disini masyarakatnya baik, masih sama, sama seperti jaman mbahmu mbiyen..."
"lha pripun ?" tanyaku mlonggo ...
"hem tapi ra seru ding...mending di klero wae, kamu bisa dakwah keren... Banyak premane, banyak bajingane malah joss...." kata pak mat celelekan...
Dan sesaat mobil dah tiba di ara ara gajah...
Apa sih ara ara itu ?
Ara ara adalah tempat kecil seperti hutan di tengah sawah luas...
Disitulah letak pusaka leluhurku disimpan, segaris dengan krenda wahana kraton surakarta...

Pak mat kemudian mengajak pulang lewat makam simbahku dan berhenti sejenak untuk berdoa...
Setelah doa pak mat berkata...
"semua orang datang naik macan putih...hem sangar mbah mbahmu dulu itu, orang linuwih pada datang membawa pasukannya....mbah mu adalah pimpinannya dia telah tuntas puasanya selama 40 tahun dan menjadi manusia pilihan dulu..."

Aku hanya diam dan terpaku, desa petingan, ara ara gajah, kauman, pondok pesantren amarasuli adalah kisah yang mungkin tlah punah dimakan jaman tapi tidak bagi aku...

"Tuhan, nanti di klero akan aku bangun ulang trah leluhurku itu,...

Disana ku bangun dengan membawa menhir kecil tempat menyumpah pemimpin atau raja...
Ya mungkin siapa saja yang mau jadi pejabat harus bersumpah menjadi ksatria jawa beneran, nggak kayak sekarang, asal duit, koneksi dan politisisasi...

Gambaran rumah bambu dan alang alang, gambar pondok pesantren kakek kakekku...
Kayu petir yang nanti jadi tiang di pondok pesantren itu, semua mbulek, mubal mubal...
Seolah dia berkata semua...
Bawa aku ke Klero...
Bangun cepat...
Beli tanahnya cepat...
Dan Menyuruhku berkata " bangun generasi bangsamu dari trah darah hebat leluhurmu...
Bangsa jawa yang pilihan ....
"mas nek ra gelem warisan tanah ara ara gajah, kasihkan aja ke aku..." kata Fajar kepadaku..memecah lamunan...
"enak ajah !!!" kataku ...
Semua isi mobil tertawa kembali menuju ke arah semarang...
Sambil batinku berkata "Klero tunggu aku disitu....."