kardus2020Avatar border
TS
kardus2020
Pembangunan Tol Korbankan Lahan Hijau, Ini Kata Gubernur Bali dan Walhi Bali


DENPASAR, BALI EXPRESS – Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang ruas jalannya kurang lebih 1.113,33 hektare dipastikan mengorbankan lahan hijau. Hanya saja lahan tersebut sebagian besar adalah ladang, bukan lahan persawahan. Sehingga subak yang ada dipastikan tidak akan terganggu, termasuk saluran irigasi subak telah diperhitungkan dengan matang.
 
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster usai menggelar konferensi pers Digital Festival 2022 di Rumah Jabatan, Jayasabha, Denpasar, Selasa (15/3). Pemanfaatan lahan hijau itu pun sebelumnya disoroti oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali. Sehingga ditakutkan akan merusak sistem irigasi yang ada, maupun hutan di sepanjang wilayah dilintasi pembangunan jalan tol tersebut.
 
Dimana Walhi Bali sendiri sempat menyampaikan peruntukan lahan yang terkena dampak jalan tol untuk sawah irigasi seluas 188,31 hektar. Jumlah itu merupakan dari tiga kabupaten, Jembrana, Tabanan, dan Kabupaten Badung. Jika dikalkulasikan, 1 hektare lahan sawah sedikitnya menghasilkan beras sebanyak 6 ton, sehingga dipastikan sebanyak 1.129,86 ton produksi beras di Bali berkurang.
 
Gubernur Koster pun buka suara terkait hal itu, disebutkan semuanya telah dipikirkan dengan sangat matang. “Wahli tugasnya memang begitu (menjaga lingkungan,red). Tapi tugas saya membangun perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahwa pembangunan jalan tol, lahan iya, tapi tidak sebanyak itu. Itu data salah,” tegasnya.
 
Politisi PDIP ini pun menambahkan total lahan yang terkena dampak jalan tol sebanyak 1.100 hektar. Jumlah itu sebagian besar merupakan lahan ladang, dan bukan lahan persawahan yang produktif. Begitu juga dengan saluran irigasi subaknya, akan dibuatkan saluran khusus supaya tidak mengganggu pengairan yang ada.
 
“Total tanah yang terkena jalan tol 1.100 hektar, dan sebagian besar lahan ladang bukan sawah. Subaknya tidak terganggu, karena nanti dibuatkan saluran khusus untuk subaknya. Supaya tidak menggangu pengairan,” tegas gubernur asal Buleleng ini.
 
Dalam kesempatan itu, Wayan Koster menegaskan semua proses pembangunan nanti sudah diperhitungkan. Mengingat pembangunan jalan itu merupakan megaproyek yang melintasi tiga kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa atau kelurahan. “Kita sudah memperhitungkan semua. Kita tidak bodo-bodo amat ngurus begini, kita kan sekolah,” ujarnya.
 
Sementara dikonfirmasi terpisah Rabu (16/3), Direktur Eksekutif Walhi Bali, Made Krisna ‘Bokis’ Dinata, menyampaikan terkait apa saja yang difokuskan untuk diperhatikan kembali akan segera ditanggapi pihaknya. Terutama dalam pemanfaatan lahan hijau yang digunakan dalam pembangunan megaproyek tersebut. “Nanti akan segera kami tanggapi,” tegasnya.


Sumber



Terakhir ke Bali tahun 2019. Bali pada tahun 2019 aja udah macet dan mulai banyak truk besar masuk kota. Tanpa Tol Bali akan menjadi tempat yang berbahaya bagi pengendara sepeda motor. Aplagi sekarang Bali sangat populer karena dipopulerkan oleh Youtuber yang ke Bali untuk mengungsi karena Corona di negaranya.
 emoticon-Ngakak

Pliiss Walhi jangan jadi penghambat kemajuan Bali dong! pahami kemacetan Transportasi Bali  emoticon-Blue Guy Bata (L)

Diubah oleh kardus2020 17-03-2022 09:08
kelayan
nomorelies
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
AskeladdAvatar border
Askeladd
#5
Bali itu tempat paling enak buat nyetir mobil, atau ngontel, selama gak berkeliaran di seputaran denpasar aja. Masih banyak hutannya, masih banyak pantai2 yg blm tersentuh turis, blm lg gunung2nya, harapan sy sih bali gak berubah jd seperti bandung, atau malang atau jogja
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
Tutup