Putin Murka Disenggol NATO, Kekuatan Nuklir Rusia Siap Unjuk Gigi, Ramalan Perang Dunia ke-3 akan Terbukti?





Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, di tengah suasana ketegangan dengan Ukraina yang masih belum usai

Dilansir dari Aljazeera, tindakan mengejutkan presiden Rusia tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "pernyataan agresif" yang dilontarkan NATO.

Hal itu menunjukan Vladimir Putin ingin senjata nuklir Rusia disiapkan untuk meningkatkan kesiapan peluncuran dan menyiapkan ancaman invasi Moskow ke Ukraina.

Putin, dalam memberikan arahan peringatan nuklir, tidak hanya mengutip pernyataan yang dituduhkan oleh anggota NATO tetapi juga sanksi keuangan yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia dan dirinya.

Pada pertemuan dengan pejabat tinggi, presiden memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum militer untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam "rezim khusus tugas tempur".

Perintah tersebut menimbulkan ancaman bahwa ketegangan dapat mengarah pada penggunaan senjata nuklir.

"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka membuat pernyataan agresif mengenai negara kita," ungkap Putin di kanal TV.

Sementara itu Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Putin menggunakan pola yang dia gunakan pada minggu-minggu sebelum meluncurkan invasi ke Ukraina.

Yaitu membuat ancaman yang tidak ada untuk membenarkan agresi lebih lanjut. Komunitas global dan masyarakat Amerika harus melihatnya melalui sudut pandang itu.

Duta Besar Amerika untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengecam keras langkah Putin.

“Itu berarti Presiden Putin terus meningkatkan perang ini dengan cara yang sama sekali tidak dapat diterima,” kata Thomas-Greenfield dalam sebuah wawancara di CBS.

Miro Popkhadze, seorang analis di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengumuman Putin dimaksudkan untuk dianggap sebagai ancaman oleh Eropa.

Tujuannya adalah untuk memecah Uni Eropa" dan melemahkan dukungan blok itu untuk Ukraina, kata Popkhadze. “Tidak mungkin [ini akan berhasil].”

Dalam perkembangan yang mengkhawatirkan, kantor kepresidenan Ukraina mengatakan sebuah delegasi akan bertemu dengan pejabat Rusia di dekat perbatasan Belarusia.

Di tengah konflik berdarah yang dimulai oleh Rusia yang menyita sebagian besar mata dunia, kembali mencuat isu-isu bahwa kemungkinan perang dunia ke-3 memang akan terjadi.

Kabar itu bertambah santer di gemborkan setelah Putin pada hari minggu menyinggung tentang sektor kekuatan nuklir yang dimiliki Rusia.

Dilansir dari The West, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa seruan Putin terhadap persenjataan nuklir Rusia adalah "retorika berbahaya".

Arti praktis dari perintah Putin tidak segera jelas.

Rusia dan Amerika biasanya memiliki kekuatan nuklir berbasis darat dan kapal selam yang siaga dan siap untuk pertempuran setiap saat, tetapi pengebom berkemampuan nuklir dan pesawat lain tidak.

Langkah nuklir Kremlin mendorong Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk mengeluarkan ancaman mengerikan bahwa sanksi Barat terhadap Rusia mendorong Rusia ke dalam Perang Dunia III.

"Sekarang ada banyak pembicaraan terhadap sektor perbankan, gas, minyak, SWIFT," katanya.

“Ini lebih buruk dari perang. Ini mendorong Rusia ke dalam perang dunia ketiga. Kita perlu ditahan di sini agar tidak mendapat masalah. Karena perang nuklir adalah akhir dari segalanya,” pungkasnya.


https://zonabanten.pikiran-rakyat.co...erbukti?page=3