Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

newsmerahputihAvatar border
TS
newsmerahputih
Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?
Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?

Merahputih.com - Serangan Umum 1 Maret menjadi bagian dari kisah perjuangan Indonesia melawan kolonialisme. Aksi militer ini pernah difilmkan oleh Usmar Ismail dengan judul Enam Djam di Djogja. Kemudian Serangan Fajar (1982) dan Janur Kuning (1980). Dua film ini mengedepankan peran Suharto melakukan serangan ke Ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta, sebagi bukti bahwa militer Indonesia masih ada.

Ini yang kemudian menjadi kontroversi di masyarakat. Para pengamat sejarah menganalogikan bahwa kala itu Suharto yang berpangkat Letnan Kolonel, tidak mungkin membuat gerakan militer seperti itu, karena masih ada Jenderal Sudirman sebagai panglima. Kemudian persiapan gerakan militer secara luas dan bersinergi, sekaligus disiarkan ke dunia internasional.

Dari Wikipedia dituliskan bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX (HB IX) di awal tahun 1949 melontarkan ide serangan militer besar-besaran pada posisi-posisi militer Belanda di kota Yogyakarta. Ide tersebut disampaikan ke panglima Jenderal Sudirman yang kemudian menyetujui aksi militer itu. Lantas HB IX bertemu dengan Letkol Suharto yang ditunjuk Jenderal Sudirman menjadi komandan lapangan. Serangan itu dilancarkan pada pukul enam pagi dan berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam yang membuat mata internasional terbuka. Kode serangan diberikan oleh Belanda, berupa sirene berakhirnya jam malam.

Serangan Umum 1 Maret 1949, Ide Siapa?

Diambil dari Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI AD yang diterbitkan oleh Dinas Sejarah Militer TNI AD tahun 1972, menuliskan Suharto adalah inisiator Serangan Umum 1 Maret. Sementara pada buku Takhta untuk Rakyat (Mohammad Roem – 1982) sangat jelas yang menjadi penggagas aksi militer itu.

Ketika sirene berbunyi, serangan ini pun dilancarkan dengan pasukan Letkol Soeharto menyerang dari sektor barat sampai ke Malioboro. Kemudian di sebelah timur ada pasukan yang dipimpin oleh Ventje Sumual, lalu di sebalah selatan dan timur dipegang Mayor Sardjono, sektor utara di bawah Mayor Kusno. Sementara di wilayah kota pasukan Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki melakukan aksinya.

Sumber
muhamad.hanif.2
newsbolaskor
kabarotocom
kabarotocom dan 6 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
52
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TERA.SERVOAvatar border
TERA.SERVO
#18
Tak mungkin pak dirman... Krn pak dirman bukan jendral taktis... Dia lebih sebagai jendral pemersatu...
Yg menyusun strategi perang gerilya saja.. Nasution..
Pak dirman tinggal beres saja...

Apalagi sultan.. Dia bukan org militer... Mana paham...

Kemungkinan emang suharto...
Diubah oleh TERA.SERVO 04-03-2022 11:47
wa2n43
Nibrashilmy2
Nibrashilmy2 dan wa2n43 memberi reputasi
2
Tutup