Pembajakan adalah bentuk pelanggaran hak cipta yang paling banyak dilakukan oleh orang demi keuntungan pribadi. Dulu orang bisa menyalin isi kaset film dan kaset lagu dengan mudahnya. Hanya perlu menekan tombol rekam, maka isi kaset itu disalin ke kaset kosong. Tidak hanya kaset saja yang dibajak, Laser Disc, CD, dan DVD juga jadi sasaran.

Kemudian, orang-orang jahat mulai membajak video game yang ada di dalam cartridge dan cakram. Dan kini, orang-orang cari keuntungan dengan cara mengedarkan film bajakan di internet. Bisa dengan cara menjual salinannya atau membuka layanan streaming tidak resmi yang dibiayai oleh iklan judi. Dan adapula tempat downloiad game bajakan yang dibiayai oleh iklan mesum.

Kerugian dari pembajakan ini sangatlah besar. Pembajak yang menjadi sumber utama hanya membeli satu salinan, kemudian dia gandakan sampai ribuan kali, dan begitu seterusnya seperti orang main MLM. Jangan lupa, masih ada orang yang menjual buku bajakan dari hasil foto copy. Dulu juga ada yang menjual file mp3 untuk diisi ke ponsel. 

Ketika pemutar video dan layar kaca masih menjadi barang mewah. Ketika banyak orang yang mempunyai layar kaca sendiri, tetapi tidak punya pemutas video.  Ketika itulah ada orang yang membuat bioskop terselubung. Dimulai dengan modal film-film yang sudah lama dibeli, sampai film-film baru hasil pinjaman dan sewaan, pemiliknya mendirikan bioskop terselubung.

Keadaan akan jadi lebih menarik apabila disana banyak anak-anak. Maka, anak pemilik rumah yang wataknya pelit dan mata duitan membuka bioskop terselubung tanpa sepengetahuan orang tua. Bisa juga dengan restu orang tua. Dengan begitu, dia akan mendapatkan uang dari bioskop terselubung.

Bayangkan berapa banyak kerugian rumah produksi apabila film-film diperlakukan seperti ini terus? Seharusnya bioskop hampir selalu penuh, orang-orang malah menunggu film itu ada di kaset dan vcd. Ujung-ujungnya para tetangga sengaja masuk ke bioskop terselubung.

Konsol video game seharusnya hanya digunakan untuk penggunaan pribadi saja, tidak untuk disewakan. Apabila itu dilanggar, maka garansi resmi tidak berlaku lagi. Hal ini sering ditulis di kardus, wdah cakram, bungkus cartridge, dan website resmi perusahaan video game. 

Konon katanya, sebelum ada rental PS, sudah ada orang yang menyewakan Famikom, Super Famikon, N64, Sega Genesis, sampai Sega Saturn. Video game memang barang mewah, sehingga banyak orang yang ingin memainkannya sampai puas demi menghilangkan rasa penasaran. 

Sebenarnya penyewaan konsol ini merugikan perusahaan pembuat konsol dan perusahaan pembuat video game. Karena penjualan yang seharusnya banyak, jadi lumayan berkurang ketika video game dan konsol disewakan. Satu salinan video game malah dimainkan oleh puluhan orang yang berbeda tanpa ada pemasukan untuk seniman yang membuatnya. Peredaran konsol pun akan tersendat karena diborong oleh tengkulak dan pemilik penyewaan. Bahkan ada pemilik rental yang senang kalau ada game bajakan dengan alasan murah meriah dan merakyat.

Sesungguhnya video game yang boleh disewakan hanya game online warnet dan yang ada di arcade saja. Video game konsol tidak boleh digunakan untuk penyewaan. Begitu pula dengan game PC yang bukan untuk warnet. Sekarang banyak orang yang menyadari bahwa itu salah.