Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Mengenal Alamanda Shantika, Anak Kaskus Lulusan Binus dan Pendiri Binar Academy
Mengenal Alamanda Shantika, Anak Kaskus Lulusan Binus dan Pendiri Binar Academy
Mengenal Alamanda Shantika, Anak Kaskus Lulusan Binus dan Pendiri Binar Academy
Alamanda Shantika Santoso, demikian nama lengkapnya adalah seorang ahli IT terutama pembuatan dan desain website dan sistem coding yang lahir di Jakarta 12 Mei 1988. Ayah dan ibunya memiliki latar belakang pendidik dan menempuh pendidikan sebagai guru di salah satu universitas di London, Inggris. Dia adalah seorang yang sangat interest dengan horoskop dan menganggap itu related dengan kejadian-kejadian dalam hidupnya. Dia mempercayai bahwa tanggal dan hari kelahiran itu mengandung kode-kode yang akan menentukan peruntungan hidupnya di masa depan. Masa kecil Ala, panggilan akrabnya, di lewati dengan pengenalan pada angka-angka oleh ayahnya saat ia baru berusia 4 tahun. Di masa itu, iya telah melewati pencapaian menghafalkan angka-angka sampai dengan ratusan bahkan menjumlahkannya, yang mana anak-anak seusianya bahkan belum melakukannya. Saat menginjak remaja di usia SMP dan SMA, ia terkenal sebagai anak yang rebel dan cenderung nakal atau istilah lebih kerennya "break the rule" dan tidak suka pada aturan baku. Pernah waktu SMP, walaupun dia sekolah di Al-Azhar, Kemang yang juga sekolah akselerasi itu, oleh sebab kenakalannya ia malah sempat mengajak teman-temannya untuk merokok dan saat SMA itu juga paling sering di tangkap karena bolos sekolah. Walaupun demikian, ia adalah seorang yang sangat cerdas. Selain menyukai matematika, ia juga menyukai musik dan senang memainkan saxophone dan piano. Lalu sekira umur 13 tahun, dia mulai tertarik dan menekuni teknologi coding website saat Indonesia berada di fase awal-awal mengenal dan menggunakan internet.

Saat kuliah, Alamanda sebenarnya bukan termasuk orang yang paling cepat menyelesaikan studi. Ini di sebabkan oleh banyak hal diantaranya ia jarang masuk kuliah dan yang paling mempengaruhi studinya adalah saat ayahnya menderita struk pada usia 45 tahun yang menyebabkan kelumpuhan pada sebagian anggota tubuhnya. Alamanda memilih kuliah di Bina Nusantara University karena dia ingin mengambil double degree (titel ganda) yakni Matematika dan Teknologi Informasi (TI). Ia menyelesaikan kuliahnya cukup lama yakni tujuh tahun, yang mana saat di kampus pun ia merupakan tipe yang masih rebel dan sering mengcounter dosen dengan argumen-argumen yang kritik dan menginginkan pembaruan yang signifikan dalam bidang teknologi, khususnya di kampusnya saat itu. Ia juga memiliki cerita yang cukup menarik saat kuliah mulai dari menjual DVD bajakan yang dia burn sendiri, pernah jadi guru les privat sampai jualan tokek. Hal itu di lakukannya karena terinfluence oleh rekan-rekannya di Binus yang punya jiwa wirausaha yang tinggi. Pencapaian paling besar saat masih kuliah adalah ia sempat menjadi pembuat website yang kemudian karena kepiawaiannya yang hanya membutuhkan satu hari untuk pengerjaan sehingga dia mendapatkan banyak orderan yang nilainya saat itu sekira 6-15 juta Rupiah. Kejadian ini kemudian membawanya ke dunia wirausaha yang menurutnya terjadi secara tidak sengaja hingga akhirnya terjun ke dunia fashion.

Dalam perkembangannya, Alamanda kemudian bergabung dengan kaskus dan membuat komunitas yang bernama "Denim Heads", yang mana komunitas tersebut berisi orang-orang kutu buku tetapi bergelut di dunia fashion. Dalam komunitas tersebut mereka membahas tentang bagaimana membuat Jeans yang baik, mulai dari bagaimana cara menjahitnya sampai yang paling dasar bahannya di buat dari apa dan lain sebagainya. Dari sini kemudian muncul teman-teman dalam komunitasnya yang membuat brand lokal dan memunculkan produk-produk denim dengan brand lokal dan Ala membantu mereka dengan mendesain website untuk ajang promosi dan berjualan secara online.

Saat selesai kuliah dalam mulai berkarir, ia memutuskan untuk menyudahi profesinya sebagai pembuat website dan mulai bekerja di sebuah perusahaan bernama Kartuku selama sekira 2 tahun. Di sana karirnya melonjak dengan cepat dan sempat mendapat beberapa tawaran projek yang mana hal tersebut membuat dirinya menjadi "public enemies" oleh sebab prestasinya. Dia menyatakan budaya "kesirikan" itu sudah menjadi hal lumrah di kalangan orang Indonesia dan itu terjadi di mana-mana. Dia juga sempat bergabung dengan startup Gojek, besutan Nadiem Makarim yang kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ia menyatakan bahwa meskipun teknologi itu adalah semua tentang sains dan kecerdasan otak, tetapi setiap orang juga harus memiliki kesadaran yang tinggi akan kecerdasan hati yang mana itu membawa kita untuk semakin mengenal siapa diri kita. Hal inilah yang kemudian mendasarinya dan menjadi semacam fislosofi organisasi baginya dalam membangun Binar Academy, sebuah sekolah Teknologi dan Inovasi yang mengedepankan kesadaran dan hati nurani. Dia juga percaya bahwa 5-10 tahun ke depan generasi muda Indonesia mampu membangun 20 sampai 50 unicorn dan sekaligus marketplacenya.

Sumber : https://youtu.be/vH31Taxi3Ws
Diubah oleh albyabby91 14-02-2022 17:11
marwangroove920
.doflamingo.
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
4.1K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
#2
Mengenal Alamanda Shantika, Anak Kaskus Lulusan Binus dan Pendiri Binar Academy
Quote:


0
Tutup