Di tengah-tengah tensi yang terus meninggi dan penuh ketegangan antara blok Barat dan Timur terkait masalah Ukraina, Amerika Serikat pada 10 Februari 2022 lalu telah mengutus 4 pesawat bomber B-52H Stratofortress menuju Eropa. Tepatnya Si Kakek Legend kini ditempatkan di pangkalan udara RAF Fairford, barat daya Inggris.

Total Amerika mengirim 4 pesawat yang berasal dari 69th Bomb Squadron, 5th Bomb Wing, Minot Air Force Base, North Dakota. Keempat pesawat tersebut mendapat callsign HATE11 sampai HATE14. Dalam penerbangan jarak jauh ini B-52H didukung oleh empat pesawat tanker pengisian bahan bakar udara, yakni KC-46 Pegasus maupun KC-135 Stratotanker, yang menggunakan callsigns ABBOT71 hingga ABBOT74. Sementaa peralatan dan personel pendukung lebih lanjut telah diangkut ke Fairford dengan menggunakan pesawat angkut C-5M Galaxy.

Rencananya BUFF (panggilan kesayangan B-52) akan berada di Inggris selama 3 minggu, mungkin juga penempatannya kelak akan diperpanjang, tergantung perkembangan situasi di Ukraina. Sementara itu saat menjelang tiba di Fairford, B-52H langsung disambut oleh Eurofighter Typhoon FGR4 milik Angkatan Udara Inggris. Sebelum bertemu Typhoon RAF, B-52H juga telah bertemu dengan jet tempur F-16 Angkatan Udara Portugal yang saat ini dikerahkan ke Islandia untuk misi air policing NATO.





Kehadiran B-52 di Inggris adalah literasi Eropa terbaru dari misi Bomber Task Force reguler, yang sudah dimulai pada tahun 2018. Secara resmi, pengerahan ini berkaitan dengan peningkatan interoperabilitas dengan mitra militer di wilayah tersebut dan menyediakan pengalaman pelatihan yang berharga. Namun, yang sama pentingnya adalah demonstrasi kepada sekutu dan mitra Eropa, dan Rusia, tentang kekuatan militer AS dan NATO.

Hal ini sangat relevan sekarang, dengan Rusia dan NATO tampaknya terlibat dalam gerakan saling balas pengiriman pasukan, pesawat terbang, dan perangkat keras lainnya di wilayah Laut Baltik dan Laut Hitam yang penting secara strategis, serta di daerah sekitar Ukraina.

Penting untuk dicatat bahwa misi Bomber Task Force terbaru telah direncanakan jauh sebelum perkembangan konflik Ukraina saat ini, meskipun sebelumnya tidak diumumkan. Menariknya, juru bicara Komando Strategis AS mengatakan kepada Air Force Magazine bahwa situasi keamanan di Eropa Timur dapat memicu perpanjangan penempatan B-52H.

Sampai saat ini juga belum dikonfirmasi senjata macam apa yang dibawa bomber tua ini, penempatan B-52H ke Eropa juga hanya berselang 3 hari setelah Rusia mengirim MiG-31 Foxhound yang dilengkapi rudal Kinzhal menuju Kaliningrad. Pengerahan B-52H bisa jadi sebagai tanggapan atas merapatnya MiG-31 ke Kaliningrad.





Pesawat yang terbang perdana pada 15 April 1952 ini tentu tak bisa dianggap remeh, dengan kemampuan membawa bom nuklir dan konvensional, kakek tua ini sudah cukup kenyang pengalaman tempur. Bahkan dari dua pesawat bomber AS yang lain, yakni B-1B dan B-2 Spirit, B-52 menjadi bomber yang punya kesiapan tempur paling tinggi. Tahun 2019, tingkat kesiapan misi B-52 adalah 66%, jauh lebih baik daripada B-2 yang hanya pada tingkat 60%, sementara B-1B punya tingkat kesiapan misi 46%.

Pesawat yang dioperasikan oleh 5 orang kru ini memiliki panjang 49.05 m, rentang sayap 56.39 m serta tinggi 12.4 m. B-52 dibekali 8 mesin Turbofan Pratt & Whitney TF33-P-3, mesin ini mampu melesatkan B-52 sampai kecepatan maksimal 958 km/jam, untuk ketinggian yang bisa dicapai adalah 15.000 m. Untuk daya jelajahnya maksimal bisa mencapai 16.000 km dengan bantuan air refueling. Batasan daya jelajah B-52 hanya dibatasi oleh daya tahan pilot dan krunya.





Angkatan Udara belum mengungkapkan acara pelatihan lain yang direncanakan untuk penempatan BUFF di Inggris kali ini. Sementara itu pengerahan bomber ke Eropa yang terakhir terjadi pada Oktober 2021, melibatkan pengebom B-1B dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas. Pesawat tiba di Fairford untuk masa tugas 45 hari. Pada saat itu, mereka menerbangkan beberapa misi penting ke Laut Baltik dan wilayah Laut Hitam, yang keduanya memiliki potensi ancaman yang lebih besar mengingat aktivitas militer Rusia di sana dan latar belakang situasi Ukraina.

Selain pembangunan kekuatan militer Rusia di sekitar perbatasan Ukraina, Rusia juga meluncurkan 10 hari manuver penempatan pasukan skala besar di Belarus. Sementara itu Angkatan Udara AS juga mengerahkan delapan jet tempur F-15C/D Eagle yang berbasis di RAF Lakenheath, Inggris, untuk diterbangkan ke Pangkalan Udara di Polandia. Hal itu dilakukan dalam sebuah langkah yang dirancang untuk meningkatkan postur pertahanan kolektif NATO.