Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shinsounAvatar border
TS
shinsoun
Denny Siregar Iri Lihat Singapura Hapus Pelajaran Agama, Yan: Pindah Negara Aja!
Denny Siregar Iri Lihat Singapura Hapus Pelajaran Agama, Yan: Pindah Negara Aja!

JAKARTA– Politikus Partai Demokrat Yan Harahap meminta pegiat media sosial Denny Siregar untuk pindah negara.

Permintaan itu, setelah Denny Siregar meminta pemerintah Indonesia meniru Singapura yang menghapus mata pelajaran agama di kurikulum nasional.

“Suruh pindah negara aja ini orang. Mendikbud bukan, Menag pun tidak. Kok ngurusin kurikulum dan agama di Republik ini?,” kata Yan di akun Twitter @YanHarahap, Selasa (8/2/2022).

Sebelumnya, Denny mengatakan, kemajuan negara-negara maju tak lepas dari cara berpikirnya yang mengutamakan bidang eknomoni dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (iptek).

Hal itu tentu jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia di mana banyak masyarakat yang membawa isu agama ke arena publik sehingga terjadi persilihan. Salah satu negara maju yang bisa ditiru oleh Indonesia ialah negara tetangga, yakni Singapura.

“Saya sebenarnya iri dengan banyak negara maju yang lebih prioritas pada ekonomi, teknologi, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Mereka fokus pada bagaimana berpikir ke depan dan menjadikan agama sebagai ruang pribadi manusia bukan sebagai arena debat publik yang tidak berujung arahnya,” kata Denny Siregar dalam saluran YouTube 2045 TV.

“Kita harus belajar dari Singapura salah satu negara tetangga kita yang sudah sangat maju ekonominya,” sambungnya.

Denny menjelaskan sejarah perkembangan negara Singapura yang perlahan mulai mengubah cara berpikir soal agama. Awalnya pada tahun 1984, pemerintah Singapura sempat memasukkan pelajaran agama di kurikulum sekolah.

Siswanya diberi kebebasan memilih salah satu pelajaran agama yang mereka suka yaitu Islam, Kristen, dan Buddha.

“Sebagai catatan ya mayoritas warga Singapura penganut agama Buddha sebanyak 31 persen, kemudian ada Tao, baru Islam dan Kristen,” ujar Denny Siregar.

Lima tahun kemudian pemerintah Singapura mencabut kebijakan tersebut dan pelajaran agama tidak boleh lagi diajarkan di sekolah negeri kecuali di sekolah agama.

Denny menambahkan, pemerintah Singapura di bawah Perdana Menteri Lee Kuan Yew saat itu melihat kalau ternyata pelajaran agama malah membuat guru dan siswa di sekolah negeri menjadi terkotak-kotak, bahkan ada ketegangan di masing-masing agama.

“Singapura kemudian menetapkan negaranya sebagai negara sekuler yang memisahkan antara agama dengan kebijakan negara. Itu bukan berarti Singapura melarang penduduknya beragama tetapi agama dalam bentuk apapun seperti diskusi dan penerapan ibadahnya haruslah cuma ada di ruang pribadi mukanya ruang publik,” jelas Denny Siregar.(msn/fajar)

Sumber: https://fajar.co.id/2022/02/08/denny...negara-aja/2/?
nurade247
cor7
viniest
viniest dan 16 lainnya memberi reputasi
17
6.2K
408
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
The.Lord.of.UniAvatar border
The.Lord.of.Uni
#13
Itu kan cuman gagal pikirnya Denny Siregar aja.

Belum ada fakta yang bisa membuktikan, karena pelajaran agama menghambat kemajuan berfikir, sain, tehnologi dan ekonomi

Kemajuan suatu bangsa dalam sains dan tehnologi, bergantung sejauh mana negara berperan dalam bidang riset dan development, seperti sewaktu Islam di bawah Dinasti Abbassiyah, dimana penguasanya sangat mengambil peran mendorong untuk terjadinya pengembangan sains dan tehnologi. Emang sekarang siapa ketua BRIN Indonesia.

Begitu juga kemajuan ekonomi suatu bangsa, sangat bergantung gimana peran pemerintah mendorong masyarakat dengan cara memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan ekonomi. Gimana ekonomi bangsa dan negara mau maju, kalo penguasaan atas tanah, yang jadi modal utama dalam usaha, cuman dimiliki oeh segelintir orang.

Jadi sebetulnya, opininya si Denny Siregar ini tak lebih dari opini gagal pikir, gagal sejarah, gagal paham ekonomi, dan gagal paham keadaan.

Belum lagi kalo mau ditinjau secara lebih mendalam, faktor penunjunag ekonomi Singapura itu gimana?
71disini
mynaidra
d0njuant
d0njuant dan 9 lainnya memberi reputasi
0
Tutup