Husin Shihab: Kadrun Itu Lahir, Besar, dan Makan di Indonesia, tapi Masih Bangga Jadi Orang Arab

Terkini.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH), Husin Shihab memberi definisi soal kadrun dari pandangannya.

Ia menilai bahwa kadrun adalah mereka yang lahir, besar, dan mencari makan di Indonesia, namun masih bangga menjadi orang Arab.

“Kadrun itu, lahir besar dan makan di Indonesia tapi masih bangga jadi orang Arab,” kata Husin Shihab melalui akun Twitter pribadinya pada Senin, 31 Januari 2022.

“Kurang lebihnya begitu dah. Ini Indonesia my friend!” sambungnya.

Husin Shihab mengatakan itu sebagai respons terhadap netizen yang bertanya bukan ia adalah kadrun.

“Bukannya saudara Husin Shihab juga Kadrun??” kata netizen dengan nama akun @Malut***.

Adapun netizen ini mengatakan hal itu sebagai balasan terhadap komentar Husin Shihab yang memuji Cak Nun dan menyindir kadrun.

“Keren Cak Nun ini rek, drunn,.. drunn,.. pie jaman iki drunn?” katanya.

Dalam video yang ditanggapi Husin Shihab, Cak Nun mengingatkan orang untuk mensyukuri identitas kelahiranl masing-masing.

“Aku ini karo Gusti Allah diperentah wong Jowo. Perentah Allah! Aku tidak akan berani melanggar Allah. Aku bukan orang Arab, aku orang Jawa, cuk!” tegasnya.

Menurut Cak Nun, orang terlahir menjadi orang Jawa, berarti memang disuruh oleh Allah menjadi orang Jawa.

“Kalau kita semua jadi orang Arab, orang Jawa harus jadi orang Arab, terus lita’arofu-nya untuk saling mengenal apa?” katanya.


https://makassar.terkini.id/husin-sh...di-orang-arab/

Seorang Habibie yg hidup lama di jerman dan sangking ke fasihannya bahasa jerman dan inggris hingga membuat logat beliau berubah.
Tapi Beliau tetap orang Indonesia.
Sering memakai batik kemana2.
Memakai peci kemana2.
Karna bahasa itu hanyalah alat komunikasi saja.
Sama halnya dgn ajaran islam.
Tulisan arab dan bahasa arabnya.
Ini memang alat komunikasi saja kepada Tuhan.
Bukan berarti Tuhan menyuruh kita menjadi kearab2an.
Semua manusia di takdirkan Tuhan dengan berbeda2 suku, warna kulit dan bahasa.
Tujuannya mungkin mau melihat mana yg manusia lebih cintai.

Superior kesukuannya atau mencintai takdir hidup yg sudah di gariskan oleh Tuhan.