Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rizaradriAvatar border
TS
rizaradri
Aliansi Borneo Bersatu: Edy Mulyadi Harus Tebus Kesalahan kepada Leluhur Kami


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Aliansi Borneo Bersatu Haji Rahmat Nasution Hamka mengungkapkan bahwa Edy Mulyadi juga harus menerima hukuman adat atas ucapannya yang menyinggung masyarakat Kalimantan.

Menurut Rahmat, hukuman itu menjadi satu keharusan bagi Edy selain menerima proses hukum negara yang berlaku.

"Itu adalah merupakan keharusan. Hukum positif silakan jalan, tapi untuk menebus kesalahan secara moral kepada para leluhur kami dan juga kepada kami kami yang ada anak cucunya ini juga harus dilakukan," kata Rahmat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Adapun Rahmat bersama rombongan Aliansi Borneo Bersatu mendatangi DPR untuk menyampaikan aspirasi usai ramai pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Dalam pertemuan tersebut, Aliansi Borneo Bersatu meminta Edy dihukum secara adat.

Menurut Rahmat, hukuman tersebut bertujuan menjadi pelajaran kepada Edy dan orang lain agar tak melakukan kesalahan serupa.

"Sebagai bentuk nantinya ini agar ada menjadi satu bentuk pelajaran tidak terulang lagi hal-hal tersebut kepada suku bangsa kami," tegasnya.

Rahmat menjelaskan, pihaknya juga telah menyiapkan hukuman adat yang dimaksudkan kepada Edy.

Kata dia, ada ketentuan-ketentuan adat yang berlaku sebagai hukuman kepada Edy.

"Nanti apakah akan bayar denda atau potong kerbau atau potong apa itu nanti semuanya akan diproses secara hukum adat dengan seadil-adilnya," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Edy Mulyadi menjadi pembicaraan publik beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, Edy memberikan pernyataan yang menyinggung daerah Kalimantan. Dia mengkritik lokasi IKN.

Dikutip dari Tribunnews, pernyataan itu berkaitan dengan kritikan Edy yang menolak perpindahan IKN ke Kalimantan Timur dengan menyebutkan istilah "tempat jin buang anak".

Dalam video yang beredar Edy Mulyadi mengkritik bahwa lahan ibu kota negara (IKN) baru tak strategis dan tidak cocok untuk berinvestasi.

"Bisa memahami enggak, ini ada tempat elite punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian, lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy dalam video di kanal YouTube Mimbar Tube, seperti dikutip Tribunnews.

Soemoer: https://nasional.kompas.com/read/202...Q1SUt5NDllTQ..

Komentaar: Nih orang kudu mempertanggungjawabkan ucapannya. Di berita sebelah si Edy ini mangkir dari panggilan polisi. Kalo hukum adat sudah berjalan dan dia masih menolak bisa berabe tuh.
Diubah oleh rizaradri 28-01-2022 06:39
ravanovic
37sanchi
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.2K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
billynsAvatar border
billyns
#3
jangankan hukum adat, hukum negara yang dia diperiksa cuma ada penyidik & dirinya aja nggak berani datang. kalau berpikir masa depan, cap sapi yang gusur orang ini datang ke polisi & ke hadapan dewan adat borneo. ini malah dibela, ya selesai...
pilotugal2an541
bukan.bomat
bajier
bajier dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup