Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.4K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3941
BAGIAN 60
RATAPAN HAYATI

Pertemuan dua insan yang terpisah selama dua tahun lebih berakhir antiklimaks. Perasaan sakit yang dirasakan Asnawi, membuat dirinya tak mau menerima Hayati kembali. Ia lebih memilih setia kepada Bi Asih yang telah memberinya tambatan untuk hatinya.

Ketulusan hati wanita itu membuat Asnawi merasa harus menjaga perasaannya. Walaupun dia sangat senang dengan kembalinya Hayati. Ia terpaksa mencampakkan kuntilanak itu dengan hati yang sangat berat.

Setibanya di rumah, Asnawi bertingkah seperti biasa seakan tak terjadi apa-apa. Ia menimang Henry sambil menonton televisi ketika Bi Asih tiba di rumah. Ia baru selesai syuting audisi Masterchef.

"Den... kamu usah makan?" tanya Bi Asih.

"Udah Bi, tadi aku makan diluar" jawab Asnawi tanpa melihat wajah Bi Asih.

Bi Asih pun kemudian pergi menuju kamar untuk mandi. Ia tak mencurigai Asnawi.

Malam semakin larut. Karma masih berusaha menenangkan Hayati yang tak henti hentinya menangis. Suara rintihannya membuat beberapa penghuni hotel ketakutan karena sangat mirip dengan suara kuntilanak.

"Hayati!! Udah dong nangisnya! Kamu bikin orang orang takut!" pinta Karma.

"Aku... aku... aku menyesal Kar... aku nyesel kenapa gak kembali sama Asnawi dulu"

"Hadeeeeeuh! Kamu udah ratusan kali bilang gitu! Udah dong!"

"Aku nyesel banget Kar!!! Hatiku hancur lebur!! Kamu bisa ngobatinnya? "

"Anu... ya gak bisa lah Hayati, aku bukan ahli percintaan... walaupun aku punya ribuan istri, tapi aku kikuk untuk urusan ini"

"Aku pengen kamu memutar waktu ke masa aku hidup lagi!! Aku pengen memperbaiki semuanya"

"Ya ndak bisa Ti! Kekuatanku udah habis, harus nunggu seratus tahun lagi"

"KARMA!! KAMU JAHAT!!"

"Bukan gitu Hayati, kekuatanku terbatas! Aku yang sekarang cuman seperdelapan dari diriku yang seutuhnya"

"Karma... kamu kan iblis tingkat tinggi... apa kamu bisa menguasai ruang dan waktu?"

"Iya aku bisa"

"Kalo gitu, kirim aku ke masa lalu! Aku mau memperbaiki semuanya"

"Gak bisa Hayati... kamu bisa memicu kiamat! Masa lalu gak bisa diubah!"

"Karma!!" bentak Hayati yang kesal.

"Maaf Hayati! Kalo kamu pergi ke masa lalu terus kami ketemu sama dirimu di masa lalu, maka kamu akan menghancurkan garis waktu"

Hayati merasa kecewa dengan Karma, ia pin melanjutkan tangisannya. Karma pun akhirnya memberinya sebuah gagasan.

"Hayati...ikutlah denganku!"

"Kamu mau kemana?"

"Aku pengen nunjukin kehidupan Asnawi malam ini"

"Gimana maksudmu?"

"Kamu ikut aja, jangan banyak nanya"

Karma beranjak dari tempat duduk lalu ia mengulurkan tangannya kepada Hayati. Mereka pergi meninggalkan kamar hotel itu.

"Kenapa kita jalan kaki Kar? Kamu kan bisa pake portal gaib" keluh Hayati.

"Aku bisa pake portal gaib, tapi kamu gak bisa Hayati, kamu kan udah bukan kuntilanak lagi, kamu manusia, bisa hancur lebur tubuhmu kalo masuk ke sana"

"Hmmmm... Aku ini lelah Kar, selain itu aku lagi sedih dan gak semangat, kamu malah ngajak jalan kaki"

"Yaudah kita naik taksi aja"

"Kelaamaan Kar, kenapa kita gak terbang aja, kamu kan bisa numbuhin sayap di tubuhku"

"Sekarang ini lagi rame banyak orang Ti, gimana kalo mereka pada liat"

"Haduuuuh kamu ini banyak alasan aja!"

Akhirnya mereka mencegat sebuah taksi yang melintas. Hayati dan Karma masuk ke dalam taksi itu.

"Mau jalan kemana Mbak?" tanya supir taksi.

"Gak tau Mas, tanya aja ke temen saya di sebelah" jawab Hayati ketus.

"Maaf Mbak, di sebelah gak ada siapa siapa, Mbak sendirian masuk taksi" ukar supir taksi.

"Mas buta apa!! Ini jelas jelas ada cowok di sebelah saya, masa gak keliatan" bentak Hayati.

"Sumpah Mbak!! Saya gak liat"

"Udah Hayati, kamu jangan marahin supir itu, dia emang bener-bener gak bisa liat aku" sahut Karma.

"APA KAMU BILANG!!" bentak Hayati kepada Karma.

"Aku gak bisa dilihat orang kecuali kamu Ti, sekarang tujuan kita ada di perumahan Parahyangan" balas Karma.

Akhirnya Hayati meminta maaf pada supir itu karena telah membentaknya. Ia kemudian menyebutkan alamat yang disebut oleh Karma.

Setibanya di sana, Hayati dan Karma berjalan menuju sebuah rumah yang berada di ujung jalan komplek. Rumah itu terlihat sangat besar dan mewah. Terdapat sebuah mobil mewah terparkir di halaman rumah.

"Apa itu rumah Mas Nawi?" tanya Hayati.

"Bukan Ti, itu sebenernya rumah cewek yang bikin Asnawi ninggalin kamu" jawab Karma.

"Bi Asih?"

"Iya... akan kuledakan cewek itu malam ini, biar Asnawi balik sama kamu"

"Jangan Kar!!! Kamu jangan bunuh Bi Asih, dia cewek baik kok, dia janda... dia punya anak"

"Lah terus gimana kamu mau balikan sama Asnawi dong kalo dia tetep ada"

"Udah... udah! Biarin aja dia! Sekarang bawa aku masuk ke rumah itu!"

"Oke"

Karma menyuruh Hayati untuk memegang tangannya. Seketika, Hayati langsung berubah wujud menjadi gaib ketika berpegangan tangan. Kemudian, mereka berjalan menuju teras rumah.

"Kamu ketuk pintunya Ti!"

"Lho kok ketuk pintu? Kenapa gak nembus tembok aja?"

"Kamu kan udah bukan setan lagi Ti, kamu cuman gak terlihat aja"

"Oalaaah, kamu ini gimana sih?"

"Ya maaf... aku gak bisa bikin kamu kayak setan"

Akhirnya Hayati mengetuk pintu. Tak lama kemudian Bi Asih membukakan pintu untuk mereka. Hayati langsung menerobos masuk dengan menabral tubuh Bi Asih sampai terjengkang. Sontak, ia berteriak dan memanggil perhatian penghuni rumah lainnya.

Tiba-tiba Asnawi menghampiri Bi Asih yang terkapar di lantai. Ia langsung membantunya untuk berdiri kembali. Hayati terkejut dengan kedatangan Asnawi.

"Kamu kenapa Bi?" tanya Asnawi yang diliputi kecemasan.

"Gak tau Den, tiba tiba aja ada yang menbrak aku?" jawab Bi Asih sambil memegangi kepalanya yang terbentur ke lantai.

"Emang tadi siapa yang ngetok pintu?"

"Gak ada siapa siapa Den?"

"Hmmm... aneh ya, jangan-jangan ada setan masuk ke sini"

"Alah Den!! Gak mungkin lah, setan itu gak ada tauuu! Cuman dongeng aja"

"Ihh ada Bi... dulu pernah pacaran sama setan... "

"Siapa Den?"

"Eh enggak deng, hehe... kamu bener Bi, setan emang gak ada... ayo kita istirahat di kamar"

Asnawi kemudian memapah Bi Asih menuju kamar. Hayati semakin panas hati ketika melihat mereka yang begitu mesra. Bahkan Hayati sampai meremas tangan Karma sampai hancur.

"Hayati... kamu marah banget ya?" tanya Karma.

"Enggak kok, aku gak apa apa" Hayati berkilah.

"Tapi itu, kamu meremas tanganku sampe hancur gitu"

Hayati terkejut ketika menyadari ia telah menghancurkan tangan Karma. Ia pun kemudian panik.

"Waduh... gimana ini! Aduh maaf Kar, aku... aku... "

"Yaudah Ti, gak apa apa kok, tanganku bisa sembuh lagi"

Karma memulihkan tangannya yang telah hancur dalam waktu sekejap. Hayati pun terperangah dibuatnya.

"Apa kamu udah puas liat Asnawi?"

"Hmmmm... "

"Yaudah, ayo sekarang kita pulang!"

"Aku gak tau Kar"

"Kamu mau liat apa lagi Ti? Apa kamu mau liat Asnawi bercinta sama cewek itu"

"Enggak... bukan itu maksudku, tapi kenapa Asnawi begitu mencintai Bi Asih ya? Apa dia gak mau lagi sama aku?"

"Aduuuuh Hayati... kamu ini bego atau apa? Aku bisa memaklumi kenapa Asnawi bisa gitu... dia berhak melanjutkan hidup seperti yang dia inginkan"

"Tapi kenapa dia gak mau balikan sama aku?"

"Semua itu emang salah kamu sendiri Ti... kenapa kamu dulu gak langsung aja balik sama Asnawi? Kenapa kamu malah ke Jakarta? Dan gak berusaha sama sekali mencari tau keadaan Asnawi... Aku malah heranbsama kamu, justru kamu nyariin Yadi? Apa dia sosok yang kamu cintai sesungguhnya?"

"Yadi adalah sahabat kecilku, kita tumbuh bersama sampe dewasa... baik aku sama dia sebenernya saling suka, tapi aku malah dibutain sama nafsu sesaat yang akhirnya bikin aku terjerumus... aku pengen tau kehidupan dia sekarang Kar"

"Lebih baik kamu jangan melakukan itu Ti? Yadi sekarang udah hidup bahagia, kamu gak boleh menemuinya... begitu juga Asnawi... kamu harus ikhlasin dia Ti! Udah saatnya kamu mencari kehidupan baru"

Hayati tak sanggup berkata kata lagi. Air matanya pun berlinang menangisi nasibnya yang malang. Tak lama berselang, Asnawi keluar dari kamar. Ia terlihat pergi menuju lantai atas. Hayati pun kembali merasa penasaran dengan Asnawi. Ia pun menyusulnya sambil menarik tangan Karma.

Setibanya di atas, ia melihat Asnawi membuka pintu menuju teras rumah. Laki laki itu terlihat duduk di senuah kursi yang menghadap ke halaman depan. Ia tampak menyalakan sebatang rokok.

Hayati terkejut melihat Asnawi yang kembali ke kebiasaan lamanya. Ia pun menghampirinya. Namun, tiba-tiba Asnawi menatap ke arah dirinya berada.

"Hayati? Apa kamu disitu? Aku tau kamu udah ada di sini dari tadi... pasti yang ngetuk pintu dan nabrak Bi Asi pasti kamu ya?" ujar Asnawi.

Hayati dan Karma terkejut dengan Asnawi. Karma berbisik kepada Hayati kalau dirinya tidak terlihat oleh siapapun.

"Aku tau Hayati... aku emang gak bisa liat kamu sekarang, tapi aku bisa merasakan kehadiranmu... kamu masih kuntilanak kan? Kamu gak hidup kembali?"

Hayati pun akhirnya melepas tangan Karma sehingga ia nampak di hadapan Asnawi. Wajahnya terlihat memerah karena tersipu malu.

"Aku manusia hidup Mas, tapi aku masih punya kesaktian kuntilanak" sahut Hayati

"Kamu lagi ngapain ke sini Hayati? Kenapa kamu ngikutin aku?"

"Anu Mas... aku... Errrh... aku... anu... aku... "

Asnawi tiba tiba memegang tangan Hayati.

"Kamu mau tau kehidupanku?"

"Anu Mas... aku... "

"Maafin aku Hayati... maafin aku... "

Asnawi menangis dihadapan Hayati yang terlihat bingung. Hayati pun kemudian memeluk Asnawi karena tak tega melihat lelaki yang sangat dicintainya bersedih.

"Kamu gak usah minta maaf sama aku Mas... aku ngerti kok sama keadaan kamu" sahut Hayati.

"Aku bingung Hayati, aku gak tau harus berbuat apa"

"Mas ku... apa kamu mencintai Bi Asih?"

Asnawi tak menjawab.

"Mas... aku ikhlas kok kamu lebih milih dia... semua ini salahku Mas... aku dulu gak langsung nyamperin kamu ketika aku hidup kembali... aku terlalu merasa gak enak sama Cascade... dan... aku juga gak peka sama perasaan kamu yang sebenarnya"

"Hayati... "

"Mas ku... kamu akan selalu dihatiku... aku gak akan ngelupain kamu sedikitpun"

Hayati kemudian melepas pelukannya terhadap Asnawi dengan penuh haru. Ia lalu kembali berdiri dihadapan Asnawi sambil melambaikan tangannya.

"Selamat tinggal Mas ku... semoga kamu bahagia sama Bi Asih"

"Tidak Hayati... kamu jangan dulu pergi!"

Hayati langsung memegang tangan Karma. Dalam sekejap, ia menghilang. Asnawi pun terkejut dengan hilangnya Hayati secara tiba-tiba.

"Ayo kita pergi dari sini Hayati!" bisik Karma.

Hayati tak menjawab ajakan Karma. Ia menangis ketika melihat Asnawi yang dicintanya harus ia tinggalkan.

Karma mengajak Hayati pergi dari rumah itu. Ia menarik tangan Hayati, lalu menggendongnya. Karma menggunakan kemampuan terbangnya untuk sesegera mungkin pergi dari sana.

Di tengah perjalanan, hujan deras tiba tiba turun. Hayati pun minta Karma untuk segera menurunkannya ke darat.

"Kar... tinggalin aku sekarang!"

"Lho kenapa Ti? Mending kita nyari tempat berteduh"

"Pokiknya aku pengen sendiri!! " bentak Hayati.

Karma pun tak ingin berdebat dengan Hayati. Ia menuruti keinginannya untuk pergi meninggalkannya di tengah hujan deras. Karma berubah wujud menjadi asap hitam pekat, lalu ia masuk ke dalam mulut Hayati.

Hayati berjalan sambil meratapi nasib malangnya. Di tengah hujan tangisannya tersamarkan oleh suara guntur yang menggelegar.

Ia lalu duduk di tepian sebuah trotoar sambil menengadah ke langit. Ia memohon kepada Tuhan sang pencipta alam untuk mencabut nyawanya karena sudah tak sanggup menerima penderitaan ini.

...
chrysalis99
galehnova
lelakiperantau
lelakiperantau dan 41 lainnya memberi reputasi
42
Tutup