Berapa banyak orang Indonesia yang ingin hidup di Korea Selatan karena ingin bertemu dengan opa-opa disana. Apalagi ketemu personil BTS dari Kim Namjoon, Kim Seok Jin, Min Yoon Gi, Jung Ho Seok, Park Ji Min, Kim Tae Hyung, dan Jeon Jeong-guk. Atau, ingin bertemu dengan personil Blackpink, ada Kim Jisoo, Jennie Kim, Rosé, Lalisa Manoban.

Ya, idak mudah juga fans dapat bertemu, sama seperti disini para artis Korea juga punya aktvitas tersendiri. Lantas terkadang kita selalu berfikir apakah enak hidup di Korea Selatan?



Jadi begini, ada informasi yang mengagetkan, bagaimana hidup orang Korea Selatan ternyata jauh lebih menderita dibandingkan orang Korea Utara. Memang di Korea Utara internet disadap, akses informasi dibatasi tapi hidup mereka lebih senang dibandingkan orang Korea Selatan, kenapa begitu?

Jadi, di Korea Selatan itu hidupnya penuh tekanan.Tidak hanya dari pemerintah, tetapi dari masyarakatnya sendiri. Jadi, masyarakat menekan individu.

Sekarang kita melihat dari sistem pendidikannya, menurut pandangan ane sistem pendidikan disana tidak efektif dan mubazir. Tapi ini hanya pandangan, karena tidak melakukan kajian secara mendalam.



Karena, sampai sekarang mereka masih melakukan penghafalan materi di sekolah. Sedangkan di negara di eropa atau negara barat, mereka diberikan soal tidak diberikan rumusnya. Jadi, mereka akan membuat rumusnya sendiri untuk menjawab soal itu. Makanya muncul berbagai macam rumus di negara barat, penemu-penemu lebih banyak dari negara mereka. Sedangkan Korea dan asia pada umumnya masih menghafal teori-teori yang ditemukan oleh negara barat.

Namun di Korea Selatan itu belajarnya sangat disiplin, bahkan terkesan sadis bin lebay menurut ane gan. Kenapa? Bayangkan, mereka berangkat sekolah dari jam 07.00 pulang jam 10.00, lalu diwajibkan atau semi wajib ikut bimbel, biasanya kalau mahasiswa ada Teaching Assistant Season dari asisten Pofessor, lalu waktu luang akan diskusi membahas tugas, hingga mereka pulang sudah larut malam sekitar jam 23.00. Mereka itu sekolah dari senin hingga sabtu.



Nah, ini interaksi dengan keluarganya kapan? Belum lagi ada tugas atau PR otomatis waktu istirahat hanya 2 jam perhari. Belum lagi tekanan dari para guru, dan ujiannya pun bikin nangis, kalau nilai akademinya kecil otomatis akan dimarahi orang tua. Belum lagi diledekin oleh teman-temannya, maka banyak kasus bunuh diri remaja-remaja di Korea Selatan.

Pemerintah mereka juga mengalokasikan 700 Milyar untuk mencegah kasus bunuh diri, bahkan katanya di hari libur bila mereka bertemu dengan temannya akan melampiaskan stress mereka.



Tapi itukan demi kemajuan, demi kesuksesan, bahkan Korea Selatan sekarang menjadi negara maju di dunia? Benar, tapi pengorbanannya jauh mengerikan.

Tapi bagaimana dengan Jerman, Denmark, Inggris, dan eropa pada umumnya lebih sedikit jam belajarnya tapi sukses menjadi negara maju? Jadi yang penting itu efektif dan efisiennya, bukan lama atau tidaknya jam belajar. Tapi yang ingin dijelaskan disini bagaimana kalau kamu jadi orang Korea, otomatis akan mengalami kehidupan seperti itu, ga bisa gabut rebahan, ngegame tiap malam, bahkan santai bersama kawan sesudah pulang sekolah.

Belum lagi lulus dan bekerja, orang Korea dituntut serba bisa dibanyak bidang. Bahkan Korea Selatan masuk 5 besar, sebagai jam kerja terpanjang di dunia. Standard kecantikan yang tinggi,



Efeknya banyak yang mengalami tidak menikah, karena sibuknya bekerja dan terjadi krisis Populasi.

Jadi kalau Indonesia mau mengurangi Populasi, sistem kehidupan di Korea bisa saja di applikasikan, dengan catatan demo buruh di tenggelamkan. Bagaimana mau hidup seperti orang Korea Selatan?

Apakah hidup mereka itu enak menurut gansis? Atau punya pandangan berbeda.





Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google