Salah satu keluhan dan alasan mengapa pertunjukan ini kalah melawan The Kingsman yang di rilis secara bersamaan adalah ceritanya. Jalannya begitu pelan, harus dengan percakapan ini dan itu yang membuat penonton merasa berada di ttik jenuh.

Tetapi, langkah itu memang harus dilakukan. Warner Bros dan seluruh crew mungkin sadar, bila The Matrix sendiri sudah berhenti produksi sejak 2003. Artinya, tidak ada lagi sekuel atau reboot yang membuat atensi penonton semakin bersemangat melihatnya.

Terlebih, resurrection adalah kelanjutan dari revolution. Artinya, harus ada penghubung terlebih dulu agar, sekuel satu sampai tiga bisa terkoneksi dan penonton merasa nyaman melihatnya.

Sayangnya, riset yang dilakukan sebenarnya benar, beberapa orang mungkin malas untuk melihat tiga sekuel sebelumnya. Akhirnya, lebih memilih langsung menonton saja, inilah alasanya mengapa perjalanannya dibuat sangat lambat.

Penuh dengan dialog sehingga, durasi 2 jam lebih terasa tidak berarti sama sekali. Lebih tepatnya, Warner Bros terkesan memaksakan kehendak. Ditengah dunia perfilman mulai bergairah, dengan banyak bioskop di buka.

Selain itu, formula itu justru menjadi blunder bagi mereka sendiri. Seperti pemilihan waktu juga ikut berpengaruh karena, hype Spiderman No Way Home masih terasa hingga kini,  Bahkan jumlahnya terus bertambah.

Ketika berada dalam situasi peperangan, harusnya semua tokoh mempunyai energi yang cukup untuk memenangkan pertempuran. Sayangnya, di sekuel ini kekuatan itu seakan menghilang begitu saja.

Kemungkinan besar terjadi, karena memaksakan diri, dimana Neo dikabarkan tidak terlalu tua dan masih muda ketika masih memerankannya di tahun 2000. Bukan hanya itu saja, sebagai science fiction, rasanya kurang mengeksplorasi bagian matrix lebih dalam lagi, seharusnya bisa memunculkan sesuatu yang unik dan menarik.

Justru jatuhnya adalah drama fantasi, energi lain yang juga terasa kurang adalah kekuatan Neo. Sebelum film ini dimainkan, banyak kabar dimana kekuatan dari kekasih Trinity tersebut mengalami upgrade.

Mungkin benar, hanya saja sebagai orang yang baru menonton, rasanya biasa saja, tidak ada yang membuat penonton harus mengubah posisi duduknya dan lebih serius melihatmya. Sejujurnya, poin tersebut sangat disayangkan.

Andai saja, mereka mampu memberikan sentuhan yang lebih epik lagi, mungkin ceritanya akan lain. Apakah Matrix Resurection adalah film yang buruk? Bukan, pertunjukan ini tetap menarik, apalagi bagi mereka yang sudah mengikutinya, merupakan nostalgia dan cukup mengejutkan.

Salah satu daya tarik dari pertunjukan ini adalah teknologi serta CGI yang semakin mendapatkan jempol 2. Apalagi, kalau kamu melihatnya di teater IMAX, rasanya sangat memukau, keindahan kota dan pemandangannya.

Serta rasa kekeluargaan dan saling percaya antara satu dengan lainnya, menimbulkan rasa simpati dan empati luar biasa.  Bumbu yang sebenarnya bisa lebih di eksplor sehingga, secara keseluruhan memberikan kredit poin positif untuk Matrix resurrection.

Apakah harus melihat Film Matrix Resurrection ini di bioskop? Jawabannya adalah iya, rasakan cinema eksperience yang berbeda dan perkembangan teknolog perfilman disini. Jadi, bagaimana menurut kamu mengenai film ini? Apakah sesuai ekspektasi atau hanya fantasi?