Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.7K
11.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
prabuanomAvatar border
prabuanom
#3652
Akses 5

Sebelum dilanjut, mari kita bahas beberapa teknik yang ada dalam reiki dan pengembangannya. Karena kadang ada orang yg hanya mengakui reiki asli adalah reiki ryoho yg memang berasal dari founder reiki di jepang. Sementara kembangan2 aliran lainnya tidak diakui sebagai bagian dari reiki itu sendiri. Walo tidak bisa dipungkiri bagaimana reiki membuat banyak sekali perkembangan pesat di dunia per energian di seluruh penjuru dunia. Karena kemudahannya akses energi yang sebelumnya jarang dikenal.

Setelah akses energi, maka energi akan turun dr atas menuju ke kepala. Lebih tepatnya chakra mahkota. Setelah energj turun ke badan maka praktisi hanya diminta pasrah dan menyalurkan energi yg masuk ini melalui kedua telapak tangannya ke apa yg ingin dituju. Tentu fokus utama reiki adalah healing. Maka ya yg difokuskan adalah bagian bagian tubuh yang sedang sakit. Atau sekedar menyalurkan untuk praktek rutin setiap hari agar badan jd lebih sehat.

Nah pada perkembangannya tentu saja tidak hanya berhenti pada menyembuhkan atau healing. Ada juga kepentingan lain yg butuh untuk di lakukan agar hidup menjadi semakin utuh lahir batin. Maka munculah banyak cara cara mengikuti lokasi dan tempat dimana ilmu itu masuk. Misal, bagi mereka yang sangat serius menjaga pola makan maka reiki akan disalurkan kepada makanan dan minuman yg mereka konsumsi setiap hari.

Bagi orang yang suka dengan sihir dan sebangsanya maka energi akan ditambahkan dengan resep resep bahan yg kemudian di simpan sebagai jimat atau amulet. Ada juga yang akan menggunakan energi sebagai sebuah ramuan yang digunakan untuk berbagai kepentingan. Rata rata sih di alirkan ke air dimana airnya nanti akan diproses lanjut oleh mereka mereka dengan niat yg diinginkan.

Pada titik tertentu bahkan energi digunakan untuk membersihkan tempat, membersihkan cuaca, dan juga beberapa menggunakannya untuk melariskan dagangan. Juga, digunakan untuk teknik mencapai apa yg diinginkan. Atau dikenal sebagai materialisasi. Seperti sudah saya tulis sebelumnya, justru saya belajar reiki karena tertarik dengan aspek materialisasi ini. Dan hal ini jauh lebih dahulu muncul sebelum booming LOA.

Nah sekarang apakah akses energi leluhur bisa digunakan seperti itu. Ya secara teori bisa, secara praktek ada banyak hal yg mempengaruhi tentu saja. Tapi ya memang bisa. Pada ahirnya sekali.lahi, yg diperlukan adalah source energi yang diakses. Kemampuan energi itu sendiri juga jd point utama. Kenapa? Karena point akses disini adalah berbasic dr reiki dimana energi diakses langsung disalurkan tanpa adanya pengolahan.

Dari sini maka molai bergeser lah dr mendalami mengenai akses leluhur sendiri menjadi akses "leluhur" dalam artian umum. Yaitu mereka2 yang hidup dimasa lalu dan dikenal oleh masyarakat dan dimuliakan namanya sampai sekarang. Jd tidak harus punya hubungan darah. Kalo ditanya kenapa, maka jawaban saya pribadi yang menjalaninya adalah seperti ini, "leluhur kita cenderung masih closed source dibandingkan dengan mereka yg di tempat kramat itu yg cenderung open source".

Saya tidak tahu kenapa, tp leluhur saya sendiri cenderung seperti closed sources. Seperti sumber energi yang entah kenapa tertutup. Walo masih ada hubungan darah tapi aksesnya bener2 susah. Bahkan sepengalaman saya ketika masih rajin mengulik dahulu, ada beberapa jalur yang tertutup rapat. Entah mungkin memang tidak diijinkan untuk akses. Jd jangan lalu berpikir, karena leluhur sendiri maka pasti akan diberi akses energinya. Belum tentu juga. Saya pribadi mengalaminya.

Nah saya punya teman dr kampung yg lumayan dekat. Dia teman se masa saya masih sma di kampung halaman di jawatimur. Nah dia hidupnya sangat aneh, kalo saya bilang dia adalah peziarah akut. Menyelesaikan masalah demi masalah hidupnya dengan berziarah. Dan ini benar terjadi. Ditambah dia punya banyak teman yg juga menjalankan hal yg sama. Cerita2 dari dia ini yang kemudian menginspirasi saya untuk lalu menempuh jalan ziarah.

Maka semenjak itu, makna akses ilmu leluhur menjadi sebuah cabang baru yang cukup besar. Yaitu akses leluhur orang2 dahulu yang dimuliakan atau terkenal akan keilmuannya. Dimana di tempat mereka terdapat sumber2 energi terbuka (open source) yang diakses oleh ribuan orang selama.bertahun2. nah disinilah makna akses leluhur dilanjutkan. Dan memang disini saya mendapatkan hal2 yang mendukung makna akses itu sendiri. Yaitu seperti menggunakan (meminjam) energi dr pusat2 energi yg terbuka untuk digunakan bagi kebutuhan kita sehari2.
khuman
SunInTheDark
ayam.kintamani
ayam.kintamani dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup