gitalubisAvatar border
TS
gitalubis
Dalam Imajinasi


Judul 1
Terlalu Semangat

Untuk pertama kalinya Lastri berhasil melakukan pole dance seperti yang dilihatnya di televisi, setelah puluhan kali mencoba. Kakinya yang tadi menjinjit, kini sudah memeluk tiang sebagai tumpuan. Tubuhnya dengan luwes memutar layaknya penari profesional, dengan kedua tangan yang direntangkan.

Hingga tiba-tiba, suara jatuh membuat wajah Lastri menjadi pucat.

“Astaga! Kenapa tempat tidurnya ambruk?” tanya ibunya Lastri yang sudah berdiri di depan pintu kamar .

Lastri yang sudah tergeletak di lantai hanya cengegesan menatap sang ibu sambil menahan sakit. Terlalu bersemangat melakukan pole dance membuatnya lupa kalau ia menjadikan tiang tempat tidur yang sudah berumur puluhan tahun sebagai penopang tubuhnya.

=====

Judul 2
Tidak Tahu Diri

Aku menatap satu set gamelan dengan tatapan sayu. Kuusap satu per satu alat musik yang sudah lama sekali tidak dimainkan.

"Menjual barang ini adalah satu-satunya cara agar kita bisa bertahan hidup di saat kondisi seperti ini, Pak," ujar istriku.

Semenjak virus mewabah, ekonomi kami memang turun drastis. Namun, meski begitu aku tak bisa membiarkan gamelan ini dijual. Pasalnya aku telah berjanji pada Lasmi--janda kampung sebelah--akan menjadikan alat musik ini sebagai mahar pernikahan kami.

=========

Judul 3
Lupa

“Makan dulu, Pak! Ingat, ada maag.”

Seolah tak menyadari kehadiranku, Bapak terus menggerakkan canting pada kain yang sebagiannya sudah dipenuhi motif priangan.

“Pak!”

Kali ini nada suaraku sudah naik beberapa oktaf dan berhasil membuat Bapak menoleh.

“Bentar lagi, Rum. Bapak sedang menyelesaikan batik untuk kita pakai ke acara nikahan Bibimu,” jawabnya.

Bapak kembali sibuk membatik.

“Kau tahu betapa cerewatnya ibumu, kalau Bapak tidak bisa menyelesaikan tugas darinya dengan tepat waktu,” sambungnya disertai tawa, yang kemudian berubah menjadi isakan.

Bapak sudah terbiasa hidup dengan Ibu selama 25 tahun, wajar saja terkadang ia lupa kalau Ibu telah meninggal seminggu yang lalu.

====
Judul 4
Tertipu


Seorang lelaki berusia sekitar lima puluh tahun itu, menatap permukaan telaga yang memantulkan bayangan wajahnya. Sesuai perintah Ki Joko—dukun sakti kampung Harapan—Anto harus memberikan sesajen selama seminggu dan juga melakukan pertapaan pada di siang harinya. Dan malam ini adalah, malam terakhirnya memberikan darah hewan segar pada penunggu Telaga Tawar.
*
Seminggu tidak bertemu anak dan juga istrinya, membuat Anto sangat merindukan mereka. Seketika Anto lemas melihat jasad sang istri terbujur kaku.
Tanpa Anto sadari, bahwa sesajen dan mantra yang dibacanya bukanlah untuk kesembuhan sang istri. Melainkan sebagai tumbal untuk mendapatkan harta lebih banyak lagi bagi Ki Joko.


===

Ini adalah flash fiction yang satu judul cerita tidak sampai 100 kata. Next judul lainnya di share😄😁

Judul 5 Siapa Dia?
Diubah oleh gitalubis 27-12-2021 11:50
bukhorigan
anton2019827
anton2019827 dan bukhorigan memberi reputasi
2
735
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bukhoriganAvatar border
bukhorigan
#2
lanjut gan, genre flash seperti ini ane demen banget.
emoticon-Jempol

kalo thread macam gini dibanyakin, pasti naik HT gue jamin.
gitalubis
gitalubis memberi reputasi
1
Tutup