si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Finlandia Pilih F-35, Keputusan Itu Membuat Swedia Kecewa
Terlepas dari beragam kecelakaan yang menimpa F-35, platform pesawat siluman ini tetap menjadi pilihan yang menarik bagi negara-negara di Eropa. Laporan terbaru dari TheDrive.commengatakan jika Finlandia telah memilih F-35 sebagai pesawat tempur barunya untuk menggantikan F/A-18C/D "Legacy Hornet." Meski Kementerian Pertahanan Finlandia belum mengkonfirmasi hal tersebut, akan tetapi keputusan resmi dari hasil kompetisi pengadaan pesawat tempur tersebut akan jatuh tempo pada akhir tahun.

Sementara itu surat kabar Finlandia Iltalehti melaporkan pada 5 Desember 2021 bahwa, beberapa sumber di kementerian luar negeri dan pertahanan telah mengkonfirmasi jika Finlandia akan memilih F-35 sebagai pesawat tempur berikutnya. Sumber yang sama mengatakan jika pada “kemampuan dan umur panjang F-35” sebagai alasan utama dipilihnya pesawat tersebut dibandingkan saingan yang lainnya. Finlandia sendiri mengumumkan untuk mencari tender pesawat tempur baru pada tahun 2015. Beberapa pesawat ternama dari AS dan Eropa turut serta dalam tender ini mulai dari F/A-18E/F Super Hornet, Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab Gripen E hingga F-35.

Namun, pada akhirnya F-35 yang dipilih Finlandia dan menyingkirkan 4 saingan lainnya yang bukan pesawat siluman, beberapa pengamat militer mengatakan jlka sedari awal F-35 diprediksi akan dengan mudah memenangkan kompetisi ini. Laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa, sekarang Angkatan Pertahanan Finlandia telah membuat keputusan mereka, Kementerian Pertahanan negara itu akan menyiapkan proposal pengadaan untuk disetujui oleh pemerintah. Hal ini biasanya hanya berupa formalitas, meskipun anggota parlemen secara teoritis masih bisa mendorong untuk mencari alternatif lain.

Namun demikian, sebuah sumber mengatakan kepada Iltalehti bahwa pemerintah akan secara resmi mengkonfirmasi keputusan F-35 dalam 10 hari ke depan, setelah memberi tahu pemerintah AS. Letnan Jenderal Eric Fick, Pejabat Eksekutif Program untuk Kantor Program Gabungan F-35, membenarkan bahwa pemerintah Finlandia belum memberi tahu mitranya dari AS tentang keputusan tersebut tetapi mengatakan dia akan segera menghubungi pemerintah Finlandia.


Quote:



Bulan November 2021, perwakilan senior dari Kementerian Pertahanan Swiss mengunjungi Finlandia, tampaknya untuk membahas biaya operasional F-35 dengan kepala Departemen Kebijakan Sumber Daya di Kementerian Pertahanan Finlandia, Raimo Jyväsjärvi. Di kedua negara tersebut, pesawat F-35A akan menggantikan armada tempur F/A-18C/D yang ada.

Laporan Iltalehtimengatakan bahwa, biaya operasi tahunan berada dalam kerangka yang ditetapkan oleh tender, yang menurutnya biaya operasi tidak boleh melebihi 10 persen dari anggaran masa damai Angkatan Pertahanan. Dalam hal ini, anggaran itu tidak boleh melebihi 250 juta Euro (Rp 406 miliar). Tetapi pada tahap ini, tidak jelas bagaimana pejabat Finlandia menilai biaya operasi.

Namun, dibandingkan dengan angka serupa dari Norwegia dan Swiss, tampaknya ada beberapa tanda tanya tentang perhitungan tersebut, yang mungkin melibatkan pembelian jet dalam jumlah yang lebih kecil atau pengurangan jam terbang dengan pelatihan menggunakan simulator. Masalah biaya operasi telah lama menjadi bahan diskusi yang intens untuk Finlandia dan kekhawatiran yang berkembang untuk operator Joint Strike Fighter yang ada, termasuk Amerika Serikat dan pelanggan baru lainnya.


Quote:



Sebagai tambahan informasi saat ini Finlandia mengoperasikan armada F/A-18C/D “Legacy Hornet" dengan total 55 varian kursi tunggal dan tujuh kursi ganda, 62 pesawat tersebut kini sedang melakukan program peningkatan yang dikenal sebagai HX. Sebagai operator Hornet, memilih Super Hornet untuk meneruskan tradisi pengoperasian F/A-18 bisa dibilang realistis untuk Finlandia, terlebih mereka ingin pesawat dengan biaya operasional yang lebih rendah dibanding F-35.

Super Hornet, meskipun masuk akal dari sudut pandang kesamaan dengan Hornet saat ini, tetapi faktanya Angkatan Laut AS sebagai pelanggan terbesarnya ingin berhenti memesan jet tempur ini. Pengajuan anggaran tahun fiskal 2021 Angkatan Laut menyerukan agar pembelian Super Hornet berakhir setelah tahun anggaran itu, mereka membatalkan rencana sebelumnya untuk melanjutkan pengadaan pada tahun anggaran 2022 sampai 2024. Sebaliknya, Angkatan Laut mengarahkan dana pembelian Super Hornet ke Next Generation Air Program Dominance (NGAD). 

Boeing sebagai produsen Super Hornet juga menyertakan opsi EA-18G Growler dalam tender pesawat tempur Finlandia, yang akan memberi negara ini kemampuan serangan elektronik khusus yang baru. Saat ini Super Hornet memiliki basis ekspor yang berkembang, dengan pengiriman ke Kuwait serta kemungkinan pesanan Jerman dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi pesawat ini pada akhirnya tidak dipilih.

Sementara itu Rafale dan Typhoon, terlepas dari pesanan yang menguntungkan baru-baru ini di Timur Tengah, serta dari kualitasnya yang tidak diragukan, seperti Super Hornet, mereka tidak memiliki beberapa kemampuan kelas atas dari F-35 sebagai pesawat tempur generasi kelima.


Swedia yang Paling Kecewa ?


Diantara beberapa negara yang mengikuti tender pesawat tempur di Finlandia, Swedia bisa dibilang yang paling kecewa atas keputusan Finlandia memilih F-35. Saab perusahaan Swedia dipandang memiliki peluang bagus untuk menang di Finlandia, pasalnya kedua negara berbagi perbatasan, punya posisi netral di luar NATO, dan angkatan udara mereka melakukan latihan gabungan reguler, serta berbagi fasilitas dan wilayah udara satu sama lain. Tawaran Saab untuk Finlandia juga termasuk pesawat GlobalEye Airborne Early Warning and Control (AEW&C).

“Kami telah memberikan penawaran yang sangat kuat dan kompetitif ke Finlandia yang terdiri dari 64 pesawat Gripen E, dua GlobalEye, paket senjata yang luas, dan program partisipasi industri yang akan memastikan keamanan pasokan untuk Finlandia dari waktu ke waktu,”Jonas Hjelm, Senior Saab Vice President dan Head of Saab Business Area, Aeronautics, mengatakan pada awal tahun ini.

Sementara Hornet yang dibeli oleh Finlandia awalnya digunakan sebagai pesawat tempur pertahanan udara murni, armada tersebut telah secara berturut-turut ditingkatkan untuk memasukkan kemampuan udara-ke-darat jarak jauh yang kuat. Ini dipandang penting untuk mempertahankan wilayah negara yang luas dari kemungkinan agresi, mulai dari serangan udara di masa damai hingga invasi skala besar, terutama mengingat jumlah tentara Finlandia yang lebih kecil dibandingkan dengan Rusia yang jadi tetangganya.


Quote:



Keputusan membeli F-35 juga menunjukkan keprihatinan strategis yang lebih luas di Finlandia, negara yang berbatasan dengan Rusia. Dengan kemampuan militernya sendiri yang berkembang pesat dan kepentingan geopolitik yang berkembang di wilayah Nordik, Arktik, dan di Baltik. Karena kondisi geografi tersebut terkadang beberapa pesawat Rusia juga kerap memasuki wilayah Finlandia, hal ini juga memberikan argumen lain untuk pengadaan pesawat tempur siluman.

Untuk menghadapi ancaman Rusia tersebut, paket F-35 yang disiapkan untuk Finlandia oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA) AS antara lain: 100 AGM-154C-1 Joint Standoff Weapons (JSOW), 200 AGM-158B-2 Joint Air-to-Surface Standoff Missiles  — Extended Range (JASSM-ER), ditambah 120 kit panduan untuk GBU-31 Joint Direct Attack Munition (JDAM). Paket tersebut mencakup penjualan hingga 64 varian F-35A dengan total perkiraan biaya US$ 12,5 miliar (Rp 173 triliun).

Paket senjata yang sama tersebut juga sudah tersedia untuk Hornet Finlandia dan juga termasuk dalam penawaran Super Hornet, akan tetapi kemampuan untuk meluncurkan JASSM-ER hanya dimiliki jet siluman. Untuk Finlandia khususnya, kombinasi senjata jarak jauh siluman dan platform yang dapat diamati rendah untuk mengirimkannya bisa dibilang memberikan sarana potensial yang lebih kuat untuk setidaknya secara serius menurunkan potensi "black flight" dari pesawat tempur Rusia.


Quote:



Keberhasilan yang nyata untuk Joint Strike Fighter dalam tender Finlandia datang hanya beberapa hari setelah kompetisi pesawat tempur Kanada di masa depan menjadi perlombaan antara F-35A dan Gripen E setelah Super Hornet tersingkir dari perlombaan. Dan kemungkinan Gripen E juga akan segera tersingkir dari Kanada kedepannya.


Menjual pesawat generasi minus 5 seperti Super Hornet, Rafale, Gripen dan Typhoon ke pasar Eropa bukan merupakan pilihan yang tepat.



Quote:





Referensi Tulisan: TheDrive.com& Iltalehti
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 09-12-2021 14:01
EriksaRizkiM
Aramina
pulaukapok
pulaukapok dan 22 lainnya memberi reputasi
23
6.6K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
KaskuserFerdiAvatar border
KaskuserFerdi 
#19
Posisi Indonesia di mata Amerika Serikat tidak setara dengan Singapura, Australia, Jepang, dan Korea Selatan yang sudah mendapat izin dari Washington untuk membeli pesawat tempur F-35 emoticon-Wakaka
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
Tutup