MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.2K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3875
BAGIAN 59
SEMUA TAK LAGI SAMA
part 1

Asnawi memeluk Hayati dengan erat. Pemandangan itu membuat semua orang yang melihat akan terharu. Ibu Kost dan Utami menangis melihat sepasang kekasih yang kembali dipersatukan.

"Hey!! Kalian cukup dong main dramanya!! Akting kalian bagus banget, kayak di film drakor" ujar Utami sambil menyeka air matanya.

"Tami, ayo kita pergi!" Ajak Ibu Kost sambil menarik tangan Utami.

"Aduh Bu, kenapa pergi? Aku masih kangen sama mereka berdua, terutama Hayati" protes Utami.

"Udah ah! Jangan ganggu mereka, malu tau!!" bentak Ibu Kost.

Mereka pun langsung pergi meninggalkan kamar kost Asnawi. Tampak Utami berusaha melawan sang ibu, namun tenanganya kalah.

Setelah suasana kembali normal, Hayati dan Asnawi kembali saling bertatapan. Mata kuning Hayati menelusuri alam kalbu Asnawi melalui pandangan.

"Mas... aku kangen sama kamu"

"Aku juga sama Hayati"

Tiba tiba Asnawi memegang kepala Hayati, ia mengacak acak rambutnya.

"Aw! Aw! Aw! Apa yang kamu lakuin Mas?"

"Aku lagi nyari paku yang nancep di kepalamu"

"Mas ku, aku kuntilanak lagi! Aku masih manusia, aku gak pake paku"

Asnawi pun menghentikan aksi acak acak rambut Hayati.

"Duuuh!! Rambutku jadi berantakan nih!! Padahal baru dari salon" keluh Hayati.

"Yaelah Hayati! Kamu tinggal jentikin jarimu aja kan, langsung kamu rapi lagi" sahut Asnawi.

"Oalaaaah!! Mas ku ini gimana sih? Aku udah bukan kunti lagi, aku sekarang sama kayak kamu"

"Oh iya hehehe, tapi bagiku... kamu selalu jadi kunti gembel cantik yang kelakuannya alay dan makannya rakus"

"Ihhh!! Mas ku kok gitu sih... jadi gemes deh aku sama kamu"

Hayati memeluk Asnawi sampai terjatuh, lalu mereka berguling di atas lantai sambil tertawa. Mereka kembali saling bertatapan mesra.

"Mas ku"

"Hayati"

Hayati mendekatkan waiahnya dengan wajah Asnawi. Ia akan mencium bibirnya, namun Asnawi langsung menahannya dengan tangan.

"Lho kok ditahan Mas?" tanya Hayati kaget.

"Tunggu dulu Hayati, ada sesuatu yang menganggu"

Asnawi kemudian bangun, lalu menghampiri lemari. Ketika pintu lemari dibuka, ternyata ada Utami yang ketahuan sedang mengintip. Hayati sangat terkejut.

"UTAMI!! APA YANG KAMU LAKUIN DI SITU?" tanya Hayati.

"Hehehe... maaf Mbak Kunti, aku lagi ngintip" jawab Utami malu-malu.

Asnawi menarik Utami keluar dari lemari, namun demgam cepat pula Utami melarikan diri dengan menembus dinding.

"Dasar setan triplek!! Bisanya cuman ngintip" bentak Asnawi yang kesal.

"Kamu tau dari mana kalo Utami ngintip di situ Mas?" tanya Hayati bingung.

"Dia sendiri yang bilang, jadi selama ini Utami selalu ngintipin kita dari dalam lemari"

"Apaaaah!! Jadi dia tau apa yang sering kita lakuin di sini?"

"Iya Hayati, dia tau semuanya! Dia bahkan tau berapa kali kita bercinta dulu"

"Oalaaaaah!! Gawat kalo gitu Mas, aku jadi malu"

"Hmmmm... yaudah deh, kita keluar yuk! ajak Asnawi.

"Kemana Mas?"

"Kemana aja lah, asal jangan di sini"

"Tapi aku masih kangen sama kamu Mas ku"

"Aku juga sama Hayati... kita nyari hotel aja kalo gitu" balas Asnawi sambil kembali memelul tubuh Hayati.

"Oke Mas"

Hayati mencium kening Asnawi dengan penuh kelembutan. Ia lembali menatap matanya yang membuat hati Asnawi bergejolak. Tak lama kemudian, mereka pergi dari rumah kost. Asnawi membonceng Hayati menembus jalanan di Kota Bandung yang ramai dengan angkutan kota yang membuat lalu lintas tersendat.

Hari menjelang siang, Asnawi dan Hayati tiba di sebuah hotel yang berada di pinggiran kota. Mereka pun langsung memesan kamar yang memiliki fasilitas lengkap. Jantung Hayati tampak berdegup kencang ketika Asnawi berjalan menususri koridor hotel sambil memegang tangannya. Dalam benaknya ia tak sabar menerima serangan maut monster kyubii milik Asnawi yang memberikannya kenikmatan tiada tara.

Pintu kamar hotel pun terbuka, Asnawi langsung menarik Hayati ke dalam. Tak banyak basa basi, bibir Asnawi menyosor area sensitif Hayati yang membuat gadis itu mabuk kepayang.

Tangan nakal Asnawi mulai beraksi dengan meraba raba tubuh indah Hayati sambil perlahan melucuti pakaiannya satu persatu.

"Kamu cantik banget Hayati, kamu jaih lebih cantik dari sebelumnya"

"Mas ku... beri aku kebahagiaan!"

"Dengan senang hati kunti cantikku"

Mereka berciuman mesra. Lidah mereka saling beradu dan menari nari bak penari salsa yang tampik di sebuah lantai dansa. Air liur mengalir deras membasahi dagu mereka.

Sambik tetap berciuman, tangan mereka berdua melakukan hal hal nakal dengan meraba dan meremas bagian alat vital. Semakin lama gairah memuncak. Hayati tak sanggup lagi menahannya. Ia lalu membuka seluruh pakaiannya di depan Asnawi. Ia memperlihatkan tubuh indahnya di hadapan sang pujaan hati.

"Hayati... apa kamu sekarang berubah jadi malaikat?" tanya Asnawi yang tercengang melihat tubuh Hayati.

"Enggak Mas ku, aku ini manusia biasa... sama sepertimu"

"Tapi begitu sempurna Hayati... gak ada cela sedikitpun"

"Ah... kamu lebay banget sih Mas... hihihi"

"Ah!!! Tawamu masih sama Hayati... kayak ketawa kunti"

"Ya begitulah, kebiasaan lama masih belum ilang... hihihihi"

"Luar biasa"

"Mas ku... ayo dong bula bajumu!! Masa cuman aku doang"

"Okeh kunti cantikku"

Asnawi berdiri dihadapan Hayati yang duduk diatas ranjang. Ia melepas pakaiannya satu persatu hingga ia memperlihatkan sang monster kyubii yang menjadi kebanggaannya dihadapa Hayati.

"Ahh!! Kamu kok kurusan sih Mas?"

"Ya begitulah Hayati, aku banyak pikiran akhir akhir ini"

"Hai monster kyubii kesayangan ku? Apa kamu kangen sama Mama?" sapa Hayati kepada monster kyubii.

"Njiiir Mama? Sejak kapan kamu jadi ibunya dia?"

"Sejak hari ini lah Mas ku... peliharaannu ini tetep gede ya, ihhhh!! Aku kangen banget"

"Sama Hayati... kamu boleh menggulumnya"

Hayati langsung mencium lalu menjilati tubuh monster kyubii. Air liurnya membasahi permukaan kulitnya sehingga membuat Asnawi mabuk kepayang. Setelah puas menjilati, Hauati pun mulai menghisap tubuh monster kyubii dengan kuat. Asnawi pun semakin terbang melayang. Desahannya mendadak bikin riuh suasana.

"Mas ku!"

"Apa?"

"Kamu boleh jilatin punyaku juga dong!"

Asnawi kemudian berbaring terlentang di atas kasur. Hayati menyodorkan selangakangannya di depan muka Asnawi. Begitu pula sebaliknya, Hayati langsung kembali menghisap sang monster kyubii dengan mulutnya.

"Waw, barangmu cantik banget Hayati, aromanya wangi" sanjung Asnawi.

"Iya dong Mas, sekarang aku rajin merawat diri"

"Beda sama dulu yah, lubang anugrah kamu bau mayat dan kadang suka ada belatung"

"Ihhh Mas ku, jangan bahas itu lah! Aku malu, ayo cepetan jilatin! Bikin aku nikmat!"

"Iya sayang"

Akhirnya Asnawi melakukan aksi yang membuat Hayati merasakan sensasi kenikmatan bagaikan di surga. Ia pun kembali menghisap monster kyubii. Desahan demi desahan teris keluar dari mulut dua sejoli yang lama terpisah itu.

"Mas ku! Boleh masukin? "

"Boleh dong"

Perlahan Hayati melakukan penetrasi dengan memasukan tubuh mosbdter kyubii ke dalam alat vitalnya. Seketika jantung serasa berhenti ketika tubuh monster itu masuk ke dalam.

"Owh Hayati... sekarang rahimmu anget banget! Beda sama dulu, bercinta sama kamu berasa di Kutub Utara"

"Ahhh... ahh... ahh... ahh... udah lama gak kayak gini Mas, rasanya enak banget Mas ku"

Hayati mulai menjalankan aksi seronoknya dengan menggoyangkan pinggulnya hingga tubuh monster kuubbi bergesekan dengan dinding mulut rahim Hayati.

Asnawi meremas buah dada Hayati yang berukuran sebesar semangka. Smabil menikmati peraduan cinta, Asnawi menghisap buah dada Hayati sampai memerah.

Semakin lama suasana semakin panas dan dibanjiri dengan cinta dan kasih sayang. Kini giliran Hayati yang berbaring. Asnawi melancarkan serangan secara bertubi tubi terhadap Hayati.

"Ahh... ah... ahhh... ahh... Mas ku! kencengin Mas ku... aku cinta kamu Mas ku"

"Aku mau keluar Hayati... ahh... ahh... ahh"

"Kita keluar bareng Mas!"

"HAYATIIIIIIIIII!!!! AKU KELUAAAAAAR!!!"

"MAS KUUUUUUUUUU!!! AAAAARRRGGHHHH!!!! "

Semburan puncak gairah keluar dari tubuh Asnawi maupun Hayati. Mereka berterial kencang sebagai ekspreasi kenikmatan yang tiada bandingannya. Tubuh Asnawi lemas, ia menindih tubuh Hayati yang berlumuran keringat.

Tak lama berselang, Asnawi berpindah tempat ke sebelah Hayati. Mereka kenbali berciuman sebagai tanda cinta mereka yang telah melepas rasa rindu.

Tiba tiba terdengar suara dari dalam perut Hayati. Asnawi tertawa terbahak bahak ketika mendengarnya.

"Kamu laper Hayati?"

"Iya Mas, dari aku dateng ke Bandung, aku belum makan apapun"

"Duh ciyan banget kunti cantikku ini, oke... kamu mau makan apa? Bangkai kucing? Tikus? Kodok? Atau mau jilatin pembalut bekas"

"Ihhh kenapa kamu malah nawarin aku makanan jorok gitu sih! Aku gak mau!"

"Lha kok gitu? Bukannya semua itu makanan favoritmu?"

"Itu jaman aku jadi kunti Mas, sekarang aku udah jadi orang lagi"

"Iya deh maaf... aku masih schock soalmya Hayati... aku masih nyangka kalo aku ini lagi mimpi"

Tiba tiba Hayati menyosor bibir Asnawi yang sedang berbicara. Ia mencium laki laki itu dengan penah perasaan.

"Hey kenapa kami cium-cium?"

"Aku cuman mastiin kalo kamu lagi gak mimpi Mas, enaka kan ciuman dariku"

"Hahaha... ya gitu deh hehe, makasih ya Hayati"

"Sama sama Mas ku"

"Ayo kita pake baju! Kita mau nyari makan"

"Gak mandi dulu Mas?"

"Alah nanti aja Hayati... gampang itu mah"

Mereka pun kemudian berpakaian kembali, lalu pergi dari kamar hotel itu untuk mencari makanan. Hayati memeluk Asnawi selama berada di asta motor. Ia mencium aroma tubuh Asnawi yang wangi.

Asnawi membawa Hayati ke sebuah kedai sate kaki lima di Jalan Riau. Kedai itu terkenal di Kota Bandung karena memiliki cita rasa yang lezat serta harga terjangkau. Asnawi memesan sepuluh porsi sate untuk Hayati.

"Mas, gak salah kamu pesen sepuluh porsi?" tanya Hayati yang kaget.

"Emang masih kurang?"

"Ya enggak Mas, tapi kok banyak banget?"

"Kan kamu suka banget sama sate, terus kamu juga rakus... apa sekarang kamu tak lagi sama kayak dulu?"

"Ya tetep sama sih Mas kalo urusan makan mah, tapi aku takut duit kamu abis"

"Gak apa apa kok Hayati, sate di sini tuh murah"

Tak lama berselang, sate yang dipesan tiba dan disajikan di hadapan mereka. Mata Hayati langsung berbinar ketika melihat makanan itu. Tanpa berpikir panjang, ia langsung melahap sate-sate itu dengan liar dan ganas. Asnawi sangat senang melihat Hayati makan sebanyak itu dengan lahap.

Dalam waktu sekejap, Hayati berhasil menghabiskan sepuluh porsi sate. Dia membuat orang orang yang berada di sana kagum. Bahkan pedagang sate memberi dia bonus satu porsi lagi.

Setelah makan, mereka berpindah ke lapak sebelah yang menyediakan menu makanan penutup beserta minuman. Asnawi mulai bertanya kepada Hayati tentang semuanya. Sambil menikmati teh hangat, mereka pun membuka obrolan.

"Hayati... kenapa kamu bisa hidup lagi? Padahal aku liat kamu ditarik ke alam baka dulu"

"Ceritanya panjang Mas"

"Ceritain dong!"

"Waktu itu aku beneran ditarik ke alam baka Mas"

"Di sana kayak gimana?"

"Aku juga gak tau sih, aku tiba tiba berada di sebuah padang pasir yang luaaaaaaaas banget, di sana banyak banget orang orang yang ngantri buat masuk ke sebuah gerbang besar... Kupikir gerbang itu menuju alam baka, akupun coba ikut ngantri, tapi aku selalu diusir dari antrian sampe akhirnya aku disamperin sama malaikat"

"Kamu liat malaikat? Bentukannya kayak gimana Hayati?"

"Kayak orang biasa aja Mas, mereka pake baju setelan tentara lengkap sama senapan"

"Buset dah, kirain ada sayapnya... teris kamu diapain?"

"Dia meriksa aku pake gadget canggih miliknya, ternyata nama aku gak dalam list mereka... Dia langsung memanggil atasannya buat jemput aku dan membawaku ke tempat lain"

"Kamu dibawa kemana? "

"Aku gak tau Mas, tapi suasananya kayak di lantor gitu, banyak banget malaikat yang sibuk kerja, mereka kayak kita aja Mas, pake baju setelan kerja"

"Hmmm... terus apa yang dilakuin malaikat sama kamu?"

"Aku dikasih tau sama dia tentang semuanya, aku selama ini masih hidup Mas... aku diliatin semua hal yang telah kualami sedari lahir sampe sekarang melalui video... ternyata aku belum mati selama ini Mas"

"Apaaaaah!! Kamu belum mati? Tapi kenapa kamu jadi kunti?"

"Aku diubah jadi kunti hidup hidup sama Bendoro pake sihir"

"Gimana caranya?"

"Pas aku jatuh ke jurang, tubuhku udah hancur Mas, tapi aku gak mati, Bendoro kasihan liat keadaanku, dia ngasih kontrak sama menyihirku jadi kuntilanak... waktu itu aku gak nyadar kalo aku masih hidup"

"Berarti kamu kaya Merry, dia juga sama dijadiin kunti hidup-hidup sama Bendoro"

"Apa kamu bilang? Merry temen kamu itu jadi kunti?"

"Iya Hayati... Dia sekarang jadi kuntilanak sepertimu dulu, dia udah pergi entah kemana, katanya sih pengen nyari jati diri"

"Emang Bendoro masih hidup Mas?"

"Iya, dia masih ada... Dia malahan menculik Utami dan Merry selama empat bulan"

Hayati terhenyak mendengar kabar itu. Bendoro pasti dipenuhi rasa dendam terhadap dirinya. Cepat atau lambat dia akan melakukan sesuatu yang buruk.

"Oke Hayati, lanjutin dong ceritamu"

"Tapi aku penasaran sama Merry Mas"

"Nanti itu mah, aku ceritain belakangan, aku lebih penasaran sama kamu sekarang"

"Baiklah, jadi setelah tau aku masih hidup, malaikat itu mengembalikanku ke dunia. Aku bangun tepat dimana aku jatuh di dasar jurang tiga puluh tahun yang lalu. Aku masih memakai gaun kuntilanak milikku yang berubah jadi kusam dan compang camping, terus aku ditolong sama warga setempat... aku diurus sama warga itu selama tiga bulan, aku belajar menata hidupku kembali Mas, aku bisa ngerasain apa yang udah gak dirasain selama jadi kunti"

"Apa itu Hayati?"

"Buang air Mas ku... apalagi buang air besar, nikmatnya sama kayak pas ditusuk sama kamu... hihihihi"

"Hey, jangan bahas itu ah, jijik tau!"

"Ya abisnya kamu seing banget nusukin pantatku dulu"

"Pantatmu menggemaskan Hayati"

"Ihhh... jijik tau!!"

"Udah ah! Lanjutin lagi!"

"Oke Mas, setelah tiga bulan, aku udah punya uang dari bantu bantu kerja dan aku juga punya baju baru... abis itu aku pulang ke Jakarta buat nyari keluargaku... ternyata Mas, Jakarta sekarang beda banget sama Jakarta pas aku muda dulu yah! Aku jadi pangling"

"Kamu nemuin keluargamu?"

"Iya Mas, aku bertemu sama adikku, namanya Rini, tapi ayah ibuku udah meninggal Mas"

"Aku turut prihatin dengernya Hayati"

"Makasih Mas, tapi ayahku maaih ada di rumah kok Mas, dia jadi setan gentayangan, bahkan dia nikahin 3 arwah gentayangan dan 1 orang kuyang"

"Apaaaaaah!!! Yang bener?"

"Beneran Mas, tapi sekarang ayahku udah pergi ke alam baka, jadi aku tinggal sama keempat ibu tiriku"

"Kenapa kamu ga tinggal sama adikkmu?"

"Aku gak mau repotin dia Mas, dia punya keluarga... adikku ini seorang pengacara Mas, anaknya tiga, yang paling gede seumuran kamu Mas, dia kuliah S2 di Singapur"

"Anjiiiiir!! Berarti adikmu udah tua dong!"

"Dia udah lima puluh tahun Mas"

"Tunggu! Berarti umurmu sekarang?"

"Aku sekarang lima puluh tiga"

"Buseeeeeet!!! Kamu lebih tua dari bapakku"

"Jangan bilang tua dong Mas! Malu! "

"Hahahahaha... ternyata selama ini, aku pacaran sama nenek-nenek"

"Ihh kamu gitu deh!! "

"Tapi wujudmu kayak umur dua pulih tahun Hayati"

"Iya Mas, semua ini gara gara aku jadi kunti, aku jadi awet muda"

"Terus kamu ngapain aja pas udah nemuin kehidupanmu lagi?"

"Ya aku kerja Mas, di sebuah klinik, namanya medika harapan, awalnya aku kerja sebagai cleaning service, tapi suatu hari ada kejadian kecelakaan, banyabanyak korban yang dilarikan ke klinik, padahal waktu itu klinik... "

"Terus kamu nolongin para korban itu dengan ngasih pertolongan pertama sebelum dokternya datang, terus kamu membuat dokter itu terkesan sama tindakanmu, lalu mengangkatmu jadi asistennya"

"Kok kami tau banget Mas?"

"Hayati... kamu... kamu... "

"Apa Mas?"

"Apa kamu dipanggil Mala?"

"Iya Mas, itu nama depanku,aku kan udah pernah cerita dulu... namaku Mala Citra Nurhayati"

"Aku gak inget Hayati, yang kutau namamu Hayati aja"

"Kamu sih suka tidur kalo aku cerita! Jadinya gak tau nama asliku"

"Apa dokter yang kamu maksud itu dokter Tisha Altafia? Mukanya cantik, putih, baik, agak cerewet dan baperan?"

"Wiiih... kamu hebat banget Mas, bisa tau sedetil itu"

"DIA ITU KAKAK KU HAYATI!!!!!" teriak Asnawi heboh.

"Apaaaaaaah!! Kamu adiknya Tisha? Bukannya nama adiknya itu Steve?"

"Itu panggilan dia buatku Hayati, soalnya kata dia, namaku tuh terlalu jadul dan kampungan"

"Oalaaaaaah jadi Steve itu kamu Mas! Duh gak nyangka banget Mas"

Asnawi kemudian mengambil smarphone miliknya. Ia melakukan panggilan video kepada Tisha. Tak lama berselang, munculah Tisha di layar smaartphone Asnawi. Dia langsung dihadapkan kepada Hayati yang tampak malu-malu.

"Teh, lu tau cewek ini?" tanya Asnawi.

"Mala? Kok elu bisa ada sama dia? Dia asisten gue" balas Tisha dengan kaget.

"Dia ini Hayati gebleeek! Pacar gue yang mati kena banjir bandang!! Dia masih idup dan selama ini ada sama elu, kenapa lu ga bilang sih Teh!! "

"Anjiiirr!! Beneran nih? Beneran Mala?"

"Iya Tis... dia adalah Asnawi" jawab Hayati.

"Aduh Steve!!! Udah gue bilang kan asisten gue ini cakep, dan susunya segede gaban, sesuai sama selera elu... ternyata dia emang cewek elu hahaha"

Akhirnya mereka pun saling melontarkan candaan sambil tertawa lepas. Mereka benar benar tak menyangka selama ini mereka sangat dekat.

...
chrysalis99
Araka
galehnova
galehnova dan 43 lainnya memberi reputasi
44
Tutup