Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Terungkap, Ini Alasan Jokowi Ngebut Ganti PNS ke Robot
Terungkap, Ini Alasan Jokowi Ngebut Ganti PNS ke Robot
Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, ramai kabar pemerintah akan menerapkan teknologi di sistem administrasi negara dengan mengganti tenaga kerja alias Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan tenaga robot. Dengan begitu, rencana pemerintah untuk mengurangi jumlah PNS dalam beberapa tahun ke depan semakin dekat untuk terealisasi.

Hal ini juga sempat disinggung oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada pembukaan Musrenbangnas RPJMN 2020-2024, pada Desember 2019 lalu. Jokowi mengatakan, pergantian tersebut dapat memudahkan untuk pengambilan keputusan dari tingkat daerah maupun nasional.

"Ini bukan barang yang sulit. Barang yang mudah dan memudahkan kita untuk memutuskan sebagai pimpinan di daerah maupun nasional," ujar Jokowi.

Robot tersebut kabarnya akan menggantikan eselon III dan eselon IV yang menghambat birokrasi. Penyederhanaan ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang harus dilaksanakan cepat oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Kehadiran AI sejatinya memang dapat menggantikan beberapa tugas pelayanan publik yang sebelumnya dikerjakan oleh eselon III dan IV. Misalnya, terkait pengolahan data yang sebelumnya dilakukan secara manual sebenarnya dapat diformulasikan oleh sistem.

"Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepat sekali kalau pakai AI. Tidak bertele-tele, tidak muter-muter,"
tegasnya.

Di sisi lain, meski ada pergantian pelaksanaan tugas dan fungsi eselon III dan IV dengan AI, namun hal ini tak serta merta membuat penghasilan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di posisi itu akan berkurang.

"Kami tidak ingin potong income, pendapatan dari ASN kita, yang dibutuhkan adalah kecepatan membuat kebijakan, memutuskan di lapangan, karena perubahan yg cepat, pemerintahan yang fleksibel itu dibutuhkan," tambah Jokowi.

Menurut Jokowi, perkembangan zaman yang cepat lah yang membuat pemerintah harus bisa mengikuti, termasuk soal penggunaan teknologi dan digitalisasi di bidang layanan publik.

"Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan, dalam bertindak di lapangan karena perubahan sekarang cepat," tutur Jokowi

Selain itu, Jokowi ingin pergantian ke AI dilakukan karena sejumlah negara sudah mulai melakukan hal tersebut. Indonesia, katanya, tentu tidak ingin ketinggalan untuk segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...i-pns-ke-robot

emoticon-I Love Indonesia
muhamad.hanif.2
joeco123
phyu.03
phyu.03 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
4.1K
84
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
crusaders2003Avatar border
crusaders2003
#17
Lah gak usah diganti robot tapi jumlah PNS kita aja yang dikurangin...
Anggaran negara tiap tahun abis banyak cuma buat kasih makan PNS , dari komposisi anggaran belanja negara2 di dunia kita termasuk paling besar ngumpanin civil servantnya wkkwkw

Tapi susah juga, jadi presiden indonesia kalau mau ekonomi tumbuh yaa guyur aja / tambah gaji PNS otomatis ekonomi tumbuh wkkwkww

kalau mau setaun sebelum jabatan abis kurangin jumlah departemen, jadi yang sektor vital aja kaya US.. dan dibuat undang2 presiden berikutnya gak boleh rombak... 😂😂

Us cuma punya 15 menteri, sedangkan negara kita 34... wkwkwkkw

di negara maju biasanya cuma ada Dept commerce
kalau disini ada dept perdagangan, perindustrian, perikanan, menteri investasi... wkwkkwkw
coba kalau itu semua digabung jadi 1 dept dibawah 1 menteri bisa hemat anggaran brapa? 😅😅

kemudian karena sudah otonomi daerah seluruh PNS di daerah itu dibawah pemda dan semua digaji oleh pemda kecuali aparat penegak hukum.. emoticon-Smilie
gak perlu lagi kanwil2 gak jelas... hehe berani gak pak???
Diubah oleh crusaders2003 28-11-2021 12:10
Gurabessi
ykc30
cruzrebirth
cruzrebirth dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup