Di dalam agama Islam, poligami atau menikahi beberapa wanita sekaligus merupakan sebuah praktek yang diperbolehkan, hal ini diatur dalam surah An-Nisa ayat 3 yang mana seorang pria dibolehkan menikah dengan maksimal 4 wanita. Praktik poligami sudah diberlakukan sejak jaman Rasulullah yang mana kenyataannya Rasul sendiri memiliki lebih dari 4 istri dan karna itulah ayat ini turun untuk membatasi jumlah tersebut.

Belakangan ini di sosial media maupun situs berita saya sering melihat orang-orang yang meributkan masalah poligami sampai-sampai ada orang yang membuka praktek kiat-kiat sukses berpoligami. Poligami sendiri bukanlah masalah namun yang menjadi masalah adalah praktek dalam poligami tersebut.



Satu masalah yang paling sering saya lihat adalah, apakah seorang pria butuh ijin dari istri pertama untuk menikah lagi? Ada yang jawab iya, ada yang jawab tidak dan ada juga yang bahkan menyembunyikan pernikahan keduanya dari sang istri. Jadi jawaban mana yang benar?

Menurut saya (menurut saya ini lo) pernikahan kedua harus mendapat ijin dari istri pertama. Dalam An-Nisa ayat 3 ditegaskan bahwa satu syarat untuk berpoligami adalah harus mampu bersikap adil terhadap istri-istri dan jika seorang suami memutuskan sepihak atau malah menyembunyikan pernikahannya maka itu artinya dia sudah berlaku tak adil pada istrinya.

Namun mari kita lihat masalah yang lebih dasar, mengapa seseorang ingin berpoligami?

Kalau dpr sih tiap istri dapat tunjangan

Di jaman Rasulullah, beliau memutuskan untuk menikahi beberapa wanita yang mana semuanya merupakan janda mati, hanya Aisyah saja istrinya yang masih perawan. Hal ini disebabkan oleh perang yang sering kali terjadi sehingga meninggalkan banyak wanita menjanda. Selain itu ini juga upaya Rasulullah untuk menaikkan derajat wanita yang saat itu derajatnya begitu rendah.

Namun di jaman sekarang tak ada yang namanya perang, jumlah pria dan wanita tidak berbeda terlalu jauh dan Hak Wanita untuk pendidikan sudah sedemikian tinggi sehingga wanita tak lagi perlu berlindung di belakang pria. Singkatnya, sudah tak banyak alasan untuk melakukan poligami.



Kalau begitu mari kita buka-bukaan saja. Pasti banyak diantara Anda yang yakin bahwa orang-orang melakukan poligami hanya karna ingin memuaskan selangkangannya semata. Mengawini gadis-gadis muda dan menceraikannya jika sudah lewat kepala tiga adalah praktek yang tak ada bedanya dengan menyewa psk namun dengan jalan halal yang bernama poligami. Jika beruntung istri-istri tersebut bisa diajak tidur bersama demi memuaskan imajinasi terliar seorang pria. Okay, cukup sampai disitu, threesome itu dilarang.

Jadi apakah poligami dengan berlandaskan nafsu itu dilarang? Sayangnya tak ada yang melarang hal tersebut. Selama kedua belah pihak sepakat maka pernikahan bisa dilangsugnkan dan hubungan seks menjadi halal. Karna inilah praktek kimpoi kontrak bisa tumbuh subur. Inilah lubang besar dalam praktek poligami dan praktek ini didukung dengan proses perceraian yang mudah (selama uang ada tentunya).



Praktik poligami masa kini menjadi semakin ruyam dikarenakan orang-orang 'diatas sana' mulai ikut bicara. Saya masih ingat dengan anggota DPR kita yang memiliki 3 istri dan saya juga tak akan heran jika ada anggota FPI atau MUI yang punya 4 istri. Organisasi-organisasi ini memiliki suara yang besar dalam pola pikir umat muslim Indonesia dan jika mereka 'disusupi' dan membuat fatwa bahwa poligami itu wajib maka semakin merajalelalah ke… bodohan di negara ini. Coba bayangkan kalau poligami diwajibkan dan mereka berdemo menuntut pemerintah agar memberi tunjangan pada mereka, bisa hancur perekonomian bangsa ini.

Namun pada akhirnya poligami orang lain bukanlah sesuatu yang perlu kita urus. Menikah itu bukan sekedar masalah beranak-pinak karna berpoligami berarti semakin banyak mulut yang perlu diberi makan. Jika seseorang memilih melakukan poligami dan akhirnya harus berhutang sana-sini untuk membuat dapur tetap mengepul maka abaikan saja dia, toh dia yang memilih menikah.

Dan satu hal lagi, Islam mengajarkan untuk memuliakan wanita jadi jika Anda melakukan sesuatu yang menyakiti perasaan istri Anda maka Anda berdosa, tak peduli meski ada ayat yang membenarkan poligami. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.