Quote:
Hidup di tengah keramaian mungkin cara terbaik untuk merayakan hidup. Berkeluarga, membina rumah tangga dan bekerja di tengah pusat keramaian bisa me-nyaman-kan hidup.
Tapi ada kalanya seseorang ingin menepi ke pinggiran, untuk mengambil jeda atau jenak, dan memperhatikan gerak dunia dengan lebih nyata. Berikut adalah tiga film sederhana, tentang suka - duka saat seseorang berada dalam posisi itu.
Quote:
Lucky (2017)
Lucky adalah seorang pria beruntung yang tinggal di pinggiran Texas. Beruntung karena di usianya yang senja, ia masih kuat berjalan dan bekerja seperti saat muda. Setiap hari ia berjalan kaki ke kedai minuman, dan ngobrol tentang kura - kura kecil bernama Roosevelt.
Saat asyik memecahkan TTS, ia menemukan kata "realisme" dan tercenung memikirkannya. Teman - temannya di kafe sering menggodanya dengan panggilan "yang tak tersaingi" karena Lucky memang lebih luck.
Selama sejam lebih, penonton akan diajak Lucky bagaimana memulai dan mengakhiri hari sebagai penyepi. Hal yang ingin ditunjukkan adalah, hidup menyendiri adalah satu dari sekian banyak pilihan, yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang menjalaninya.
Quote:
Tangerines (2013)
Di antara list singkat ini, Tangerines mungkin yang paling sedikit menampilkan dialog. Film ini juga hanya mengambil satu setting tempat, yaitu bukit di perbatasan Estonia - Georgia.
Sesuai judulnya, Tangerines bercerita tentang jeruk. Petani jeruk yang bernama Ivo, ingin memanen dan menjual hasil kebunnya bersama kawannya, Margus. Tapi panen itu diselingi Ahmed, tentara Georgia yang terluka dan harus mereka rawat. Lalu mereka menemukan Christ, pejuang Estonia yang juga terluka sehingga dirawat di pondok yang sama.
Film lebih banyak menampilkan perseteruan antara Ahmed dari Georgia, dengan Christ dari Estonia. Mereka saling beradu pendapat siapa yang lebih hebat, di bawah pengawasan dan perawatan Ivo. Film menarik ini mengajarkan, keuntungan apa yang bakal didapat setelah seseorang hidup menyendiri, baik untuk dirinya maupun orang di dekatnya.
Quote:
Pig (2021)
Film ini mungkin lebih familiar di kalangan penonton. Diperankan oleh Nicholas Cage, ia menjadi pria gondrong yang aktif mencari jamur di hutan Oregon. Bersama seekor babi mungilnya, ia berkelana menemukan truffle untuk dijual.
Menariknya, Feld tampak gigih mencari babinya yang hilang dicuri. Ia bersusah - payah ke Portland yang jaraknya berkilo - kilo untuk itu. Tubuhnya ia biarkan berdarah akibat dipukuli di klub tarung demi sebuah informasi. Perjuangan itu dilakukan demi menemukan babi kesayangannya.
Kalau dilihat secara sepintas, kisah Robin mungkin ada miripnya dengan Taken atau John Wick. Film ini menggambarkan, bagaimana akibat yang didapat seseorang setelah ia mengungkung dirinya dari keramaian.
Quote:
Ketiga film itu memiliki pesan moral yang tak jauh berbeda. Salah satu pesan yang disampaikan adalah, hidup menyepi bisa mendekatkan seseorang dengan kenyataan.
Sumber Referensi:
Opini pribadi