redtardipAvatar border
TS
redtardip
PINJOL NAKAL DAN MASYARAKAT KURANG EDUKASI FINANSIAL

Semakin kesini, semakin banyak aktivitas-aktivitas hidup yang mulai di-online-kan. Mulai dari transportasi online, belanja online, meeting online, sampai pinjam uang online. Nah yang terakhir ini cukup menarik perhatian saya karena muncul kasus pinjaman online bermasalah yang berasal dari lembaga keuangan ilegal. Kenapa disebut ilegal? Karena kegiatannya belum mendapat "restu" dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu lembaga tersebut memraktikan cara penagihan (melalui jasa debt collector) yang melanggar hukum. Misalnya dengan meneror nasabah, ancaman penyebaran data pribadi, sampai membuat berita fitnah terhadap nasabah.

Banyak korban pinjol ilegal ini melaporkan kasusnya kepada pihak yang berwajib. Hal ini juga sempat mengundang perhatian Pak Jokowi dan langsung menginstruksikan agar pinjol-pinjol ilegal ini ditertibkan.

Oke saya setuju pinjol-pinjol ilegal ini ditutup karena telah merugikan masyarakat. Tapi saya mencoba mengambil pandangan dari sudut lain. Sudut pandang dari perilaku masyarakat yang membuat pinjaman online semakin menjamur. Lah kok bisa perilaku masyarakat penyebabnya??

Sebelum lembaga pinjam online ini ada, biasanya masyarakat meminjam uang dari lembaga keuangan resmi seperti bank. Tapi kendala yang sering muncul adalah nasabah harus menyiapkan berbagai dokumen yang cukup banyak untuk melengkapi syarat pengajuan kredit. Kita juga harus menyiapkan harta tertentu sebagai jaminan ke bank jaga-jaga kalau terjadi gagal bayar. Nantinya dari bank juga mengirim petugas untuk survey ke tempat tinggal kita untuk mengecek apakah layak kita dapat pinjaman dari bank. Belum nanti kalau ada BI Checking yang berfungsi cek historis apakah kita pernah bermasalah dalam pembayaran kewajiban ke lembaga keuangan lainnya atau tidak. Intinya, sangatlah tidak sederhana untuk meminjam uang di bank.

Nah, itu yang sebenarnya dilirik sebagian pelaku lembaga pinjol. Ketika masyarakat butuh dana cepat dan besar tapi terhalang (atau tidak mau) segala sesuatu yang ribet, lembaga pinjol menawarkan sebuah "kesederhanaan" dalam meminjam uang.

Sebagian masyarakat kita sedang dimanjakan dengan segala sesuatu yang instan, tidak terkecuali pinjam uang. Kita semua tahu bahwa keunggulan lembaga-lembaga pinjaman online ini adalah prosesnya yang cepat dan tidak ribet. Hanya dengan foto KTP dana bisa cair dengan cepat. Walaupun dengan resiko yang besar pula. Tapi terkadang sebagian dari kita, ah yang penting uangnya keluar dulu masalah bayarnya berapa dan bagaimana resikonya itu urusan nanti.

Quote:


Saya mencoba memahami kondisi orang lain yang kesulitan dana dan butuh pinjaman uang segera. Iya, saya tahu kalau these days emang lagi sulit tapi apa harus lewat lembaga pinjaman online solusinya?? I mean, apa semua opsi sudah tertutup semua sehingga menjatuhkan pilihan ke pinjaman online?? Apa dari pihak kantor tempat mencari nafkah tidak menyediakan fasilitas pinjaman karyawan?? Apa di daerah setempat tidak ada bank atau setidaknya koperasi?? Dari lingkungan sosial apakah tidak ada bantuan sama sekali??

Okelah kalau semua opsi memang sudah tertutup. Pinjam bank sudah tak bisa karena BI Checking, koperasi di daerah sudah tidak ada, kantor tidak menyediakan fasilitas pinjaman karyawan, lembaga desa juga tidak ada fasilitas yang sama, plus sudah tidak dipercaya sanak saudara untuk dipinjami uang. Memilih lembaga pinjol sebagai last resort juga tidak boleh sembarangan. Setidaknya cek lembaga tersebut sudah terdaftar dan diawasi OJK atau belum. Bagaimana caranya?? Di smartphone kita ada aplikasi yang sangat bagus bernama Google Chrome. Search "OJK" disitu dan ketika masuk ke website resmi OJK maka akan ada gambar yang mengarahkan kita ke link daftar lembaga pinjaman online yang sudah terdaftar.

Quote:


Setelah benar-benar yakin bahwa lembaga tersebut terdaftar maka kita bisa mengajukan pinjaman disitu. Tapi yang perlu diperhatikan adalah baca dan teliti baik-baik klausul kesepakatan pinjaman antara kita dengan lembaga. Perhatikan berapa nominal pinjamannya, berapa persen bunga yang dibebankan, berapa maksimal tanggal pembayaran angsuran, dan kemungkinan yang terjadi bila ada gagal bayar. Misal kesepakatannya disetujui, jangan juga kita mencederai kesepakatan yang telah dibuat dengan lembaga, karena kalau seperti itu jatuhnya kita juga yang salah. Value diri kita jadi turun nantinya.

Dan dari peristiwa ini seharusnya semakin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya edukasi finansial. Terutama untuk pasangan yang mau menikah nantinya. Karena biasanya pengeluaran untuk rumah tangga akan lebih besar dari pengeluaran sebelum menikah. Perhitungkan masak-masak sebelum memutuskan untuk menikah. Jangan menikah hanya pengen terlihat "so sweet" di depan banyak orang atau hanya untuk pelepas dahaga biologis semata tapi dibalik itu seperti peribahasa besar pasak daripada tiang.



Quote:










emineminna
jiresh
fathroni
fathroni dan 21 lainnya memberi reputasi
20
7.3K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
golden.baik007Avatar border
golden.baik007
#4
jawabannya yaitu 1 kata adalah" Mari Kita sama2 main lempar rame2 Virus Logic Bomb ke Server Pinjol TAEK.Spt mereka dengan urut2an strategi yaitu yang dimanipulasi yaitu akun Google PlayStore mereka gan.LogicBomb ini adalah untuk menghapus semua data dan membakar Hardware Server mereka biar Kapok " Adakah yang setuju dgn ide Sintingku ini yah di bumi Kaskus Nusantara ???? emoticon-Marah
kronggahan
bnoorraini
jiresh
jiresh dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup