Benarkah pengguna sepeda akan dikenakan pajak oleh pemerintah?


sumber gambar

Hola, Agansis! Welcome back to my thread. Kali ini ane akan menulis tentang sebuah berita yang sempat viral, tapi tak bisa dibuktikan kebenarannya. Sebuah berita hoax yang dishare oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Agansis tentu sudah tahu dong apa yang dimaksud dengan berita hoax. Berita hoax adalah berita palsu atau bohong yang beredar di media sosial, dibaca oleh masyarakat dan dishare tanpa memerikasa kebenarannya.

Pada dasarnya kehadiran teknolgi diharapa dapat mempermudah kinerja manusia dalam mengembangkan atau mengerjakan suatu pekerjaan. Teknologi sebenarnya dirancang untuk banyak sekali dampak positif. Namun, dampak positif biasanya selalu dibarengi dengan dampak negatif, ya namanya juga seseuatu yang baharu ya, jelas ada kurang lebihnya.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, harusnya menjadi suatu kemudahan bagi manusia untuk mencari suatu informasi. Bayangkan saja betapa mudahnya hidup kita saat ini, bermodalkan jari bisa ngisi otak dengan pengetahuan, bisa ngisi perut melalui orderan online, bisa memuaskan life style harian, dan masih banyak keuntungan lainnya. Tinggal klik sambil rebahan, siap deh.

Namun, dibalik keindahan dan kemudahan itu semua, ada saja hal-hal yang begitu meresahkan masyarakat terkait berita-berita yang disuguhi media, terkait isu-isu yang belum diketahui benar atau salah.

Keresahan itu kadang didukung oleh kebiasaan masyarakat kita yang mudah sekali termakan hoax. Kenapa?

Karena umumnya, atau kalau tidak umum ya katakanlah sebagian dari masyarakat kita darurat membaca, sehingga ketika ada berita yang beredar di media online, mereka tuh cuma baca judul dan mengklaim diri sudah mengerti keseluruhan isi berita, padahal dibaca saja belum. Atau, ada yang modelnya baca setengah, skip setengah, jadinya ya gitu deh.

Belum lagi, ada orang yang gak lihat kiri kanan langsung share banyak-banyak, dan alhasil berita hoax tersebar hingga viral. Alangkah baiknya tahan jari kita untuk tidak menekan tombol share sebelum mengetahui fakta.

Nah, ane rasa kenapa berita hoax sangat menjamur di Indonesia, ya karena itu salah satu alasannya. Itu dari masyarakat pembaca. Sedangkan yang meresahkan dari media atau pembuat berita, biasanya suka membuat judul clickbait untuk menarik perhatian pembaca, menarik viewer. Dan, masyarakat yang tadinya memang malas baca, ya percaya saja apa yang tertera di judul, mereka mudah menyimpulkan.

Seperti beberapa waktu lalu, berita mengenai pajak sepeda.


sumber gambar

Perkembangan ilmu pengetahuan semakin membuat masyarakat menyadari untuk mengurangi polusi udara. Salah satu usahanya adalah dengan bersepeda untuk mengurangi karbon dioksida dan menghemat BBM. Menjadikan sepeda sebagai alat transportasi dirasa akan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Bagi ane sendiri, ane sangat setuju untuk bersepada. Selain hemat BBM, bersepada juga sehat dan memberi kesan bahagia.

Nah, karena begitu marak dan antusiasnya para pengguna sepeda, ada beberapa oknum yang menyebarkan isu hoax tentang pajak sepeda. Bahwa semua yang punya sepeda akan dikenakan pajak layaknya motor atau mobil.

Masuk akal gak sih?

Sepeda gak serupa dengan kendaraan bermotor lainnya, tapi dikenakan pajak. Akankah pemerintah setega itu ditengah musim paceklik ekonomi dan harga barang yang mencekik?

Impossible!


sumber gambar

Melihat berita-berita itu, jujur saja ane merasa ini sangat aneh. Kebetulan ane juga punya sepeda dan hobi gowes. Ane merasa gak siap kalau diambil pajak, wkwk.

Jadi, ane mencari informasi tentang pajak sepeda. Ane mengulik beberapa artikel, dan media sosial terpercaya lainnya untuk membuktikan berita ini hoax atau bukan. Setidaknya ane merasa menjadi #HansipHoaxuntuk diri sendiri. Ternyata berita tentang pajak sepeda memang HOAX , gan!

FAKTANYA!

Fakta dari berita itu adalah, karena semakin maraknya pengguna sepeda, menteri perhubungan merencanakan program khusus untuk keselamatan para pesepada. Misalnya jalur yang bisa ditempuh oleh pesepeda, agar tidak bentrok dengan kendaraan lain di jalan, mengingat sebagian daerah semisal Jakarta adalah rawan macet. Jadi, pemerintah mengupayakan kenayaman bagi mereka pencinta sepeda.

Seperti yang dijelaskan oleh juru bicara kementerian perhubungan RI, Adita Irawati bahwa mereka tak sedang merancang program pajak, melainkan sedang merancang peraturan menteri tentang keselamatan pesepada, yang mana akan mencakup tentang perlindungan peseda saat siang atau malam. Misalnya seperti yang ane sebutkan di atas, mengenai jalur yang boleh dilalui pesepeda, tidak dibolehkan sepeda rombongan, memasang penerangan sepeda biar aman pas jalan malam. Beliau juga menjelaskan, bahwa dalam UU Nomor 22 tahun 2009, tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sepeda tidak dikategorikan sebagai kendaraan bermotor, sehingga peraturannya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

Bantahan mengenai pajak sepeda itu dikonfirmasi langsung oleh kementerian perhubungan RI pada media berita terpercaya seperti liputan6, KOMPAS TV, CNN, Kominfo dan beberapa media lainnya.


sumber gambar

Nah, begitu, Agansis!

Jadi, mengenai pajak sepeda itu hoax banget! Saatnya kita menjadi #Hansiphoax untuk diri sendiri dan orang lain kalau bisa. Rugi dong teknologi canggih, orangnya pinter-pinter tapi masih kemakan hoax.

Well, Agansis, ane bahagia banget saat mendapat suatu fakta dari sebuah isu yang belum jelas, ane merasa jadi pahlawan gitu, wkwk.

Oke, sekian thread ane kali ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa cendol, rate, komen, dan share ya. See you!


Ditulis oleh @ElviHusna
Narasi pribadi
Referensi 1 2 3