- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
![beqichot](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/03/27/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
![Dendam Cinta Dari Masa Silam](https://s.kaskus.id/images/2021/05/18/10831740_202105180846180027.jpg)
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
![arieaduh](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![junti27](https://s.kaskus.id/user/avatar/2023/08/28/avatar11452757_1.gif)
![xue.shan](https://s.kaskus.id/user/avatar/2023/06/30/avatar11423014_4.gif)
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
387.7K
12.1K
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
![beqichot](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/03/27/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
beqichot
#2024
Mencari Jiwa
Dalam perjalanan pulang, aku kok merasa pengin mampir di angkringan. Kayaknya enak nih, makan nasi kucing++. Plus gorengan, sare usus, dan ceker ayam...hmmm. Minumnya jahe susu.
Nah. .iru ada angkringan...
Segera kubelokkan motor menuju warung nasi kucing itu.
Warung masih sepi, hanya ada 3 orang yang makan di situ.
Yang seorang bapak2, yang dua orang sepasang muda-mudi.
Aku segera memesan jahe susu, dan langsung membuka 2 bungkus nasi kucing. Ngambil 4 sate usus, sama 2 ceker ayam, 4 gorengan, dan minta dibakarkan.
Siaappp....hajarrr bleh....!!!!!
Lagi asik menghajar makanan, ga sengaja aku mendengar percakapan dua muda-mudi itu.
"Mas, aku kok keinget Firda ya?" kata cewenya.
"Teman KKN mu itu? Yang kamu bilang sempat hilang tapi tahu-tahu sudah di kamar?"tanya cowonya.
"Iya mas. Aku dengar, sekarang dia kayak orang linglung gitu...!"
"Ah...masa sih?"
Aku menghentikan makanku, lalu meneguk jahe susuku.
Asemmmm.....panaassss....![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
Kulirik kanan kiri ga ada yang memperhatikan... Aman...!!!
Bisa tengsin kalau ada yang tahu...!!!
"Maaf mas...mbak.. !" aku berkata pada dua muda-mudi itu.
"Iya mas .. Ada apa?" tanya si cowo.
"Gini mas, saya mau nanya, emang mbaknya ini satu kelompok KKN dengan Firda? Dari universitas XX Jurusan Teknik Sipil?" tanyaku.
"Eh...iya mas... Lha mas ini siapa ya?" kata si cewe.
"Saya temen satu jurusan sama dia, habis KKN juga, tapi di tempat lain. Eh, maaf mbak, boleh nanya alamat tempat KKN nya? Tadi saya lupa nanya sama Naning...!" kataku.
"Oh...boleh mas. Mas kenal Naning juga rupanya. Alamatnya di desa WW kecamatan TT, kabupaten YY." sahut si cewe.
"Terima kasih mbak... Maaf sudah mengganggu. Silahkan dilanjutkan. Maaf sudah ganggu pembucaraannya ya mas. !" kataku pada cowonya.
"Iya mas, ga papa... Btw, boleh tahu, untuk apa mas nanya alamat tempat KKN mereka?"
"Yah...sekedar pengin tahu sih mas. Siapa tahi nanti berguna untuk pengobatan Firda...!" jawabku.
"Mas pacarnya Firda ya?" tanya si cewe nyeletuk.
"Bukan mbak.. Cuman kita teman akrab aja kok...!"
"Oh, aku pikir mas cowo yang sering diceritain sama Firda. Yang namanya Aji kalau ga salah...!"
DEGH....
Aku diam saja dan melanjutkan makanku. Tak lama mereka berdua meninggalkan warung itu.
Aku masih menikmati jahe susu yang hangat sambil nerokok.
Sambil iseng aku membuka hp, mencari nama desa, di kecamatan dan kabupaten yang dikatakan cewe tadi.
Nah...ketemu... Jauh banget ternyata. Di map tertulis, jika naik motor lamanya 5 jam. Belum lagi kalau ban bocor, kehabisan bensin atau yang lain. Waktu bisa molor lebih lama lagi... Bisa 7 jam.
Apalagi kalau mampir makan...
Ngomongin apa sih ini...???![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
Setelah jahe susu habis, aku cabut dari warung. Tentunya setelah membayar..hehe.
Sesampai di kost, nampak Renita menunggu di kamar kostku. Memang dia punya kunci serep kamarku.
"Gimana mas? Kok lama banget?"tanyanya.
"Kenapa? Kamu kangen...???" tanyaku sok kegantengan.
"Ish, apaan sih? Gimana mbak Firda?"
Aku melepas jaketku dan celana panjangku. Dengan bercelana pendek selutut, aku duduk di hadapan Renita.
Lalu aku menceritakan semua yang aku lakukan tadi sore hingga pulang.
"Ih...mas ke angkringan ga ngajak-ngajak." katanya sambil manyun.
"Yuk..kalau mau ke angkringan sekarang..!" kataku.
"Ga ah . dah kenyang kok. Kasihan Firda ya mas? Mas tahu ga, apa yang terjadi dengan Firda?" tanya Renita.
"Belum tahu juga... Nanti coba aku cari info lebih banyak lagi...!"
"Kalau mas bisa nolongin, ya ditolongin mas .. Jangan diem aja...!" katanya.
"Iya sayang... Nanti aku tolongin deh. Sekarang aku mau sholat terus bobok...!" kataku.
"Mau dikelonin gak?" tanya Renita
"Mau...mau...mau...!" kataku sumringah.
Sudah terbayang indahnya tidur dikelonin sama Renita.
"Baik sayang, aku kelonin, tapi halalin dulu...!" sahut Renita.
![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
"Kuliah aja belum beres kok suruh ngehalalin kamu....!"
"Hehehe...sabar ya mas. Selamat istirahat. Aku balik ke kamar dulu..!"
Yah...ga dapet apa-apa nih...![Hammer2 emoticon-Hammer2](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pkrrrw.gif)
Aku segera mandi dan sholat Isya. Setelah sholat, aku bermeditasi sejenak. Sambil melafalkan dzikir.
Lalu aku memanggil Ki Sardulo Seto.
"Ada apa den?" kata ki Sardulo setelah muncul dan mengucap salam.
"Begini Ki. Aku ingin pergi ke desa ini, di kecamatan ini..kabupaten ini. Ki Sardulo tahu tempat ini?" tanyaku.
"Tahu den... Ada perlu apa aden ke sana?"
"Begini Ki... Ada temanku yang mungkin sebagian jiwanya tertinggal di sana. Makanya aku ingin ke sana dan membawa pulang jiwanya itu."
"Hmmm...ada kemungkinan, ini berhubungab dengan penguasa alam ghaib di sana. Apakah aden hendak menyuruhku ke sana dan merebut kembali jiwa teman aden itu?" tanya ki Sardulo.
"Bukan ki... Nanti jika di sana aku membutuhkan bantuan, aku akan memanggil Ki Sardulo. Maksudku memanggil ki Sardulo adalah, aku ingin meminjam ki macan kumbang untuk melacak keberadaan jiwa temanku itu. Dan juga, aku minta tolong beberava anak buah untuk menjaga ragaku."
"Baik den... Aku dan beberapa anak buahku akan menjaga ragamu." kata ki Sardulo.
Ki Sardulo lalu memanggil Ki Macan Kombang. Dan segera saja muncul seekor macan hitam besar di hadapanku.
Ki Sardulo memerintahnya untuk mengikuti aku dan menuruti perintahku.
Setelah semua siap, aku segera membaringkan diri dan mengeluarkan sukmaku dari tubuhku.
Aku lalu mengajak Ki macan Kombang menuju rumah Firda, untuk mengetahui aura jiwa Firda.
Walaupun auranya kadang ada kadang hilang, namun Ki Macan Kombang sudah mendapat gambaran. Bisalah untuk mencari jiwa Firda di sana.
Dari rumah Firda, kami melesat ke arah tempat KKN Firda. Alhamdulillah, tak ada halangan selama perjalanan kami.
Kami sampai di tempat KKN Firda, dan kurasakan aura mistis yang kental di tempat itu.
Ki Macan Kombang segera makukan pelacakan. Dia menemukan base camp para mahasiswa waktu KKN. Dari situ, dia berjalan keluar desa, menuju ke sebuah bukit gersang yang ada di sana.
Aku hanya mengikuti saja, karena aku percaya kemampuan melacak ki Mackom sangat handal.
Kami terus menuju puncak bukit itu dan terus berjalan hingga ki Mackom berhenti.
"Kenapa berhenti Ki?" tanyaku.
"Jiwa temanmu ada di tempat itu...!" katanya sambil menunjuk ke arah puncak bukit.
Di sana, aku melihat sebuah istana kecil yang dipenuhi oleh makhluk astral beraneka bentuk.
Banyak umbul-umbul di sana. Suasana sangat ramai. Seperti sedang ada keramaian di sana. Banyak sekali makhluk astral di sana. Makanya selama perjalanan ke bukit, kami tak bertemu satu makhluk pun... Rupanya ssmua berkumpul di sini.
"Ada apa di sana ya Ki?"
"Kita lihat aja den... Kita berbaur dengan mereka...!" kata Ki Mackom.
"Nanti ga ada yang curiga Ki? Aku kan manusia...!"
"Tenang...wujudmu kan sukma... Kau ga akan dicurigai.. Ayo...!"
Kami segera ikut bergabung dengan berbagai makhluk yang ada di sana.
Kami ikut berjalan bersama mereka masuk ke halaman istana.
Ternyata, sedang ada pesta besar di istana itu.
Kalau melihat kondisinya, sepertinya akan ada pesta pernikahan. Karena ada kursi pelaminan di atas panggung. Wah, baru kali ini aku melihat pesta pernikahan di alam jin. Aku jadi penasaran, seperti apa kemeriahannya.
Tampak di sisi kanan panggung sudah bersiap para wiyogo dengan gamelannya.
Para sinden dengan dandanan khasnya, sedang nembanglagu jawa.
Sementara di sisi kiri panggung, para penari, dengan lemah gemulai, melenggang lenggokkan tubuhnya.
Berbagai makanan tersaji di meja untuk tetamu yang hadir.
Aku dan ki mackom, berdiri bersama penonton yang berjubel.
Benar kata ki Mackom, kami tak dicurigai, karena berbaur dengan para makhluk yang menonton.
Acara inti dimulai tak lama kemudian. MC mengatakan bahwa emempelai akan segera datang.
Semua tamu diharap berdiri...
Maka tetamu yang hadir, berdiri menyambut mempelai
Nah. .iru ada angkringan...
Segera kubelokkan motor menuju warung nasi kucing itu.
Warung masih sepi, hanya ada 3 orang yang makan di situ.
Yang seorang bapak2, yang dua orang sepasang muda-mudi.
Aku segera memesan jahe susu, dan langsung membuka 2 bungkus nasi kucing. Ngambil 4 sate usus, sama 2 ceker ayam, 4 gorengan, dan minta dibakarkan.
Siaappp....hajarrr bleh....!!!!!
Lagi asik menghajar makanan, ga sengaja aku mendengar percakapan dua muda-mudi itu.
"Mas, aku kok keinget Firda ya?" kata cewenya.
"Teman KKN mu itu? Yang kamu bilang sempat hilang tapi tahu-tahu sudah di kamar?"tanya cowonya.
"Iya mas. Aku dengar, sekarang dia kayak orang linglung gitu...!"
"Ah...masa sih?"
Aku menghentikan makanku, lalu meneguk jahe susuku.
Asemmmm.....panaassss....
![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
Kulirik kanan kiri ga ada yang memperhatikan... Aman...!!!
Bisa tengsin kalau ada yang tahu...!!!
"Maaf mas...mbak.. !" aku berkata pada dua muda-mudi itu.
"Iya mas .. Ada apa?" tanya si cowo.
"Gini mas, saya mau nanya, emang mbaknya ini satu kelompok KKN dengan Firda? Dari universitas XX Jurusan Teknik Sipil?" tanyaku.
"Eh...iya mas... Lha mas ini siapa ya?" kata si cewe.
"Saya temen satu jurusan sama dia, habis KKN juga, tapi di tempat lain. Eh, maaf mbak, boleh nanya alamat tempat KKN nya? Tadi saya lupa nanya sama Naning...!" kataku.
"Oh...boleh mas. Mas kenal Naning juga rupanya. Alamatnya di desa WW kecamatan TT, kabupaten YY." sahut si cewe.
"Terima kasih mbak... Maaf sudah mengganggu. Silahkan dilanjutkan. Maaf sudah ganggu pembucaraannya ya mas. !" kataku pada cowonya.
"Iya mas, ga papa... Btw, boleh tahu, untuk apa mas nanya alamat tempat KKN mereka?"
"Yah...sekedar pengin tahu sih mas. Siapa tahi nanti berguna untuk pengobatan Firda...!" jawabku.
"Mas pacarnya Firda ya?" tanya si cewe nyeletuk.
"Bukan mbak.. Cuman kita teman akrab aja kok...!"
"Oh, aku pikir mas cowo yang sering diceritain sama Firda. Yang namanya Aji kalau ga salah...!"
DEGH....
Aku diam saja dan melanjutkan makanku. Tak lama mereka berdua meninggalkan warung itu.
Aku masih menikmati jahe susu yang hangat sambil nerokok.
Sambil iseng aku membuka hp, mencari nama desa, di kecamatan dan kabupaten yang dikatakan cewe tadi.
Nah...ketemu... Jauh banget ternyata. Di map tertulis, jika naik motor lamanya 5 jam. Belum lagi kalau ban bocor, kehabisan bensin atau yang lain. Waktu bisa molor lebih lama lagi... Bisa 7 jam.
Apalagi kalau mampir makan...
Ngomongin apa sih ini...???
![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
Setelah jahe susu habis, aku cabut dari warung. Tentunya setelah membayar..hehe.
Sesampai di kost, nampak Renita menunggu di kamar kostku. Memang dia punya kunci serep kamarku.
"Gimana mas? Kok lama banget?"tanyanya.
"Kenapa? Kamu kangen...???" tanyaku sok kegantengan.
"Ish, apaan sih? Gimana mbak Firda?"
Aku melepas jaketku dan celana panjangku. Dengan bercelana pendek selutut, aku duduk di hadapan Renita.
Lalu aku menceritakan semua yang aku lakukan tadi sore hingga pulang.
"Ih...mas ke angkringan ga ngajak-ngajak." katanya sambil manyun.
"Yuk..kalau mau ke angkringan sekarang..!" kataku.
"Ga ah . dah kenyang kok. Kasihan Firda ya mas? Mas tahu ga, apa yang terjadi dengan Firda?" tanya Renita.
"Belum tahu juga... Nanti coba aku cari info lebih banyak lagi...!"
"Kalau mas bisa nolongin, ya ditolongin mas .. Jangan diem aja...!" katanya.
"Iya sayang... Nanti aku tolongin deh. Sekarang aku mau sholat terus bobok...!" kataku.
"Mau dikelonin gak?" tanya Renita
"Mau...mau...mau...!" kataku sumringah.
Sudah terbayang indahnya tidur dikelonin sama Renita.
"Baik sayang, aku kelonin, tapi halalin dulu...!" sahut Renita.
![Cape d... emoticon-Cape d...](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zaps8px.gif)
"Kuliah aja belum beres kok suruh ngehalalin kamu....!"
"Hehehe...sabar ya mas. Selamat istirahat. Aku balik ke kamar dulu..!"
Yah...ga dapet apa-apa nih...
![Hammer2 emoticon-Hammer2](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pkrrrw.gif)
Aku segera mandi dan sholat Isya. Setelah sholat, aku bermeditasi sejenak. Sambil melafalkan dzikir.
Lalu aku memanggil Ki Sardulo Seto.
"Ada apa den?" kata ki Sardulo setelah muncul dan mengucap salam.
"Begini Ki. Aku ingin pergi ke desa ini, di kecamatan ini..kabupaten ini. Ki Sardulo tahu tempat ini?" tanyaku.
"Tahu den... Ada perlu apa aden ke sana?"
"Begini Ki... Ada temanku yang mungkin sebagian jiwanya tertinggal di sana. Makanya aku ingin ke sana dan membawa pulang jiwanya itu."
"Hmmm...ada kemungkinan, ini berhubungab dengan penguasa alam ghaib di sana. Apakah aden hendak menyuruhku ke sana dan merebut kembali jiwa teman aden itu?" tanya ki Sardulo.
"Bukan ki... Nanti jika di sana aku membutuhkan bantuan, aku akan memanggil Ki Sardulo. Maksudku memanggil ki Sardulo adalah, aku ingin meminjam ki macan kumbang untuk melacak keberadaan jiwa temanku itu. Dan juga, aku minta tolong beberava anak buah untuk menjaga ragaku."
"Baik den... Aku dan beberapa anak buahku akan menjaga ragamu." kata ki Sardulo.
Ki Sardulo lalu memanggil Ki Macan Kombang. Dan segera saja muncul seekor macan hitam besar di hadapanku.
Ki Sardulo memerintahnya untuk mengikuti aku dan menuruti perintahku.
Setelah semua siap, aku segera membaringkan diri dan mengeluarkan sukmaku dari tubuhku.
Aku lalu mengajak Ki macan Kombang menuju rumah Firda, untuk mengetahui aura jiwa Firda.
Walaupun auranya kadang ada kadang hilang, namun Ki Macan Kombang sudah mendapat gambaran. Bisalah untuk mencari jiwa Firda di sana.
Dari rumah Firda, kami melesat ke arah tempat KKN Firda. Alhamdulillah, tak ada halangan selama perjalanan kami.
Kami sampai di tempat KKN Firda, dan kurasakan aura mistis yang kental di tempat itu.
Ki Macan Kombang segera makukan pelacakan. Dia menemukan base camp para mahasiswa waktu KKN. Dari situ, dia berjalan keluar desa, menuju ke sebuah bukit gersang yang ada di sana.
Aku hanya mengikuti saja, karena aku percaya kemampuan melacak ki Mackom sangat handal.
Kami terus menuju puncak bukit itu dan terus berjalan hingga ki Mackom berhenti.
"Kenapa berhenti Ki?" tanyaku.
"Jiwa temanmu ada di tempat itu...!" katanya sambil menunjuk ke arah puncak bukit.
Di sana, aku melihat sebuah istana kecil yang dipenuhi oleh makhluk astral beraneka bentuk.
Banyak umbul-umbul di sana. Suasana sangat ramai. Seperti sedang ada keramaian di sana. Banyak sekali makhluk astral di sana. Makanya selama perjalanan ke bukit, kami tak bertemu satu makhluk pun... Rupanya ssmua berkumpul di sini.
"Ada apa di sana ya Ki?"
"Kita lihat aja den... Kita berbaur dengan mereka...!" kata Ki Mackom.
"Nanti ga ada yang curiga Ki? Aku kan manusia...!"
"Tenang...wujudmu kan sukma... Kau ga akan dicurigai.. Ayo...!"
Kami segera ikut bergabung dengan berbagai makhluk yang ada di sana.
Kami ikut berjalan bersama mereka masuk ke halaman istana.
Ternyata, sedang ada pesta besar di istana itu.
Kalau melihat kondisinya, sepertinya akan ada pesta pernikahan. Karena ada kursi pelaminan di atas panggung. Wah, baru kali ini aku melihat pesta pernikahan di alam jin. Aku jadi penasaran, seperti apa kemeriahannya.
Tampak di sisi kanan panggung sudah bersiap para wiyogo dengan gamelannya.
Para sinden dengan dandanan khasnya, sedang nembanglagu jawa.
Sementara di sisi kiri panggung, para penari, dengan lemah gemulai, melenggang lenggokkan tubuhnya.
Berbagai makanan tersaji di meja untuk tetamu yang hadir.
Aku dan ki mackom, berdiri bersama penonton yang berjubel.
Benar kata ki Mackom, kami tak dicurigai, karena berbaur dengan para makhluk yang menonton.
Acara inti dimulai tak lama kemudian. MC mengatakan bahwa emempelai akan segera datang.
Semua tamu diharap berdiri...
Maka tetamu yang hadir, berdiri menyambut mempelai
![sirluciuzenze](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/10/31/avatar9279120_18.gif)
![MFriza85](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/08/14/default.png)
![arinu](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/11/11/avatar1198405_4.gif)
arinu dan 75 lainnya memberi reputasi
76
Tutup