Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Polri: Tak Ada Kelainan pada Kelamin-Dubur '3 Anak Dirudapaksa Ayah'
Polri: Tak Ada Kelainan pada Kelamin-Dubur '3 Anak Diperkosa Ayah'Jakarta - Polisi menyampaikan fakta-fakta terkait kasus dugaan ayah mencabuli 3 anak kandungnya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi mengatakan berdasarkan hasil visum tidak ditemukan kelainan pada alat kelamin dan dubur korban.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan pada tanggal 15 Oktober 2019 penyidik telah menerima hasil visum et repertum dari Puskesmas Malili. Tim lantas melakukan interview kepada dokter yang menangani pemeriksaan.

Hasil visum menunjukkan tidak ada kelainan pada alat kelamin dan dubur korban. Diketahui kasus ini dilaporkan atas dugaan pencabulan. Kasus ini viral di medsos dan dikenal warganet atas kasus 'ayah rudapaksa 3 anak'.

"Kemudian tim melakukan interview terhadap Dokter Nurul pada 11 Oktober 2021. Hasil interview tersebut Dokter Nurul menyatakan, bahwa hasil pemeriksaanya tidak ada kelainan pada organ kelamin dan dubur korban," ujar Rusdi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Penyidik juga telah meminta hasil visum yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil dari visum tersebut juga tidak ditemukan adanya kelainan pada alat kelamin dan dubur serta tidak adanya perlukaan pada tubuh lain.

"Pada tanggal 24 Oktober 2019, penyidik meminta visum et repertum ke RS Bhayangkara Makassar, hasil dari visum yang keluar pada tanggal 15 November 2019, yang ditandatangani Dokter Denny Matius. Hasilnya adalah tidak ada kelainan pada alat kelamin dan dubur, kedua perlukaan pada tubuh lain tidak diketemukan," tuturnya.

Selanjutnya Rusdi mengatakan penyidik mendapatkan bahwa ibu korban telah melakukan pemeriksaan medis ketiga anaknya di RS Vale Sorowako. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan bahwa adanya peradangan di sekitar vagina dan dubur, sehingga diberikan obat dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.

"Pada tanggal 31 Oktober 2019, tim penyidik atau tim supervisi mendapatkan informasi bahwa pada tanggal tersebut, saudari RS telah melakukan pemeriksaan medis terhadap ketiga anaknya di Rumah Sakit Vale Sorowako. Kemudian informasi ini didalami oleh tim supervisi dan asistensi, tim melakukan interview terhadap Dokter Imelda, spesialis anak di RS Sorowako yang melakukan pemeriksaan pada 31 Oktober 2019," tuturnya.

"Tim melakukan interview pada tanggal 11 Oktober 2021, dan didapati keterangan bahwa terjadi peradangan di sekitar vagina dan dubur. Sehingga, ketika dilihat ada peradangan pada vagina dan dubur, diberikan antibiotik dan parasetamol obat nyeri. Kemudian juga, hasil interviews disarankan kepada orangtua korban dan juga ke tim supervisi, agar dilakukan pemeriksaan lanjutan pada dokter spesialis kandungan. Ini masukan dari Dokter Imelda untuk dapat memastikan perkara tersebut," sambungnya.

Tidak sampai di situ, penyidik juga disebut melakukan pemeriksaan ke P2TP2A Pemda Luwu Timur. Hasilnya disebutkan tidak adanya tanda-tanda trauma dari ketiga anak terhadap ayahnya.

"Tim melakukan inverview dengan petugas P2TP2A Pemda Luwu Timur yaitu Saudari Yuleha dan Saudari Hirawati, yang telah melakukan asesmen dan konseling pada Saudari RS dan ketiga anaknya. Di mana kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2019, 9 Oktober 2019, dan 15 Oktober 2019. dengan hasil kesimpulan, tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga korban terhadap ayahnya," tuturnya.

https://news.detik.com/berita/d-5764...rudapaksa-ayah

Meminyak aja nih kasus emoticon-Leh Uga
37sanchi
indrae9
diinamasaia
diinamasaia dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
32
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
kanggelandaftarAvatar border
kanggelandaftar
#5
Dan si ayah terlanjur dimaki-maki dan dikutuk oleh mayoritas pembaca

Jadi ingat kasus Angelin dulu, pada menyumpahi Agus
Lalu pengadilan membebaskan Agus karena tidak terbukti, dan para pembaca berita yang dulunya memaki-maki, menyumpahi pura-pura amnesia

O ya ingat lagi karena Angelin berita ditambahi kata cantik, pada banjir simpati
Sementara di waktu yang bersamaan, ada korban anak kecil juga, masuk berita, kurang peduli

Aahhh ingat lagi kasus model depresi bikin kekacauan di tempat umum, pembaca sangat menyayangkan karena cantik

Sementara Aprilia kasus menabrak, karena tidak cantik bagi mayoritas pembaca, dimaki²
supremacist
.noiss..
winehsuka
winehsuka dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup