Istri kesal saat suami bilang : hematlah memakai uang bulanan!

Jumpa lagi sobat kaskuser, sehat selalu dan tetap semangat untuk besok melakukan aktifitas seperti biasa ya gansis. Kali ini mau sharing keuangan di awal berumahtangga. Karena uang sangat sensitif pembahasannya dan kadang membuat tersinggung bila ada penekanan dari salah satu pihak.



Ada baiknya di awal pernikahan bukan mengenai cara mendapatkan anak saja yang didiskusikan dengan pasangan melainkan keuangan juga. Karena di saat kita memiliki anak, hal-hal sederhana yaitu uang bulanan dapat terlupakan sudah fokus ke yang lain. Baiknya diskusikanlah keuangan terlebih cara mengelola uang bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebab saat suami bilang : hematlah memakai uang bulanan!. Seketika amarah pecah, perasaan udah hemat banget deh, ngemol sesekali doang, udah hemat banget pokoknya. Tapi kenyataannya keungan malah minus sampai ngutang ke warung padahal masih pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Apalagi saat suami sedang mendapatkan rezeki lebih kemudian istri ingin sedikit bersenang-senang dengan alasan sesekali kok. Tapi suami menghela, "loh kamu tuh ya saat dapet rezeki lebih aja, pikirannya udah langsung ingin ini ingin itu, orang tuh ya kalau dapat rezeki lebih, ya ditabung, direncanakan untuk pos kebutuhan apa, yang kamu minta itu namanya keinginan, masih bisa ditunda, kalau kamu tidak mendapatkan keinginan itu apa kamu langsung merasa hidup ini tidak berarti, kan engga". Seketika mendengar hal itu istri pasti bermuram durja, suami pelit gak perhatian sama istri dan lain sebagainya, yang ada pertengkaran akan muncul.



Padahal akan lebih menyenangkan saat kita menetapkan keinginan misalnya pengen traveling, pengen shopping dll, kita bisa merencanakan dari awal, dan di saat keinginan muncul tiba-tiba kita bisa menunda sebab sudah ada perencanaan sebelumnya.

Istri sudah tahu pos keuangan bulanan pengeluaran kemana saja, harus dicatat supaya di akhir bulan kita bisa mendeteksi mana pengeluaran yang tidak pada jalurnya dan harus dicatat detail. Supaya saat suami merasa istri boros dan mengingatkan, tidak ada lagi salah paham. Pengeluaran sudah jelas tercatat, harga-harga barang kebutuhan terlihat jelas mana yang mengalami peningkatan, lalu di saat uang bulanan untuk kebutuhan ternyata minus, untuk bulan ke depan kita bisa mengantisipasi.


Bila membahas keungan tidak ada habisnya. Gaji kecil gaji besar kalau perencanaan pun tidak diakomodir ya sama saja uang tidak terlihat, perasaan sudah hemat tingkat kabupaten kenyataannya minus, berarti bukan hemat namanya.

Sista sebagai istri apakah pernah ngalamin hal seperti ini? Perasaan uang belanja bulanan selalu hemat pangkas sana sini tapi kok masih aja ada yang gak beres ya?

Ternyata mencatat anggaran dan pengeluaran itu penting. Bukan masalah perbesar pemasukan, kalaupun pemasukan besar tapi tidak bisa mengontrol pengeluaran, pemasukan 3 juta dibanding pemasukan 10juta belum tentu pemasukan 10juta lebih bahagia mengelolanya.

Pemasukan 3 juta ternyata rutin menyisihkan untuk ditabung, sementara pemasukan 10 juta boros untuk keinginan yang masih bisa ditunda, alhasil pemasukan 10juta tidak mempunyai tabungan. Dapat disimpulkan mengontrol pengeluaran dan rutin menetapkan dan mencatat anggaran di awal menerima gaji atau pemasukan akan lebih bahagia dan menyenangkan saat menggunakannya.

Kalau gansis kesal saat diingetin suami atau istri "hematlah memakai uang bulanan", lakukanlah menetapkan anggaran pemasukan dan pengeluaran di awal menerima gaji/ pemasukan.

Semoga besok gak diingetin lagi ya gansis, hanya butuh konsistensi aja sih sebab seringnya saat mencatat anggaran di tengah jalan selalu terbengkalai akhirnya muncul lagi masalah rumah tangga yang sudah menjadi rahasia umum yaitu pengelolaan keunagan.

Terimakasih kaskuser atas waktunya mampir di trit ini, jangan lupa cendol dan ratenya ya gansis.

Sumber: opri
Foto: buku ratu pawon, link