Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

viniestAvatar border
TS
viniest
» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2021/22 - Never Give Up «

 
Quote:

 
 
Quote:


Diubah oleh viniest 12-07-2021 04:58
beanthank
z1ck
karkan
karkan dan 77 lainnya memberi reputasi
42
608.8K
14.2K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
FlasharpoonAvatar border
Flasharpoon
#862
Liverpool And Love


Ulasan Pertandingan


Porto Masih Gagal Menghentikan Kecepatan Liverpool


Kabarnya, ketika fans Porto mengetahui hasil drawing fase grup UCL yang kembali mempertemukan tim kesayangan mereka dengan Liverpool, mereka benar-benar tak bahagia dan merasa timnya akan kesulitan untuk melawan Liverpool.

Tetapi Bos Porto, Sergio Conceicao berusaha menyembunyikan ketegangan fans mereka sehari sebelum pertandingan dengan menyatakan :
"Kami harus kompetitif seperti Liverpool. Lawan yang bagi saya adalah tim terbaik di dunia, dan saya tidak melebih-lebihkan penilaian atas Liverpool.

Terserah bagaimana kami melawan kekuatan Liverpool dan mengekspos beberapa kelemahannya, karena Liverpool juga memiliki kelemahan."

Dalam keterangan kepada media dan para jurnalis tersebut, Conceicao menguraikan kelemahan Liverpool dan mereka akan memukul Liverpool dari kelemahan tersebut.

Tetapi begitulah sebuah pertarungan, Porto dan Liverpool malam itu memainkan pertemuan mereka yang ke-9 kalinya secara head to head. Delapan match sebelumnya kedudukannya 5 game dimenangkan Liverpool dan 3 game berakhir draw. Porto mungkin menyiapkan therapi terbaik untuk menjamu Liverpool.

Tamu yang paling sering datang ke rumah mereka.
Malam itu, Porto dan Conceicao menjamu tamu mereka dengan mengekspose salah satu cara menembus pertahanan Liverpool yaitu dengan melakukan bola-bola direct ke jantung pertahanan Liverpool, lalu dua sayap mereka terutama Luis Diaz menusuk masuk untuk menghadapi Matip dan Van Dijk. Mencari cara agar dua "menara kembar" Liverpool itu berbuat kesalahan. Begitu juga Otavio dari sayap kanan melakukan hal yang sama.

Tapi malam itu Diaz mungkin belum sempat belajar tuntas tentang James Milner. Diaz keliru, karena dia menyiapkan cara menaklukkan Trent Alexander. Tetapi Milner salah satu pemain terbaik yang bergabung secara 'free transfer' sepanjang sejarah Liverpool adalah pemain yang keras dan sangat berhitung dalam presisi one on one dengan lawannya. Dan Diaz, pemain yang punya kecepatan ini, malam itu seperti mobil balap yang jalur 'race' nya penuh gangguan, akhirnya melamban dan sulit berbuat banyak. Sulit menghilangkan rasa 'nyeri' menghadapi pemain sekeras Milner.

Sementara Otavio, pemain sayap yang kabarnya sempat 'dilirik' Liverpool musim panas yang lalu juga tidak mudah menghadapi Robertson yang taktis dan cepat.

Jadi, bola direct Porto tak semua berhasil menusuk posisi Van Dijk dan Matip. Beberapa ada yang berhasil masuk tapi seperti dikatakan Jurgen Klopp :
" Saya sudah menduga, Porto akan meniru apa yang dilakukan Brentford kepada kami, mereka pasti menyaksikan rekaman kami itu, tapi saya sudah meminta anak-anak untuk mengantisipasi dengan lebih baik dari yang kalian lakukan di Brentford stadium.."
Dan sekali lagi, pikiran Klopp sulit dijamah oleh Conceicao.

Satu hal lagi, yang sulit dan seakan Conceicao dan Porto belum menemukan therapi terbaiknya adalah bagaimana meredam kecepatan lini tengah dan lini depan Liverpool dalam melakukan transisi. Di babak pertama maupun di babak kedua, kecepatan Liverpool yang di lini tengah dipimpin Jones dan Hendo ini membuat sistem pertahanan Porto gugup dan apalagi penjaga gawang Diogo Costa, malam itu mungkin menjadi momen yang akan sulit dilupakannya. Gol pertama Mo. Salah terjadi karena Costa gugup meredam bola yang seharusnya mampu dia jinakkan. Bola lepas langsung disergap Mo. Salah. Begitu juga gol Sadio Mane adalah kesalahan elementer Costa.

Jalur aliran bola dan serangan Liverpool yang banyak dikendalikan oleh Curtis Jones, begitu terukur dan dengan perpindahan posisi yang cepat dan jika kondisi memungkinkan Jones langsung memutuskan untuk melakukan eksekusi dan hasilnya model serangan Jones dan Hendo ini menghasilkan bola-bola rebound yang membuahkan gol.

Dengan cederanya Elliott dan Thiago maka sekarang alur serangan diserahkan kepada Curtis Jones dan Naby Keita. Kedua pemain ini harus selalu berada dikondisi yang high level, karena secara bergantian mereka akan diserahi tugas untuk mendampingi Hendo dan Fabinho.

Malam itu di Dragao, tokoh utama yang paling sering menyakiti Porto yaitu Roberto Firmino akhirnya turun juga di babak kedua. Mo. Salah keluar tapi itulah cerdasnya Jurgen Klopp. Klopp bukan mengurangi rasa sakit Porto malam itu, tapi malah menambah rasa nyeri itu ketika dengan cara-cara yang sederhana tetapi dengan kecepatan maksimal, Firmino menghukum Diogo Costa karena blunder yang dilakukannya.

Firmino terlalu pintar untuk sekedar dipressure, dia menguasai areal serangnya, sentuhan satu dua bola dan kelincahan kedua kakinya telah menghadirkan gol-gol berkelas yang sulit, bukan saja digagalkan Costa tapi juga untuk digagalkan VAR. Satu pesan yang ingin disampaikan Klopp malam itu adalah bahwa selain kecepatan bola dan kaki-kaki para pemainnya, kecepatan cara berpikir serta bertindak secara presisi terukur adalah kelebihan rata-rata pemain Liverpool dalam asuhan Klopp yang memang sangat khas bangsa Jerman. Itu clinical Klopp. Sulit dikalahkan Conceicao.

Milner yang hampir 36 tahun bisa mengontrol Diaz yang muda dan lincah. Juga Hendo yang juga tak lagi muda, masih mampu bermain taktis. Sementara Jones yang usia muda, bahkan pemain-pemain seperti TAA dan Elliott bisa menjadi sangat piawai ditangan asuhan Klopp. Begitulah Klopp meretas kaidah sepakbola Liverpool tanpa melihat usia pemain, semua bisa mengeluarkan bakat mereka dengan baik.

Dan begitulah drama di Dragao. Selalu demikian, jika para pemain Liverpool datang ke Dragao, seakan stadion ini jadi rumah kedua mereka, rumah lain selain Anfield Stadium. Sampai Mo. Salah bercanda bahwa ada benarnya jika kami merasa Dragao seperti rumah kami, katanya sambil tertawa.

Jadilah malam itu Porto memperpanjang catatan buruk head to head mereka atas Liverpool di pertemuan ke-9 tersebut dengan kekalahan, sehingga kini catatannya menjadi 6 kemenangan Liverpool dan 3 dengan draw.

Klopp pasti tidak peduli dengan statistik ini. Setelah selesai di Dragao ini Klopp sudah memikirkan bagaimana menjamu Manchester City pekan ini. Klopp pasti menyiapkan cara terbaik melayani City. Salah satu tamu kesukaan Klopp. Kita tunggu kisahnya akhir pekan ini.

# KoezArraihan
hydrogentband
n.y.a
Kloppon
Kloppon dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Tutup