Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

machinAvatar border
TS
machin
Sudut Pandang Psikologi : Mengapa di Sosial Media Banyak Sekali Komentar Toxic?
Sudut Pandang Psikologi : Mengapa di Sosial Media Banyak Sekali Komentar Toxic?
Dokumen pribadi


Quote:


Sudah berapa banyak user KasKus yang agan dan aganwati anggap sebagai orang yang "unik"? Aku mengatakan "unik" karena kalau dia ditanya "Apa ente sudah makan?" jawaban dia "Ente homo ya?" Jawaban yang benar-benar sangat unik dan bukan sebuah realita yang baru di dalam sosial media. Bahkan, kalau ada yang kurang beruntung, dipertemukan dengan orang semacam ini di dunia nyata.
Quote:


Dari pengalaman pribadi tersebut, yang mungkin agan dan aganwati juga sering mengalaminya, aku penasaran, apakah ada penelitian yang mengulas tentang fenomena "unik" ini? Apa gerangan yang membuat orang tersebut keluar dari jalur tema diskusi menjadi tindakan insulting  kepada orang lain?
Quote:


Dari sebelas gangguan jiwa tersebut, paling tidak aku pribadi, dan mungkin agan aganwati, juga bisa mengkategorikan diri termasuk di gangguan yang mana. Semoga tidak ada yang masuk kategori tersebut. Namu, jika ada, cobalah untuk mengurangi penggunaan sosial media dengan lebih banyak, agar kesehatan kita bisa terjaga. Oke lanjut ke topik trit ini.
Quote:


Seringkali hal ini terjadi karena adanya tema yang sangat berhasil memperpanas komentar, seperti politik, agama, ras, suku, dan mungkin juga sepak bola. Awal diskusi membahas tentang tema tersebut, namun kemudian menjadi serangan personal untuk meningkatkan status dia di mata orang lain.
Quote:


Jadi begitu kira-kira penjelasannya secara psikologi, toksisitas di dunia maya seringkali terjadi karena ada orang yang memiliki masalah secara psikologis. Berdebat itu menyehatkan, jika perdebatan itu dengan tujuan mencari kebenaran bukan pembenaran. Selain dapat membuka cara pandang baru, kita bisa belajar untuk memahami bagaimana orang lain berpikir. Ketika tidak ada titik temu, lebih baik sudahi diskusi dengan menghargai pendapat dan cara pikir orang lain. Sudahi dengan baik, "Karena perbedaan sudut pandang kita, lebih baik diskusi ini kita sudahi, gan atau aganwati." Indah bukan?
Namun, berdebat akan menjadi sangat tidak sehat jika tujuan utamanya adalah mencari kemenangan, bukan kebenaran. Ujung-ujungnya adalah selalu mengatakan pembenaran dalam setiap argumen.
--
Terimakasih sudah membaca trit seriusku malam ini.
As always, keep healthy & happy.
Sumber terlampir & opri.


Diubah oleh machin 13-09-2021 20:23
J3RUx
iskrim
paking.disgrace
paking.disgrace dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6.4K
85
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
hensemjekAvatar border
hensemjek
#6
Yap. Ga cuma di sosmed, tapi di forum2 dan discussion board apapun juga. Karena pertama, setiap orang bersembunyi di nama profile palsu (nama, photo, bio).

Kedua, karena tersembunyi, sifat asli orang tersebut keluar. Dari yang baik sampe yang jahat/brengsek, bahkan iikut2an brengsek.

Ketiga, karena lemahnya moderasi. Kalo di forum masih ada moderatornya. Itupun moderatornya suka standar ganda atau ga punya nyali / ga berani terhadap alasan2 gombal, contoh: "ini opini gua, hormati dong!" padahal omong kosong, bahkan sering terang2an mencela orang lain.

Kalo di sosmed? CS mereka ga akan peduli. Nunggu sampe report nya banyak dulu baru diperhatiin.

Keempat, hasil dari lemah moderasi mendukung terbentuknya mental gerombolan (mob mentality) karena semakin banyak orang toxic ini yang ngumpul karena mereka merasa dipersilahkan datang. Orang yang toxic akan suka dengan adanya gerombolan, karena ada 'temen'. Ibarat rayap, media tersebut akan digerogoti sampe habis.

Sebenarnya toxic itu bisa ada di kedua belah pihak ya dalam sebuah topik diskusi. emoticon-Big GrinTapi di postingan ane, ane tujukan ke orang2 toxic yang jelas2 salah. Misalnya menyebar hoax, suka nyerang duluan, dll. Sering terjadi di berbagai macam diskusi entertainment, seperti video game. emoticon-Big Grin Obatnya orang macam ini cuma satu: moderasi. Tumpas habis yang toxic. Karena dengan begitu, artinya ente menghormati pengguna yang bisa berdiskusi dgn positif. emoticon-Big Grin
Diubah oleh hensemjek 14-09-2021 01:36
machin
AwanRain
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup