Setelah membeli 2 botol air mineral, aku pun pergi untuk mencari Vanessa. Dan ternyata Vanessa sedang bersama dengan Fitri dan Putri. Aku yang melihat mereka yang sedang istirahat pun langsung datang menghampiri nya.


“Semalem katanya gak mau aku ajak jogging bareng.” Kataku sambil melirik Fitri dan Putri.

“Ya kan kirain kamu ngajak nya Aku sama Vanessa doang, kan aku juga gak mau jadi nyamuk bagi kalian.” Kata Fitri

“Ohh trus karena ada Putri baru mau gitu ?”

“Iya lah. Aku juga bosen dirumah terus.”


Sebenarnya aku juga berencana untuk mengajak Wisnu sama Reza sih, tapi karena mereka lagi berhalangan jadi gak bisa.

Setelah aku memberikan minuman pada Vanessa, aku pun juga ikut duduk disebelah mereka. Dan seperti yang kalian tau kalauu cewe-cewe ngumpul udah pasti bahas-bahas nya udah mulai ngalor ngidul. Yang cowo pasti ngerti lah

Namun, ditengah pembicaraan mereka yang sedang asik tersebut, tiba-tiba Fitri bertanya kepada aku dan Vanessa.


“Eh semalem kalian mimpi didatengin Ayu gak ?”

“Ha ? Mimpi didatengin Ayu ? Aku enggak sih”

“Aku juga enggak.” Kata Vanessa.

“Emang kenapa Fit ?”


Fitri menjelaskan kalau sebenarnya dirinya mimpi didatengin Ayu dan mengatakan sesuatu padanya. Di dalam mimpi Fitri tersebut Ayu bilang kalau dirinya ingin bertemu dengan kami ber enam. Jujur waktu itu aku penasaran kenapa Ayu datang ke mimpinya Fitri dan berkata seperti itu.

Dan ketika ku tanya apakah benar Ayu ingin bertemu dengan kita, Fitri hanya bercerita kalau dirinya juga sempat bertemu Ayu dan bilang hal serupa kepadanya. Yaitu Ayu ingin bertemu dengan kami ber enam. Emm mungkin bukan bertemu sih, lebih tepatnya ingin berkomunikasi “lagi” dengan kami ber enam.

Akhirnya aku menyarankan untuk melakukan nya setelah selesai jogging. Dan semua nya pun meng iyakan saranku.

Pukul 9 pagi, kami pun selesai jogging. Aku, Vanessa, Fitri, dan Putri pun berdiskusi dimana tempat untuk kita berkomunikasi dengan Ayu. Dan seperti saran Fitri, kita pergi ke rumah kosong deket kampusku. Yup, Ayu ingin kita pergi ke rumah nya dulu. Tempat dimana dia disemayamkan.

Di perjalanan, aku dan Vanessa pun terus saja membahas kenapa Ayu ingin ketemu sama kita. Karena kan urusan Ayu di dunia sudah selesai.


“Eh Dim, menurutmu aneh gak sih kalau Ayu masih ingin ketemu dengan kita ?” Tanya Vanessa.

“Iya itu yang dari tadi aku masih bingung. Kan urusan kita sama Ayu juga udah selesai kan.”

“Apa jangan-jangan kita mau dimanfaatin sama Ayu ?”

“Emmm maybe.”

“Kamu sih pake dateng ke rumah kosong itu.”

“Lha kamu kenapa mau ikut-ikut aku ?”

“Emm yaa gitu.”

“Yaudah lah gak usah saling nyalahin. Udah terlanjur juga.”

“Iya sih. Tapi kan..”

“Nah udah sampe.” Belum sempat Vanessa ngomong, kami pun sudah sampai di tempat tujuan.


Setibanya kami di rumah kosong tersebut, entah semuanya atau hanya aku saja, aku sempat melihat sosok putih sedang melihat keluar jendela.


“Kalian ngelihat sesuatu gak di jendela itu ? Apa cuman perasaanku aja ?” Tanyaku pada semua nya sambil menunjuk ke arah jendela yang kumaksud.

“Enggak.” Semua nya pun kompak menjawab kecuali Fitri.

“Kamu juga lihat ?” Tanya Fitri padaku.

“Lihat.”

“Lihat apa sih ?” Tanya Putri yang kebingungan

“Lihat Ayu sedang ngelihatin kita dari jendela itu.” Kataku sambil menunjuk kearah jendela yang kumaksud.


Akhirnya kami pun masuk ke dalam rumah tersebut. Dan sekali lagi entah aku sudah terbiasa atau emang masih pagi atau emang feel nya sudah berubah, aku juga tidak tau, tapi aku sudah tidak merasakan hawa seram di rumah ini. Yang walaupun penghuninya masih ada disini.


“Terima kasih kalian sudah mau datang kesini.” Kata Vanessa pelan sambil menundukan kepalanya.

“Sa ?” Kataku sambil melihat kearahnya.

“Sa ? Kamu gak papa ?” Kataku sekali lagi.

“Dia lagi kerasukan Dim.” Kata Fitri.

“Kerasukan ? Kerasukan siapa ?” Tanyaku.

“Maaf Dimas aku pinjam tubuh Vanessa dulu ya.” Kata Vanessa yang sedang kerasukan sambil senyum ke arahku.

“Kamu siapa ?” Tanyaku

“Aku Ayu.”


Seketika kau kaget dan bingung. Kenapa Ayu sampe harus masuk ke tubuh Vanessa ? Bukannya biasanya dia ngomong lewat perantara Fitri ? Kok sekarang enggak ?


“Tenang Dimas, aku bakal jawab semua pertanyaan mu itu. Dan kamu juga nanti akan tau kenapa aku masuk ke tubuh Vanessa. Tapi bukan sekarang. Sekarang kalian cukup dengarkan apa yang akan aku omongkan.”

“Pertama-tama aku mau minta maaf sama kalian karena telah melibatkan kalian dalam urusan pribadiku. Yang kedua aku ingin berterima kasih sama kalian, karena mungkin tanpa bantuan kalian, aku akan tetap menjadi arwah penasaran.” Kata Vanessa sambil tersenyum kearah kita.

“Enggak Yu, kamu udah kita anggap sebagai teman kita kok. Jadi ga perlu berterima kasih lagi. Kita juga seneng kok ngelakuin nya, karena bisa sekalian jalan-jalan hehe.” Ucap Fitri dengan begitu tenang.

“Lalu sekarang kenapa kamu masuk ke tubuh nya Vanessa ? Bukanya kamu udah bisa berkomunikasi langsung dengan kami ya ?” Tanyaku pada Ayu.


Tapi disini Ayu tidak menjawab pertanyaan ku dan hanya tersenyum. Aku yang tidak paham maksud dari senyum nya itu pun mulai bertanya-tanya apa maksud dari senyum nya itu. dan setelah dia memberiku senyuman itu, tubuh Vanessa yang tadi dirasuki oleh Ayu, seketika jatuh kelantai.


“Sa..Sa..Sasa..Hei Bangun.” Kataku sambil menampar-nampar pipinya.

“Kayak nya Ayu udah pergi deh.” Kata Fitri yang juga sedang berusaha membangunkan Vanessa.