TS
Rinka17
Kenapa Masih Ada Penggemar Game Bajakan?
Pembajakan sudah menjadi momok bagi para seniman. Baik seni rupa, seni suara, seni peran, seni tari, dan beragam kesenian lainnya. Begitu pula dengan video game, karena dalam video game terdapat berbagai macam kesenian yang berpadu menjadi sebuah hasil karya bersama. Sebuah hasil karya para seniman dan para pemikir yang berusaha membuat permainan dapat dimainkan dengan lancar.
Pembahasan kali ini akan membahas kenapa ada penggemar game bajakan. Aku hanya menuliskan sesuatu yang aku ketahui dari mulut ke mulut dan dari sumber bacaan seperti koran, tabloid, atau majalah.
Game bajakan yang dibahas kali ini bukanlah One Piece World Seeker atau Assassin Creed Freedom Cry.
Mari kita mulai
Ketidaktahuan adalah dosa. Ketika konsol masih menggunakan cartridge, banyak judul-judul video game yang sangat menarik di masa itu. Namun, banyak orang yang mampu membeli konsol, tetapi tidak mampu membeli video game.
Hingga ujung-ujungnya ada orang jahat yang rakus mencari keuntungan dari pembajakan. Mulai dari menggandakan cartridge tanpa izin, sampai membuat Cartridge yang menampung puluhan judul video game.
Sedangkan di PC, orang bisa dengan bebas menggandakan isi disket.
Semua orang senang harga murah. Sebenarnya dari dulu sudah ada yang namanya game obralan. Meskipun tidak semua toko menyediakan game obralan.
Ketika PlayStation mulai terkenal di Indonesia, harga CD PS ketika itu wajar saja. PlayStation juga sering ditawarkan dengan bundle CD Dragon Ball Z. Toko-toko pun berlomba-lomba untuk memberikan harga terbaik kepada para pelanggan.
Kesenangan itu terus berlanjut sampai ada salah satu toko yang melanggar peraturan tidak tertulis. Toko itulah yang pertama menawarkan CD bajakan sambil menjelek-jelekkan harga CD asli yang dijual di toko-toko lain. Mereka menawarkan CD bajakan dengan harga yang sangat murah, setidaknya 1/10 harga CD asli.
Maka, orang-orang yang pelit mulai membeli CD bajakan, bahkan bertahun-tahun kemudian ada yang menggandakan isinya ke CD RW. Penjual dan pembeli game bajakan itu sama-sama pelit.
Hal ini membuat sebagian besar toko game original terpaksa gulung tikar.
Game bajakan menjadi candu bagi sebagian orang. Mereka bilang "Kalau bisa gratis, ngapain bayar?"
Dan adapula penjaga toko yang menawarkan game bajakan, alasanya dia memberikan video game dengan harga yang terlalu murah atau cuma-cuma.
Para pecandu game bajakan rela menghabiskan banyak uang demi mendapatkan game bajakan. Dia hanya takut ketinggalan zaman. Dia terlibat dalam sebuah perlombaan yang tidak jelas. Ada gengsi tinggi apabila menjadi orang pertama yang menamatkan sebuah video game yang sedang digemari di lingkungannya.
Tawaran potongan harga dari game original pun seringkali tidak mempan. Jangankan game obralan, game original yang diskon 100% pun tidak dipedulikan.
Disisi penjual dan pembeli game bajakan ada hal yang sama, yaitu terlalu mata duitan. Sejak dulu hingga kini, orang-orang semacam itu masih ada. Karena tergiur dengan uang haram, mereka mulai memperjualbelikan game bajakan.
Penjual bajakan tidak mengeluarkan uang untuk membeli banyak video game. Mereka hanya membeli satu salinan. Lalu digandakan sesuka hati untuk dijual kembali. Entah darimana mereka mendapatkannya, bisa saja membeli salinan asli untuk digandakan atau menggandakan hasil pembajakan.
Perdagangan seperti itu merugikan para seniman, merugikan pembeli, dan merugikan negara.
Beruntung di masa sekarang kita lebih mudah untuk mendapatkan video game original. Baik dari toko biasa, toko online, atau mengunduhnya di konsol masing-masing. Tentu saja sering ada potongan harga.
Selain itu, tuan Gaben pun sering berbaik hati kepada gamer PC. Sehingga banyak gamer PC yang berhasil melepaskan diri dari game bajakan.
Menurut para pembaca, kenapa sampai sekarang masih ada penggemar game bajakan?
Padahal sudah lama sda game obralan. Apalagi kalau obral 80% sampai 90%...
Kalau ada mantan penggemar game bajakan, boleh berbagi cerita bagaimana caranya mengajak teman-teman untuk melepaskan diri dari game bajakan.
Game original obralan itu sangat menggiurkan
Rinka
Pembahasan kali ini akan membahas kenapa ada penggemar game bajakan. Aku hanya menuliskan sesuatu yang aku ketahui dari mulut ke mulut dan dari sumber bacaan seperti koran, tabloid, atau majalah.
Game bajakan yang dibahas kali ini bukanlah One Piece World Seeker atau Assassin Creed Freedom Cry.
Mari kita mulai
Spoiler for Ketidaktahuan:
Ketidaktahuan adalah dosa. Ketika konsol masih menggunakan cartridge, banyak judul-judul video game yang sangat menarik di masa itu. Namun, banyak orang yang mampu membeli konsol, tetapi tidak mampu membeli video game.
Hingga ujung-ujungnya ada orang jahat yang rakus mencari keuntungan dari pembajakan. Mulai dari menggandakan cartridge tanpa izin, sampai membuat Cartridge yang menampung puluhan judul video game.
Sedangkan di PC, orang bisa dengan bebas menggandakan isi disket.
Spoiler for Pelit:
Semua orang senang harga murah. Sebenarnya dari dulu sudah ada yang namanya game obralan. Meskipun tidak semua toko menyediakan game obralan.
Ketika PlayStation mulai terkenal di Indonesia, harga CD PS ketika itu wajar saja. PlayStation juga sering ditawarkan dengan bundle CD Dragon Ball Z. Toko-toko pun berlomba-lomba untuk memberikan harga terbaik kepada para pelanggan.
Kesenangan itu terus berlanjut sampai ada salah satu toko yang melanggar peraturan tidak tertulis. Toko itulah yang pertama menawarkan CD bajakan sambil menjelek-jelekkan harga CD asli yang dijual di toko-toko lain. Mereka menawarkan CD bajakan dengan harga yang sangat murah, setidaknya 1/10 harga CD asli.
Maka, orang-orang yang pelit mulai membeli CD bajakan, bahkan bertahun-tahun kemudian ada yang menggandakan isinya ke CD RW. Penjual dan pembeli game bajakan itu sama-sama pelit.
Hal ini membuat sebagian besar toko game original terpaksa gulung tikar.
Spoiler for Candu:
Game bajakan menjadi candu bagi sebagian orang. Mereka bilang "Kalau bisa gratis, ngapain bayar?"
Dan adapula penjaga toko yang menawarkan game bajakan, alasanya dia memberikan video game dengan harga yang terlalu murah atau cuma-cuma.
Para pecandu game bajakan rela menghabiskan banyak uang demi mendapatkan game bajakan. Dia hanya takut ketinggalan zaman. Dia terlibat dalam sebuah perlombaan yang tidak jelas. Ada gengsi tinggi apabila menjadi orang pertama yang menamatkan sebuah video game yang sedang digemari di lingkungannya.
Tawaran potongan harga dari game original pun seringkali tidak mempan. Jangankan game obralan, game original yang diskon 100% pun tidak dipedulikan.
Spoiler for Terlalu mata duitan:
Disisi penjual dan pembeli game bajakan ada hal yang sama, yaitu terlalu mata duitan. Sejak dulu hingga kini, orang-orang semacam itu masih ada. Karena tergiur dengan uang haram, mereka mulai memperjualbelikan game bajakan.
Penjual bajakan tidak mengeluarkan uang untuk membeli banyak video game. Mereka hanya membeli satu salinan. Lalu digandakan sesuka hati untuk dijual kembali. Entah darimana mereka mendapatkannya, bisa saja membeli salinan asli untuk digandakan atau menggandakan hasil pembajakan.
Perdagangan seperti itu merugikan para seniman, merugikan pembeli, dan merugikan negara.
Beruntung di masa sekarang kita lebih mudah untuk mendapatkan video game original. Baik dari toko biasa, toko online, atau mengunduhnya di konsol masing-masing. Tentu saja sering ada potongan harga.
Selain itu, tuan Gaben pun sering berbaik hati kepada gamer PC. Sehingga banyak gamer PC yang berhasil melepaskan diri dari game bajakan.
Menurut para pembaca, kenapa sampai sekarang masih ada penggemar game bajakan?
Padahal sudah lama sda game obralan. Apalagi kalau obral 80% sampai 90%...
Kalau ada mantan penggemar game bajakan, boleh berbagi cerita bagaimana caranya mengajak teman-teman untuk melepaskan diri dari game bajakan.
Game original obralan itu sangat menggiurkan
Rinka
Diubah oleh Rinka17 04-09-2021 18:18
speedy.buntang dan 19 lainnya memberi reputasi
16
6.8K
146
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
fellgrey
#13
Dulu era 2000an game bajakan memang menjadi solusi, alasannya macem2, dari mulai susahnya cari game ori terbaru di toko2 terdekat, terutama mereka yang tinggal didaerah, sampe permasalahan klasik yaitu soal harga yang tinggi dari harga aslinya,
tapi seiring kemajuan teknologi dan perkembangan dunia gaming saat ini, menurut ane tidak ada alasan lagi untuk para gamers masih memilih bermain game bajakan, untuk membelinya kan udah mudah, dan harganya juga fleksibel tergantung kebutuhan masing2, apalagi kualitas game2 sekarang juga keren2 banget, ga rugilah pokonya, kebetulan ane sekarang pake console Xbox terbaru, dan memang buat maen gamenya harus pakai game original, tapi main game original memang selalu memuaskan dan nyaman, selain itu ya kita menghargai juga jerih payah para pembuat game tersebut
tapi seiring kemajuan teknologi dan perkembangan dunia gaming saat ini, menurut ane tidak ada alasan lagi untuk para gamers masih memilih bermain game bajakan, untuk membelinya kan udah mudah, dan harganya juga fleksibel tergantung kebutuhan masing2, apalagi kualitas game2 sekarang juga keren2 banget, ga rugilah pokonya, kebetulan ane sekarang pake console Xbox terbaru, dan memang buat maen gamenya harus pakai game original, tapi main game original memang selalu memuaskan dan nyaman, selain itu ya kita menghargai juga jerih payah para pembuat game tersebut
schlongmcdong dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup