gambar

Mahasiswa merupakan agen of change atau agen perubahan. Ya begitulah julukan yang disematkan kepada mereka. Para anak muda ini diharapkan menjadi aktor intelektual yang memiliki daya pikir kuat, kreatifitas mumpuni hingga mampu menciptakan ide brilian untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

Baca Juga : Istri Bunuh Suami, Tak Mau Diajak ML

Di masyarakat, titel mahasiswa nampaknya masih cukup disegani. Berkaca kepada sejarah reformasi di tahun 1998, lewat peran para aktivis kampuslah akhirnya tirani Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun tumbang. Gerakan yang mereka buat secara masif dengan penuh semangat juang tinggi mampu mengalahkan kekuatan yang berdiri atas nama kekuasaan.



Selain sebagai corong aspirasi masyarakat, mahasiswa juga tentunya memiliki kewajiban di kampusnya yakni belajar dan menuntaskan pendidikannya di perguruan tinggi lalu mendapatkan titel sebagai sarjana. Tugas mahasiwa bukan hanya turun ke jalan, tetapi juga mengasah intelektual pada prodi atau jurusan yang ia ambil di universitas.

Salah satu kewajiban sekaligus tugas akhir mahasiswa ialah menyusun skripsi yang mana hal tersebut merupakan syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang harus dibuat oleh setiap mahasiswa di semester akhir.



Skripsi memang terlihat simpel, namun lebih dari itu proses penyusunannya terkenal rumit karena beberapa faktor salah satunya ialah dosen pembimbing. Maka tak heran jika, sebagian mahasiswa banyak yang berhenti pada tahap ini bahkan ada yang sampai mencoba bunuh diri. Seperti halnya seorang mahasiswa di Malang ini. Diketahui ia mencoba menghabisi nyawanya sendiri dengan cara meloncat dari jembatan ke sungai Brantas.

Saat itu, ia berjalan dari rumahnya pukul 06.00 pagi menuju jembatan tersebut dengan tujuan melakukan bunuh diri. Beruntung aparat kepolisian yang dibantu warga setempat langsung mencegah aksi mahasiswa itu. Kemudian ia ditenangkan, pria berinisial MN tersebut diketahui nekat melakukan percobaan bunuh diri karena takut skripsinya tidak selesai tepat waktu.



Hingga ia akhirnya mengalami depresi yang berlebih dan harus membuat sebuah keputusan yang sangat krusial. Beruntung nyawanya masih dapat diselamatkan.

Skripsi memang menguras pikiran, karena itu berikut beberapa tips agar skripsimu cepat selesai!



1. Sebaik-baik skripsi adalah yang selesai

Hal pertama yang dilakukan adalah membangun motivasi kepada diri sendiri terlebih dahulu. Ingat! Sebaik-baiknya skripsi adalah yang selesai. Meskipun dalam jangka waktu yang tak sebentar

2. Sabar

Sabar adalah kunci utama dalam proses penyusunan skripsi. Sebab kita akan bertemu dengan banyak kendala nantinya. Oleh karena itu, sabar bisa menjadi benteng pertahanan terbaik

3. Ambil judul dan jenis skripsi yang simpel serta menguasai



Selanjutnya ialah pemilihan judul serta jenis skripsi yang akan digarap harus tepat. Jika menguasai skripsi jenis kualitatif dengan banyak narasi maka pilihlah. Namun, jika lebih kompeten dengan skripsi kuantitatif maka ambillah jenis tersebut sebagai bahan skripsi

4. Bangun komunikasi yang baik dengan dosen

Terkadang dosen pembimbing menjadi momok menakutkan bagi kalangan mahasiswa akhir. Sulitnya dihubungi serta ditemui adalah salah satu masalah yang kerap kali terjadi. Jika dosen tersebut sulit ditemui maka cara lainnya ialah harus observasi di mana dosen itu biasa pergi. Kenali kendaraan yang sering dipakai, cari jadwal mengajarnya bahkan alamat rumahnya. Terus lakukan komunikasi seintensif mungkin agar nama kita diingat.

5. Hilangkan rasa malas

Malas adalah penyakit yang sering menjangkiti mahasiswa tingkat akhir. Karena merasa skripsinya tak kunjung berkembang, maka ditinggalkannya skripsi tersebut. Ingat satu hari malas menyusun skripsi akan menjadi 1 bulan skripsimu terhambat dan begitu seterusnya.

Itulah beberapa tips agar skripsi cepat selesai dikerjakan.

Sumber :

Ulasan dan opini pribadi

1

Gambar : Ss Instagram infomalangan