si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
C-130 Hercules Mencapai Usia Pengabdian 67 Tahun, Long Live Herky !!!
Kemarin ane baru membaca threadyang ditulis oleh agan @mynameisant, yang membahas penerbangan pesawat C-130 Hercules terakhir dari Vietnam pada 29 April 1975. Setelah membaca thread tersebut, ane pun teringat akan hal menarik seputar pesawat angkut legendaris tersebut. Nah, menyambung tulisan dari agan @mynameisant, ane akan membahas soal hari bersejarah bagi Hercules.

Meski sedikit terlupakan dan tidak banyak orang yang tahu, sebenarnya pada 23 Agustus 2021 lalu menjadi hari bersejarah bagi pesawat C-130 Hercules (Herky), pasalnya pesawat angkut ini pada tahun ini resmi mencapai usia pengabdian 67 tahun. Sebuah usia yang tak lagi muda, meski demikian Herky masih jadi andalan sampai saat ini. Hercules pun kini juga menjadi salah satu pesawat yang paling lama diproduksi dalam sejarah.

Prototype pertama C-130 Hercules dengan kode YC-130A diterbangkan untuk pertama kali dari Burbank, California pada 23 Agustus 1954. Dan 67 tahun kemudian, produksi pesawat C-130 Hercules masih berjalan sampai saat ini. Proses kelahiran Herky sangat panjang gan, sebelum diproduksi massal, Lockheed sebagai perancang harus berkompetisi dengan 5 manufaktur pesawat yang lain.

Pada awalnya Angkatan Udara AS menilai jika pesawat kargo yang mereka gunakan selama Perang Korea seperti Fairchild C-119 Flying Boxcars, Douglas C-47 Skytrain dan Curtiss C-46 Komando sudah tidak bisa memenuhi spesifikasi. Untuk itu mereka menawarkan proposal kepada beberapa perusahaan untuk membuat pesawat baru. Tak tanggung-tanggung gan, 9 perusahaan diberi proposal untuk mendesain pesawat baru, ke-9 perusahaan tersebut antara lain: Boeing, Douglas, Fairchild, Lockheed, Martin, Chase Aircraft, North American, Northrop, dan Airlifts Inc. Salah satu persyaratan untuk pesawat tersebut asalah mampu membawa 92 penumpang, 72 pasukan tempur atau 64 pasukan terjun payung di kompartemen kargo yang panjangnya sekitar 12 m, tinggi 2.7 m, dan lebar 3 m.


Quote:



Namun, Fairchild, North American, Martin, dan Northrop memutuskan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Lima perusahaan yang tersisa menawarkan total sepuluh desain: Lockheed dua, Boeing satu, Chase tiga, Douglas tiga, dan Airlifts Inc satu. Namun, pada akhirnya desain pesawat buatan Lockheed yang dipilih.

Lockheed Aircraft Corporation yang memenangkan kompetisi kemudian mendapat kontrak untuk memproduksi dua prototype pesawat yang bernama YC-130 pada 2 Juli 1951. Dengan konfigurasi empat mesin turboprop, YC-130 dapat lepas landas hanya dalam jarak 800 kaki. Selain kemampuan mengangkatnya yang luar biasa, pesawat ini juga bisa bermanuver dengan sangat baik, melampaui semua persyaratan kinerja Angkatan Udara Amerika Serikat.

Setelah berhasil melakukan uji coba penerbangan, kontrak produksi pun diterima. Awalnya Hercules diproduksi di Burbank, karena kapasitas produksi sudah penuh, kemudian seluruh produksi C-130 dipindahkan ke fasilitas Lockheed lain, yakni di Marietta. Produksi pesawat pertama disebut sebagai C-130A, yang diterbangkan untuk pertama kalinya di Marietta pada 7 April 1955. C-130A dibekali empat mesin turboprop Allison T56-A-lA, yang masing-masing menghasilkan tenaga 3.750 hp. Tenaga tersebut digunakan untuk menggerakkan baling-baling elektrik Curtiss-Wright tiga bilah. Secara umum, Hercules dapat mengangkut 92 pasukan/64 pasukan linud/74 pasien. Pesawat ini memiliki payload 20,4 ton.


Quote:



Dalam perjalanannya Herky sempat mengalami beberapa perubahan, seperti mekanisme perubahan pitch baling-baling yang kemudian mengadopsi model hidrolik. Bagian baling-baling juga diganti dengan Hamilton-Standard yang berbilah empat. Dua hal itu menjadi perubahan pertama dari sekian banyak modifikasi dan upgrade yang dilakukan selama enam dekade, membuat Hercules tetap menjadi andalan banyak negara, termasuk di Indonesia.

Di lingkungan Angkatan Udara AS C-130 digunakan untuk berbagai misi, mulai dari transportasi udara, misi evakuasi medis, penerjunan personel dan kargo, tanker udara, misi bantuan bencana alam, pasokan ke Antartika, pengintaian cuaca, tugas pemadam kebakaran serta varian gunship. Berikut ini sekilas perkembangan varian keluarga Herky dari masa ke masa:


Quote:




Hercules Pertama Milik Indonesia


Dikutip dari indomiliter.com, tanggal 18 Maret 1960 Indonesia resmi mengoperasikan C-130B pertama di luar Amerika. Indonesia juga menjadi negara ketiga pengguna pesawat ini, setelah sebelumnya Australia memakai C-130A pada tahun 1958. Dalam sebuah upacara di Lanud Kemayoran, Jakarta, C-130B pertama diserahkan oleh Wakil Presiden Lockheed Corp Carl Squier, kepada Menteri/Pangau Laksamana Udara Suryadarma pada 18 Maret 1960. Sejak saat itu TNI AU (dulu AURI) memasuki babak baru dalam penggunaan pesawat angkut berat.

Yang menarik, C-130 Hercules dengan kode T-1301 diterbangkan dari AS ke Indonesia oleh awak TNI AU (AURI). Penerbangan pertama ini menempuh jarak sekitar 21 ribu km dan melintasi Laut Pasifik, Laut China dan Laut Jawa. Pada masanya, apa yang dilakukan awak TNI AU merupakan delivery flight terjauh yang pernah dilakukan oleh suatu Angkatan Udara.

Hingga memasuki tahun 1970-an, C-130 Hercules TNI AU menggunakan kode penerbangan – T. Di kemudian hari, kode penerbangan untuk skadron angkut berat dirubah, dari “T” menjadi “A.” Kemudian C-130B Hercules T-1301 berubah menjadi A-1301, pesawat bermesin turboprop ini ditempatkan pada Skadron Udara 32 yang bermarkas di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Total pada era 1960-an TNI AU memiliki 10 unit Hercules, terdiri dari varian kargo C-130B 8 unit dan varian pesawat tanker KC-130B sebanyak dua unit. Saat ini pesawat dengan kode T-1301 dapat dilihat di Museum Pusat TNI Dirgantara Mandala di Yogyakarta.


Quote:



Beragam operasi militer dan operasi militer bukan perang seolah tak bisa dilepaskan dari sosok Herky. Di setiap gelaran kekuatan militer yang melibatkan pasukan lintas udara, sudah dipastikan ada sosok Herky. Mulai dari Pperasi Trikora, Dwikora, dan Operasi Seroja menjadi bukti atas battle proven-nya Hercules. Saat terjadi bencana alam di Indonesia, pesawat ini menjadi garda terdepan untuk mengirim bantuan logistik. Saat musim kemarau panjang, tugas menyemai hujan buatan pun juga dipasrahkan pada Hercules.

Keberhasilan Indonesia mendapat pesawat kargo legendaris ini sebenarnya berkat lobi yang dilakukan oleh Presiden Sukarno kepada Presiden AS saat itu, yakni`John F Kennedy. Selain menjalin kedekatan dengm Kennedy, kebetulan pada akhir tahun 1950-an terjadi peristiwa yang menggemparkan publik tanah air. Pasalnya salah satu agen CIA yang bernama Allan Pope yang membantu kelompok pemberontak Permesta dan memperkuat AUREV-Permesta berhasil ditembak jatuh Kapten Udara Penerbang Dewanto dalam pertempuran udara.

Pada tahun 1959, Sukarno pun berkunjung ke AS atas undangan Kennedy untuk melepas Allan Pope, pilot CIA yang berstatus sipil. Namun, Sukarno tidak mau melepaskan Allan Pope begitu saja, beliau kemudian meminta Kennedy untuk memberikan Indonesia pesawat baru untuk kebutuhan AURI sebagai ganti pelepasan Pope.

Kennedy menyetujui hal tersebut, dia lantas menawarkan "pengganti" Pope kepada Sukarno. Berdasar kebutuhan AURI saat itu, Panglima AURI, Laksamana Madya Udara Suryadarma mengatakan bahwa, AURI memerlukan pengganti pesawat transportasi de Havilland Canada DHC-4 Caribou. Pilihan kemudian jatuh kepada pesawat Hercules C-130B, bahkan saat kunjungan ke AS, Sukarno sempat berkunjung ke pabrik Lockheed untuk melihat langsung proses produksi pesawat. Setelah berhasil membujuk Kennedy untuk menukar Allan Pope dengan Hercules, maka Indonesia berhak mendapat 10 unit varian C-130B yang diterbangkan dengan proses penerbangan ferry flight dari AS ke Indonesia.


Quote:



Saat ini varian paling baru dari keluarga Hercules adalah C-130J Super Hercules, kedepannya TNI AU juga akan mengoperasikan varian terbaru ini. Menurut Rapim TNI AU pada awal tahun 2021, C-130J masuk daftar beli, meski tidak disebutkan berapa pesawat yang akan dibeli. Sebenarnya C-130J bukan pesawat baru, ia memasuki layanan Angkatan Udara AS pada akhir tahun 1990-an.

Meski desainnya tidak banyak mengalami perubahan, akan tetapi Hercules tetap mampu membuktikam bahwa ia tetap layak digunakan untuk keperluan mengangkut kargo untuk kebutuhan militer maupun non militer dinera modern. Kemampuan lepas landas dan mendarat di landasan yang buruk adalah salah satu keunggulannya. Dengan masa pengabdian hampir setengah abad lebih, sulit membayangkan untuk mencari pengganti Hercules. Long Live Herky !


Quote:



Demikian sedikit ulasan mengenai C-130 Hercules yang memasuki masa pengabdian 67 tahun, semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat untuk agan dan sista. Tetap semangat dan tetap jaga kesehatan, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi Tulisan: 1.2.3.4
Ilustrasi Foto: indomiliter.com, the aviontist.com, U.S Air Force
Diubah oleh si.matamalaikat 27-08-2021 02:21
BlueGuy.Banci
scorpiolama
arya_bro
arya_bro dan 30 lainnya memberi reputasi
31
10.4K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
#1
C-130 Hercules Mencapai Usia Pengabdian 67 Tahun, Long Live Herky !!!
Kemarin ane baru membaca threadyang ditulis oleh agan @mynameisant, yang membahas penerbangan pesawat C-130 Hercules terakhir dari Vietnam pada 29 April 1975. Setelah membaca thread tersebut, ane pun teringat akan hal menarik seputar pesawat angkut legendaris tersebut. Nah, menyambung tulisan dari agan @mynameisant, ane akan membahas soal hari bersejarah bagi Hercules.

Meski sedikit terlupakan dan tidak banyak orang yang tahu, sebenarnya pada 23 Agustus 2021 lalu menjadi hari bersejarah bagi pesawat C-130 Hercules (Herky), pasalnya pesawat angkut ini pada tahun ini resmi mencapai usia pengabdian 67 tahun. Sebuah usia yang tak lagi muda, meski demikian Herky masih jadi andalan sampai saat ini. Hercules pun kini juga menjadi salah satu pesawat yang paling lama diproduksi dalam sejarah.

Prototype pertama C-130 Hercules dengan kode YC-130A diterbangkan untuk pertama kali dari Burbank, California pada 23 Agustus 1954. Dan 67 tahun kemudian, produksi pesawat C-130 Hercules masih berjalan sampai saat ini. Proses kelahiran Herky sangat panjang gan, sebelum diproduksi massal, Lockheed sebagai perancang harus berkompetisi dengan 5 manufaktur pesawat yang lain.

Pada awalnya Angkatan Udara AS menilai jika pesawat kargo yang mereka gunakan selama Perang Korea seperti Fairchild C-119 Flying Boxcars, Douglas C-47 Skytrain dan Curtiss C-46 Komando sudah tidak bisa memenuhi spesifikasi. Untuk itu mereka menawarkan proposal kepada beberapa perusahaan untuk membuat pesawat baru. Tak tanggung-tanggung gan, 9 perusahaan diberi proposal untuk mendesain pesawat baru, ke-9 perusahaan tersebut antara lain: Boeing, Douglas, Fairchild, Lockheed, Martin, Chase Aircraft, North American, Northrop, dan Airlifts Inc. Salah satu persyaratan untuk pesawat tersebut asalah mampu membawa 92 penumpang, 72 pasukan tempur atau 64 pasukan terjun payung di kompartemen kargo yang panjangnya sekitar 12 m, tinggi 2.7 m, dan lebar 3 m.


Quote:



Namun, Fairchild, North American, Martin, dan Northrop memutuskan untuk tidak ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Lima perusahaan yang tersisa menawarkan total sepuluh desain: Lockheed dua, Boeing satu, Chase tiga, Douglas tiga, dan Airlifts Inc satu. Namun, pada akhirnya desain pesawat buatan Lockheed yang dipilih.

Lockheed Aircraft Corporation yang memenangkan kompetisi kemudian mendapat kontrak untuk memproduksi dua prototype pesawat yang bernama YC-130 pada 2 Juli 1951. Dengan konfigurasi empat mesin turboprop, YC-130 dapat lepas landas hanya dalam jarak 800 kaki. Selain kemampuan mengangkatnya yang luar biasa, pesawat ini juga bisa bermanuver dengan sangat baik, melampaui semua persyaratan kinerja Angkatan Udara Amerika Serikat.

Setelah berhasil melakukan uji coba penerbangan, kontrak produksi pun diterima. Awalnya Hercules diproduksi di Burbank, karena kapasitas produksi sudah penuh, kemudian seluruh produksi C-130 dipindahkan ke fasilitas Lockheed lain, yakni di Marietta. Produksi pesawat pertama disebut sebagai C-130A, yang diterbangkan untuk pertama kalinya di Marietta pada 7 April 1955. C-130A dibekali empat mesin turboprop Allison T56-A-lA, yang masing-masing menghasilkan tenaga 3.750 hp. Tenaga tersebut digunakan untuk menggerakkan baling-baling elektrik Curtiss-Wright tiga bilah. Secara umum, Hercules dapat mengangkut 92 pasukan/64 pasukan linud/74 pasien. Pesawat ini memiliki payload 20,4 ton.


Quote:



Dalam perjalanannya Herky sempat mengalami beberapa perubahan, seperti mekanisme perubahan pitch baling-baling yang kemudian mengadopsi model hidrolik. Bagian baling-baling juga diganti dengan Hamilton-Standard yang berbilah empat. Dua hal itu menjadi perubahan pertama dari sekian banyak modifikasi dan upgrade yang dilakukan selama enam dekade, membuat Hercules tetap menjadi andalan banyak negara, termasuk di Indonesia.

Di lingkungan Angkatan Udara AS C-130 digunakan untuk berbagai misi, mulai dari transportasi udara, misi evakuasi medis, penerjunan personel dan kargo, tanker udara, misi bantuan bencana alam, pasokan ke Antartika, pengintaian cuaca, tugas pemadam kebakaran serta varian gunship. Berikut ini sekilas perkembangan varian keluarga Herky dari masa ke masa:


Quote:




Hercules Pertama Milik Indonesia


Dikutip dari indomiliter.com, tanggal 18 Maret 1960 Indonesia resmi mengoperasikan C-130B pertama di luar Amerika. Indonesia juga menjadi negara ketiga pengguna pesawat ini, setelah sebelumnya Australia memakai C-130A pada tahun 1958. Dalam sebuah upacara di Lanud Kemayoran, Jakarta, C-130B pertama diserahkan oleh Wakil Presiden Lockheed Corp Carl Squier, kepada Menteri/Pangau Laksamana Udara Suryadarma pada 18 Maret 1960. Sejak saat itu TNI AU (dulu AURI) memasuki babak baru dalam penggunaan pesawat angkut berat.

Yang menarik, C-130 Hercules dengan kode T-1301 diterbangkan dari AS ke Indonesia oleh awak TNI AU (AURI). Penerbangan pertama ini menempuh jarak sekitar 21 ribu km dan melintasi Laut Pasifik, Laut China dan Laut Jawa. Pada masanya, apa yang dilakukan awak TNI AU merupakan delivery flight terjauh yang pernah dilakukan oleh suatu Angkatan Udara.

Hingga memasuki tahun 1970-an, C-130 Hercules TNI AU menggunakan kode penerbangan – T. Di kemudian hari, kode penerbangan untuk skadron angkut berat dirubah, dari “T” menjadi “A.” Kemudian C-130B Hercules T-1301 berubah menjadi A-1301, pesawat bermesin turboprop ini ditempatkan pada Skadron Udara 32 yang bermarkas di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Total pada era 1960-an TNI AU memiliki 10 unit Hercules, terdiri dari varian kargo C-130B 8 unit dan varian pesawat tanker KC-130B sebanyak dua unit. Saat ini pesawat dengan kode T-1301 dapat dilihat di Museum Pusat TNI Dirgantara Mandala di Yogyakarta.


Quote:



Beragam operasi militer dan operasi militer bukan perang seolah tak bisa dilepaskan dari sosok Herky. Di setiap gelaran kekuatan militer yang melibatkan pasukan lintas udara, sudah dipastikan ada sosok Herky. Mulai dari Pperasi Trikora, Dwikora, dan Operasi Seroja menjadi bukti atas battle proven-nya Hercules. Saat terjadi bencana alam di Indonesia, pesawat ini menjadi garda terdepan untuk mengirim bantuan logistik. Saat musim kemarau panjang, tugas menyemai hujan buatan pun juga dipasrahkan pada Hercules.

Keberhasilan Indonesia mendapat pesawat kargo legendaris ini sebenarnya berkat lobi yang dilakukan oleh Presiden Sukarno kepada Presiden AS saat itu, yakni`John F Kennedy. Selain menjalin kedekatan dengm Kennedy, kebetulan pada akhir tahun 1950-an terjadi peristiwa yang menggemparkan publik tanah air. Pasalnya salah satu agen CIA yang bernama Allan Pope yang membantu kelompok pemberontak Permesta dan memperkuat AUREV-Permesta berhasil ditembak jatuh Kapten Udara Penerbang Dewanto dalam pertempuran udara.

Pada tahun 1959, Sukarno pun berkunjung ke AS atas undangan Kennedy untuk melepas Allan Pope, pilot CIA yang berstatus sipil. Namun, Sukarno tidak mau melepaskan Allan Pope begitu saja, beliau kemudian meminta Kennedy untuk memberikan Indonesia pesawat baru untuk kebutuhan AURI sebagai ganti pelepasan Pope.

Kennedy menyetujui hal tersebut, dia lantas menawarkan "pengganti" Pope kepada Sukarno. Berdasar kebutuhan AURI saat itu, Panglima AURI, Laksamana Madya Udara Suryadarma mengatakan bahwa, AURI memerlukan pengganti pesawat transportasi de Havilland Canada DHC-4 Caribou. Pilihan kemudian jatuh kepada pesawat Hercules C-130B, bahkan saat kunjungan ke AS, Sukarno sempat berkunjung ke pabrik Lockheed untuk melihat langsung proses produksi pesawat. Setelah berhasil membujuk Kennedy untuk menukar Allan Pope dengan Hercules, maka Indonesia berhak mendapat 10 unit varian C-130B yang diterbangkan dengan proses penerbangan ferry flight dari AS ke Indonesia.


Quote:



Saat ini varian paling baru dari keluarga Hercules adalah C-130J Super Hercules, kedepannya TNI AU juga akan mengoperasikan varian terbaru ini. Menurut Rapim TNI AU pada awal tahun 2021, C-130J masuk daftar beli, meski tidak disebutkan berapa pesawat yang akan dibeli. Sebenarnya C-130J bukan pesawat baru, ia memasuki layanan Angkatan Udara AS pada akhir tahun 1990-an.

Meski desainnya tidak banyak mengalami perubahan, akan tetapi Hercules tetap mampu membuktikam bahwa ia tetap layak digunakan untuk keperluan mengangkut kargo untuk kebutuhan militer maupun non militer dinera modern. Kemampuan lepas landas dan mendarat di landasan yang buruk adalah salah satu keunggulannya. Dengan masa pengabdian hampir setengah abad lebih, sulit membayangkan untuk mencari pengganti Hercules. Long Live Herky !


Quote:



Demikian sedikit ulasan mengenai C-130 Hercules yang memasuki masa pengabdian 67 tahun, semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat untuk agan dan sista. Tetap semangat dan tetap jaga kesehatan, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi Tulisan: 1.2.3.4
Ilustrasi Foto: indomiliter.com, the aviontist.com, U.S Air Force
Diubah oleh si.matamalaikat 27-08-2021 02:21
0