Selamat pagi agan aganwati. Sehat dan bahagia selalu.

sumber

Beberapa hari ini aku menulis thread  yang mungkin bisa dibilang berbagi berita absurd yang ada di dunia maya. Meskipun menurutku itu adalah informasi yang berguna sih. Misal yang membahas tentang operasi payudara, memiliki informasi yang bagus buatku pribadi. Membahas tentang bagaimana resiko setelah melakukan tindakan tersebut. Kemudian aku juga menulis tentang seorang guru matematika yang mengajar Kalkulus di situs dewasa, thread  tersebut memberikan informasi baru bagiku bahwa berinovasi, memberi nilai positif pada sekitar, dan berkarya, tidak membutuhkan tempat yang harus dianggap baik oleh orang lain. Dengan catatan itu tidak merugikan orang lain dan tidak ada sama sekali unsur pemaksaan dalam membagikan value  tersebut.

Dalam filsafat, hal yang paling dikedepankan adalah cara berfikir yang runtut dan menghindari kontradiksi di dalamnya, yaitu menggunakan logika. Sesuai informasi yang aku dapatkan dari artikel ini, lebih jauh lagi, logika bisa dijelaskan sebagai berikut ini.

Dari beberapa informasi yang aku dapatkan di atas, aku rasa sudah cukup untuk menyampaikan isi pikiranku tentang apa yang dicari manusia dari dulu sampai sekarang. Sebenarnya yang dicari manusia dari dulu sampai sekarang hanya ada dua hal, yaitu awal dan akhir.

Oke, aku mau menjelaskan mengapa hanya dua hal itu saja yang dicari manusia. Aku awali dengan rasa keingintahuan manusia yang begitu besar akan sesuatu dan kemampuan manusia untuk mencari tahu informasi secara sadar. 

Contoh dari apa yang dicari manusia adalah awal dan akhir adalah adanya banyak teori tentang bagaimana manusia ada maupun bagaimana manusia tercipta. Masing-masing pihak atau golongan yang mengemukakan teori tersebut akan mengklaim bahwa teori tersebut adalah benar bagi mereka, bahkan menjadi sebuah keyakinan yang bisa kita sebut sebagai agama.


Semua jawaban tersebut memberikan sebuah efek ketenangan bagi manusia akan ketidak tahuan mereka tentang sesuatu. Dan itu semua bergantung dengan cara pikir dan nurani masing-masing pribadi.

Contoh lainnya adalah pencarian tentang akhir dari sesuatu di alam semesta ini. Bagi mereka yang lebih mempercayai riset dan bukti ilmiah dengan didasari keraguandalam mencari tahu, mereka akan mencari tahu dengan mempelajari semua sifat alam ini. Dengan semua data yang dia kumpulkan dan kemudian membuat kesimpulan bahwa akhir dari alam semesta ini adalah kehancuran dengan banyaknya penjelasan secara ilmiah dalam proses hancurnya alam semesta ini, Big Rip.


Bagi mereka yang lebih mempercayai sesuatu dengan keyakinan, mereka yakin bahwa alam semesta ini hancur dengan cara yang dijelaskan sesuai sumber keyakinan mereka.

Jika berpikir radikal, menurutku pribadi, bukan kebahagiaan yang sebenarnya dicari manusia, melainkan akhir dari hidup mereka sebelum kematianlah yang mereka cari. Kemudian, sebenarnya bukan kematian yang manusia takutkan, namun apa yang terjadi saat manusia sudah tidak bernyawalah yang mereka takutkan.


Jika manusia sudah tahu akhir kehidupan dia sebelum mati menjemputnya, bisa dipastikan dia akan menjalani hidup ini dengan tenang bagi mereka yang bijaksana dan mungkin terkesan akan ceroboh bagi sebagian orang lainnya.

Kemudian, awal adalah hal yang paling dicaridan menjadi sesuatu yang kebanyakan orang sulit untuk menemukan. Dari segala hal, bagaimana mengawali diri untuk berbuat baik, bagaimana mengawali diri untuk membangun usaha, dan segala hal yang membutuhkan awalan. Tidak banyak orang yang bisa dengan mudah mengawali sesuatu. Dan yang sampai sekarang masih dicari oleh para ilmuwan adalah bagaimana awal mula alam semesta ini tercipta. Banyak sekali teori bermunculan dari zaman yunani kuno sampai sekarang untuk mencapai teori yang mendekati kebenaran bagi mereka, salah satunya yang paling diterima adalah teori Big Bang.

Bagi mereka yang lebih mempercayai agama, awal mula alam semesta adalah mutlak ciptaan sang pencipta dengan dasar kitab suci mereka.

Jika ada sebagian dari kita yang sekarang dalam posisi kurang baik, mungkin akan sesekali berpikir bagaimana aku dulu memulai hal ini? Kenapa bisa terjadi seperti ini? Atau mungkin malah tidak mau capek-capek memikirkannya.
Jika ada sebagian dari kita yang sekarang dalam posisi sangat berkecukupan, mungkin akan sesekali juga berpikir, apakah aku akan seperti ini terus? Aku harus mempertahankan kondisi ini sebaik mungkin atau bahkan aku harus bisa mengembangkannya? Dan seterusnya.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu dari awal dan dan akhir yang berhubungan dengan nasib mereka saat ini.

--

Terimakasih sudah membaca thread  kecemasanku ini sampai selesai.
Semoga dapat memberi tambahan informasi baru bagi pembaca.
Sepertia biasa, sehat dan bahagia selalu.
Sumber terlampir & opri.