Malamnya gw lagi asik nonton film waktu Nando nongol ke rumah. Niy makhluk yak punya jabatan padahal di BUMN...tapi semrawut bener tampilanny. Gw bukan pecinta cowok rapi, tapi y ga ngaco jugalah y. Tapi yah di Pede sih yak.

"lom siap,La?", tanyanya yang mungkin sama bingungnya ngeliat gw yang cuma bercelana pendek, sweatshirt kedodoran dan rambut dicepol asal.

"siap kemana,pak?," tanya gw.
"lah mau makan kan?," katanya lagi,mulai kurang sabar.
"nah kapan gw bilang iya y? Kan lu ngajak, tapi gw ga jawab," kata gw.
"Jangan ribet deh,La. Besok gw balik nih ke antah berantah," katanya lagi. Yah perihal makan aja rempong bener. Gw ganti baju sebentar lalu cus berangkat.

Di tempat makan.
"Jadi bulan depan siap ya gw lamar,La" lebih berupa penegasan ketimbang pertanyaan.
"Hah??," lebih bersifat retorika ketimbang respon.
"lu kok tumben lola sih nih malam? Kan sebulan lalu kita udah sepakat," katanya...mulai ga sabar part 2
"Sepakat apa?," yang ini mancing-mancing melulu.

Nando diam,matanya mulai menunjukkan emosi. Ditariknya napas panjang.
"Gini ya,cantik...bulan lalu masih ingat kan gw ngajak lu nikah," katanya dengan penekanan di beberapa tempat.
"Keluarga gw kudu ketemu keluarga lu donk," lanjutny lagi.
"Dan masih ingat donk,ndo...gw belum jawab apapun," jawab gw santai yang bikin dia melotot.
"Maksud lu gimana sih?," tanyany kesal.
"lah lu kan nanya tuh mau ga gw nikah sama lu, kan gw belum jawab. Kok lu bisa simpulkan gw pasti mau?," tanya gw lagi.
"Lah lu selama ini main-main apa gimana sama gw,La?," tanyanya lagi.
"Engga..gw serius temenan sama lu," kata gw tegas sambil gw balas tatapan marahnya.
"What? After all these time?," tanyanya lagi.
"Ndo...kapan kita pernah sepakat punya komitmen? Ga pernah kan? Kapan pula sikap gw keluar dari jalur pertemanan? G pernah juga kan? Tiap kali lu kasih hadiah, gw g pernah mau terima. Tiap lu sebut-sebut sayang, gw selalu tegur. Apalagi kalau lu ada tendensi ke arah fisik, kapan gw ga menghindar dan negur? Seingat gw,gw juga pernah bilang terang-terangan sama lu..enak kita temenan aja. Jadi kalau lu salah mahami sikap gw,coba tunjukin yang mana yang nunjukin gw mengarah keluar jalur pertemanan?," kata gw ada akhirnya. Bukan karena Baboon sih, tapi gw memang kurang suka hubungan yang berat sebelah begini.

Malam itu Nando sepertinya logout dari hidup gw. Even dia ga mau repot-repot antar gw pulang. It's okay...gw bisa sendiri untuk itu.

Besok paginya, gw iseng scroll facebook. Gw sendiri lupa kapan terakhir gw buka sosmed satu ini. Hmmm namanya nongol di beranda. Tengah malam tadi dia menulis sesuatu di lamannya.

Target One Down!!