Thread ini berjudul rekontruksi, rekontruksi yang bagaimana?

Yang TS bagikan sebagian besar dari awal hanya kontruksi dari prasangka buruk terhadap prasangka Islam tradisional

Coba diliat aja berdasarkan data yang sepotong-sepotong, TS sering buat narasi teori yang sebetulnya terlalu jauh dan seolah-olah hanya kebenaran tunggal dari data itu

Ibarat ada kayu ada paku ada palu, TS menyatakan membuat bahan tersebut menjadi meja tanpa memperhitungkan kemungkinan kontruksi lainya yang masuk akal
Kontruksi itu dikatakan ga masuk akal kalau dari bahan2 tersebut maka dapat dibuat menjadi sebuah gedung, tapi bila digunakan untuk membuat lemari atau kursi maka data tersebut masih masuk akal.

Tapi TS tidak memiliki sikap seperti itu, dia berusaha menggiring cara berpikir kita berdasar imajinasi TS yang sebetulnya hanya salah satu bagian kecil dari kemungkinan.

Bahayanya kalau pemikiran seperti ini dihubungkan dengan pemikiran2 sesat dan salah maka hanya akan menimbulkan teori salah kaprah yang menyesatkan.

Bermodal data terjemahan copas yang memang termasuk unik, pembaca ga sempat memiliki waktu untuk mengkritisi setiap narasi yang diberikan TS


Teori sejarah Islam berbeda dengan teori evolusi yang memang memiliki kemungkinan tunggal yang paling masuk akal. Sedangkan pada teori sejarah Islam sangat banyak kemungkinan tersebut, jadi hati2 buat para pembaca jangan terjebak pada narasi yang diberikan TS, cukup pelajari datanya saja bukan rekontruksinya

Jadi mohon agar hati-hati dalam membaca thread ini, data boleh dipercaya tapi pendapat TS lebih baik jangan