Mbak Kyai adalah orang yang punya silsilah jalur yang kuat selain ulama ahli fiqh juga tarekat, tapi itu ditutupinya selalu, dan beliau tak mau terikat dalam aliran, beliau adalah mengajarkan kebebasan mengenal Allah, Mengenal Muhammad Rosululloh...

Kalo diamati perjuangan beliau, kadang aku menangis tak kuat, beliau selalu berusaha menjadi manusia biasa dan menutupinya...

Dirumah jendral aku tau beliau tak tidur dan hanya pura pura tidur, banyak berdzikir, malam yang sangat melelahkan pun beliau terjaga dan berdzikir...

Ulama seperti ini yang aku lebih dekati dan hormati, orang orang yang tak perduli gelar dan jabatan...
Tubuh dan nyawanya telah dihibahkan kembali kepada sang khaliq...

siapa mau membaca dengan teliti episode cerita yang sebelumnya akan tau siapa beliau sebenarnya, tapi banyak yang hanya membaca tanpa mencari hikmah, mencari himmah atau kepahaman hanya hiburan dan iseng saja...

Aku menulis sampai sejauh ini adalah agar kamu paham dan sadar, aku itu mengajak kamu kembali ke jalan Tuhan, kembali ke Allah dan Muhammad rosululloh, dan jika kamu percaya ambillah jalur tarekat, syukur mau ikut tarekat guru guru kami...

Karena kami cuman murid, namanya murid ya kelasnya sama sama belajar, nah sama dengan di surga pengen rame rame ya belajar pun sama...
Mari Rame Rame !!!

Bahkan tulisan di cerita lalu " Yang Benar belum tentu Betul dan yang Betul belum tentu Benar, hanya mencari jalan Tengah Ahlu Sunnah Wal Jamaah"
Itu adalah pesan beliau dalam tulisan Kisah Panembahan ini...

Sore itu Mbah Kyai selepas sholat ashar mengajar anak anak dimasjid depan rumahnya, ya kelas anak SD, beliau melarang selama pandemi covid ini madrasah madin ditutup, ya tetap dibuka dan berjalan seperti biasa saja, gaji guru madin juga mbah kyai yang memikirkan...

Masjid adalah sentral dakwah dan menjaga marwah islam itu sendiri, mengapa tutup ? Nah ini lah yang aneh, ahli hukum selama pandemi ini membuat aturan bodoh dengan menutup tempat ibadah...
karena dianggap membuat kerumunan....

Itu pakai logika hukum yang kayak kek mana ? Tapi inilah realita, logika dan akademik harus dilawan dengan pendapat akademisi. Nah ini secara sosiologi hukumnya....
Apa sih kerumunan itu ?
Kerumunan adalah bertemu dan berkumpulnya manusia pada suatu tempat dan titik tanpa adanya tujuan yang jelas, atau mengutip dalam bukunya Prof Selo Sumardjan, guru besar sosiologi Indonesia jelas bahwa "gemeinshcaft" adalah kumpulan manusia tanpa tujuan yang sama, itulah yang dimaksud kerumunan dan benar jika dilarang karena menyebarkan penyakit, tapi jika kerumunan dengan tujuan yang sama itu bukan dimaksud dengan kerumunan. Tapi itu "gesselschaft" berkumpul dengan tujuan tertentu. Ditempat tertentu, pada waktu tertentu tidak bisa dikatakan kerumunan. Atau "crowded" mereka adalah sebuah organisasi manusia, jadi secara sosiologi hukum, orang ke masjid untuk beribadah adalah sah dan bukan sebuah kerumunan belaka, demikian pula ke tempat ibadah yang lain agama, yah asal kalian tau bahwa hukum ditangan penguasa kadang lengser dari hukum yang kodrati menciptakan keadilan masyarakat....

"masjid ditutup itu menyebabkan orang lupa ke Allah dan pengguna ilmu hitam meraja lela karena masjid sepi, dan sepinya itu menyebabkan kekuatan hitam meraja lela"
"inggih"
" virus covid itu dibuat china dengan cara mencampur cairan limpa dan paru paru,sehingga menjadi sebuah virus covid"
"inggih"
"makanya china oleh Allah dikirim pasir yang menyerang kota kota pembuat virus itu, dan itu adalah cara Allah menghancurkan niat jahat dan perlakuan jahat manusia kepada manusia lain"
"inggih"
" virus covid itu seperti sebuah sihir atau santet gremet, jadi bergeraknya ilmu santet itu dari hembusan nafas"
"inggih"
" dan santet itu akan mudah bergerak dengan ditutupnya masjid"
"hem inggih"
"karena kumandang adzan, orang mengaji di masjid itu benteng keimanan dan benteng manusia kembali kepada akidah agama, jadi kalo ditutup itu bagaimana ? Dzolim ta ?"
"inggih"

Nah bagaimana ini, eropa saja tak main vaksin dalam pandemi ini, mereka meningkatkan imunitas warganya, dan liga itali , eropa sana aja sudah kumpul di stadion tanpa pakai masker lagi...
Lha kita mau niru nergara maju atau meniru negara tertinggal ?

Aku tak perduli ini di take down atau diapalah ? Aku hanya perduli kalian, kalian itu saya ajari ber akal sehat, berdoalah dan jangan berusahalah, karena setiap gerak kita adalah milik Allah semata...

Hidup tak selalu logika, bahkan mata kita berkedip saja kita tak perlu mikir....

Ingat " aku ingin mengajakmu ke surga, bukan sendiri tapi rame rame kita kembali ke rumah kita"

Dan mohon maaf jika salah kata dan cerita, aku juga manusia indonesia, mencintai negeri ini, kita ini bangsa tua dan bener bener tua, yahudi saja takut sama orang nusantara ini....

Jika nanti....
Nanti....
Ada yang menghujatku di tv, koran, online...
Katanya money loundring, pencuci uang, penjahat kianat, munafik sekalipun, aku harus kuat dan terima...
Ingat !!!
Aku hanya manusia yang berdosa, ingin kembali ke surga....