Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kiocatra919Avatar border
TS
kiocatra919
Bukan Panembahan



Tlatah Jawa adalah Tanah yang diperebutkan, disana adalah tanah negeri impian, disitulah ditancapkan bukan hanya wali tapi juga panembahan, yang bertugas menjaga marwah tanah jawa menuju kejayaan akhir jaman.....



Index

- Bukan Panembahan #1
- Bukan Panembahan #2
- Bukan Panembahan #3
- Bukan Panembahan #4

- Bukan Panembahan #5
- Bukan Panembahan #6
- Bukan Panembahan #7
- Bukan Panembahan #8

- Bukan Panembahan #9
- Bukan Panembahan #10
- Bukan Panembahan #11
- Bukan Panembahan #12

- Bukan Panembahan #13
- Bukan Panembahan #14
- Bukan Panembahan #15
- Bukan Panembahan #16

- Bukan Panembahan #17
- Bukan Panembahan #18
- Bukan Panembahan #19
- Bukan Panembahan #20

- Bukan Panembahan #21
- Bukan Panembahan #22
- Bukan Panembahan #23
- Bukan Panembahan #24

- Bukan Panembahan #25
- Bukan Panembahan #26
- Bukan Panembahan #27
- Bukan Panembahan #28

- Bukan Panembahan #29
- Bukan Panembahan #30
- Bukan Panembahan #31
- Bukan Panembahan #32

- Bukan Panembahan #33
- Bukan Panembahan #34
- Bukan Panembahan #35
- Bukan Panembahan #36

- Bukan Panembahan #37
- Bukan Panembahan #38
- Bukan Panembahan #39
- Bukan Panembahan #40

- Bukan Panembahan #41
- Bukan Panembahan #42
- Bukan Panembahan #43
- Bukan Panembahan #44

- Bukan Panembahan #45
- Bukan Panembahan #46
- Bukan Panembahan #47
- Bukan Panembahan #48

- Bukan Panembahan #49


Thread yang lain :
Mirip Wali Sesion 1 KLIK

Mirip Wali Sesion 2 KLIK

Hidup itu Sruput Kopi KLIK

Mirip Wali Reborn KLIK

Pejuang Akhir Zaman KLIK

Panembahan Klero KLIK

Tanah Yang Di Janjikan KLIK

Ahli Waris Bedono KLIK

Ahli Waris Bedono KLIK

emoticon-Cendol Gan emoticon-Cendol Gan emoticon-Cendol Gan emoticon-Cendol Gan


Diubah oleh kiocatra919 17-08-2023 11:58
redrices
zafranramon
bukhorigan
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
13
9.3K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kiocatra919Avatar border
TS
kiocatra919
#47
Aku Bukan Panembahan .39.
Mungkin banyak yang bertanya "Mbah Kyai" itu apakah tokoh rekaan saja ? Bukan....

Beliau selalu menutupi galip keluarganya itu, silsilah juga tak dibuka ke sembarang orang....

Dulu,
Beliau punya khalifah, dalam tarekat biasa di artikan sebagai utusan, sebagai pengganti, bisa dimaknai juga orang yang nanti akan menggantikan jabatan sebagai mursyid atau pemberi petunjuk...

Ternyata menjadi khalifah beliau tidaklah gampang, banyak yang tak kuat mendampingi dan melanjutkan tongkat estafet itu...

Jangan pernah bermimpi untuk menjadi mursyid, itu sudah ditentukan dari jaman azali, sudah tercatat sebagai catatan illahiyah....

" mas yan, aku tak mau menjadi imam. Menjadi panutan, menjadi orang yang di depan, aku ingin semua menjadi saudara" kata mbah kyai sore itu...

" maksudnya bagaimana mbah ?" tanyaku sambil bingung...
" kamu ini !! emang enak disurga sendirian ?"
"wahahaha...inggih...inggih paham" jawabku sambil ketawa menahan lucu...
"di surga itu enaknya rame rame mas, apa enaknya sendirian disana, ngapling surga !!! Apa enaknya...yang enak itu rame seru, bisa jagongan, bisa dolanan, bisa apapun rame rame kayak di dunia, makanya itu penjual Lamongan yang aku ajari sholawat kmaren kok bingung, aku bilang kamu itu saudaraku tapi kuanggap saudara nggak mau "
"inggih"
"maksudku sodara di akherat nanti , paham !"
" inggih" jawabku sambil menyeringai...

Beliau kadang kayak siloka, orang jawa menyebutnya sanepa, atau kiasan dalam mengajak kebaikan, hem, unik juga menurutku...

"mas !!! Hey !!! Ngalamun luber !!"
"inggih mbah. Nyuwun sewu blank niki wau"
" sehat ?"
" hehehe sehat mbah "
" tak lanjutkan ya ?"
"inggih"
"nanti jangan mau.!! kalo masuk surga dihadang malaikat !!"
"ooo" jawabku kebingungan...
" jangan mau disuruh naik jembatan sirotol mustaqim, titian rambut dibelah tujuh, pasti kita nggak lulus, dan jatuh ke dalam neraka " sesaat mbah kyai terdiam, dan kemudian dilanjutkan sambil membetulkan duduknya " nanti kita lompati dengan doa dan rahmat Allah, dengan Sholawat, dengan al fatekah yang kita kirim kepada Malaikat "
"inggih"
" makanya surga itu rumah kita, masak kembali kerumah kita kok di persulit, malaikat itu satpam yang jaga rumah kita, kok malah melarang kita kembali kerumah kita, ya hajar saja..."

(malaikat yang kita kirimi al fathekah adalah merupakan gaji yang kita berikan kepada satpam/malaikat penjaga , logika berfikir kita adalah begini, nabi adam dulu tinggal di surga dan kita kembali kerumah kita yaitu surga, kembali ke asal kita disana)

Nah, balik ke silsilah ulama jawa di seputaran demak dan sekitarnya, berikut saya kisahkan ulama ulama dimaksud :

1. *KH. Abdur Rahman Menur*

KH. Abdur Rahman dilahirkan dan dibesarkan di kampung Suburan Desa Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak pada tahun 1872 M., adalah putra dari seorang guru ngaji yang sholih yaitu KH. Qoshidil Haq bin Abdullah Muhajir. Selain mengajar juga berkebun dan menyewakan sebagian rumahnya untuk penginapan para pedagang luar kota.

Sejak kecil KH. Abdur Rahman dididik oleh Abah beliau sendiri. Setelah beranjak dewasa, beliau belajar di Pondok Pesantren di daerah Tayem Purwodadi Jateng.

Karena mengikuti jejak pendahulu-pendahulunya yang selalu belajar tidak hanya kepada satu guru, beliaupun kemudian berangkat ke Pondok Pesantren yang berada di seberang sungai Brantas Jatim. Kemudian terakhir belajar di Pondok Pesantren Sapen Penggaron Semarang (dulu ikut Kabupaten Demak) yang diasuh KH. Abu Mi’raj yang akhirnya beliau diambil menjadi anak mantu guru beliau sendiri.

Dan beliau belajar tidak hanya pada waktu di Pesantren saja, setelah menetap dirumah selain mengajar beliau juga belajar antara lain kepada Hadhrotus Syaikh Sholeh Darat, seorang ulama kenamaan dari Semarang Barat, juga pada KH. Ibrohim Brumbung Mranggen dari sinilah beliau mendalami ilmu Thoriqot Qodriyah Wa Naqsyabandiyyah,

Simbah KH. Ibrohim kemudian berkenan mewisuda beliau menjadi Kholifah setelah lulus ujian ; yaitu pada suatu hari KH. Ibrohim berkata kepada murid-muridnya : ” Barang siapa yang nanti tidak batal sholatnya maka dialah yang berhak menyandang kholifah “. Ditengah-tengah sholat jama’ah berlangsung terlihatlah seekor ular yang merayap dari simbah KH. Ibrohim menuju para ma’mum, tentu saja hal ini membuat para ma’mum ketakutan lari tunggang langgang dan membatalkan sholatnya. Kecuali KH. Abdur Rahman yang masih tetap khusyu’ meneruskan sholatnya, maka dengan demikian beliau dinyatakan berhak untuk menyandang kholifah Thoriqoh Qadiriyah wan Naqsabandliyah.

Dalam hal berkomunikasi dengan para pedagang Arab, beliau menunjukkan kemampuan dan kemahirannya dalam berbahasa Arab, sehingga mereka mempercayai beliau untuk membawa barang dagangannya terlebih dahulu

Beliau adalah profil seorang yang konsekwen dan berdedikasi tinggi, beliau menyadari sebagaj seorang yang mempunyai ilmu, tentu mempunyai kewajiban tugas dan tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa mengamalkan ilmu-ilmu yang dikuasai demi pengabdian kepada Allah dan Rosul-Nya, Agama, Nusa dan Bangsa, maka oleh karena itulah, beliau dalam keseharian selalu melayani dan berkhidmah kepada masyarakat, santri dan keluarganya demi mencari ridho Allah Azza wa Jalla.

Dalam hal keduniaan, beliau juga mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya, oleh karena itu beliau tidak segan-segan dan malu-malu untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pedagang kecil-kecilan, tentu sebagai seorang yang punya ilmu dalam berdagangpun beliau selalu amanah, dapat dipercaya dan yang paling disukai oleh pelanggannya beliau tidak pernah mengambil untung banyak. Oleh karena beliau mempunyai pelanggan yang banyak. Dan sekalipun begitu beliau tidak pernah berangkat jualan, sebelum mengerjakan amalan rutinnya, yaitu shalat Dhuha, sekalipun di Pasar sudah ditunggu para pelanggannya.

Dari kepribadian beliau inilah masyarakat mulai simpati dan tertarik kepada beliau sehingga ada diantara mereka yang ikut nengaji kepada beliau dan sebagiannya menyuruh putranya, hanya pada saat itu, yang menyantri semuanya menjadi santri kalong, artinya pada malam hari mereka mengaji dan pagi harinya mereka pulang untuk bekerja atau membantu orang tua.

Beliau juga dikenal sebagai seorang yang luwes dalam setiap pergaulan. Sehingga nampak sifat beliau apablia bergaul dengan Kyai akan nampak kekiyaiannya, bergaul dengan bangsawan nampak kebangsawanannya.

KH. Abdurrohman sempat beristri dengan Ibu Nyai Suripah ipar KH. Ibrohim Brumbung Mranggen dan dikaruniai empat orang putra namun kesemuanya dipanggil Allah SWT, waktu masih usia kecil yakni setelah ibu Suripah menghadap kehadirat Allah SWT.

Kemudian beliau menikah lagi dengan Hj. Shofiyyah (nama kecil Fatimah) binti KH. Abu Mi’roj bin Ky. Syamsudin Penggaron Semarang,

Beliau dengan Nyai Hj. Shofiyyah dikaruniani sebelas Putra-putri diantaranya adalah :

Hafsoh ( lahir di kapal dalam perjalanannya menuju ke tanah suci, dan meninggal di Jakarta dalam perjalanannya pelang ke tanah air )
KH. Usman (wafat 1967)
Bashiroh (meninggal sewaktu kecil)
KH. Muslih (Wafat tahun 1981)
KH. Murodi (Wafat tahun 1980)
Rohmah (meninggal sewaktu kecil)
KH. Fathan (Wafat tahun 1945)
KH. Ahmad Muthohar (meninggal 2005)
Hj. Rohmah Muniri (meniggal)
Faqih (meniggal sewaktu kecil)
Tasbihah Muhri (masih hidup)
Tiada jalan yang tak berujung, tiada awal yang tak berakhir demikian pula halnya dengan simbah KH. Abdur Rahman setelah menekuni jalan kehidupannya dengan penuh pengabdian, menyebarkan syariat agama Islam dan setelah mengenyam pahit getirnya kehidupan ini mulai dari seorang santri sampai menjadi pemimpin dan tokoh masyarakat disegani, patut medapatkan acungan jempol dan menjadi anggota masyarakat yang patut mendapatkan penghargaan, setelah mengabdikan dirinya kepada Allah dan Rosul-Nya, beliau menghadap Ilahi Robbi-l Alamin, Tuhan semesta Alam, memenuhi panggilan-Nya pada tanggal 20 Dzulhijjah 1360 H / 1941 M. dalam usia 70 tahun.

Semoga semua amal beliau diterima Allah dan dapat balasan yang lebih besar dan mulia dari dunia dan seisinya. Aamiin YRA.



2. *KH. Ibrohim Al Brumbangi*

Mbah Ibrohim, begitulah sebutan masyarakat Brumbung Mranggen Demak Jawa Tengah kepada salah satu ulama' yang juga cucu Sunan Terboyo, Raden Surohadi Menggolo alias Sayyid Muhammad - yang makamnya ada di belakang Masjid Terboyo, Semarang, Jawa Tengah.

Dari urutan silsilah, Mbah Ibrohim memiliki jalur putra dari Raden Thohir bin Yudo Negoro yang juga disebut sebagai Raden Syahid. Beliau merupakan putra Mbah Raden Surohadi Menggolo yang bernana asli Sayyid Muhammad (nama populer Sunan Terboyo).

Dari silsilah ini, kita tahu bahwa beliau adalah keturunan seorang pejuang Islam yang sangat gigih, yang meletakkan jihad di hati dan keikhlasan yang menemani perjuangan yang ingin menjadikan para keturunannya menjadi pejuang dan penyebar Islam.

Diceritakan, Ibrohim muda saat itu terus mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain, dari pondok pesantren ke pondok pesantren yang lain. Bahkan Mbah Ibrohim belajar sampai ke Makkah Mukaromah (Saudi Arabia sekarang) hingga sampai pada satu tempat di Suqullail Makkah.

Suqullail merupakan tempat lahirnya Nabi Muhammad Saw. yang berada di Makkah. Saat inilah Mbah Ibrohim belajar dan berguru tentang ilmu tarekat kepada Syeh Abdul Karim Al-Bantani, orangtua Syaikh Nawawi Banten.

Kita ketahui bersama bahwa Syekh Abdul Karim Al Bantani merupakan Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah terakhir, yang mampu menyatukan kepemimpinan keseluruhan cabang tarekat tersebut. Syekh Abdul Karim merupakan murid dan salah satu khalifah Syeh Achmad Khotib Al-Syambasi (penyusun Qadiriyah wa Naqsyabandiyah).

Syaikh Abdul Karim sendiri (atau sering juga disebut sebagai Kiai Agung) lahir tahun 1250 H / 1830 M yang lahir di Desa Lempuyang, Tanara, Serang, Banten. Namun beliau dimakamkan di Makkah.

Setelah khatam dalam belajar ilmu Thoriqoh, Mbah Ibrahim dibaiat menjadi Khalifah dan guru mursyid Thoriqoh Qodriyah Wa Naqsabandiyah oleh Syaikh Abdul Karim Al Bantani, yang selanjutnya akan mengembangkan di wilayah Jawa Tengah Kabupaten Demak, tepatnya di Desa Brumbung, Kecamatan Mranggen.

Beberapa santri Mbah Ibrohim Brumbung Mranggen banyak yang akhirnya menjadi ulama’ besar dan mempunyai pondok pesantren yang berkembang pesat sampai saat ini, di antaranya adalah:

KH. Abdurrohman Qosidil Khaq (Abahnya KH. Muslih Mranggen)
KH. Abdurrahman Menur (Pendiri PP. Rohmaniyyah Menur Mranggen)
KH. Faqih Kolilan (Kendal)
KH. Dahlan Patebon (Kendal)
KH. Mas'ud Gilisari (Waleri, Kendal)
KH. Ihsan Ibrohim (Putra Mbah Ibrohim), Brumbung Mranggen Demak Jawa Tengah
KH. Muslih Abdurrahman Mranggen (Pendiri PP. Futuhiyah Mranggen) Demak Jawa Tengah

Dalam mengasuh santrinya, Mbah Ibrahim tidak otoriter (memaksakan kehendak), artinya santri diberikan pelajaran dengan tidak terpaksa, tapi mengarahkan untuk di terima dengan ketulusan hati dan penuh keikhlasan.

Diantara karomah Mbah Ibrohim:

1. Ular Besar dan Pengangkatan Kholifah
Suatu ketika Mbah Ibrohim akan mengangkat Kholifah dalam thoriqoh untuk menangani santri santri thariqoh yang sudah tersebar. Sehingga dipanggilah beberapa santri beliau ke mushalla dengan maksud untuk disuruh wiridan (dzikiran) yang sudah di berikan kepada para santri-santrinya. Adapun wiridan tersebut dilaksanakan jam 00:00 atau tengah malam dan akan selesai jika Mbah Ibrohim sudah kembali ke tempat.
Maka para santri mengikuti arahan gurunya, sehingga antara jam 01:30 tiba-tiba ada ular yang sangat besar menghampiri dan lewat di depan para santri yang sedang berdzikir. Sontak para santri berhamburan keluar meninggalkan mushalla tempat dzikiran tadi. Cuma tersisa dua santri yang masih bertahan dan khusu' dalam wiridannya tidak peduli dengan kejadian di sekitarnya, yaitu KH. Abdurrahman Qosidil Khaq Mranggen dan KH. Abdurrahman Menur.
Sehingga setelah kejadian tadi, hanya dua santri Mbah Ibrohim yang lulus ujian, dan keduanya diangkat menjadi badal/khalifah thariqah. Beliau adalah KH. Abdurrahman Qosidil Khaq Mranggen dan KH. Abdurrahman Menur.

2. Kapal Jadi Tak Terbakar Ketika Haji
Pada waktu Mbah Ibrohim berangkat haji yang ketiga -bersama Nyai Hj. Halimah, KH. Ihsan, KH. Chamim dan KH. Muslih- kapal laut (kapal semprong) yang ditumpangi mengalami kebakaran.
Mendengar kejadian tersebut, Bu Nyai Halimah dan dua putranya serta seluruh penumpang jelas panik. Keluarlah Mbah Ibrohim yang saat itu sedang shalat Dhuha.

"Insya Allah kapal ini tak jadi terbakar karena qudrohnya Allah Swt," kata Mbah Ibrohim. Lalu beliau berdoa, "La haula wala quwwata illa billahil aliyyil adhim".
Anehnya, beberapa saat kemudian kobaran api makin berkurang dan terus padam.

Letak makam Mbah Ibrohim bin Raden Thohir bin Yudo Negoro (Raden Syahid) bin Raden Surohadi Menggolo (Sayyid Muhammad) Sunan Terboyo di Jl. Ibrohim desa Brumbung Mranggen Demak Jawa Tengah. Haulnya diperingati setiap tanggal 7-8 Shafar.

Semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki mahabbah terhadap para waliyullah, ulama', habaib, kiai dan para guru sehingga kita selalu mendapatkan keberkahan, kebahagiaan, keselamatan dan keridhaan Allah SWT. Aamiin YRA.

Nah inilah kisah sebagian ulama di demak dan silsilah keilmuan serta karomahnya...
Jaman sekarang banyak yang tak percaya karomah dan wali, bagiku itu aneh dan takabur, dan orang orang yang mendalilkan itu tak kafah dalam segi keilmuan agama, sebab :
Al Quran menjelaskan wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah SWT, atau orang yang didekati atau orang yang ditolong Allah SWT,

Karomah yang dimiliki para wali Allah SWT adalah anugerah dari Tuhan untuk hambaNya. Pada hakikatnya karomah para wali Allah SWT itu tidaklah dapat dipelajari.

Ayat Al Quran yang menjelaskan wali Allah adalah:
1. Ali 'Imran ayat 31

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبونَ ٱللهَ فَٱتبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللهُ غَفُورٌ رحِيمٌ

Artinya: "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

2. Al-Maidah ayat 54

يٓأَيهَا ٱلذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَد مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللهُ بِقَوْمٍ يُحِبهُمْ وَيُحِبونَهُۥٓ أَذِلةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزةٍ عَلَى ٱلْكفِرِينَ يُجهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذلِكَ فَضْلُ ٱللهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللهُ وسِعٌ عَلِي

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

3. Yunus ayat 62 dan 63

62. أَلَآ إِن أَوْلِيَآءَ ٱللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

63. ٱلذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتقُون
Artinya:
62. Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

63. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Nah, itulah keutamaan bergaul dengan orang sholeh, buat apa kaya tapi tak sholeh, jadi pejabat tak sholeh...

" Berkumpullah dengan orang sholeh, agar baik, titik !!! "

redrices
mantu.boros
mantu.boros dan redrices memberi reputasi
2