Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3544
BAGIAN 51
WARISAN IBLIS
part 4



"Mau aku lanjutin?" tanya Karma yang memecah keheningan.

"Iya...lanjutkan Kar! Aku pengen tau kejadian yang membuatku hampir gila ketika ngalamin mimpi buruk pas Cecil dateng"

"Aku pengen terus terang sama kamu, Ti... sebenernya mimpi buruk yang kamu alami itu bukanlah mimpi, tapi itu kejadian nyata"

"Apaaaaaaaaah!!! Tapi...tapi...tapi Cecil bilang ke aku kalo itu cuman mimpi yang timbul gara gara usahanya mengeluarkan iblis dari tubuhku"

"Cecil emang bener tentang usahanya mengusirku dari tubuhmu, tapi dia boong soal mimpi, itu semua kejadian nyata"

"Jadi...jadi...semua nyata? Berarti aku setubuh sama Romi juga nyata?"

"Iya Hayati, semuanya nyata"

"TIDAAAAAAAAAAK!!! KENAPA SEMUA ITU BENERAN TERJADI???" teriak Hayati dengan penuh luapan emosi.

"Tenangkan dirimu Hayati!! Jangan histeris kayak gitu!"

"Gak histeris gimana? Aku setubuh sama keponakanku sendiri!! Betapa bejat dan rendahnya aku Kar!! Aku udah janji gak akan setubuh sama cowok lain kecuali Asnawi...tapi... tapi aku malah nyetubuhi keponakanku sendiri"

"Hey...tenang Hayati! Kamu gak bejat kok, aku jelasin dulu kejadian yang kayak mimpi itu"

"Baiklah...tapi aku nyesel banget"

"Udah Hayati, jangan gitu dong! Sebenernya semua kejadian yang menimpamu itu udah kubatalin semua, jadi apa yang kanu lakukan sama Romi itu gak pernah terjadi"

"Gak pernah terjadi? Maksudnya gimana?"

"Jadi gini, ketika Cecil masuk ke ruang hatimu, dia langsung menyerangku, di dalam sini terjadi pertarungan, dia kuat banget sampe sampe aku kewalahan, aku waktu itu berupaya menguasai tubuhmu agar bisa mengusir Cecil dari ruang hatimu, makanya kamu begitu bernafsu saat bareng sama Romi, tapi Cecil dengan licik selalu membatalkan rencana itu dengan membunuhmu"

"Jadi Cecil membunuhmu itu betulan?"

"Iya Hayati, dia beneran bunuh kamu, terus bunuh adik-adiknya dan memenggal kepala Tisha buat neror kamu"

"Tapi kenapa aku bisa hidup lagi dan berasa kayak lagi mimpi?"

"Itu semua karena kuatur ulang lagi waktu kembali ke awal, jadi semua yang udah terjadi menjadi batal, Cecil sengaja bunuh kamu karena kalo kamu mati, maka aku juga akan terusir dari tubuhmu, aku gak mau kehilangan wadahku yang berharga begitu aja, makanya kugunakan kemampuan rekayasa waktu buat ngidupin kamu lagi"

"Kamu bisa mengatur waktu dan membatalkan kejadian yang udah terjadi?"

"Iya Hayati, itu adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh iblis tingkat tinggi, kemampuan itu membutuhkan energi besar, aku cuma bisa pake sampe 3 kali sebelum energi habis...setelah itu harus nunggu 100 tahun lagi buat ngisi energi"

"Jadi kamu sekarang udah gak bisa muterin waktu ke awal lagi?"

"Maafin aku Hayati, aku gak bisa"

"Oke... gak apa apa... tapi aku ada pertanyaan buatmu, kalo semua kejadian yang kualami itu udah batal, kenapa aku masih mengingatnya?"

"Itu semua karena kejadian sebelumnya udah dicatat di memori kamu, jadi kamu anggap aja itu sebagai angan angan khayalan"

"Tapi tetep aja bikin aku ngerasa bersalah"

"Ya mau gimana lagi"

"Aku kan waktu itu bener bener membutuhkan kasih sayang dari seseorang... Oke lah, lupain aja masalah itu, sekarang aku pengen tau apa yang terjadi antara kamu dan Cecil di ruang hatiku selanjutnya?"

"Lebih baik kamu liat aja sendiri di dalam memori ku"

Hayati kembali memegang kening Karma. Ia kemudian kembali masuk ke dalam memorinya. Hayati melihat Karma yang sedang duduk di kursi dengan tak berdaya. Tubuhnya tampak babak belur penuh luka lebam dan dililit oleh rantai berwarna emas. Rantai itu menyambung ke tangan Cecil.

Cecil sangat senang melihat hasil pertarungan yang dimenangkan oleh dirinya. Walaupun telah dipukuli dan diikat oleh rantai, Karma masih berusaha melawan, ia menendang kaki Cecil ketika berada di dekatnya. Slntak hal itu membuat Cecil menjadi marah. Ia tak segan memotong kaki Karma yang digunakannya untuk menendangnya. Hayati merasa ngeri melihat tingkah keponakan kesayangannya yang sangat kejam.

"Dasar iblis menjijikan! Masih aja menendang kaki gue!!" bentak Cecil.

"Hahahaha...lu bocah emang hebat, bisa mendobrak masuk ke sini dan bikin gue ancur kayak gini, sebenernya lu siapa?" tanya Karma yang berwujud Bendoro.

"Gue Cecil, gue keponakan orang yang lu tumpangi ini, gue kesini mau ngusir lu dari tubuh Bude!!"

"Gak semudah itu bocah, lu masih belum jawan pertanyaan gue? Siapa lu sebenernya? Kenapa lu bisa masuk ke sini? Selama ini belum ada manusia bisa nembus ruang hati seseorang, apa lu iblis?"

"Lu Aamon kan? Iblis yang dikalahin bokap gue ribuan tahun lalu?"

"Tunggu! Lu anak Azazil?"

"Ya...gue anak Azazil sang raja neraka"

"Gila! Jangan bilang elu nerima anugerah dari dia! "

"Gua udah nerimanya, sekarang gua udah berumur 21"

Hayati terkejut dengan pengakuan Cecil. Jantungnya serasa copot dan napasnya berhenti. Keponakannya yang selama ini selalu bersikap baik dan manis kepadanya ternyata adalah titisan iblis.

"Lu udah ngelakuin kesalahan besar! Harusnya lu jangan nerima anugerah dari Azazil, dia penuh tipu daya, dia pengen lu jadi senjata penghancur bumi, nantinya elu bakalan tinggal di neraka"

"Gue udah tau semuanya, gue nerima semua ini demi melindungi keluarga gue dan orang orang yang gue sayangin, gua tau kalo nyokap dulu dipaksa jadi pramuria sama si Roy...dia disiksa tiap hari sampe sampe pas dia lagi ngandung gue, tetep dipaksa ngelayanin pria bejat, itulah alasan gue nerima anugerah dari Azazil...gue pengen balas dendam sama si Roy dan gak akan ngebiarin nyokap gue menderita, Aamon!"

"Jangan panggil gue pake nama itu! Panggil gue Karma"

"Diiih Karma! Nama lu sekarang jadi Mara Karma? Kayak penyanyi dangdut aja hahahahaha"

"Gua gak suka dipanggil nama itu!"

"Lu punya banyak nama, Aamon, Ares, Osiris, Vidar, selain itu elu juga banyak dipuja oleh manusia, hal itulah yang bikin elu jadi iblis tingkat atas... padahal sebenernya elu iblis yang lemah, lu masih nyimpen jiwa malaikat...lu gak akan bisa sekuat bokap gue"

"Terserah lu mau sebut gue lemah, sekarang pergi dari sini!!"

"Elu yang harus pergi dari sini! Ini bukan rumah lu! Ini tubuh Bude gue!!"

Cecil naik pitam, ia menghampiri Karma, lalu kembali memukuli wajahnya. Tenaga Cecil sangat besar, ia membuat wajah Karma semakin rusak. Hayati simpati kepada Karma ketika menyaksikan aksi kejam yang dilakukan keponakannya. Hayati secara spontan menghampiri Cecil untuk menghentikannya.

"Cecil... Cecil! Stop!! Kamu jangan mukulin Karma terus! Dia iblis yang baik hati" teriak Hayati.

Tiba tiba Cecil menengok ke arah Hayati. Tatapannya sangat tajam.

"Kamu salah Bude, gak ada iblis baik hati di dunia ini!" tukas Cecil.

Hayati terkejut karena Cecil bisa melihat dirinya di dalam memori Karma. Ia langsung tersadar dan kembali ke dalam tenda. Hayati berteriak dan ketakutan. Karma dengan sigap langsung memeluknya.

"Kamu kenapa Hayati?"

"Cecil...dia...dia...dia...bisa liat aku dan ngomong sama aku"

"Apaaaaah!! Dia bisa liat kamu?"

"Iya"

"Mana mungkin, itu kan cuman rekaman kenanganku"

"Beneran Kar, makanya aku takut"

"Wah bener bener bahaya nih, keponakanmu udah kayak iblis beneran"

"Iya Kar...hmmmm...aku kecewa sama Cecil, dia ternyata sangat kejam dan jahat"

"Kamu jangan kecewa sama dia, Ti! Dia itu sebenernya baik, di sangat menyayangi keluarganya, termasuk kamu yang baru dia tau...Cecil ngelakuin itu semata mata untuk nyelametin kamu"

"Tapi dia nyiksa kamu sebrutal itu Kar, kamu emang gak dendam sama dia?"

"Enggak, Ti...aku justru kasihan sama dia karena udah kena tipu daya Azazil, keponakanmu kelak akan dijadikan prajurit di neraka"

"Apaaaaah!!! Dia akan masuk neraka?" Hayati terkejut.

"Tapi nanti Hayati, kalo Cecil udah mati"

"Apa dia bisa ditolong gak?"

"Gak bisa, kecuali ada campur tangan Tuhan"

"Malang banget nasibmu Cil! Badanmu sangat lemah" gumam Hayati.

"Kamu salah Hayati! Keponakanmu sangat kuat, dia gak bakalan mati kecuali kalo jatah umurnya udah habis"

"Dia sekarat lho, pas aku kesurupan sama kamu Kar, banyak tulang patah, dan arwahnya sempet keluar"

"Aduh Hayati! Lagi lagi kami ketipu sama dia! Cecil itu cuma pura pura"

"Pura pura gimana, lukanya beneran lho! Sampe dia naek meja operasi dan koma, untungnya Mira punya cairan perawan, jadi dia cepet sembuh"

"Enggak Hayati! Sumpah!! Cecil punya kemampuan regenerasi tinggi, itu semua bagian dari anugerah Azazil yang ia terima, Cecil sengaja menahan kekuatannya itu biar keliatan meyakinkan, lagian cairan perawan buatan Mira gak berkhasiat sama sekali, soalnya dia gak pake bahan inti yang sangat penting, yaitu air maniku"

"Jadi dia bisa memulihkan diri dengan cepat kayak aku?"

"Iya Hayati"

"Ternyata banyak misteri yang terpendam selama ini, aku bener bener gak nyangka, anak itu ternyata sakti mandraguna...tapi masih ada satu yang bikin penasaran"

"Apa itu Hayati?"

"Pas lagi di Pulau Seribu, Cecil memanggilmu untuk merasuki dan menguasai tubuhku agar membuktikan keberadaan iblis dalam tubuhku, itu ceritanya gimana sih? Bukannya kamu diiket sama rantai"

"Dia emang sengaja ngelepas aku Ti, buat buktiin kalo yang dia omongin sama kamu itu benar, aku langsung ngambil kesempatan itu buat balas dendam, aku hajar dia sampe mati, tapi dia sangat licik, sempet sempetnya dia nempelin kali sakti ke badanmu hingga aku kembali terikat sama rantai sialan itu"

"Oh iya kalung, itu benda kesayangannya, kalung emas yang liontin nya berbentuk trisula? Benda apa itu sebenernya? Soalnya Cecil gak mau jauh dari kalung itu"

"Itu adalah senjata Azazil, trisula berantai, senjata itu bisa mengikat semua mahluk gaib dan bisa membunuh mahluk seperti kamu mati seketika, makanya Cecil gak ngebiarin kalung itu dipegang sembarang orang"

"Oh gitu, pantes aja yah, emang hebat si Cecil ini"

"Iya, bahkan setelah dia pulang dari rumah sakit dan nginep di rumah kamu, dia masih tetep menyiksaku dan memaksaku untuk keluar dari tubuhmu Hayati"

"Apa dia berhasil?"

"Iya Hayati, suatu malam dia menarik aku keluar dari tubuhmu, dia tetep gak percaya sama omongan aku kalo kamu bisa mati kalo aku keluar, dan bener aja, begitu aku dikeluarkan, tubuhmu perlahan menua, rambutmu jadi putih, kulitmu keriput, dan susu mu yang kencang dan kenyal, perlahan mengendur... Napas mu mulai melambat dan jantung melemah"

"Apaaaaah!! Jadi aku mau mati?"

"Iya Hayati, tapi Cecil akhirnya membebaskan ku dan menyuruh aku merasuki kembali tubuhmu"

"Kenapa aku gak ingat kejadian itu?"

"Cecil udah ngehapus kenangan itu"

"Astaga, jadi sekarang aku tergantung sama kamu?".

"Iya Hayati sayang, kita saling bergantung"

"Ya Tuhan, kenapa semua ini harus kualami?"

"Hayati, kamu harus menerimanya, aku janji gak akan jahatin kamu"

Hayati dan Karma saling pelukan. Mereka berusaha menghangatkan tubuh satu sama lain di tengah serangan hawa dingin di puncak gunung Semeru.

Pertemuan pertama dengan iblis yang menghuni tubuhnya telah membuka banyak tabir misteri yang melingkupi kehidupannya, mulai dari hak besar sampai hal terkecil yang sepele.

Tak lama, secercah cahaya memancar dari cakrawala menembus barisan awan tebal. Sang surya telah terbangun dari tidurnya. Hayati sangat antusias melihatnya, ia pun menarik tangan Karma untuk keluar dari dalam tenda. Mereka perjalan menuju tepian puncak.

Semakin lama, cahaya matahari semakin menyeruak. Pancaran radiasinya membuat suhu udara menghangat. Karma kembali berusaha mencuri kesempatan untuk memegang tangan Hayati.

Suasana indah itu pun tak berlangsung lama karena secara tiba tiba munculah petir yang menyambar puncak gunung. Hayati dan Karma terkejut dan langsung berlindung di dalam tenda. Petir silih berganti menghujam permukaan puncak gunung.

"Ada apa ini? Kok tiba tiba banyak petir disini?" tanya Hayati.

"Itu adalah tanda bahwa kamu harus bangun, Hayati" jawab Karma.

"Jadi sekarang aku harus pergi dari sini? Gimana caranya?"

"Kamu berdiri aja di luar, nunggu disambar petir, abis itu kamu langsung bangun"

"Baiklah kalo begitu, jadi kita berpisah sekarang?"

"Iya Hayati"

"Kenapa berasa berat yah?"

"Gak apa apa Hayati, aku akan selalu di sini, di dalem tubuhmu...sekarang pergilah!!"

Hayati pun berpelukan kembali dengan Karma. Setelah itu, ia pergi keluar tenda. Ia berdiri di tengah-tenga bibir kawah menunggu disambar petir. 

"Hayati...kamu harus menemui Asnawi, kamu harus kembali kepadanya!!" pesan Karma.

Seketika tubuh Hayati tersambar petir. Dalam sekejap, Hayati langsung tersadar dari tidur panjangnya. Ia kaget karena mendapati dirinya tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit. Dia dikelilingi oleh beberapa orang diantaranya seorang dokter yang memegang alat pacu jantung dan tiga orang perawat. Mereka terlihat senang ketika melihat Hayati sadar.

"Dimana aku?" tanya Hayati.

"Kamu di ruang UGD, tenanglah!" jawab dokter.

Seorang perawat mencabuti kabel kabel yang menempel di dada Hayati, sdeangkan perawat lainnya memasangkan infus di tangannya. Hayati masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Terakhir yang dia ingat, dirinya sedang berbaring di atas kasur di kamarnya, tetapi sekarang berada di ruang UGD.

Dokter dan para perawat meninggalkan Hayati setelah membereskan peralatan di ruang UGD. Tak lama keempat ibu tiri Hayati datang menghampirinya. Mereka semuanya menangis menyambut kesadaran Hayati. Hal ini membuat Hayati semakin bingung.

"Kalian kenapa pada nangis? Kok aku jadi di UGD?"

"Kamu hampir mati Mal!" jawab Miramareu.

"Hah? Aku kan cuman tidur" tanggap Hayati.

"Kamu tidur 2 hari Mal, dan tadi pagi, kamu gak bernapas, jantungmu juga berhenti" sahut Fathya.

"Maafin aku Mal, aku udah ngasih obat penenang sama kamu, aku cuman pengen kamu istirahat" sesal Miramareu.

"Ik menyuruh Fathya untuk membawamu ke rumah sakit" tambah Dolores.

"Makasih semuanya, aku udah nolongin aku" kata Hayati.

"Kita udah janji sama bapak kamu until selalu ngelindungi kamu" balas Lenggayu.

"Selama aku tidur, Aku ketemu sama iblis mata kuning dan ngobrol sama dia" gumam Hayati.

"Apaaaaah!!! Kamu ngobrol sama iblis itu?" Miramareu terkejut.

"Iya Mir, dia banyak nyeritain banyak hal, nanti aku ceritain kalo udah nyampe di rumah"

Akhirnya Hayati dan para ibu tirinya pulang menuju rumah. Sepanjang jalan, Hayati mulai menceritakan pengalamannya bersama Karma sang iblis bermata kuning.
...
chrysalis99
key.99
lelakiperantau
lelakiperantau dan 41 lainnya memberi reputasi
42
Tutup