- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
JOKER 304: KISAH HORROR ANE WAKTU DI ASRAMA [REBORN] !
TS
FallenUryuu
JOKER 304: KISAH HORROR ANE WAKTU DI ASRAMA [REBORN] !
Quote:
Quote:
FOREWORDS
Harap Dibaca Dulu Ya Gan!
Tujuh tahun telah berlalu semenjak saya membuat sebuah Thread yang cukup dikenal pada tahun itu, juga beserta dengan kontroversinya yang membuat saya sengaja menutup thread tersebut. Hingga hari ini (25/07), thread lama tersebut telah menyentuh 1.9 juta pembaca, dengan ribuan likes, yang juga baru saya sadari. Jumlah pembaca tersebut merupakan angka yang fantastis dan mengharukan bagi saya yang bukanlah penulis professional, itu pula yang menjadi alasan saya untuk kembali mengangkat cerita ini, karena banyak yang ternyata masih menantikan kisah ini, terutama 5 epilog yang seharusnya saya keluarkan, namun berkendala.
Awalnya, saya takut untuk mengangkat kembali kisah ini ke permukaan, karena kontroversi yang terjadi pada saat itu masih menghantui saya hingga sekarang. Namun sebuah saran dari teman memberikan saya sebuah ide segar. Bagaimana kalau cerita tersebut diangkat kembali, namun seluruh unsur agama dan kontroversinya diubah menjadi hal lain? Tentu akan merusak keaslian dari cerita, namun itu adalah ide bagus untuk menuntaskan apa yang telah saya mulai. Ribuan pesan masuk pada akun kaskus saya, juga akun sosial media, menanyakan kapan 5 epilog terakhir akan rilis sejak tahun 2014, bahkan hingga kini. Maka dari itu, saya rasa inilah salah satu momen dimana saya harus menuntaskan apa yang saya mulai, meski harus merombak beberapa unsur.
Dari sekarang pun akan saya katakan, akan banyak unsur – unsur dari cerita lama yang saya ubah disini. Kebanyakan merupakan nama karakter, nama lokasi, juga unsur – unsur agama yang kental dari kisah lamanya. Meski begitu, saya akan tetap berusaha konsisten agar cerita ini masih seasli dan semirip mungkin dengan cerita lama. Seiring berjalannya kisah, akan saya jelaskan juga beberapa trivia dan fakta mengenai mana yang ‘dibuat – buat’ dan mana yang memang kejadian nyata. Jadi jika ditanya, apakah kisah ini adalah cerita nyata? Itu kembali ke diri masing – masing, namun yang bisa saya katakan, setengah dari cerita ini adalah nyata dan setengahnya lagi adalah fiksi yang saya karang untuk menghindari kontroversi lainnya, dan kepentingan cerita.
Bagi pembaca lama, jelas akan mengetahui bahwa asrama yang saya maksud disini bukanlah asrama biasa, melainkan asrama yang memiliki korelasi dengan agama. Itu adalah salah satu bentuk perubahan yang saya buat, harap dapat dimaklumi.
Saya rombak semua dengan identitas baru tentu untuk menghindari konflik dan kontroversi lagi. Namun saya tidak bisa mengatur netizen, banyak diluar sana cerita gw yang versi lama masih disebar, jadi untuk saat ini sih saya biarkan. Tapi, saya berpesan,tolong bagi yang mengetahui nama – nama asli dari karakter ini, dan nama asli dari lokasi, simpan untuk diri anda saja. Jangan di share ya, saya mohon.
Diluar semua itu, saya murni ingin menceritakan kisah ini karena memori yang tercipta dari kejadian nyata dan proses penceritaan dari thread lama merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Silahkan dinikmati, Terima kasih!
Harap Dibaca Dulu Ya Gan!
Tujuh tahun telah berlalu semenjak saya membuat sebuah Thread yang cukup dikenal pada tahun itu, juga beserta dengan kontroversinya yang membuat saya sengaja menutup thread tersebut. Hingga hari ini (25/07), thread lama tersebut telah menyentuh 1.9 juta pembaca, dengan ribuan likes, yang juga baru saya sadari. Jumlah pembaca tersebut merupakan angka yang fantastis dan mengharukan bagi saya yang bukanlah penulis professional, itu pula yang menjadi alasan saya untuk kembali mengangkat cerita ini, karena banyak yang ternyata masih menantikan kisah ini, terutama 5 epilog yang seharusnya saya keluarkan, namun berkendala.
Awalnya, saya takut untuk mengangkat kembali kisah ini ke permukaan, karena kontroversi yang terjadi pada saat itu masih menghantui saya hingga sekarang. Namun sebuah saran dari teman memberikan saya sebuah ide segar. Bagaimana kalau cerita tersebut diangkat kembali, namun seluruh unsur agama dan kontroversinya diubah menjadi hal lain? Tentu akan merusak keaslian dari cerita, namun itu adalah ide bagus untuk menuntaskan apa yang telah saya mulai. Ribuan pesan masuk pada akun kaskus saya, juga akun sosial media, menanyakan kapan 5 epilog terakhir akan rilis sejak tahun 2014, bahkan hingga kini. Maka dari itu, saya rasa inilah salah satu momen dimana saya harus menuntaskan apa yang saya mulai, meski harus merombak beberapa unsur.
Dari sekarang pun akan saya katakan, akan banyak unsur – unsur dari cerita lama yang saya ubah disini. Kebanyakan merupakan nama karakter, nama lokasi, juga unsur – unsur agama yang kental dari kisah lamanya. Meski begitu, saya akan tetap berusaha konsisten agar cerita ini masih seasli dan semirip mungkin dengan cerita lama. Seiring berjalannya kisah, akan saya jelaskan juga beberapa trivia dan fakta mengenai mana yang ‘dibuat – buat’ dan mana yang memang kejadian nyata. Jadi jika ditanya, apakah kisah ini adalah cerita nyata? Itu kembali ke diri masing – masing, namun yang bisa saya katakan, setengah dari cerita ini adalah nyata dan setengahnya lagi adalah fiksi yang saya karang untuk menghindari kontroversi lainnya, dan kepentingan cerita.
Bagi pembaca lama, jelas akan mengetahui bahwa asrama yang saya maksud disini bukanlah asrama biasa, melainkan asrama yang memiliki korelasi dengan agama. Itu adalah salah satu bentuk perubahan yang saya buat, harap dapat dimaklumi.
Saya rombak semua dengan identitas baru tentu untuk menghindari konflik dan kontroversi lagi. Namun saya tidak bisa mengatur netizen, banyak diluar sana cerita gw yang versi lama masih disebar, jadi untuk saat ini sih saya biarkan. Tapi, saya berpesan,tolong bagi yang mengetahui nama – nama asli dari karakter ini, dan nama asli dari lokasi, simpan untuk diri anda saja. Jangan di share ya, saya mohon.
Diluar semua itu, saya murni ingin menceritakan kisah ini karena memori yang tercipta dari kejadian nyata dan proses penceritaan dari thread lama merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Silahkan dinikmati, Terima kasih!
Quote:
Index Gambar
Seorang Kaskuser bernama Wahyu Setiawa Wibowo menggambar sosok - sosok yang hadir di kisah ini juga:
Dibawah ini adalah denah asrama buatan kaskuser juga, hanya saja ane lupa siapa namanya. Bagi yang membuat gambar harap PM ane, biar ane cantumkan namanya, ya!
Spoiler for Thread Lama:
Spoiler for Ilustrasi Joker:
Hati - Hati Jumpscare.
Ilustrasi ini dibuat oleh Yusuf Nugraha
Instagram @nugrahayusuf
Masih banyak yang lainnya, cari saja "Pesantren Horror Joker" akan bermunculan gambar dari pembaca saat dulu.
Spoiler for Ilustrasi Utama:
Ilustrasi ini dibuat oleh Yusuf Nugraha
Instagram @nugrahayusuf
Spoiler for Ilustrasi Buatan Pembaca Dulu:
Masih banyak yang lainnya, cari saja "Pesantren Horror Joker" akan bermunculan gambar dari pembaca saat dulu.
Seorang Kaskuser bernama Wahyu Setiawa Wibowo menggambar sosok - sosok yang hadir di kisah ini juga:
Spoiler for Ilustrasi Agan Wahyu:
Bagi yang tidak mau terkena spoiler cerita, harap tidak usah buka yang bukan 'Joker'
Terima kasih atas ilustrasinya, Agan Wahyu!
Spoiler for Joker:
Spoiler for Semar:
Spoiler for Kaki Panjang:
Spoiler for Manusia Kambing:
Terima kasih atas ilustrasinya, Agan Wahyu!
Dibawah ini adalah denah asrama buatan kaskuser juga, hanya saja ane lupa siapa namanya. Bagi yang membuat gambar harap PM ane, biar ane cantumkan namanya, ya!
Spoiler for Denah Asrama Umba dan Balad:
Quote:
INDEX CERITA
Chapter 1: Hari Pertama, Dan Terror Awal Joker
Chapter 2: Terror Kedua Joker, Perubahan Perilaku
Chapter 3: Debut Pertama Joker Bagi Ane
Chapter 4: Ustadz Turun Tangan, Malam Hunting Joker
Chapter 5: Lukisan Pria
Chapter 6: 1 Nya Joker, 1 Nya Lagi Siapa?
Chapter 7: The Big Four dan Asal Usul Si Joker
Chapter 8: Malam Terakhir Umba
Chapter 9: Itu Bukan Pipa, Itu Kaki
Chapter 10: Gak Cuma Kakinya, Rambutnya Juga...
Chapter 11: Isu Pelatihan Mental
Chapter 12: Kunjungan.
Chapter 13: TRIVIA
Chapter 14: Joker dan Rayon Balad
Chapter 15: Urban Legend Asrama Putri
Chapter 16: Kisah Dukun Ninja dan Kaki Panjang
Chapter 17: Diperalat, Diantara, Dia.
Chapter 18: Wanita Bawang Busuk
Chapter 19: Mimpi Yang Janggal
Chapter 20: Ancaman dan Keputusan
Chapter 21: Semar Punya Orang Luar?
Chapter 22: Panggilan Darurat Dari Kampung Halaman
Chapter 23: Konfrontasi Agam dan Joker
Chapter 24: Perpulangan Sebelum Badai
Chapter 25: Farewell [FINALE]
---
EPILOG 1: Begu Ganjang
EPILOG 2 COMING SOON
EPILOG 3 COMING SOON
EPILOG 4 COMING SOON
EPILOG 5 COMING SOON
Chapter 1: Hari Pertama, Dan Terror Awal Joker
Chapter 2: Terror Kedua Joker, Perubahan Perilaku
Chapter 3: Debut Pertama Joker Bagi Ane
Chapter 4: Ustadz Turun Tangan, Malam Hunting Joker
Chapter 5: Lukisan Pria
Chapter 6: 1 Nya Joker, 1 Nya Lagi Siapa?
Chapter 7: The Big Four dan Asal Usul Si Joker
Chapter 8: Malam Terakhir Umba
Chapter 9: Itu Bukan Pipa, Itu Kaki
Chapter 10: Gak Cuma Kakinya, Rambutnya Juga...
Chapter 11: Isu Pelatihan Mental
Chapter 12: Kunjungan.
Chapter 13: TRIVIA
Chapter 14: Joker dan Rayon Balad
Chapter 15: Urban Legend Asrama Putri
Chapter 16: Kisah Dukun Ninja dan Kaki Panjang
Chapter 17: Diperalat, Diantara, Dia.
Chapter 18: Wanita Bawang Busuk
Chapter 19: Mimpi Yang Janggal
Chapter 20: Ancaman dan Keputusan
Chapter 21: Semar Punya Orang Luar?
Chapter 22: Panggilan Darurat Dari Kampung Halaman
Chapter 23: Konfrontasi Agam dan Joker
Chapter 24: Perpulangan Sebelum Badai
Chapter 25: Farewell [FINALE]
---
EPILOG 1: Begu Ganjang
EPILOG 2 COMING SOON
EPILOG 3 COMING SOON
EPILOG 4 COMING SOON
EPILOG 5 COMING SOON
Quote:
Kisah ini akan saya update secara berkala, secepat saya bisanya, sebab saya perlu merombak beberapa nama dan gaya penulisan agar tidak timbul kontroversi lagi. Secara keseluruhan total ada 25 Chapter, mungkin saya juga akan mencantumkan chapter baru yang tidak ada di thread lama, sebagai informasi yang tak tersampaikan.
Thread ini juga akan menuntaskan 5 Epilog yang tak sempat dipublish 2014 lalu.
Kisah ini juga sudah saya masukkan di Wattpad, barangkali ada yang lebih suka membaca lewat platform tersebut.
Thread ini juga akan menuntaskan 5 Epilog yang tak sempat dipublish 2014 lalu.
Kisah ini juga sudah saya masukkan di Wattpad, barangkali ada yang lebih suka membaca lewat platform tersebut.
Quote:
Untuk kontak dan informasi, atau jika dirasa ada yang tidak berkenan dari tulisan saya, silahkan diadukan pada fitur Private Message Kaskus atau dengan mengabari saya via social media berikut:
Twitter: @FallenUryuu
Instagram:
Wattpad: @FallenUryuu
Wattpad: @FallenUryuu
Terimakasih Sudah Mampir, Agan - Sista! -
Diubah oleh FallenUryuu 04-08-2021 08:40
Yudiiduy dan 19 lainnya memberi reputasi
18
45.4K
Kutip
112
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
FallenUryuu
#44
Quote:
Farewell, Finale
Kampung halaman adalah tempat paling nyaman dihidup gw saat ini. Setiap perpulangan ke kampung halaman pasti membuat gw bisa melupakan semua kepenatan yang gw alami, entah itu soal pelajaran, maupun mistis yang menjadi terror beberapa tahun ini. But hey, even if it was a horror experience, that was a golden precious memories.
Gw santaikan pikiran, tubuh, dan mental di kampung halaman ini, bagi yang membaca thread lama mungkin tau tempatnya dimana, tapi tolong jangan disebar ya, haha. Memang, ane lupakan semua masalah dan kepenatan selama di sekolah berasrama itu, tapi semua pelajaran yang gw dapatkan dan gw pahami tak akan pernah gw lupakan.
Kebersamaan, kemandirian, agama. Semuanya gw tanam untuk dijadikan pupuk bagi gw yang dewasa kelak.
Kebiasaan – kebiasaan tersebut pun menular pada gw yang pulang ke kampung halaman. Misalnya, gw jadi sering cuci piring dan baju sendiri, lalu gw jadi lebih kompeten untuk berbicara di depan umum, juga jadi lebih ‘berani’ kepada hal – hal mistis.
Sudahlah, setidaknya itu mewakili perasaan Bahagia gw saat kembali ke kampung halaman. Kini kita kembali menuju asrama tercinta, sama eperti saat pertama kali datang ke pesantren, suasananya sangatlah ramai! Seluruh lapangan dan jalan penuh oleh mobil dari orang tua murid yang mengantarkan anaknya.
Gw pijaki kamar asrama gw, yang baru datang hanya beberapa orang, termasuk sahabat gw, partner karib, Agam. Gw lepas kangen dengan teman – teman sekamar, juga dengan para tetangga kamar dengan saling berbagi oleh – oleh dan makanan.
Lama kelamaan, anggota kamar yang belum datang pun berdatangan, asrama pun semakin ramai. Malam itu, para wali siswa masih tinggal hingga jam 12an, padahal sudah disuruh pulang oleh para guru, karena waktu berkunjung bagi wali murid adalah maksimal jam 10. Hahahaha.
Malam itu kita lewati tanpa ada masalah, dan penuh kegembiraan.
Keesokan hari pun tiba, kita juga bersekolah tanpa ada halangan, lalu kemudian pulang, melaksanakan aktifitas diluar sekolah seperti ekstrakulikuler, belajar, dan kembali tidur di kamar Rayon Balad lantai 3.
Sampai suatu malam, tepatnya sesudah isya, gw melihat Radit datang dari arah gerbang masuk Asrama.
Tunggu…
Benar juga, Radit ini telat beberapa hari datangnya…
Sebelum itu gw berpikir, mungkin tidak kebagian tiket pesawat untuk kembali kesini. Tapi sebuah spekulasi liar kembali muncul, apa ada hubungannya dengan Joker, kah?
Gw samperin Radit yang membawa banyak barang, gw bantu dia bersama dengan Agam dan Ibra yang gw panggil. Disitu kita tidak sempat banyak mengobrol, karena Radit tampak sangat Lelah untuk bicara. Bisa dilihat dari kantung matanya yang terlihat gelap, seperti kekurangan tidur, dan wajahnya yang memancarkan kesedihan.
Setelah membantunya, gw dan teman – teman pun lari ke tempat Pak Umar, untuk menanyakan kelanjutan seperti apa yang harus kita ambil untuk kasus Radit.
Diketuk pintu kamar rayon guru tersebut, keluarlah Pak Umar yang sudah menggunakan baju koko. Sepertinya dia hendak berangkat untuk mengajar ngaji anak – anak kelas 1 yang baru deh.
“Assalamualaikum, Pak ustadz…” Ucap gw memberi salam.
“Walaikumsalam… Ayo sini, duduk dulu di dalem… Ada yang mau dibicarakan…” Kata Pak Umar.
Kami yang dipersilahkan pun duduk.
Dia memasang wajah serius, menatap kita bertiga, “Gini… Kita ada masalah serius… Makhluk yang kit acari – cari semingguan lebih ini sudah tidak ada di wilayah manapun… Kita sempat meminta bantu kiyai dari luar Yayasan ini, namun hasilnya tetap nihil”
“Saya khawatir keteledoran saya jadi berdampak pada Radit…” Lanjut Pak Umar.
“Maksudnya, Pak?”
“Saya khawatir, Joker mengikuti Radit sampai ia ke Sulawesi…”
Kita terdiam mendengar ucapan dari Pak Umar, bahkan seorang yang kami anggap paling sakti ini bisa salah juga.
“Radit sudah datang?”
Kami mengangguk dan memberitahunya bahwa Radit sudah ada di kamarnya.
Tanpa basa – basi, Pak Umar langsung mengenakan peci, membawa tasbihnya, dan merapihkan baju kokonya. Kami yang terkejut pun sontak berdiri mengikuti Pak umar yang mendadak beranjak setelah mendengar kabar Radit sudah datang.
Dia menyuruh kita mengikutinya dengan nada yang terburu – buru, “Kalian cepat suruh Radit temui saya di Gedung Rektorat. Secepatnya!” Ucap Pak Umar sambil memanggil teman – teman keagamaannya.
Kita ikut panik, dengan terburu – buru, kita ajaklah Radit menuju lapangan voli yang tepat berada dihadapan Gedung Rektorat. Radit yang sudah lesu semenjak datang ke asrama pun hanya manut menuruti ajakan kita.
Saat sampai… Gw, Ibra, Radit, dan Agam terkejut melihat Pak umar dan 8 ustadz lainnya yang gak gw kenal siapapun selain Pak Umar sudah berada bersamanya. Beberapa tampak terlihat sudah tua, spekulasi gw mereka adalah kiyai dari luar, atau teman dari para petinggi Yayasan.
“Yang dari Rayon Umba, sekamar sama Radit dulu, siapa saja?” Tanya Pak Umar pada gw.
“Cuma gw dan Ibra pak, Agam beda kamar.” Balas gw.
Entah mengapa, Agam yang bukan merupakan anggota kamar 304 disuruh kembali ke asrama, tapi gw dan Ibra disuruh tetap tinggal dan duduk. Posisi kali ini gw dan Ibra duduk sekitar 5 meter dihadapan Radit, dia juga duduk menghadap kearah gw dan Ibra. Sementara itu, 7 Ustadz termasuk Pak Umar berdiri berbaris membentuk garis melengkung di belakang Radit.
Dalam situasi sunyi dan hening, Pak Umar bertanya pada Radit, “Dit, benar pas kamu balik ke kampung halaman, Makhluk Bernama Joker itu masih mengikutimu?”
Radit awalnya diam…
Tak lama dari itu, tangisnya mulai pecah, ia pun mengeluarkan semua unek – unek dia yang dipendam semenjak perpulangan, “Betul Ustadz… Dia muncul terus di mimpi saya… Kadang muncul dihadapan saya, sampai saya susah untuk tidur… Suara bising gesekan besi tersebut selalu hadir di setiap kehadirannya… Disana juga dia menyuruh saya untuk mengusir Jin – Jin yang berada di rumah saya dan sekitarnya…” Jelas Radit.
Gw yang mendengarnya merasa sedih dan prihatin, ternyata selama ini gw mengalami senang – senang di kampung halaman, Radit justru mengalami neraka. Ia kembali melanjutkan penjelasannya sambil menangis.
“Disetiap kali saya berusaha mengusir Jin yang ‘dia’ suruh, saya selalu kesurupan, Ustadz… Rasanya sakit sekali… Saya mohon ustadz… Usir dia… Saya ingin lepas dari cengkraman dia…” Kata Radit sambil nangis sesenggukkan, tak sekalipun ia membuka matanya.
Tangan gw mengepal sedih, kesal, dan takut secara bersamaan, Ibra yang prihatin pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Disitu, Pak Umar memegang kepala Radit, mengelusnya beberapa kali sambil membacakan doa – doa. Sementara 6 ustadz lainnya ikut berdoa dibelakang Pak Umar.
Disinilah kejanggalan itu memuncak…
Setelah sekian lama ketujuh ustadz itu membaca doa, Radit mendadak pingsan. Gw dan Ibra terkejut, namun ketujuh Ustadz tersebut tampak tidak terkejut sama sekali, juga Pak Umar yang masih berdoa menaruh telunjuknya dihadapan bibirnya, mengisyaratkan gw dan Ibra harus tenang dan jangan bicara.
Meski tak terkejut, ketujuh ustadz tersebut sesekali mengganti posisi berdirinya, seolah berusaha menghindari sesuatu. Kadang ada yang memasang kuda – kuda, seolah hendak terjatuh, kemudian kembali berdiri tegak. Namun doa yang dipanjatkan tak kian berhenti dari mulut ketujuh ustadz tersebut.
Pak Umar yang sedari tadi membisikkan doa tiba – tiba mengucap sesuatu yang lantang, “Benar kamu yang mengikuti anak – anak ini?! Saya mau kamu pergi!”
Disitu, gw yang masih tak mengerti apa yang terjadi, kebingungan dan agak panik. Tangan Pak Umar mengepal kedepan, seolah sedang mencengkeran sesuatu, apakah itu Joker yang dia pegang?
“Ibra, Rama, jangan putus abca alfathihah, SEKARANG!” Bentak Pak Umar menggelegar.
Gw dan Ibra sontak duduk dengan posisi menegang, lalu membaca alfathihah, membisikannya sambil memejamkan mata. Gw gak tau apa yang terjadi, tapi gw tau ‘dia’ memang ada di sekitar sini! Tak hentilah gw dan Ibra membaca surat alfathihah.
“Saya akan lepas kamu, asal kamu tidak kembali ke tempat ini lagi! Dulu pernah saya usir kamu! Kamu lihat 3 orang siswa didepan saya ini?! Saya mau kamu jauh – jauh dari mereka!” Bentak Ustadz Umar, gw buka mata gw, kepalan tangan Pak Umar pun dilepas.
Sumpah, tak ada niatan bagi gw untuk melepas bacaan alfathihah yang diperintah oleh Pak Umar, tapi entah mengapa Ketika genggaman tangan Pak umar lepas, surat Alfathihah yang gw baca pun putus. Gw agak kalap, panik lupa untuk tidak melanjutkan bacaan tersebut, namun ternyata tak terjadi apa – apa saat gw putus membaca doa tersebut.
Hingga beberapa detik kemudian…
SREEKKKK!!! SREKKKKK!!! SREKKKKK!!!
Suara gesekan besi terdengar sangatlah kencang didalam kepala gw, ini adalah suara paling kencang yang pernah gw dengar. Gw yang kesakitan pun menutup telinga gw, namun karena suara tersebut berasal dari dalam kepala gw sendiri!
Gw yang panik pun menatap Pak Umar, ia berusaha mengucap sesuatu pada gw, namun gw tak bisa mendengarnya karena suara bising yang ada dikepala gw tak kian berhenti menyakiti telinga gw.
Gw panik…
Kalap…
Bagaimana cara menghentikan suara bising ini?!
Tiba – tiba, gw mencium sebuah bau terbakar, entah menyan atau apa, itu berasal dari sebelah kiri gw, yaitu berasal dari si Ibra…
Gw yang kepanikan pun, melirik pelan kearah Ibra…
Itu sudah bukan Ibra, sosoknya tampak MENYERUPAI JOKER!!!
“NGAAAAAANNNNNNKKKK!!!!”
Sebuah teriakan keras muncul dari mulut sobek Joker yang melebar saat gw lihat. Shock dan tak kuat lagi menahan semua kepanikan tersebut, gw merasa pandangan gw kabur disusul dengan pusingnya kepala gw akibat suara bising dicampur teriakan tersebut.
Gw akhirnya tak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
Rupanya semenjak gw tak sadarkan diri, waktu telah memakan berjam – jam, gw terbangun di keeesokan paginya. Gw tidak bersekolah hari ini, sebab entah mengapa gw tiba – tiba terserang demam yang cukup parah.
Saat gw lihat kesekitar, Ibra tampak duduk di ranjang samping ranjang gw, dia tampak sehat namun sama – sama tidak bersekolah untuk hari ini.
Gw tanya apa yang terjadi semalam…
Ia bercerita, katanya setelah gw pingsan, si Ibra ini lanjut membaca alfathihah tanpa berhenti sama sekali. Disitu Pak Umar dan kawan – kawannya tampak berhamburan seolah sedang mengejar sesuatu yang gak bisa Ibra lihat. Setelah salah satu dari mereka mendapati sesuatu di genggamannya, diambillah sebuah botol kaca dan dimasukanlah sesuatu yang tak terlihat itu kedalam botol.
Botol tersebut dikunci rapat, dengan tutup yang dibalut kain bertuliskan huruf – huruf yang tak gw ketahui.
Ibra bercerita, botol tersebut sedang dibawa oleh salah satu ustadz yang hadir semalam. Botol tersebut hendak dibuang ke Tanjung Priok. Yap, dibuang ke laut.
“Alhamdulillah… Radit gimana?” Tanya gw.
“Beeeuhhhh… Lepas dia udah… Sehat bener dia sekarang, cenderung ceria malah… Buktinya, sekarang aja dia gak masalah masuk sekolah…” Balas Ibra.
Akhirnyaaaaaaaaa…
Kisah Joker yang menghantui dan menerror ktia selama hampir 3 tahun ini pergi jauh juga. Dengan penjelasan Ibra, katanya sih botol tersebut akan menyegel Joker kedalam laut dan takkan bisa lepas. Gw tak pernah merasa selega ini dalam hidup gw, seolah gw berhasil mencapai suatu pencapaian yang sangat memuaskan.
Setelah semua kejadian itu, Radit pun tampak lebih mudah berbaur dengan orang lain. Kini temannya bukan Cuma Gw, Agam dan Ibra doang, dia sudah memiliki teman – teman yang lainnya. Kaki panjang juga tak pernah terdengar lagi di Angkatan gw, namun junior sih bilang beberapa pernah melihat penampakan tersebut.
Seolah…
Kepergian Joker ini menjadi penutup dari kisah asrama gw…
.
.
.
.
.
Semester satu pun berakhir, dengan hasil nilai yang lumayan bagus. Ini adalah waktunya untuk gw pamit pada seluruh teman – teman yang menemani gw. Setelah gw pikir – pikir, memang betul banyak sekali terror dan pengalaman menyeramkan berasrama disini, tapi kalau gw bayangkan, pengalaman berharga bersama teman – teman nya sebenarnya lebih banyak, cuman gak gw ceritakan aja disini.
Gw berpamitan dengan banyak orang. Seluruh Rayon Balad lantai 3 gw samperin…
Gw ucapkan sampai jumpa pada survivor 304 yaitu Ibra, Ardi, Farhan, dan Radit…
Tak lupa, gw juga ucapkan pamit pada teman – teman kamar 201, terutama sahabat gw, Agam.
Sebenarnya, mereka menyayangkan kenapa gw harus keluar di waktu yang sangat nanggung, karena hanya 1 semester lagi dan sebenarnya kita bisa lulus bersama. Namun gw jelaskan, keluarga gw adalah prioritas yang harus gw jaga, mereka pun paham.
“Gam, kalau ada masalah mistis lagi, gw serahkan semuanya sama lu… Karena sebenarnya dari semua orang elu adalah yang paling berani.” Begitu ucap gw pada Agam berusaha menyampaikan kesan terakhir.
Selain pada Agam, gw juga berpesan pada Radit, “Dit, kalo ada apa – apa, lu tau sekarang lu punya teman untuk bercerita… Terima kasih sudah mampu bertahan sampai sekarang, Dit…”
Setelahnya, kita berpisah, salah satu teman di kamar gw bahkan ada yang sempat menangis dengan pergi nya gw. Gw sih sangat terharu, tapi toh gw bukan mau mati, jadi gw masih bisa bertemu dengan mereka nanti setelah gw lulus.
Semua barang sudah diangkut ke mobil, tinggal raga gw nya saja…
Tapi sebelum itu, gw sempatkan untuk naik ke lantai 3 Rayon Umba mengulang memori yang pernah terjadi disini. Gw juga pergi ke koridor lantai 2 Balad untuk mengenang semua memori, termasuk memori Joker yang muncul dihadapan gw. Lalu secara diam – diam, gw perhatikan aula yang pernah gw tiduri di wilayah asrama putri, tempat Kambing Hitam joget – joget, hahaha.
Keluarlah gw dari gerbang sekolah berasrama ini, naik ke mobil untuk pulang ke kampung halaman. Keluarga gw sudah terlalu lama menunggu.
Terima kasih atas semua pengalaman yang telah diberikan, semuanya sangatlah berharga. Tak hanya mistis, yang menyenangkan pun lebih banyak. I will cherish this moment, forever.
Makasih semuanya...
Agam
Radit
Ibra
Ardi
Farhan
Semar
Wanita Bawang Busuk
Paskibra
Kambing Tukang Joget feat Cewek Mukena
Kaki Panjang
and last... Fuck you, but yes… Joker
Agam
Radit
Ibra
Ardi
Farhan
Semar
Wanita Bawang Busuk
Paskibra
Kambing Tukang Joget feat Cewek Mukena
Kaki Panjang
and last... Fuck you, but yes… Joker
Diubah oleh FallenUryuu 01-08-2021 12:02
redrices dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
Tutup