Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI
PACARKU HIDUP KEMBALI
Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.4K
6.3K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3532
BAGIAN 51
WARISAN IBLIS
part 3

Setelah berciuman, Karma mengajak Hayati masuk tenda untuk tidur karena malam semakin larut. Di dalam tenda, mereka berbaring bersebelahan. Hayati berbaring memunggungi Karma.

Semakin malam, rasa kantuk tak kunjung datang. Karma merasa aneh terhadap dirinya sendiri yang secara spontan mencium Hayati. Perasaannya pun masih tak karuan. Sesekali, ia memandangi Hayati yang berbaring memunggunginya.

"Kamu masih belum tidur Kar?" tanya Hayati.

Karma terkejut, ia mengira Hayati sudah tertidur.

"Belum, kamu ngagetin aku aja ihh! Kirain kamu udah tidur?" jawab Karma dengan kesal.

"Dari tadi kamu ngelamun aja dan memandangi punggungku"

"Kenapa kamu bisa tau? Kamu kan munggungin aku? "

"Dengan mata kuningku, aku bisa liat ke segala arah tanpa harus memutar badan dan kepala"

"Hmmmm...iya juga yah, mata kuningmu itu kan anugerah dariku"

Suasana kembali hening sesaat. Karma seakan bingung untuk memperpanjang obrolan. Ia masih memikirkan peristiwa ciuman tadi. Ia melihat Hayati masih tetap memunggunginya.

"Karma, kenapa kamu cium aku tadi? Kamu tuh kurang ajar tau!! Maen nyosor aja!!"

"Errr...anu... Maaf Hayati, aku juga gak sadar udah ngelakuin itu... aku menyesal, lebih baik kamu lupain ciuman itu!!"

"Mana bisa aku ngelupain ciuman seindah itu?"

"Apa kamu bilang?" Karma terperanjat.

"Aku bilang itu ciuman indah, emang salah?"

"Errrr... anu... aku kira kamu bakalan membencinya"

"Perkiraan kamu bener, aku membencinya, tapi aku juga menyukainya"

"Apaaaaah!!!"

"Kamu pencium handal juga ya! Gak nyangka iblis bisa ngelakuin itu, pantes aja Bendoro klepek-klepek"

"Kamu terlalu melebih lebihkan Hayati, aku kalo nyium biasa aja kok, justru aku belajar ciuman dari manusia"

Hayati tertawa mendengar Karma. Suasana dalan tenda menjadi hangat dengan obrolan itu. Karma merasa lega setelah mendengar Hayati kembali tertawa.

"Apa kamu bener menyayangiku?" sahut Hayati.

"Iya Hayati, aku sayang sama kamu"

"Kenapa kamu bisa begitu? Kamu kan kekasih Bendoro, kamu mau khianatin dia? Oh iya, kamu kan iblis, mana ada iblis yang setia"

"Terserah apa pendapat kamu, tapi aku jujur sama perasaanku itu, mungkin pecahan jiwaku yang lain mencintai Bendoro, tapi potongan jiwaku yang ada di dirimu berbeda... Hayati, sejak aku berada di ruang hatimu, di dalam tubuhmu, aku melihat semua yang kamu lakukan, dulu ketika kamu masih sama Bendoro menjadi tukang jagal para siluman, aku melihat kamu masih berbuat baik, kamu selalu menyesali perbuatan kejam yang kamu lakukan sama orang tak berdosa yang dijadiin tumbal sampe akhirnya kamu melindungi mereka dan melawan Bendoro, kamu juga sangat baik dan peduli kepada sesama, baik itu arwah gentayangan maupun siluman, kamu selalu menolong mereka kalo lagi susah, dan ketika kamu kembali jadi manusia, kamu melakukan hal yang sama"

"Apa Bendoro juga seperti itu?"

"Hmmm...kamu beda sama dia, aku jatuh cinta sama Bendoro karena kita memiliki banyak persamaan, dia pintar, ambisius, kejam dan bijaksana"

"Hey...bukannya kamu kurang pintar?"

"Ya, mungkin itu salah satu perbedaanya"

"Terus kamu suka sama aku cuman karena baik aja? "

"Aduh...pertanyaan sulit, gini Hayati! Kamu itu orangnya sangat mudah buat disayangi, kamu pandai membuat nyaman orang di sekitarmu, kamu tau semua cowok yang deket sama kamu, mulai dari Yadi, Asnawi, Dasep, Romi, Aldy, Arsal dam Wongso, mereka semua jatuh cinta sama kamu"

"Karma, kamu ngarang aja deh! Masa keponakanku dan Wongso jatuh cinta juga? Romi dan Aldy sih emang cinta sama aku karena aku ini Bude mereka, aku juga sayang dan perhatian sama mereka, aku nganggep mereka anak anakku sendiri...terus Wongso, aku ngurus dia cuma ngejalanin tugas yang dikasih Tisha... itu sementara kok! Aku gak naruh perasaan apa apa sama Wongso, begitupun dia, selama ini biasa biasa aja...lagian mana mungkin Wongso naksir aku! Dia kan udah punya pacar yang cantik, pintar, kaya, dan terkenal... aku gak ada apa apa nya dibanding Tisha"

"Hayati! Kamu masih aja gak peka, kedua keponakanmu itu mencintaimu bukan sebagai hubungan keluarga tapi sebagai wanita, begitu juga Wongso, awalnya dia biasa biasa aja sama kamu, tapi selama kami ngerawat dia, perlahan dia menaruh rasa sama kamu"

"Aku gak percaya! Mana buktinya?"

"Gak ada sih, tapi itu cuman opiniku setelah liat gerak gerik mereka"

"Berarti belum tentu benar, lagian aku cuman cinta sama Asnawi, aku gak akan membuka hatiku untuk yang lain, termasuk kamu, Kar! "

"Oke, itu hak kamu! Aku gak keberatan"

"Karma! Makasih ya!"

"Makasih buat apa?"

"Kamu gak setubuhi aku, padahal aku udah nyerahin segalanya buat kamu tadi, terus kamu juga ngingetin aku pas lagi gelap mata kayak tadi, aku emang gak berpikir jernih tadi, aku man pengen Arsal hidup lagi, tapi semua itu udah takdir"

"Oke, semua itu kulakukan karena aku sayang kamu, aku gak mau ngerusakin kamu"

Hayati tak mengeluarkan kata kata lagi, sedangkan Karma merasa lega karena telah mengutarakan perasaannya. Karma melihat Hayati sudah terlelap, ia pun membuka jaketnya, lalu menyelimutkannya ke tubuh Hayati.

Keesokan pagi, Karma membuka matanya ketika sinar mentari yang menerobos masuk melalui celah kecil di tenda menerpa wajahnya. Ia menoleh ke sebelah, ternyata Hayati sudah tak ada. Karma panik, dia langsung keluar dari tenda.

Di luar tenda, tanda tanda keberadaan Hayati juga tak ada. Ia berteriak memanggil Hayati sambil berkeliling di sekitar. Ketika berjalan mendekati tepian danau, ia melihat pakaian Hayati yang bertumpuk di atas sebuah batu. Iblis itu pun mendekatinya untuk melihat pakaian itu, tiba tiba munculah Hayati dari dalam danau. Ia tampak telanjang dan mulutnya menggigit seekor ikan yang menggelepar.

Hayati berjalan ke tepian danau. Ia melempar ikan hasil tangkapannya ke darat lalu menyapa Karma. Akan tetapi Karma tak membalasnya. Ia tampak berdiri kaku dan mata kuningnya bersinar.

Hayati merasa ada sesuatu yang ane dengan iblis itu, ia pun semakin mendekatinya. Begitu Hayati menyentuh tubuhnya, Karma langsung jatuh pingsan. Hayati panik dengan keadaan itu, ia berusaha menyadarkan Karma. Hayati menggunakan berbagai cara untuk menyadarkan Karma mulai dari menepuk-nepuk pipi, menyiramnya dengan air dan memberinya napas buatan. Akan tetapi samua cara itu belum bisa menyadarkannya. Akhirnya Hayati mendapat ide ketika ia melihat bongkahan batu besar di tepian danau. Dia mengangkat baru besar itu lalu ia timpakan tepat di kepala Karma. Seketika iblis itu langsung bangun.

"Akhirnya...kamu sadar juga" kata Hayati.

Karma tampak linglung, ia menundukkan kepalanya yang berlumuran darah akibat ditimpa batu. Setelah itu ia mendongak dan melihat Hayati yang berdiri di sampingnya. Ia langsung teriak sambil menutup matanya.

"Kamu kenapa Kar? Kok kayak yang liat setan aja"

"Itu... itu... itu... kamu masih telanjang! Pake baju lagi cepet!"

"Oalaaaah, kamu kok panik gitu liat aku telanjang? Bukannya kamu udah biasa liat aku telanjang? Kamu kan sering liat dari dalam tubuhku"

"Ya itu beda, cepetan pake baju!!"

"Iya... iya"

Hayati kembali memakai bajunya. Karma tak berani melihat Hayati sebelum ia memakai pakaian. Ia hanya duduk memunggungi Hayati.

"Nih Kar! Aku udah pake baju lagi"

"Nah gitu dong, kamu hampir aja bikin aku mati!"

"Mati? Bukannya kamu mahluk abadi? Kok bisa mati?"

"Bukan secara harafiah!! Tapi aku rasanya mau mati liat kamu telanjang secara langsung!!"

"Kenapa bisa gitu?"

"Karena kecantikan dan kemolekan tubuhmu jauh melebihi para bidadari di surga...kamu adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna menurutku!"

"Oalaaah, kamu mau ngegombalin aku ya...hahahaha...yaudah yuk, kita balik ke tenda, aku mau makan ikan ini, abis itu kita lanjut naik ke puncak"

Hayati menarik tangan Karma, mereka pun kembali ke tenda. Menjelang siang, mereka melanjutkan pendakian menuju puncak gunung Semeru. Mereka menyusuri jalur melewati padang rumput gersang yang dikelilingi perbukitan yang ditumbuhi pohon pinus dan cemara.

Perjalanan kali ini, mereka tak banyak bicara. Hayati memilih untuk fokus dengan tujuannya yaitu mencapai puncak pada malam hari. Ia harus menggunakan waktu sebaik mungkin.

Setelah tiga jam menyusuri padang rumput yang luas, mereka akhirnya tiba di Kalimati. Baik Hayati maupun Karma tampak kelelahan, mereka memutuskan untuk istirahat sejenak.

Ketika senja tiba, Hayati dan Karma melanjutkan pendakian. Mereka mulai mendaki gunung Semeru yang sangat terjal dan gersang. Hamparan pasir, kerikil dan batu tampak luas di depan mata. Ketika berjalan di hamparan itu, langkah terasa berat. Ditambah kontur yang meninggi membuat Karma merasa kesusahan. Udara malam yang sangat dingin terasa menusuk tulang. Angin kencang menerbangkan debu debu dari hamparan pasir, membuat pendakian semakin sulit.

"Hayati"

"Iya Kar?"

"Berapa lama lagi kita nyampe?"

"Ini baru setengah perjalanan, paling 2 jam lagi"

"Aduuuh lama banget, kita terbang aja yuk! Biar langsung nyampe"

"Oalaaaah, gak seru kalo terbang mah, gak ada sensasinya...emang kamu kenapa? Capek?"

"Enggak sih, cuman aku gak suka ada di sini, tiap jalan kakiku terbenam, jadinya susah ngelangkah, terus angin ini bikin aku gak nyaman"

"Kamu harus tahan Kar! Masa kamu selemah itu?"

"Hadeeeuh, capek deh!"

Hayati tiba tiba memegang tangan Karma, lalu ia menariknya sambil melanjutkan langkahnya. Karma terkejut.

"Kenapa kamu pegang tanganku?"

"Biar cepet nyampe, aku talut kamu kecapean"

"Ihhh so sweet banget sih kamu"

Semakin mendekati puncak, medan yang mereka lewati semakin berat. Hayati beberapa kali terjatuh akibat terpeleset. Akan tetapi dengan tekadnya yang kuat dan usaha yang gigih, akhirnya Hayati berhasil mencapai puncak.

Ia loncat kegirangan sambil bersenandung. Karma ikut senang melihat Hayati. Ia memperhatikan buah dada Hayati yang bergerak naik. turun ketika ia meloncat-loncat. Karma tersenyum dengan hidung berdarah.

"Hei...kamu lagi liatin apa? Kok senyam senyum sendiri?" tanya Hayati yang merasa heran dengan Karma.

"Aku lagi liatin gunung, Ti"

"Gunung apa?"

"Gunung kembar"

"Apa kamu bilang? "

"Eh...maksudku gunung Semeru...hehehe"

"Kita kan udah di atas puncak, mana bisa liat gunungnya?"

"Err... bukan itu maksudku, aku lagi liat kawah"

"Kawah kan di sana, tapi kamu melihat ke arahku, apa jangan jangan kamu liatin aku loncat loncat sambil bayangin hal mesum? "

"Anu... Hayati... Aku bisa jelasin"

Hayati langsung memukul kepala Karma dengan keras.

"Maafin aku Hayati!! Aku gak sengaja liatnya"

"Hmmm...dasar iblis mesum!! Yaudah sekarang kamu bikinin tenda!"

"Pake sihir boleh ya? Aku capek kalo cara manual mah"

"Yaudah deh terserah"

Karma mengeluarkan tenda dari ransel besarnya, lalu ia menyimpannya di atas permukaan tanah. Ia memakai sihir untuk membangun tenda dalam waktu sekejap. Hayati kagum melihat aksi Karma.

Hayati dan Karma masuk ke dalam tenda untuk beristirahat. Suasana di atas puncak sangat ekstrim. Hawa dingin yang menusuk tulang dan angin kencang membuat mereka menggigil. Hayati membuat minuman jahe untuk menghangatkan badan.

"Kita udah di puncak nih Hayati, terus kita ngapain aja disini?" tanya Karma sambil menyeruput minuman jahe.

"Kita nunggu matahari terbit"

"Emang ada apa kalo matahari terbit?"

"Nanti ada pemandangan indah, kayak di surga gitu lho"

"Surga? Kamu kayak yang pernah ke sono aja ahh!"

"Ihh kamu mah rese sih Kar, namanya juga kiasan tau!"

"Iya deh...manusia emang sering ngayal, tapi asal kami tau, gak ada tempat di dunia ini yang seindah surga bahkan setitik pun tak sampai"

"Oalaaaah...berarti surga super indah dong?"

"Betul Hayati"

Hayati menyeruput minuman jahe dan memakan sebatang cokelat yang ia simpan di saku jaket. Sejenak mereka saling berdiam diri untuk menikmati suasana di puncak Semeru. Angin kencang menerpa tenda hingga membuat tenda terus bergoyang tak karuan.

"Suatu hari, aku pengen mendaki gunung ini bareng para keponakanku, mereka pasti seneng banget"

"Kuharap kamu bisa ngajak mereka kemari"

Karma mendadak terdiam ketika Hayati menyinggung keponakannya. Raut wajah tiba tiba berubah.

"Kamu kenapa Kar? Kok jadi pendiam"

"Enggak kok Hayati, aku cuman lagi berpikir"

"Mikirin apa? Keponakanku?"

"Iya"

"Eh sebenernya aku mau nanya sama kamu, kenapa sih kamu benci banget sama Cecil? Sampe sampe kamu menguasai tubuhku dan hampir membunuhnya"

"Keponakanmu yang satu itu jahat! Dia anak iblis"

Hayati kembali memukul kepala Karma karena tersinggung deng omongannya.

"Tarik ucapanmu itu! Cecil anak baik, berkat dialah akhirnya aku tau kalo di dalam diriku ada iblis bersemayam, dia berusaha mengeluarkan kamu dari tubuhku, dia berniat menolongku"

"Dia emang mau menolongmu, tapi dengan cara yang kejam, ucapanku bener lho, Cecil anak iblis"

"Kenapa kamu bilang Cecil anak iblis?" bentak Hayati.

"Dia punya kekuatan sakti"

"Cecil bukan anak iblis! Dia anak Rini sama Roy, dia emang beda ayah sama Romi dan Aldi, dia punya kekuatan indigo"

"Dia emang anaknya Rini, tapi kamu yakin bapaknya si Roy? Terus apakah anak berkemampuan indigo bisa manggil iblis dan ngeluarin rohnya ketika gak sadar?

"Rini yang bilang kalo Cecil anak Roy, dan mungkin bisa aja kali anak indigo manggil iblis"

"Hayati, kamu udah dibohongi sama bocah itu"

"Maksudmu apa?"

"Gini ya, aku tau kekuatan orang yang indigo, kayak si Cascade saingan cintamu itu, dia adalah anak indigo yang sempurna karena mempunyai semua kekuatan indigo, kayak bisa liat mahluk gaib, berkomunikasi sama mereka, membaca pikiran, meramal masa depan dan melihat kilatan masa lalu seseorang maupun suatu tempat, tapi Cecil lebih dari itu, dia bisa masuk ke sini, ke ruang hatimu dan bertemu denganku, terus mengenai ayahnya, dia bukan anak Roy, tapi dia anak iblis paling sakti di semesta ini, iblis yang udah ngalahin aku dan mengurunhku, iblis yang menolak sujud di hadapan Adam, ya... Dia Azazil"

"Apaaaah!!! Aku gak percaya, dia anak Roy, terus Cecil mungkin punya kekuatan indigo yang lebih besar dari Cascade, kamu mungkin belum tau aja"

"Mending kami liat memori aku aja deh, biar percaya... coba sentuh jidatku?"

Hayati menyentuh kening Karma. Tiba tiba ia berpindah tempat menuju sebuah ruangan besar yang ia pernah datangi saat pertama kali bertemu Karma. Hayati kebingungan dengan keadaan itu, ia lalu melihat Karma yang berwujud Bendoro sedang duduk santai di sebuah kursi goyang. Hayati menghampirinya dan mencoba menyapanya, tapi ia tak dihiraukan. Karma seakan tak melihat keberadaan Hayati di sana.

Hayati semakin bingung, ia terus menerus memanggil Karma tapi tetap tak berhasil. Tak lama kemudian, secara tiba tiba dinding ruangan itu meledak dan membuat Karma terpental. Kemudian munculah sosok wanita memakai baju zirah besi. Wanita itu memandang tajam ke arah Karma. Dia memiliki wajah cantik dan memiliki satu tanduk yang tumbuh di tengah keningnya. Matanya berwarna ungu.

Hayati sangat ketakutan melihat sosok wanita itu. Ia mencoba memperhatikan wajah dari wanita itu. Ketika sosok itu mendekat dan menunjukkan wajahnya, Hayati terkejut.

"Cecil?" sapanya.

Akan tetapi Cecil tak menghiraukannya seakan Hayati tidak berada di situ. Tak lama kemudian, Hayati tiba-tiba kembali dalam tenda. Ia terjengkang sakan ada sesuatu yang mendorongnya. Karma membantunya untuk kembali duduk.

Hayati terlihat sangat shock. Napasnya terengah engah dan tubuhnya dipenuhi keringat.

"Apa itu Cecil?"

"Iya, itu keponakanmu ketika memaksa masuk ke ruang hatimu"

"Kenapa dia berwujud seperti iblis?"

"Dia anak iblis, Hayati! Dia anak Azazil"

"Aku gak ngerti sama semua ini Kar"

"Aku jelasin deh, tapi itu juga kalo kamu percaya"

"Aku percaya kok sekarang... Aku ngeliat dia di memori kamu, dia sangat mengerikan"

"Baiklah kalo kamu percaya, aku ceritain dari awal... Kamu tau kan Rini dulu kayak gimana? Pas dia masih sama Roy?"

"Dia sangat menderita, dia dipaksa jadi pramuria oleh si Roy jahanam"

"Berarti dia disetubuhi sama banyak cowok kan? Nah salah satunya adalah Azazil...Dia lah yang menghamili Rini, bukan si Roy"

"Tapi kenapa Azazil menghamili Rini?"

"Seperti yang udah aku ceritain sebelumnya, para iblis akan memperbanyak keturunan untuk menambah pasukannya...nah Azazil pernah bilang kalo dia mau ngasilin keturunan dari golongan manusia, dia berpikir kalo campuran iblis dan manusia, maka akan tercipta mahluk yang mempunyai kekuatan super...dia menghamili ribuan wanita selama ini, dari ribuan tahun yang lalu sampe sekarang"

"Banyak wanita di dunia ini? Kenapa harus Rini yang dihamili?"

"Azazil dari dulu ngasih tanda kepada wanita yang ia hamili, dia selalu menghamili wanita dari generasi yang sama"

"Jadi leluhurku juga pernah dihamili oleh dia?"

"Iya Hayati, itu artinya kamu dan Rini adalah keturunan Azazil"

"Astaga!!"

"Azazil selalu menghamili wanita generasi ketujuh dari wanita yang ia hamili sebelumnya, jadi nenek buyutmu dulu telah dihamili oleh Azazil, terus ngelahirin anak, dan terus aja menurun sampe kalian"

"Oh Tuhan, kenapa ini bisa terjadi?"

"Yah begitulah Ti, kamu harus menerimanya"

"Hmmm...ini sangat berat"

Hayati sangat shock mendengar kenyataan itu. Ia mendadak lemas dan tak bergairah.

...
Diubah oleh Martincorp 03-08-2021 06:50
chrysalis99
key.99
lelakiperantau
lelakiperantau dan 41 lainnya memberi reputasi
42
Tutup