Pada masa kekahlifahan Abbasiyah (Abbasid) pada abad ke-8 hingga 13 M, Umat Muslim mecapai masa keemasannya dan menjadi pusat peradaban dunia. Pada masa itu, kamu akan menemukan kota yang indah dan tertata rapi, rumah sakit gratis yang buka 24 jam, pusat pendidikan, perpustakaan terbesar di dunia
Bait Al-Hikmah (House of Wisdom) yang menjadi pusat para pemikir hebat dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya berkumpul melakukan riset ilmiah sehingga melahirkan tokoh-tokoh masyhur berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia seperti bapak pengobatan modern—Ibnu Sina, bapak algebra, Al-Khawarizmi, bapak optic dan metodologi ilmiah modern, Al-Haytham, Dokter masyhur Al-Razi, Bapak bedah modern Al-Zahrawi dan tokoh-tokoh masyhur lainnya. Pada masa keemasan, orang muslim membuat pencapaian menakjubkan di bidang astronomi, geografi, teknik, seni, kartografi, fisika, matematika, obat-obatan, syair hingga filsafat. Kita pasti pernah dengar atau tahu cerita tentang Simbad, Alibaba, Aladdin, hingga Abu Nawas yang terdapat pada cerita rakyat Arabian Nights, itu ada pada masa keemasan Islam.
Quote:
Tetapi pertanyaannya : Bagaimana muslim era Abbasiyah mencapai masa keemasannya?
Gambar
Quote:
Pada tahun 750M, Kekhalifahan Abbasiyah berdiri. Khalifah ke-2 Al-Mansur, mendirikan ibukota baru Abbaasid—Baghdad pada tahun 762 M. Saat Baghdad Rounded City telah berdiri, ia kemudian menjadi pusat budaya, ekonomi dan dagang karena ia menjadi penghubung Asia, Eropa, dan Afrika sehingga membuat Baghdad menjadi kota cosmopolitandengan penduduk multi etnis dari berbagai latarbelakang agama seperti orang Islam, Kristen, Yahudi, hingga Zoroaster.
Quote:
Gambar
Sang khalifah, Al-Mansur pun bermimpi menjadikan Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan dan langsung memulai proyek translation movement (Gerakan terjemahan), ia menerjemahkan literatur hellenistic(Yunani kuno), sansekerta, Cina, hingga Persia kedalam Bahasa Arab.
Abbasid dibawah Harun Ar-Rasyid (786-809 M)
Gambar
Quote:
Proyek translation movementdan ilmu pengetahuan pun terus berkembang pesat. Saat Abbasid dipimpin oleh khalifah ke-5 Harun Ar-Rasyid pada tahun 786M Ia mulai mendirikan perpustakaan Khiznat Al-Hikmah di Baghdad tempat dimana para ilmuwan dan sarjana berkumpul menerjemahkan literatur kedalam Bahasa Arab dan melakukan penelitian dibidang astronomi, matematika, fisika, geografi, filosofi hingga puisi. Dibawah Ar-Rasyid, Abbasid berjaya secara ekonomi dan Baghdad—kota kaya nan indah dengan arsitektur dan seni yang masyhur, menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia