Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.4K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3483
BAGIAN 50
KARMA
part 2

Hayati menghabiskan nasi kuning yang diberikan oleh Miramareu, ia juga meminum habis air putih. Setelah itu, ia berbaring di atas ranjang karena merasa kekenyangan. Tak lama rasa kantuk yang luar biasa mulai menyerang. Obat penenang yang dicampur nasi kuning oleh Miramareu mulai bereaksi.

Setelah beberapa menit menahan rasa kantuk, akhirnya Hayati tidur. Pikirannya mulai tenang dan laju napasnya kembali teratur.

Hayati membayangkan dirinya tengah berada di sebuah taman. Taman itu sangat familiar buat dirinya karena telah tercatat dalam kenangan terpendamnya. Taman itu adalah taman kota yang berada di dekat komplek rumah kost Asnawi.

Ia berjalan mengitari taman. Melihat barisan pepohonan rindang yang melambai terkena angin seakan mereka menyambut kedatangan Hayati. Ketika memasuki bagian taman semakin dalam, ia melihat sesosok lelaki berpenampilan rapi, duduk di atas sebuah bangku taman yang telah berkarat. Hayati semakin penasaran dengan sosok laki laki itu. Apakah dia adalah Karma atau sosok lain. Tak lama laki laki itu menengok ke arah Hayati sambil menyapanya. Laki laki itu ternyata adalah Asnawi.

"Hai Hayati, lama yah kita gak ketemu" sapa Asnawi.

"Mas Nawi??" sahut Hayati dengan terhenyak.

"Iya Hayati ini aku, Mas mu" balas Asnawi tersenyum.

Hayati langsung berlari mendekati Asnawi, ia memeluk pria itu sambil terharu.

"Mas ku...Mas ku...Mas ku...aku kangen banget sama kamu"

"Sama kunti cantik ku, aku juga kangen sama kamu"

"Aku cinta sama kamu Mas, akan ku serahkan semua milik ku buat kamu Mas, aku pengen kita bersatu selamanya Mas...aku gak mau sama cowok lain, aku maunya sama kamu Mas ku"

"Hahahahahahahaha"

Tiba tiba Asnawi tertawa terbahak bahak mendengar omongan Hayati. Ia pun melepaskan pelukannya dan terus tertawa sampai berlutut di atas permukaan tanah. Hayati heran dengan kelakuan Asnawi.

"Mas ku!! Kamu kenapa!! Emang ada yang lucu?" tanya Hayati yang mulai emosi.

"Kamu lucu banget Hayati... hahahahahahah" jawab Asnawi sambil terpingkal pingkal.

Hayati mendadak kesal terhadap Asnawi. Tiba tiba wujud Asnawi berubah menjadi Bendoro. Hayati terkejut dengan perubahan itu, ternyata dia adalah Karma yang menyamar sebagai Asnawi. Tanpa ampun, Hayati menendang bokong Karma sampai tersungkur. Tak puas sampai disitu, Hayati menginjak injak pantat Karma yang masih tertawa.

"Ampun Hayati... Ampun!! Cukup!!" rengek Karma.

"Kamu jahat banget sih!! Dasar iblis!! bentak Hayati.

"Ampun Hayati...udah dong nginjekin pantat aku nya! Plisss! "

Hayati menghentikan aksi injak pantat Karma karena merasa kasihan dengan iblis itu. Ia lalu membantunya berdiri.

"Makasih Hayati" gumam Karma.

"Kamu kenapa sih nyamar jadi Mas Nawi?" bentak Hayati.

"Aku pengen ngeprank kamu aja, kan sekarang lagi musim haha"

"Ihhh...dasar iblis jahil ya, kenapa kamu harus nyamar jadi Asnawi!!!"

"Ya aku pengen aja nyamar jadi pacarmu soalnya kamu bakalan ketipu"

"Hmm...kamu jahat!!"

"Aku kan iblis, jadi jahat hehehe"

"Terserah kamu deh"

"Iya iya deh, maafin aku yah Hayati" Karma mencium tangan Hayati kemudian mengajaknya duduk di bangku taman.

"Hayati...kamu itu naif banget yah? Kenapa sih cinta mati sama Asnawi, kan kamu tau sendiri kalo dia mengkhianati kamu, Asnawi udah meniduri banyak cewek selama pacaran sama kamu" tanya Karma.

"Hmmm...aku juga gak ngerti sama perasaanku ini Karma, aku tau Asnawi ngalakuin hal bejat sama cewek lain, tapi semua itu bukan kehendaknya, Asnawi terpengaruh sama sihir batu tolak cinta yang ada di tubuhnya, tapi tetep aja aku marah sama dia, kamu juga tau aku udah siksa dia sampe sekarat buat buktiin dia cinta sama aku" jawab Hayati.

"Aku tau Ti, aku melihat semuanya, dia emang bener bener cinta sama kamu...orang yang lagi sekarat emang suka jujur, tapi tetep aja aku heran sama kamu, kenapa sampe sekarang masih cinta sama dia? Kenapa kamu nolak Arsal? Padahal menurutku Arsal itu orang baik walaupun miskin, dia juga ganteng lho!!"

"Udah kubilang kan Karma, aku juga gak ngerti sama perasaanku sendiri, hati seolah udah terkunci sama Asnawi, karena dialah yang membuatku kayak sekarang"

"Kalo kamu sayang sama Asnawi, kenapa kamu malah menghindari dia? Kamu kan dulu udah nyampe depan kostan dia? Bahkan Asnawi sempet mau nyamperin kamu"

"Waktu itu aku gak mau merusak hubungan dia sama Cascade, jadi aku mendingan mundur aja"

"Si cewek bule itu? "

"Iya, karena sejatinya Asnawi udah milik dia dari dulu, aku cuman beberapa bulan aja kenal sama Asnawi"

"Nah ini sifat naif kamu Ti! Asnawi sama Cascade itu kan udah putus! Mereka belum tentu balikan, kamu harusnya balik sama Asnawi, mungkin dia waktu itu lagi sedih mikirin kamu yang pergi ke alam baka"

"Mungkin kamu bener Karma, tapi aku kasihan sama Cascade, dia itu kena kutukan karena udah ngejual jiwanya sama siluman kerbau, dia akan mati 4 tahun lagi, jadi kuberi dia kesempatan untuk hidup bahagia sama Asnawi di sisa hidupnya"

"Jadi kalo dia mati, kamu akan kembali sama Asnawi"

"Iya Karma, tapi aku ngerasa berdosa sama Cascade karena gak bisa bantuin dia lawan siluman kerbau"

"Kamu itu polos apa bodoh sih Hayati? Kenapa sih kamu malah bela belain si cewek bule itu? Dia itu orang jahat! Dia udah nguasai Asnawi pake batu tolak cinta, dia juga nguasain ilmu sihir hitam, dan yang paling aku benci adalah hobinya yang suka ngusir dan memburu setan...untungnya dia gak bisa ngusir iblis sepertiku"

"Terserah apa katamu! Yang jelas Cascade udah ngorbanin nyawanya untuk menyelamatkan Asnawi dan dia juga udah ngenggep aku sodaranya"

"Sodara katamu? Dia pernah coba bunuh kamu lho pas pesta natal! Untungnya kamu masih jadi kunti dan aku ngasih sedikit kekuatan biar kamu memusnahkan si bule itu, tapi sayang usahaku digagalin sama pembantunya"

"Itu kan cuman kesalahpahaman, Karma! Aku sama Cascade udah langsung baikan kok"

"Hadeeeeuh capek deh ngobrol sama kamu Hayati, polooooos banget, aku lebih suka Bendoro, dia selalu menyetujui pendapatku"

"Bendoro cewek kejam tauuuuu!!"

"Biarin, aku suka cewek kejam"

"Ihhh! Dasar iblis masokis!"

Karma menjentikan jari kanannya, tiba tiba mereka berpindah tempat ke sebuah balkon istana yang menghadap ke sebuah gunung berapi. Hayati terkejut dengan perubahan lingkungan dengan cepat.

"Kenapa kita tiba tiba kesini?" tanya Hayati.

"Biar suasananya enak aja Ti, liat tuh gunung semeru? Indah banget kan?" jawab Karma.

"Kita dimana sih?"

"Ini di istana Anggariti, kamu pernah kesini kan? Kamu udah hancurin ini semuanya"

"Oalaaah bener juga yah, aku gak ngeh, hmmm aku benci siluman itu, dia udah membunuh anak anakku"

"Tapi kamu udah membalasnya ya, kuberi kekuatanku untuk menghacurkan para siluman itu sampe kerajaannya dihancurin juga"

"Iya Karma, aku sangat puas, makasih yah"

"Sama sama Hayati, oh iya, by the way, kamu ngapain nyamperin aku lagi? "

"Aku pengen protes sama kamu, kenapa wujudku gak kembali normal, aku masih bertanduk dan bersayap, aku kan jadinya kesiksa, aku gak bisa nemuin orang orang"

"Aduh iya Hayati, aku lupa balikin wujudmu ke semula...hehehe"

"Oalah...kamu mah iblis pikun, kok ada ya iblis gini banget, udah alay, konyol, seneng ngeprank ditambah sekarang pikun"

"Ya maaf hahaha, aku pikun karena secara aku udah tua"

"Emang umurmu berapa?"

"Aku gak tau Ti, ada kali jutaan tahun mah"

"Oalaaaah, gak kurang banyak tuh umur, kamu seumuran dino saurus? "

"Iya pastinya hahaha, tapi Hayati, kalo sifat alay, konyol dan suka ngeprank, itu sebenernya sifat kamu lho! Aku cuman ngikutin sifat wadah yang aju tinggali"

Hayati tersipu malu setelah Karma menjelaskan sifat sifat konyolnya yang ternyata adalah sifat dari Hayati itu sendiri.

"Hayati tolong peluk aku, lalu cium jidatku!" pinta Karma.

"Buat apaan sih? Kamu kok seneng banget dipeluk sama cium?"

"Ya buat ngembaliin wujud kamu lah, aku seneng dipeluk sama kunti, karena empuk hehe"

"Hadeeeuh, iya deh, aku mah udah bukan kuntilanak"

"Tapi bagiku, kamu tetep kuntilanak"

Hayati akhirnya menuruti kemauan Karma yakni memeluk tubuhnya dan mencium kening. Pelukan hangat Hayati membuat iblis itu merasa senang. Ia pun merasakan aliran darah Hayati yang hangat. Setelah itu Hayati mencium kening Karma.

Tak lama, tubuh Hayati yang tengah tertidur berubah kembali menjadi seperti semula. Sayap dan tanduknya seketika menghilang. Begitu pula dengan kuku dan gigi taringnya yang kembali normal.

"Yaudah kalo gitu, aku mau balik yah, sampai jumpa" Hayati pamit.

"Eits tunggu dulu! Kamu jangan langsung pergi dong! Aku masih pengen ngobrol"

"Gak mau ah, urusanku udah beres, aku mau pulang!"

"Kamu belum bisa pulang Ti, kamu sekarang lagi pingsan"

"Pingsan? Aku lagi tidur kok!"

"Kamu pingsan Ti, Miramareu udah ngasih obat penenang sama kamu lewat nasi kuning yang kamu makan"

"Apaaaaah!! Mira ngelakuin itu? Buat apa?"

"Dia kasihan sama kamu karena belum tidur semaleman, kamu butuh istirahat, jadinya dia ngelakuin itu"

"Hmmmm...oke kalo gitu, aku mungkin bisa di sini sementara dengerin ocehanmu"

"Makasih Hayati, akhirnya kamu mengerti"

"Tapi pendirianku tetep yah! Aku gal mau jadi temenmu apalagi budakmu"

"Iya iya...bawel amat sih"

Hayati kembali duduk di sebelah Karma. Raut mukanya terlihat kesal karena tak bisa kembali dalam waktu dekat. Ia sangat tak suka dengan iblis itu karena memiliki wujud seperti Bendoro.

"Bisa gak kamu gak pake wujud Bendoro? Aku gak suka"

"Emang kenapa?"

"Aku gak suka Bendoro, dia udah ngerusak hubunganku sama Mas Nawi dan memisahkan kami"

"Tapi aku suka dia Ti, dia itu cantik, perhatian dan baik...ditambah dadanya yang gede, aku suka banget...kamu juga punya dada luar biasa"

Karma tiba tiba menyentuh dada Hayati, lalu kemudian ia meremas buah dada Hayati yang empuk dan besar. Hayati seketika mendesah sambil memejamkan mata. Hayati berusaha keras untuk menghentikan aksi Karma di tengah terjangan birahi.

"Woy!!! Hentikan! Kamu gak boleh remas remas dadaku!!" bentak Hayati yang berhasil memegang tangan Karma.

"Hahahaha...kamu begitu menikmati remasanku" balas Karma dengan santai.

"Itu kelemahanku tauuuu!!! Jangan gitu lagi ah!"

"Iya Maaf Hayati, hehe"

"Ganti dong wujudmu sama yang lain!"

"Enggak ah, aku suka wujud Bendoro"

"Hmmmm...dasar iblis keras kepala! Ya udah deh sekarang kamu mau ngobrol apa sih! Cepetan ah, aku enek liat wujudmu"

"Okeh... Okeh... kamu rileks dong! Jangan marah marah mulu! "

"Iya...iya! Nih aku udah tenang"

"Baiklah jadi aku mau cerita kisah hidupku"

"Hidupmu? Panjang dong! Umurmu kan udah jutaan tahun?"

"Ya kupersingkat lah! Masa aku ceritain semuanya!"

"Hmmm...ayo cerita!"

"Seperti yang udah kubilang sama kamu sebelumnya, aku ini dulunya adalah malaikat yang kemudian diubah jadi iblis"

"Kenapa kamu bisa gitu?"

"Tuhan menciptakan berbagai mahluk, salah satunya, malaikat dan iblis, aku gak tau gimana aku lahir, seingatku aku udah menghuni surga dari aku kecil"

"Kamu pernah kecil juga? Kirain langsung dewasa"

"Ya iyalah, sama kayak kamu...tapi aku mah cepet dewasa nya"

"Hahaha...mukamu boros berarti"

"Ya terserah deh, aku lanjut ya!"

"Iya"

"Di surga aku punya tugas jagain taman firdaus, aku juga suka bersihin taman itu, dulu malaikat dan iblis hidup berdampingan disana, malahan aku bersahabat sama mereka, aku kagum sama iblis karena mereka sangat pintar, mulia dan rupawan, iblis yang menjadi sahabatku adalah Azazil, kita dulu cuma diperintahkan untuk bersujud sama Tuhan, kami para malaikat sangat menghormati Azazil, apalagi aku yang ngefans berat sama dia, tapi semua keharmonisan itu tiba tiba sirna ketika Tuhan menciptakan mahluk dari tanah"

"Maksudmu Nabi Adam?" sela Hayati.

"Iya betul, dia nenek moyang mu, Adam adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan, aku kagum sama Adam, ternyata dia juga pintar dan suka mengajari kita para malaikat berbagai ilmu pengetahuan, waktu itu semua mahluk diperintah untuk sujud sama Adam ini, tapi tidak dengan Azazil, dia membangkang, maka dari itulah dia diusir dari surga dan dimasukan ke neraka, aku kaget, aku shock ketika idolaku di usir, tapi karena aku malaikat, aku harus mengikuti perintan Tuhan, setelah Adam tercipta, Tuhan juga menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam untuk menemaninya, mereka pun saling mencintai dan aku cuma bisa melihat mereka saling memberi cinta dan kasih sayang"

"Apa kamu baper sama mereka?"

"Ya, aku baper, kalian manusia mempunyai hati dan perasaan, kalian punya kelamin yang berbeda, kalian bisa saling mencintai, begitu juga sama iblis, mereka juga sama kayak kalian, kalo Adam nenek moyang kalian, nah iblis adalah nenek moyang bangsa jin atau siluman, sedangkan aku cuma malaikat yang diciptain untuk menuruti perintah Tuhan, aku gak punya kelamin, aku juga gak punya hati dan perasaan kayak kalian, dan aku gak berkembang biak"

"Ya malaikat emang gitu kali Kar, udah dijelasin dalam kitab suci, takdir mereka kayak gitu"

"Iya Hayati, kita ini kayak robot yang diciptain manusia untuk menuruti perintah penciptanya"

"Tapi kan manusia sama jin juga diperintahkan untun menyembah Tuhan"

"Tapi kan kalian mah bisa mencintai, makan, minum, merasakan sakit, bahagia, sedih, saling mengasihi bahkan saling benci"

"Iya juga sih, apa gara gara kamu baper sama Nabi Adam, kamu diusir dari surga dan dijadikan iblis? "

"Bukan, tapi semua itu gara gara aku bersahabat sama iblis, waktu itu Azazil besumpah akan mengajak keturunan Adam sebanyak banyaknya menjadi kaumnya dan menghuni neraka, iblis berniat membuat Adam berbuat kesalahan, dia mendatangi Adam untuk menggodanya supaya memakan buah terlarang, dan semua rencananya berhasil, Adam dan Hawa bener bener memakan buah itu yang nyebabin Tuhan marah besar, Adam dan Hawa diusir dari surga dan diturunkan di dunia, Tuhan juga mengutuk iblis menjadi kekal di neraka, nah Tuhan juga mengusir malaikat yang selama ini bersahabat sama iblis, salah satunya aku, begitulah Ti, awal mula aku jadi iblis, waktu itu aku dibuang ke neraka dan berubah jadi iblis"

"Kasihan banget sih kamu Karma, aku jadi sedih dengernya"

"Ya Hayati, siksa neraka itu adalah siksa paling kejam, bahkan aku yang seorang malaikat tak sanggup menghadapinya"

"Terus kamu gimana selanjutnya? Kenapa kamu bisa ada di dunia ini"

"Tadi kan udah kubilang, iblis bersumpah akan menjerumuskan keturunan Adam, nah itulah alasan aku turun ke dunia ini sebagai iblis"

"Kamu menggoda manusia gitu? Biar mereka tersesat?"

"Ya betul, tapi waktu pertama aku turun, dunia masih sepi, sebaliknya dunia gaib udah penuh sama bangsa jin atau kalian menyebutnya siluman, asal kamu tau Hayati, sebelum Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, kaum siluman udah menempatinya, tapi di dimensinya yang berbeda, jadi kalian itu hidup berdampingan di dunia yang sama, waktu itu aku cuma iblis kelas bawah, kekuatanku belum seperti sekarang, aku melihat Adam udah bertemu Hawa, mereka mulai bernak pinak, aku mencoba nemuin Adam, ternyata dia masih mengenaliku dengan wujud iblis ini, dia berdoa sama Tuhan agar mengampuniku dan mengembalikan aku ke surga, tapi doa Adam ditolak sama Tuhan, rupanya Dia masih marah sama aku Ti, yaudah deh akhirnya aku terima nasib jadi iblis"

"Padahal cuman temenan doang sama iblis, tapi kamu sampe sebegitunya dihukum Tuhan"

"Justru gara gara aku bersahabat sama iblis yang nyebabin aku jadi lengah, sehingga iblis bisa masuk ke taman firdaus dan menemui Adam"

"Aku prihatin sama kamu Kar, pasti penderitaan mu sangat berat"

"Makasih Hayati, makasih udah prihatin sama aku, peluk aku dong!!"

Kali ini Hayati tak protes sedikitpun ketika Karma minta dipeluk. Ia langsung memeluk erat Karma sambil menangis. Karma merasa senang menerima pelikan itu. Setelah itu Karma melanjutkan kisahnya.

"Aku memang bukan temanmu atau tuanmu, tapi aku senang liat kamu disini Hayati"

...
chrysalis99
yudhiestirafws
Araka
Araka dan 52 lainnya memberi reputasi
53
Tutup