MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.2K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3456
BAGIAN 49
PERASAAN TERPENDAM
part 2

Kejadian malam itu memberikan suatu mimpi buruk kepada Hayati. Kesadarannya telah hilang, Hayati merasakan tubuhnya melayang di udara. Ia bisa melihat Arsal yang dipukuli secara brutal oleh geng begal itu. Ia juga melihat tubuhnya yang tergeletak dengan leher tersayat, dada yang ditikam oleh golok dan sekujur tubuh penuh luka.

"Apakah ini kematianku yang sebenarnya?" Guman Hayati dalam hatinya.

Ia ingin menyelamatkan Arsal, namun ia tak bisa kembali ke raganya. Akan tetapi kejadian itu tak lama. Tiba-tiba munculah sebuah pusaran hitam di hadapannya. Hayati langsung terhisap kedalam pusaran itu. Tubuhnya melayang layang dalam pusaran hingga akhirnya ia jatuh di sebuah ruangan kosong.

Hayati kebingungan melihat keadaan sekitar. Ia tengah berada di dalam ruangan besar yang dikelilingi jendela dan pintu yang cukup banyak. Di ruangan itu hanya terdapat sebuah kursi.

Tak lama, sebuah pintu terbuka. Seorang perempuan cantik, berambut panjang, berdada besar dan memakai gaun kunti masuk menghampiri Hayati. Ia menyapanya.

"Hai Hayati...lama kita tak jumpa" sapa kuntilanak itu.

"Bendoro!!!" balas Hayati terkejut.

"Oh...bukan sayang, aku bukan Bendoro, aku iblis mata kuning, namaku Karma"

"Ta...tapi kamu mirip persis kayak Bendoro?" Hayati semakin bingung.

"Ya, ini emang wujud Bendoro...dia partnerku, jiwa kami udah menyatu, jadi kupakai wujud ini sebagai penyamaran" jawab Karma.

Karma kemudian duduk di kursi yang berada di hadapan Hayati.

"Aku gak ngerti, sebenernya aku dimana? Apa aku udah mati? Kamu siapa sebenernya? Apa kamu iblis yang ada dalam tubuhku?" tanya Hayati.

"Kamu masih di dunia Hayati, ruangan ini adalah hatimu, kamu lagi sekarat...tubuhmu luka parah, sebentar lagi mungkin kamu bakalan mati dan ruangan ini akan hancur lebur... aku adalah Karma, aku iblis yang ada dalam tubuhmu, aku gak ingin kamu mati karena kalo kamu mati, maka jiwaku akan lenyap" jawab Karma.

"Lebih baik aku mati, kamu iblis jahat yang suka membuat kekacauan, kamu hampir membunuh keponakanku" bentak Hayati.

"Hahahaha...aku tak akan membiarkanmu mati Hayati, lagian mana ada iblis baik hati, aku diciptakan untuk membuat kekacauan...menebar karma...dan kamu tau apa yang sedang kamu alami sekarang? Kamu dipukuli, dihina, dilecehkan dan dibunuh oleh orang orang yang pernah mencoba merudapaksamu...apa kamu tau kalo pacarmu juga sekarat?"

"Iya...aku tak bisa berbuat apa apa, aku liat Arsal babak belur" sahut Hayati sambil menitikan air mata.

"Maka aku akan menawarkan kebaikan untukmu Hayati...aku akan membalas dendam atas apa yang mereka lakukan padamu dan Arsal...akan kudatangan karma yang sangat menyakitkan untuk mereka, apa kamu bersedia?" tawar Karma.

"Kau iblis jahat! Aku tak mau menerima kebaikan apapun darimu! Kamu penuh tipu daya, aku tidak mau jadi budakmu! Lebih baik aku mati" tolak Hayati.

"Hahahaha...kamu sangat naif Hayati, yaudah begini aja, biarkan aku tinggal dalam tubuhmu, aku gak akan memperbudakmu, aku hanya butuh tempat tinggal...aku bisa membantumu kapanpun kamu mau tanpa ada syarat apapun"

"Kau bohong!! Aku tak percaya sama iblis"

"Yaelah, masih gak percaya nih orang...capek deh!!"

"Aku gak akan pernah percaya sama iblis!! Kami mahluk terkutuk!! Aku lebih baik mati sekarang juga"

"Hahaha...emang kalo kamu mati, kamu bisa lepas begitu aja? Enggak Hayati...kalo kamu mati, kamu akan kembali jadi kuntilanak, aku justru akan lebih mudah menguasai dirimu, aku bisa menggabungkan jiwaku dengan jiwamu...sama kayak Bendoro, selain itu kamu gak akan bisa menemui orang orang yang kamu cintai...apa kamu tak merindukan Asnawi? "

"Tidak mungkin!!"

"Sangat mungkin!! Para malaikat tak akan membawa nyawamu ke alam baka, karena ada aku dalam dirimu...makanya aku sekarang menwarkan kebaikan untukmu, biarkan aku memberikan karma yang pahit untuk orang orang itu dan membalaskan dendam kamu"

Pendirian Hayati mulai goyah, ia tak punya pilihan selain menerima tawaran itu. Karma memperlihatkan kejadian yang sedang terjadi saat itu. Arsal dan dirinya yang tengah terkapar tampak dilempari batu. Bahkan Garok menyiramkan bensin dan berniat membakar Arsal.

"Apa kamu bisa pegang omonganmu Karma? Tak ada syarat apa apa? " tanya Hayati.

"Tidak Hayati sayang, aku cuma ingin tempat tinggal...aku gak ada keinginan apa apa lagi, lagipula aku dulu adalah seorang malaikat, jadi aku masih punya kebaikan"

"Kamu dulu malaikat?"

"Iya Hayati...aku seorang malaikat, tapi aku membuat kesalahan besar dan aku dibuang ke neraka"

Hayati perlahan berdiri. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Secara perlahan ia berjalan mendekati Karma.

"Apa kamu bisa menyelamatkan Arsal?"

"Maaf Hayati, aku tak bisa... 99 persen Arsal akan mati, para malaikat pencabut nyawa sudah berada dihadapannya...aku tak bisa melawan takdirnya, tapi aku bisa memberimu kekuatan untuk memberikan karma kepada orang orang itu"

"Apa yang harus kulakukan?"

"Cium tanganku! Lalu peluklah tubuhku!"

"Baiklah, dengan ini aku menerima tawaranmu, tapi bukan berarti aku jadi temanmu apalagi budakmu"

"Iya cerewet...aku cuman butuh tempat tinggal"

Hayati mencium tangan Karma, lalu memeluk tubuhnya. Aliran kehangatan terasa masuk ke dalam tubuh Hayati. Tak lama berselang Hayati kembali sadar. Ia membuka matanya.

Ia melihat Arsal terbaring di depannya. Kondisinya sangat mengenaskan, luka di sekujur tubuhnya membuat Hayati merasakan sesak napas. Aroma bensin sangat menyengat menusuk hidung.

Perlahan, Hayati mulai bangun. Ia masih merasakan sakit di tubuhnya. Luka lukanya secara perlahan pulih. Bajunya tampak berlumuran darah. Ia merangkak mendekati Arsal.

"Bos liat!! Cewek itu hidup lagi" sahut seorang pemuda kepada Garok.

"Anjing!! Padahal udah gua gorok tuh lehernya" balas Garok.

"Bang, apa bener kata Arsal tadi kalo cewek itu bukan cewek biasa?" tanya Sanip.

"Alaaaah...lu percaya aja sama si Arsal" sanggah Garok.

"Kalo gitu, sekarang gue penggal dia Bang"

"Tunggu dulu Nip, gua pengen liat adegan sinetron dulu"

Hayati akhirnya mendekati Arsal, mengangkat kepala Arsal dan menempatkannya di pangkuan.

"Arsal!! Arsal...bangun!!" teriak Hayati.

Arsal pun membuka matanya. Ia langsung tersenyum ketika melihat Hayati .

"Syukurlah Hayati, kamu masih hidup"

"Arsal, kamu jangan mati...kamu harus kuat Sal"

"Maafin aku Hayati, sepertinya bentar lagi aku akan mati"

"Jangan Sal, aku akan mengobatimu"

"Hayati...ijinkan aku ngomong"

"Baiklah Sal"

"Aku mencintaimu Hayati, aku mencintai mu melebihi apapun di dunia ini, akiu senang kamu jadiin aku orang spesial...Hayati katakan sama ibuku kalo aku menyayanginya...sampaikan maafku sama dia, aku gak bisa jagain ibuku"

"Arsal...jangan mati!! Kamu harus berusaha"

"Maafin aku Hayati...dan makasih atas segalanya...aku senang bisa mati dipangkuanmu...selamat tinggal Hayati!"

Arsal akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Ia mati dalam keadaan tersenyum. Tampak malaikat pencabut nyawa membawa arwah Arsal yang baru keluar dari raganya terbang ke langit.

"ARSAAAAAAAAAAL!!!! KAMU JANGAN PERGI ARSAAAL!!! " teriak Hayati histeris.

Ketika Hayati menangis sambil meratapi kepergian Arsal, tiba tiba sebongkah batu melayang dan menerpa kepala Hayati sampai bocor. Ia pun langsung marah.

Hayati berdiri perlahan, lalu membalikan badan ke arah komplotan begal itu. Matanya semakin menyala dan aura kegelapan keluar dari sekujur tubuhnya.

"Bos, cewek itu hidup lagi, dia tampaknya sangat marah" sahut salah seorang begal.

"Kalian semua siaga, dia masih terluka parah, saatnya kita bunuh dia" balas Garok.

Hayati berjalan mendekati para begal itu. Ia mencabut golok yang menancap di dadanya, lalu mengacungkannya ke arah begal-begal itu.

"Kalian akan mati!! Aku akan membuat kalian menderita!!" teriak Hayati dengan penuh amarah yang membara.

"Hey pramuria!! Yang ada lu yang bakalan mati duluan" balas Sanip.

Sanip menyalakan sebuah pematik api, lalu ia melemparkannya ke tubuh Hayati yang telah disiram bensin sebelumnya. Seketika tubuh Hayati terbakar, namun tak sedikitpun api melukai tubuh Hayati. Api yang membara itu hanya membakar habis bajunya.

Para begal tercengang melihat keanehan itu. Garok sebagai bos langsung memerintahkan menyerang Hayati dengan sekuat tenaga. Mereka berlari menghampiri Hayati sambil mengacung golok dan balok kayu.

"Maafin aku Mas Nawi, aku terpaksa melanggar janjiku padamu...aku terpaksa harus membunuh para jahanam ini" Gumam Hayati dalam hatinya.

Para begal pun berusaha menikam dan memukul Hayati, namun mereka langsung mendapat serangan membabi buta dari Hayati yang melakukan gerakan tarian maut nya. Ia menebas satu persatu para begal itu dengan brutal dan memotong anggota tubuh mereka dengan golok milik Sanip. Dalam sekejao mata mata begal itu mati mengenaskan. Sanip dan Garok panik melihat anak buahnya mati dengan mudah.

Sanip menjadi gelap mata. Ia menyerang Hayati sambil histeris. Ia kembali berhasil menikam perut Hayati dan merobeknya.

"Mampus lu pramuria!!! Gue sobek perut lu sampe usus lu keluar" teriak Sanip sambil membela perut Hayati.

Akan tetapi Hayati tertawa melihat reaksi Sanip. Ia kemudian menjentikan jarinya dan dalam sekejao, tubuh Sanip meledak hingga hancur berkeping keping. Serpihan daging tubuhnya terbang ke segala arah.

Garok mendadak lemas ketikanserpihan tubuh Sanip mengenai tubuhnya. Ia mendadak terjatuh dan tak bisa bergerak. Hayati terenyum lebar ketika melihat dirinya terpojok. Ia mendekat Garok dengan perlahan sambil memasukan usus-usunya kembali kedalam perut.

Luka sobek di perut Hayati pun langsung pulih dalam sekejap. Api yang membakar tubuhnya pun telah padam. Hayati dengan bertelanjang menari nari ketika mendekati Garok. Ia dengan cepat melemparkan goloknya hingga menancap tepat di dada Garok.

Garok berteriak, darahnya memancar keluar dari luka tusuk di dadanya. Hayati kemudia berdiri dihadapannya, lalu ia memegangi kepala Garok.

"Ampun pramuria...ampuni nyawa saya... saya khilaf...saya menyesal"

"Hihihihihihi...menyesal katamu???"

"Siapa lu sebenernya? Kenapa lu bisa hidup lagi dan menghabisi anak buah gue dengan mudah? "

"Aku adalah Karma...aku akan memberikan karma yang pahit bagi orang orang jahat seperti kalian"

"Ampun Mbak Karma...ampunilah nyawa Hamba"

"Hihihihihihihi"

Hayati tanpa ampun memelintir kepala Garok hingga berkali kali, lalu ia mencabut kepalanya hingga tilang punggungnya ikut tercerabut. Garok mati dengan sangat mengenaskan. Hayat melempar kepala Garok ke atas pohon hingga tergantung di sebuah akar gantung.

Setelah membantai semua begal, Hayati kembali menangis dan histeris. Ia menghampiri mayat Arsal. Ia memeluknya dan menciumi wajahnya.

"Arsal...aku menyesal udah nolak perasaan kamu...aku sangat menyesal...aku janji akan menjaga ibumu dan merawatnya sampai dia sembuh...aku akan menyayangi ibumu seperti aku menyayangimu" bisik Hayati.

Setelah Hayati mengungkapkan perasaannya terhadap Arsal, tiba-tiba angin kencang menerpa dirinya. Kemudian petir pun menyambar tubuhnya. Cuaca malam itu mendadak berubah. Hujan deras langsung turun membasahi daratan.

Hayati merasakan sakit di kepala dan punggungnya. Sepasang tanduk dan sayap secara perlahan muncul dari tubuhnya. Hayati berubah wujud menjadi iblis mata kuning. Kuku-kukunya memanjang dan tajam serta gigi taringnya juga memanjang.

Ia terheran heran dengan perubahan wujudnya. Secara tak sadar Hayati mulai melayang di udara. Hayati berusaha kembali ke daratan, namun ia mendengar suara teriakan orang.

Ia pun dengan cepat harus segera meninggalkan tempat itu agar tak diketahui orang-orang. Hayati memutuskan untuk pulang ke rumahnya dengan terbang melesat menembus rintikan hujan. Sepanjang perjalanan, ia tak henti hentinya menangis dan meratapi kepergian Arsal untuk selamanya.

...


APAKAH HAYATI BERUBAH MENJADI IBLIS?
SIAPAKAH ORANG ORANG YANG MENYERANG HAYATI DAN ARSAL?

KITA REHAT 30 TAHUN PEMIRSAAH
chrysalis99
yudhiestirafws
lelakiperantau
lelakiperantau dan 41 lainnya memberi reputasi
42
Tutup