Pikiranku menerawang, mencoba mengingat kembali semua peristiwa yang sudah aku dan putriku lalui. Masih teringat jelas dalam ingatanku semua peristiwa tidak masuk akal yang selalu menjadi santapanku sehari-hari. Bersinggungan dengan peristiwa gaib yang hampir membuat otakku menjadi gila!
Malam itu terasa aura mistis yang berhembus sampai membuat bulu kuduk merinding. Suasana di dalam rumah terasa begitu mencekam dan menegangkan.
Suara itu... Ya suara itu!!!
Suara denting piano mulai terdengar menggema di seluruh ruangan, seingatku piano mainan putriku sudah kumatikan dari sebelum adzan magrib berkumandang. Gendis yang sedang tertidur lelap tiba - tiba terbangun, dirinya tampak gelisah dan mulai terdengar tangisan dari bibir mungilnya.
"Aaarrghh...!!! Kenapa kalian tidak pernah berhenti mengganggu anakku? Apa kesalahan putriku terhadap kalian?"
Kehidupanku dulu berjalan normal hingga kehadiran putriku membuat semuanya berubah. Mereka sangat menantikan kehadiranmu, mereka begitu menyambutmu! Apa yang membuat mereka begitu tertarik denganmu putri kecilku?
Gendis adalah nama yang kuberikan untuk putriku tercinta. Anak yang sudah kutunggu hampir sepuluh tahun lamanya. Dari awal kelahirannya, banyak peristiwa aneh yang terjadi. Kehadiran Gendis seperti sudah sangat ditunggu oleh mereka. Putriku sangat rewel, dia selalu menangis dan menjerit histeris ketakutan setiap saat.
Bagaimanakah proses perjalanan hidup Gendis selanjutnya? Bisakah ia terbebas dari semua rasa ketakutan yang selalu menghantui dirinya? Akankah putriku bisa menjalani hidup normal seperti anak kecil lainnya? Dan kapankah semua ujian ini akan berakhir?
Ini kisah Gendis anakku yang akan menjadi bagian dari perjalanan hidupku...
Thread ini aku dedikasikan untuk putriku tercinta yang bernama "Gendis". Semoga kelak ketika dirimu sudah tumbuh dewasa, kamu bisa membaca kisah yang mama tulis berdasarkan pengalaman yang kita lewati setiap harinya. Cerita ini merupakan kisah perjuangan seorang Ibu dalam membesarkan dan mendidik anaknya yang indS E N S O R.
Dulu aku hampir menyerah, aku sudah terlalu lelah menghadapi semua peristiwa yang tidak masuk akal. Mentalku sudah tidak kuat menghadapi semua gangguan-gangguan itu sendirian. Namun aku salah! Ternyata aku lebih kuat dari dugaanku selama ini! Itu semua karena rasa kasih sayang seorang Ibu yang begitu besar terhadap anaknya tercinta.
Pesan mama untuk Gendis "Jika saatnya tiba tolong pergunakan kemampuanmu untuk membantu sesama". Enjoy the process dan ingat kamu tidak pernah sendirian! Mommy loves u!
Terima kasih ya Ndis sudah mengijinkan mama untuk menuliskan kisahmu.
Quote:
Doa dari Mas Yus untuk Gendis
Kisah ini berdasarkan kisah nyata yang aku dan Gendis alami.
Untuk update diusahakan setiap hari Senin dan Kamis ( dikondisikan dengan RL).
Mohon maaf kalau susunan kalimatnya kurang enak dibaca. Karena ini pertama kalinya aku menulis cerita.
Selamat menikmati thread ini, jangan lupa ratenya, komen n ... Terima kasih.
Quote:
Saya mohon dengan sangat untuk tidak meng Copy Paste cerita ini Tanpa Seijin Gendis. Terima kasih
"Kamu beruntung bisa mendapatkan Gendis. Anakmu ini mutiara alam! Iya.. Dialah mutiara itu!" Ujar Eyang dengan tatapan misterius.
Ku memincingkan mata dan mempertajam pendengaran. "Apa aku tidak sedang salah dengar? Apa maksud dari ucapannya?"
Kulihat om sudah memarkirkan kendaraannya di depan Villa. Tante mulai memasukkan barang bawaan kami ke dalam bagasi mobil. Sedangkan Dwi menggendong putriku melihat kuda yang lalu lalang di depan Villa.
Aku berjalan ke arah dapur, ingin mengambil dot susu Gendis yang bekas dipakai tadi pagi. Alisku bertaut ketika melewati meja makan.
Pupil mataku mengecil melihat sesuatu tergeletak di atas kursi meja makan.
"Apa itu?"
Perlahan kuamati benda tersebut. Aku bisa merasakan aliran darahku berdesir dengan cepat.
"Bunga? Ada bunga kantil di atas kursi semalam yang diduduki mahluk astral berwujud sinden.
"Imaaa, ayo cepat! Ngapain sih lama banget!" Teriakan tante mengagetkan diriku yang masih terpaku menatap bunga di hadapanku.
Dengan ragu kuambil bunga tersebut dan kugenggam dalam tangan.
"Iya ma, sebentar!!" Balasku sambil berlari ke luar Villa.
"Ma, om tolong tunggu sebentar ya" pintaku sambil berlari menuju ke arah pohon beringin.
"Bismillah, ini kukembalikan bungamu yang semalam ketinggalan di kursi makan" ucapku sambil melempar bunga kantil ke arah pohon beringin.
Angin yang tadinya bertiup pelan berubah menjadi kencang dan menggoyangkan dahan beringin yang rimbun. Sepertinya mahluk astral itu memberi tanda sebagai ucapan rasa terima kasih!
"Terima kasih atas sambutannya semalam dan sudah tidak membuat putriku menangis!" Haturku sambil tersenyum dan berjalan menjauh dari pohon beringin yang terasa begitu kental aura mistisnya.
"Ngapain kamu ke pohon beringin?" Selidik tanteku.
Om mulai menyalakan kendaraannya. Perlahan mobil mulai bergerak meninggalkan Villa.
Saat melewati pohon beringin, Gendis menunjuk ke arah pohon dan tersenyum. Putriku melambaikan tangannya. Aku menoleh ke arah pohon dan samar-samar terlihat sosok sinden tengah duduk diantara ranting beringin yang kokoh. Ia tersenyum ke arahku dan anakku. Dari balik kaca, akupun membalas senyumannya.
Samar-samar terdengar lembut lantunan tembang sunda melepas kepergian kami.
Anda akan meninggalkan Stories from the Heart. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.