i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Keras! Habib Zein Assegaf Sebut Anies Baswedan Harus Diamputasi

Lionel Richie, eh bukan. Habib Zein Assegaf

Keras! Habib Zein Assegaf Sebut Anies Baswedan Harus Diamputasi


SuaraSurakarta.id - Pernyataan keras diungkapkan Habib Zein Assegaf menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus diamputasi.

Singgungan terhadap Anies Baswedan itu diungkapkan Habib Zein Assegaf lewat video wawancaranya yang kini tengah beredar luas di media sosial tentang ciri dari pemimpin yang kerap menggunakan agama untuk kepentingan politik.

Video tersebut diunggah pengguna Twitter OneRoyal86 dan ikut dibagikan Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean, seperti dilihat Kamis (1/7/2021).

Dilansir Terkini.id--jaringan Suara.com, dalam tayangan video itu, awalnya Habib Zein Assegaf mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah terpecah belah antara kaum nasionalis dengan agamais.

“Negeri ini seperti dibelah antara nasionalis dan agama. Ini kita harus hentikan!,” ujar Habib Zein.

Untuk menyelesaikan perpecahan tersebut, kata Zein, maka masyarakat tidak boleh memilih sosok pemimpin hanya atas dasar agama.

“Kita tidak boleh memilih pemimpin atas dasar agama atau yang menggunakan topeng agama, atau menggunakan agama dan politik,” tuturnya.

Ia pun dengan tegas menyebutkan bahwa orang-orang yang terlibat politik agama tidak pantas menjadi seorang pemimpin di pemerintahan.

Bahkan, menurut Habib Zein, pemimpin seperti itu harus diamputasi dalam artian tidak boleh dipilih kembali sebagai kepala pemerintahan.

“Kita harus mengamputasi orang-orang yang terlibat politik agama. Kita jangan tengok lagi orang itu untuk menjadi pemimpin karena selama orang itu ada akan menggunakan agama,” jelasnya.

Zein Assegaf pun lantas memberikan contoh sosok pemimpin yang terlibat politik agama tersebut yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Maaf, saya boleh sebut gubernur kita Anies Baswedan. (Dia) besar dari politik agama,” ungkapnya.

Menurutnya, Anies yang besar dari politik agama akan terus menggunakan isu agama untuk kepentingan pribadinya.

Habib Zein Assegaf kemudian mencontohkan hal itu ketika Anies Baswedan mempublikasikan dirinya ke masyarakat bahwa ia tengah salat di Sumedang.

"Orang jadi pemimpin dengan konteks agama akan tetap menggunakan isu agama. Contohnya Saudara Anies salat subuh di Sumedang, kenapa gak di Makkah sekalian,” ujarnya.
sumber

******

Biasanya, bani kadrun al Indonesi selalu berdalih bahwa Habib adalah keturunan Rasulullah yang terjaga dan harus selalu dihormati, karena tak pernah salah. Tapi ketika ada seorang Habib yang cinta Indonesia, cinta Merah Putih, sadar bahwa mereka bukan warga asli Indonesia, hanya menumpang hidup di Indonesia, beranak pinak, mengaku bukan pribumi, menjunjung tinggi marwah Umara bangsa dan negeri ini, maka mereka langsung memusuhi, memaki, menghina, dengan sebutan macam-macam, dari buzzerp, calon Komisaris BUMN, antek thogut, dan lain sebagainya.

Nah sekarang, Habib Zein Assegaf yang wajahnya sekilas mirip perpaduan antara penyanyi Amerika era 80an Lionel Richie dan penyanyi dangdut era 70an Mukhsin Alatas, dengan tegas mengatakan, bahwa orang seperti Anies Baswedan tak layak menjadi pemimpin negeri ini, karena terbiasa berdagang politik agama, di negeri yang punya keberagaman, yang didirikan oleh para pahlawan negeri ini yang tak pernah berhitung untung rugi, tak pernah bertanya tentang etnis dan agama saat berjuang.

Anies Baswedan jelas pandai merangkai kata, tapi dia jelas tidak pandai menata warga dan kota. Anies hanya pandai beretorika. Didalam memimpin ibukota, hal yang menurutnya berat selalu inginnya dibebankan ke pusat. Dan ketika dana yang ada tak mampu menanggung kehidupan warga yang dipimpinnya, maka jalan hina mengemispun dilakoninya meskipun hal itu menjatuhkan nama bangsa dan rakyat Indonesia. Itulah Gubernur (me)rasa Presiden.

Hanya 3 hal jualan yang bisa dijual dalam kepemimpinannya, yaitu mayat, ayat atau agama, dan retorika.

Sayangnya, ketika Anies Baswedan makin terlihat tak berdaya, mereka yang selalu jumawa, yang selalu membela dengan keras Anies Baswedan bagai manusia tak tercela, semua menghilang tak tentu rimbanya.

Contoh saja, ketika dia mengatakan Jakarta telah diambang kemenangan melawan Covid, seorang Kyai yang pernah mengatakan Jakarta butuh pemimpin yang tidak ujub, tak kelihatan batang hidungnya. Dia justru disibukan dengan persoalan ucapan yang tidak pantas mengenai padanan wanita yang telah melahirkan dengan ungkapan turun mesin. Bahkan aibnya ditelanjangi sendiri oleh anak kandungnya.

Sementara ketika Anies berulangkali melarang adanya pawai takbir keliling, melarang berjualan hewan kurban di trotoar, melarang memotong hewan kurban di berbagai tempat, seorang wanita yang matanya penuh dengan tatapan cinta yang menggelora, yang lihai menembak babi, babi, dan babi, tak juga bersuara. Mungkin suaranya tertelan kedalam perutnya.

Lalu, pantaskah seseorang seperti ini menjadi pemimpin negeri dengan 270 juta rakyatnya?

TS sendiri telah menetapkan hati dengan ikhlas, dan telah berulangkali mengatakan, biarlah Jakarta menanggung beban dipimpin olehnya hingga 4 periode lagi, lebih lama dari masa pemerintahan JP Coen, asal Indonesia tidak terpuruk kedalam permainan katanya. Kurang apa coba? Biarlah Jakarta menjadi contoh sebaik-baiknya bagi negeri ini, bahwa jangan sekali-kali memilih pemimpin dengan keragaman budaya, adat, suku, agama, kepercayaan, hanya berdasarkan politik identitas dan politik agama.

Ujung-ujungnya nanti dia cuma bisa nyanyi lagu Hamdan ATT, (Propinsi) Termiskin Di Dunia.

Begitulah.


Diubah oleh i.am.legend. 03-07-2021 06:05
chatool
TissueM4gic
davecchio
davecchio dan 34 lainnya memberi reputasi
35
8.9K
239
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
noiissAvatar border
noiiss
#1
MASIH AJA BAHAS GINIAN BONG...

KAPAN MOVE ON?
aaaa1
umamkhoir98
bozat
bozat dan 22 lainnya memberi reputasi
-13
Tutup