irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
Cerita Waras (untold story)
Setelah sekian lama vakum dalam dunia perceritaan, aku kembali terniat ingin berbagi cerita dan kisah hidupku.

Sebenarnya sebelum ini aku sudah pernah membuat sebuah cerita di sini. Tapi sepertinya aku tidak bisa untuk melanjutkan cerita tersebut. Maaf ya.

Jika seandainya tulisanku ini kurang menarik. Harap maklum ya gan, aku cuma lulusan TSM (teknik sepeda motor).

Tapi aku akan mencoba menyampaikan kisah ini semaksimal mungkin.

Jangan berharap ada hal menarik dari kisah ini, karena ini hanya perjalanan hidupku. Aku hanya menceritakan apa adanya saja.

Status : On going


Quote:


Spoiler for Q&A:


Spoiler for INDEX:


Quote:

Quote:
Diubah oleh irulfm24 11-07-2022 01:19
aryanti.story
Menthog
wong.tanpo.aran
wong.tanpo.aran dan 10 lainnya memberi reputasi
9
15.7K
243
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
irulfm24Avatar border
TS
irulfm24
#49
Spesial Chapter 41.3 : Cowok Pendek
 Pagi itu hujan turun dengan derasnya, hingga membuat gue semakin malas buat bangun pagi apalagi mandi pagi . Dingiiinnnn euyyyyy....
 Tapi gue teringat sama Nadiah, langsung gue bangun dan bergegas ke kamar mandi , byar byur byar byur....brrrr dingiiiiin....

 "tumben kamu mandi pagi rul, habis mimpi kamu" kata ibu gue keheranan karna gak biasa-biasanya gue mandi pagi hehehe

 "gak Bu, cuman pengen mandi aja soalnya gerah nih badan lengket semua"

 "lah, kan sekarang hujan, masa gerah sih. Aneh kamu"

 "owh, iya ya hehehe"

 "yaudah buruan siap-siap kamu sarapan, ntar telat lagi"

 "iya Bu"

 Selesai sarapan gue ngambil payung yang digantung di samping pintu rumah gue dan berjalan ke parkiran buat ngambil sepeda. Sekarang ujannya udah agak reda tapi masih tetap gerimis (mengandung) mengundang.
 Sampai di sekolah, anak-anak udah pada dateng ada yang pake jas hujan merah, ijo, biru,,ada juga yang basah kuyup... Dasar bego udah tau hujan gak bawa payung atau jas hujan.

 Pandangan gue teralihkan pada seseorang yang baru datang,, seorang cewek yang gue kagumi di sekolah ini... Dia Nadiah, dia terlihat kedinginan dan memeluk tubuhnya sendiri seraya menggigil, hampir seluruh baju seragamnya basah sampai kelihatan samar-samar tali gunung yang melintang di punggungnya karna baju seragamnya basah. Gue menghampiri Nadiah

 "kenapa lu gak bawa payung?"

 "Gue gak bisa bawa habisnya pake motor"

 "Ya pake jas ujan kalo gak bisa bawa payung"

 "malu gue ntar kayak supermen belakang nya terbang-terbang"

 "ya daripada loe basah kek gini kan lebih malu"

 "cuman basah dikit kok, eh lu kok gak basah sih"

 "gue bawa payung"

 "oh" dia hanya ber-oh-ria dan bergegas masuk ke kelasnya disusul suara lonceng sekolah yang berarti udah masuk.

***

Teng! Teng! Teng!,bel istirahat bunyi.. Siswa siswi berhamburan keluar dari ruangan kelas yang pengap dan berbau (sampah) keringat. Ada yang ke lapangan voli ada juga yang sekedar duduk-duduk dibawah pohon-pohon sambil makan cemilan, gue pergi makan ke kantin dan memesan nasi kuning. Tiba-tiba ada yang menepuk pelan bahu gue

 "sendirian aja nih" ternyata itu adalah tangan Nadiah dan dia gak sendiri, tapi sama dua orang temannya Nirwana, dan Susan

 "iya nih, Dayat gak masuk dia mungkin karna hujan" jawab gue sambil menuangkan kecap manis ke nasi kuning.

 "oh, btw loe gak punya temen lain ya" Nadiah langsung saja duduk di sebelah gue. Sementara dua temannya tadi duduk di bangku depan meja gue. Sekarang gue dikelilingi oleh tiga orang cewek.

 "punya sih , cuman mereka asik sendiri pada maen voli noh disana" jawab gue lalu menyuap nasi itu ke mulut.

 "loe gak ikutan main?" Nirwana yang gendut ikutan nanya.

 "gue gak suka voli"

 "kalo bola suka kan" Susan juga ikutan nanya.

 "gak, gue gak suka olahraga" jawab gue sedikit menaikkan suara.

 "lah pantes loe gak tinggi-tinggi, haha" balik Nadiah yang berbicara sambil tertawa terbahak-bahak.

 "emang apa hubungannya coba" gue pun kesal lalu memandang ke arahnya.

 "yeee kalau mau tinggi tuh harus rajin olahraga" ujar dia, lalu senyum. Gile manis juga senyum dia

 "tapi gue gak tahan capek, gue gak bisa nafas kalo olahraga apalagi kalo disuruh lari bisa-bisa pingsan gue" jawab gue sambil mengambil gelas berisi es teh yang gue taroh di samping piring dengan tangan kiri lalu meneguknya sedikit.

 "hahaha, bisa aja lu.. Kalau gue yang ngajarin olahraga lu mau kan" Nadiah kembali tertawa dan mendekatkan mukanya ke wajah gue. Gue cuma bisa diam memandangi wajahnya yang sangat dekat sambil membatin
Olahraga malam mau gue.

***

 Selesai makan gue keluar dari kantin yang kemudian disusul oleh Nadiah.

 "tunggu gue dong" Nadiah berlari kecil dan meraih tangan gue,
DEG, jantung gue serasa berhenti seketika dan mulai berdetak lagi lebih kencang...
 Mata-mata (beterbangan) saling memandang ke arah kami berdua

 "mereka pacaran ya"

 "cewek nya cakep tinggi, kok cowok nya pendek sih"

 "mereka gak cocok"

 "ceweknya buat gue aja"

 Begitu lah kira-kira suara obrolan orang-orang (an sawah) yang sepertinya iri dengan kedekatan kami. Meskipun obrolan mereka terdengar pelan namun gue masih bisa menangkap beberapa kata yang terdengar jelas di telinga gue.

 "Rul, kamu pinter bahasa inggris kan, ajarin gue ya nanti" Suara Nadiah memecah suasana.

 "Gak pinter-pintar amat kali" jawab gue sambil memperhatikan sekeliling.

 "gue ada PR nih tapi belum gue kerjain ntar jam pelajaran terakhir harus dikumpulin" ujar dia. Gue pun menoleh ke arahnya.

 "yaudah mana sini PR nya" Sambil mengulurkan telapak tangan kanan gue, dan berhenti berjalan karna sudah di depan kelas dia.

 "ntar aja istirahat kedua gue ke kelas loe" jawab dia, yang masih berdiri di hadapan gue.

 "yaudah" Gue pun pergi meninggalkannya dan lanjut masuk ke kelas gue.

***

 Gue masuk ke kelas dan meninggalkan Nadiah yang masih berdiri di depan kelas gue, pikiran gue berkecamuk apa benar yang mereka tadi katakan "Gue pendek, dan gak pantas buat Nadiah"

 Gue duduk sendiri di bangku karna Dayat gak masuk, sambil memainkan pulpun di jari tangan kanan gue sedangkan tangan kiri gue menopang dagu , gue memandang kosong ke depan namun agak sedikit tertunduk.

 "WOIIII,,,,,,!!!! Ngelamun aja lo"
suara cewek galak yang tiba-tiba ngagetin gue dan sukses bikin gue shock.

 "Riska?? Ngagetin aja loh!!!!"

 "Rul, loe pacaran sama Nadiah?"

 "Gak Ris, gw belum siap buat pacaran, lagian kan kita ini masih anak smp belum pantas pacar-pacaran" jawab gue sambil menoleh ke arah Riska yang sekarang duduk disebelah gue.

 "yee, pacaran itu asik tau"

 "tau dari mana lo" tanya gue. Namun dia hanya diam. Lau gue pun lanjut bertanya lagi "emang lo udah pernah pacaran ?"

 "pernah dong" jawab riska dengan senyum lebar

 "kapan?"

 "kelas 5 SD, hehehe"

 "itu namanya cinta monyet oon" jawab gue sambil ngelempar kertas yang gue gulung-gulung dan di remas sampai bulat ke mukanya.

 "hahaha" Riska hanya tertawa dengan suaranya yang udah kayak suara mak lampir.

 Sedikit gambaran tentang riska, dia orangnya gak tinggi malah lebih pendek dari gue, gue sebenarnya gak pendek-pendek amat kurang lebih 157cm lah. Kalau dari penampilan riska ini mempunyai wajah cantik, putih, rambutnya panjang, tapi hidungnya pesek, bodynya mungil tapi tetap seksi dengan gelang warna warni di lengan kiri dan jam tangan di lengan kanan.

 Selang berapa lama kami keasikan ngobrol, tiba-tiba gurunya masuk, seketika suasana ruang kelas menjadi sunyi (mencekam)

Bersambung...
Diubah oleh irulfm24 23-06-2021 10:34
ronasenja20
Menthog
Menthog dan ronasenja20 memberi reputasi
2