Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Viral Ojol Jadi Tersangka Usai Antar Kardus Isi Miras, Gibran Angkat Bicara


Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut angkat bicara terkait driver ojek online (ojol) yang viral dijadikan tersangka Polresta Solo gara-gara mengantarkan kardus yang ternyata berisi miras.

Gibran menyebut ojol itu dimintai keterangan sebagai saksi.

Menurutnya terkait dengan peristiwa seorang driver ojol yang kedapatan membawa paket berisi minuman beralkohol merupakan bagian dari komitmen dan konsistensi Polresta dalam rangka mewujudkan Solo menjadi kota yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejuk dan sehat.

"Sebagai tindak lanjutnya, terhadap driver ojek online tersebut kemudian oleh tim petugas patroli Sparta dibawa ke Mako Polresta Surakarta untuk dilakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut," ujar Gibran dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (13/6/2021).

Pemeriksaan akan dilakukan terhadap penjual minuman beralkohol tersebut maupun kapasitas driver ojol dalam peristiwa yang terjadi. Usai dimintai keterangan, driver ojol itu dipulangkan pada malam itu juga dari Polresta Solo. Driver ojol itu juga diberi surat tanda bukti penerimaan barang bukti.

"Dari hasil pendalaman dan penyelidikan yang dilakukan petugas, didapatkan fakta bahwa driver ojek online tersebut hanya dalam kapasitas sebagai jasa kurir pengantar pesanan pembelinya (kapasitas saksi dalam peristiwa tersebut)," lanjut Gibran.

Miras yang Diantar Ojol Disita Polisi

Barang bukti minuman beralkohol yang dibawa oleh driver ojek online tersebut telah disita oleh polisi. Gibran mengungkap sejumlah kerugian yang dialami oleh driver ojol akibat transaksi yang telah terjadi untuk pengantaran pesanan minuman beralkohol tersebut telah diganti oleh Polresta Solo.

"Sebagai bentuk dari rasa simpati dan empati dari Polresta Surakarta terhadap driver ojek online tersebut, maka Polresta Surakarta telah memberikan uang tali asih sebesar Rp 375.000 untuk mengganti kerugiannya akibat peristiwa tersebut," ucapnya.

Seperti diketahui, postingan kisah seorang driver ojol dijadikan tersangka karena mengantarkan pesanan yang ternyata berisi miras jenis anggur merah viral di media sosial. Postingan tersebut mendapatkan tanggapan masyarakat yang kebanyakan menyayangkan tindakan kepolisian yang menangkap sang driver dan langsung menjadikannya tersangka.

Menanggapi postingan itu, Waka Polresta Solo AKBP Denny Heryanto mengatakan pihak yang membawa miras seharusnya dimintai keterangan. Dia mengaku ragu jika driver ojol itu dijadikan tersangka.

"Prosedurnya barang siapa yang membawa miras harus dimintai keterangan. Miras ini masuknya tipiring kalau dibilang tersangka saya juga ragu," katanya kepada detikcom di Stadion UNS, Solo, hari ini.

https://news.detik.com/berita-jawa-t...rom=wpm_nhl_15


Saya diperbolehkan pulang setelah menandatangani surat tanda penerimaan yang menyatakan bahwa saya adalah tersangka dengan perkara pidana jual beli miras," urainya.

"Padahal jelas sudah saya sampaikan bahwa saya tidak mengetahui isi barang tersebut, karena saya hanya menjalankan orderan sesuai aplikasi dan SOP PT. Gojek Indonesia, dan saya sekarang menjadi Wajib Lapor," susulnya.

Postingan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Tidak sedikit yang mempertanyakan terkait tindakan dari Polresta Solo yang menjadikan sebagai seorang tersangka.
Diubah oleh kaskus.infoforum 14-06-2021 09:36
servesiwi
minhakim20
gurigurinyoyok
gurigurinyoyok dan 11 lainnya memberi reputasi
12
6.1K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
anti.liberalAvatar border
anti.liberal
#3
hidup boleh susah, tapi otak harus kritis dong

belajar hukum gak perlu kuliah, buka google juga paham

jeleknya orang indonesia itu, sudah miskin, bodoh, PENGECUT SEMUA

entah krn budaya atau terlalu lama hidup di bawah penjajahan dan penganiayaan

disuruh ini itu mau aja, terus jadi tersangka nangis.

hidup itu harus ada perlawanan, kalo gak ada perlawanan jadi tumbuhan aja.

masalahnya udah dimulai dari kecil. sejak kecil orang indonesia diajarkan taat orang tua, terus masuk sekolah disuruh taat dengan guru. hasilnya orang tua nya blangsak, anaknya ikut blangsak. disodomi guru blangsak mau2 aja.

keburukan ini terbawa sampe ke kehidupan. orang indonesia itu takut sama polisi, bukan takut sama hukum. hasilnya ketemu polisi blangsak kena kibul akhirnya jadi tsk.

itu keburukan orang indonesia yg utama, terlalu menggantungkan pada orang, bukan buku aturan.




Diubah oleh anti.liberal 13-06-2021 12:35
14145
rinandya
sarjuu5
sarjuu5 dan 24 lainnya memberi reputasi
23
Tutup